Vano hanya terdiam di ruang kerjanya duduk di bangku kebesarannya menghadap ke jendela kaca yang nampak jendela terlihat gedung tinggi di serbangnya...
Tok....
Tok....
"Masuk." ucap Devano, karena pintunya di ketuk.
"Kamu... Ada apa kesini.?" ucap Vano pada sahabatnya...
"Aku bosen." ucap Hendrik Bastian.
"Kamu kira aku badut.?" ucap Vano.
"Bukan gitu aku tidak tahu harus ke siapa.?" ucap Hendrik.
"Istri kamu buat ulah.?" ucap Vano.
"Tidak... Tapi hati ku mulai mencintainya dia seperti boneka saja selalu nurut aku perintah." ucap Hendrik.
"Karena dia nurut kamu mencintainya.?" ucap Vano..
"Maksud ku, aku mencintainya dia tidak tahu aku tidak suka sifat dia yang nurut tidak pernah protes pada ku... Tidak pernah menyuruh ku menjaga anak aku kasian padanya dia juga tidak pernah bilang Kalau dia mau beli apa setiap uang yang aku beri tidak pernah di laporkannya ke aku." ucap Hendrik.
"Jadi kamu mau gimana...?" ucap Vano.
"Aku ingin dia tahu aku mencintainya." ucap Hendrik.
"Tinggal kamu kasih tahu saja." ucap Vano.
"Tidak semudah itu... Hari ini saja dia kerumah mama nya tidka beri tahu aku." ucap Hendrik.
"Kenapa kamu mau di jodohkan?" ucap Devano.
"Ini karena perusahaan aku juga, tidka tahu saat dia melahirkan anak ku sikap ny ayang lembut dan hanya diam membuat aku merasa nyaman bersamanya hanya aku tidak di anggap suami olehnya apa karena dia lebih kaya." ucap Hendrik.
Hendrik Bastian sahabat Devano usaha nya sempat di ambang hancur tuan Lukman Handoko mertuanya Hendrik yang ingin membantu perusahaan Hendrik karena Tidak mungkin Hendrik membiarkan usaha yang susah payah didirikan sang ayah hancur begitu saja di tangannya...
Luna Handoko memang sudah lama mencintai Hendrik makanya memaksa sang ayah untuk menikahkan dirinya pada hendrik... Tapi karena sikap Hendrik yang acuh pada dirinya membuat Luna hanya diam pada Hendrik.
"Aku ingin mencoba menghubungi nya..." ucap Hendrik....
Baru deringan pertama panggilannya sudah di angkat oleh sang istri...
Hendrik 📱📞 : Kamu dimana.?
Luna 📱📞 : Aku lagi di rumah mama mas.
Hendrik ,📱📞 : Aku jemput ya, aku kesana sekarang.
Luna 📱📞 : Tidak usah mas aku sama pak Doyok.
Devano hanya diam mendengar kan percakapan sahabatnya dengan istrinya... Sampai akhirnya Hendrik pamit pada Vano karena ingin menjemput istrinya itu, Vano aneh sekali pada sahabatnya itu.
"Hai bro..." Sapa Hendrik pada Rico baru masuk.
"Kenapa itu anak.?" ucap Rico heran.
"Biasalah, kamu ada apa kesini.?.." ucap Vano.
"Oh ini berkas yang kamu minta, dan tadi mama mu nyonya Jelita menghubungi ku tanya jadwal kamu, emang ada apa ya.?" ucap Rico.
Vano baru ingat dia sempat melupakan masalah nya karena Hendrik datang...
"Mama.? Dia tanya apa.? kamu jawab apa ke mama.?" ucap Vano...
"Ya aku jawab bahwa besok kamu akan keluar kota." ucap Rico terhenti karena Vano bersorak senang.
"Pintar kamu bagus kamu bilang seperti itu." ucap Vano.
"Vano..." ucap mama Jelita tiba tiba datang.
"Kenapa Kamu Tidak bilang mama akan datang." ucap Vano.
"Saya mau bilang anda sudah teriak dulu." ucap Rico.
"Mama Kenapa Mama kesini.?" ucap Vano berdiri menyambut mama nya tersebut.
"Kenapa mama tidak Boleh.?" ucap Mama Jelita.
"Bukan gitu. Vano hany bingung saja kenapa mama datang kesini.?" ucap Vano.
"Kmau belom jawab mama Vano." ucap mama Jelita.
"Yang mana ma.?" ucap Vano pura pura rupa.
"Yang masalah kamu menikah sama anak pak Haryanto." ucap Mama Jelita.
Rico yang mendengar kaget tidak menyangka Vano atasannya sekaligus sahabatnya itu akan di jodohkan oleh perempuan lain sama mama nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments