Mentari disekap oleh beberapa orang yang tidak dikenal. Ternyata di sana juga ada banyak anak kecil yang senasib dengan mentari.mereka akan dijual di luar kota. bahkan sebagian besar akan di kirim ke luar negeri .
Cakra adalah salah satu korban penculikan mereka. cakra berjalan mendekati mentari yang sedari tadi menangis memanggil bunda dan ayahnya. apa yang dirasakan mentari juga sana rasanya yang di alami cakra.
" Hei kamu jangan takut aku ada disini bersama kamu " Kata cakra dengan memberi mentari permen yang ia bawa dikantong nya.
" Aku tidak mau permen, aku mau ayah dan bunda ku datang menjemput ku. aku tidak suka berada disini." Kata mentari sambil menangis sedu
" Kata mama ku jika kita sedih permen coklat ini bisa membantu menenangkan hati kita yang sedang buruk. aku sudah mencoba nya dan itu benar loh. kalau kau ingin pergi dari sini. hati dan pikiran mu jangan kacau nanti malah gagal kita keluar dari sini loh " Kata cakra sambil tersenyum ceria kepada mentari.
" Kamu kok gak takut berasa disini sih,? " Tanya mentari
" Aku sebenarnya juga takut tapi aku melawan rasa takut ku untuk menghadapi semua ini. " Kata cakra. jelas terlihat kesedihan dimata hitam milik cakra.
" Apa kamu gak merindukan orang tua mu,...? " Tanya mentari dengan ❓bingung.
" Rindu lah, tapi aku harus bagaimana lagi, tapi aku sudah mengamati tempat ini. Mereka akan tidur di jam 2 pagi.jadi waktu mereka terlelap tidur kita berjalan diam - diam untuk keluar" Kata cakra dengan berbicara pelan.
" Berarti kita cukup lama juga dong menunggu disini,nama ku adalah mentari . Kalau kamu namanya siapa? " Tanya mentari kepada cakra.
" Nama ku cakra " Kata cakra dengan tersenyum melihat wajah lucu mentari yang begitu menggemaskan.
Malam pun tiba cakra membangunkan mentari yang sedang tertidur, mentari pun dengan berat membuka matanya.
" Ada apa " Kata mentari dengan mata masih tertutup.
"Katanya mau keluar " Kata cakra dengan kesal.
Cakra dan mentari pun segera mengendap - mengendap untuk keluar. Saat hampir menuju pintu keluar salah satu dari mereka membuka pintu depan karena ingin pergi ke toilet.
Mentari dan cakra memanfaatkan kesempatan itu untuk segera berlari keluar. Saat berlari di tepi jalan salah satu dari preman itu pun melihat mereka.
" Hei lari kemana kalian " Kata preman tersebut dengan berlari mendekati mereka. Cakra dan mentari pun lari. Di pertigaan cakra dan mentari pun berpisah . Mentari belok ke kanan sementara cakra balik ke kiri.
Penjahat itu pun memilih mengejar mentari. Mentari pun berlari cepat . Pada saat ingin menyebrang jalan mentari kurang hati- hati melihat jalan.alhasil mentari tertabrak sebuah mobil. Sehingga penjahat itu pun mengurungkan niatnya dan bergegas berlari menjauh.
Sedangkan yang menabrak Mentari pun segera turun untuk memeriksa keadaan mentari. Melihat keadaan mentari yang terluka mereka pun segera membawa mentari ke rumah sakit terdekat.
Perawat pun segera dibawa masuk ke ruang UGD.terlihat pasangan itu pun begitu panik menunggu kabar dari ruang UGD tersebut.
" Papa bagaimana ini,..? Semoga anak itu baik - baik saja ya " Kata Ratih dengan panik.
" Berdoa saja ma, semoga anak ini tidak kenapa - kenapa " Kata endro dengan tenang.
Sekian lama menunggu dokter pun keluar dengan wajah tegang nya.dokter pun memberi tahu endro dan juga Ratih mengenai kondisi anak itu.
" Kalian adalah orang tua anak itu? " Tanya dokter han dengan serius.
" Iya dok,ada apa dengan anak saya?" jawab Ratih dengan yakin , endro pun terkejut mendengar jawaban Ratih itu.
" Anak ibuk membutuhkan golongan darah 0 segera,dia terlalu banyak mengeluarkan darah, ada kemungkinan bahwa anak itu mengalami amnesia " Kata dokter han dengan serius.
" Alhamdulillah kebetulan suami saya golongan darahnya adalah o dokter bisa mengambil darah suami saya " Kata Ratih dengan meyakinkan dokter han.
Dokter pun meminta endro untuk ke ruang yang khusus untuk mengambil darah. Tapi tentunya sebelum itu dokter juga melakukan pemeriksaan kepada endro bahwa darah endro itu sehat. Agar tidak membahayakan nantinya untuk sang penerima donor darah.
#
Mentari Di rumah rawat di rumah sakit yang sama juga dengan triana . Tapi hanya beda ruangan nya.
" Mas bagai mana ini? Apa sudah informasi mengenai putri kita mentari? " Tanya triana
" Belum ada bun, tapi polisi bilang datang mereka sudah diketahui polisi. Jika salah satu tempat penculikan anak itu ada mentari kita. Pasti mereka akan segera menghubungi kita" Kata satria dengan tenang.
"Kira - kira putri kita sudah makan apa belum ya? Terus dia makan apa di sana, bagaimana jika dia tidak diberi makan oleh mereka yah " Kata triana dengan menangis sedih.
" Kamu harus tenang dong bun, kalau kamu begini nanti mentari di sana juga gak bisa tenang. Dia juga akan sedih bun. Dia berdoa saja semoga mentari kita segera ketemu " Kata satria dengan mengusap punggung sang istri dengan lembut .
Semakin hari kondisi triana sudah membaik, dokter sudah memperbolehkan triana untuk pulang. Dengan sabar dan telaten satria merawat istrinya.
Triana masih memikirkan nasib mentari. Mbak ira uang tak tega melihat keadaan triana pun mencoba menghibur triana dengan caranya sendiri.
" Ra tolong jaga ibuk bentar ya, saya harus pergi ke kebun bentar mau lihat kondisi kebun teh saya bagaimana? " Kata satria.
" Iya tuan, saya akan menjaga nyonya dengan baik " Kata mbak ira.
Setelah berpesan kepada ira, satria pun segera pergi melakukan mobilnya menuju kebun teh miliknya.
Sementara itu di rumah sakit, Ratih dengan sikap menjaga dan merawat anak itu dengan baik. Selayaknya anak kandung.
" Anaknya mama sudah bersih" Kata rantri dengan mencium kening mentari
" nama ku siapa? Dan kalian adalah siapa? Aku tidak mengenal kalian " Kata mentari setelah beberapa sadar dari kejadian itu. Tantri dan endro pun saling memandang untuk mencoba meyakinkan mentari bahwa mereka adalah orang tuanya.
" Nama mu adalah selena putri, kami adalah mama dan papa kamu nak " Kata Tantri dengan meyakinkan mentari.
" Selena kemarin mengalami kecelakaan karena kelalaian papa, maafin papa ya sayang .mulai sekarang nama mu adalah selena " Kata endro
" Selena" Kata selena dengan bingung karena itu terasa asing untuknya.
" Selena nya mama sudah lapar belum? Tanya Tantri kepada selena. Tapi selena masih linglung seperti orang bingung. Dalam hati selena masih bimbang akan pengakuan yang diutarakan oleh Tantri dan juga endro.
" Anaknya mama mau makan apa ❓" Tanya Tantri dengan penuh sayang.
" Aku ingin makan buah ma, dan juga minum susu hangat " Kata selena dengan lirih.
" Oke sayang" Kata ratih dengan senang hati.
" Ma apa aku punya saudara di rumah? " Tanya selena dengan polosnya.
" Tidak sayang kau adalah satu - satunya putri mama dan juga papa " Jelas Tantri kepada selena.
" Sayang kamu selesai makan minum obat ya terus istirahat, biar besok dokter ham mengizinkan kamu untuk pulang oke " Kata endro dengan lembut
" Baik papa " Jawab selena dengan patuhnya.
Selena menikmati setiap kasih sayang yang diberikan Tantri dan juga endo kepada dirinya.walau sejujurnya dalam hati selena masih ada keraguan. Selena sendiri pun tidak tahu keraguan apa yang ia rasakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
cimol_ ekke
lanjut
2023-10-14
0
Alfan
bagus banget ceritanya kakak aku bantu like dan subscribe ya semoga kakak suka. oh ya kak Jangan lupa mampir juga di karya ku terimakasih 🤗🙏
2023-10-06
0