tak
tak
tak
sura langkah kaki yang tak beraturan itu berasal dari eliza yang berlari keluar kamar
"leon, kakak berangkat sekarang maaf kamu sarapan sendiri dulu ya dek"
alis leon terangkat melihat tingkah kakak nya
"kenapa buru buru banget kak? "
"iya kakak malem begadang baca novel, terus lupa pasang alarm"
Eliza membalas ucapan leon tanpa melihat adiknya yang sedang menatap nya yang sedang fokus meragukan penampilannya.
kakak nya itu cantik hanya saja karna keterbatasan keluarganya kakak nya itu jarang merawat dirinya karna eliza hanya disibukkan dengan kerja, kerja dan kerja.
"Yaudah kakak pergi dulu, kamu jangan lupa sarapan ya"
ucap eliza berlalu setelah mengecup
"Hmm, kakak hati hati di jalan"
"iyaa"
eliza hanya bisa tertawa dalam hati melihat kelakuan adiknya itu, adik nya itu memang termasuk spesies laki laki yang cool, dia hanya akan menjawab seperlunya saja.
Apa lagi dulu saat adiknya itu belum di Ponis pengidap penyakit mengerikan itu, adik nya itu terlihat berkali kali lebih keren, walau tak menutup kemungkinan bahwa sekarangpun adiknya itu tetap keren walau duduk di kursi roda.
Sedangkan dikediaman smith, Suasana pagi ini cukup dingin selain karna Ac, juga karna atmosfer yang di keluarkan oleh para penghuni mansion
"Sampai kapan kamu akan terus sendiri Gane"
Lontaran pertanyaan dari wanita setengah baya yang duduk di meja makan itu membuat semua orang orang di meja makan itu menghentikan aktivitasnya
" nanti"
mata selina melotot kearah sang anak yang dengan santainya memakan nasi goreng,Anak pertamanya ini memang agak susah diajak berdiskusi
"Umurmu sudah tidak muda lagi,sudah saatnya kamu mencari pendamping hidupmu"
Tangan gane mengepal menggenggam erat sendok yang ia pegang, benar dan ia tahu bahwa umurnya memang sudah legal untuk menikah tapi masalahnya dia belum tua, umur dia baru genap 30 tahun minggu kemarin.
Ia juga tahu kenapa ibunya selalu menanyakan pihak itu, karna adiknya Gantikan pun sudah mempunyai tambatan hatinya, tinggal meresmikan.
"Gane tahu mom,tapi tidak untuk waktu dekat ini mencari pasangan itu tidaklah mudah,dan kita harus menancapkan dulu hati kita"
"Gak mudah apanya, momy juga dulu cuma duduk manis eh Dateng dady kamu, Iya kan mas"
Ucapan selina membuat semua orang yang ada di meja makan melongo
"Apaan duduk manis,ya emang sih duduk manis ,tapi waktu aku datang kerumah mu kamu nagis kejer sayang :("
rasanya Dirga kepala sang kepala keluarga ini ingin mengucapkan kata kata itu di depan sang istri namun apa boleh buat, ia termasuk golongan suami yang takut istri, jadi ia hanya bisa berbicara di dalam hati nya saja.
"iya sayang "
lain di hati lain di mulut itu yang dirga rasakan tapi dari pada ia harus ribut dengan sang istri lebih baik ia mendoakan nya saja.
"iya momy tinggal duduk manis karna momy dan dady nikah karna perjodohan bukan bukan saling cinta kaya gab"
ucapan gabriela itu membuat sang momy meliriknya tajam
"enak aja kamu, ya...emang sih awalnya gak saling cinta, tapi kalau sekarang kan beda lagi kalau gak saling cinta gak mungkin ada kalian berdua"
Ucap selina sinis, kesel diatuh enak aja anak bungsunya itu bilang kalau orang tuanya tidak saling cinta.
ya, tapikan...
"Gane selesai"
ucapan Gane itu membuat seluruh perhatian mengarah padanya apalagi Gane langsung bangkit dari tempat kursi yang ia duduki
"Gane duluan pah"
"hmm"
selina hanya Menghela nafas pelan melihat kelakuan ayah dan itu,sama gaada bedanya dari sifat, kelakuan, bahkan kesukaannya pun sama
"Jangan lupa pulang bawain Momy dan dady menantu, kalau bisa sekalian sama cucu"
Gane tak mengindahkan teriakan momy nya itu ia terus berjalan keluar mansion diikuti rayyan yang selalu menempel kemanapun ia pergi
"Dikira nyari istri sama anak itu gampang apa? kalau aja ada di shoope udah lama aku chake out"
hatinya mungkin menggerutu tapi Gane adalah orang yang pandai mengendalikan ekspresi
"semoga tuan Gane tidak tertekan atas desakkan nyonya dan berniat mengakhiri hidupnya,kalau tuan Gane meninggal jafi gelandangan lagi donggg"
Gane dan rayyan adalah satu spesies yang sama di hati bisa menggerutu dan mengeluh tapi mimik wajah akan selalu tegas dan datar, sampai bisa mengintimidasi lawan biaranya
Di sisi eliza, sekarang ia sedang berada di restoran tempat ia bekerja
ya eliza bekerja sebagai sorang pelayan di kafe yang cukup jauh dari rumahnya
"liza"
panggilan itu membuat eliza yang sedang mencuci piring mengalihkan pandangan
"kenapa Lid? "
Lidia bunga teman sekaligus sahabat eliza saat pertama kali ia masuk kerja di kafe ini
"katanya nanti malem kafe ini akan kedatangan pelanggan istimewa loh"
"istimewa? "
"Hooh, orang orang bilang kalau nanti males tuan Ganendra smith akan datang dan mengadakan rapat di kafe ini, Aaaaa seneng banget seriusss"
Kening liza mengkerut emang kenapa kalau tuan ganda ganendra itu kesini? kenapa temannya sampai sejenis ini? apakah ia setia? atau selebriti?
"teruuuss"
mendengar jawaban singkat terkesan tidak peduli dari eliza Liska lantas menatap eliza dengan serius
"Teruss? terus kamu bilang,liza plis deh kamu gak tau siapa tuan ganendra? "
pertanyan dari lidia hanya di balas gelengkan tak minat dari eliza yang membuat lidia menganga tak percaya
"ya emangnya kenapa kalau aku gak kenal dia, emang harus semua orang tahu sama dia? "
"ya.., Engga juga cuma aneh aja gitu ada orang yang tau pewaris dari perusahaan smith yang besarnya kagak kira kira, mana ganteng banget lagi"
"Udah lah, kalau kamu bilang tadi si tuan tuan itu tamu penting, berarti kita harus beres beres jangan sampai kita di tegur gara gara ketahuan ngerumpi"
"bener juga si, yaudah ayo sebelum ada orang yang liat"
"Tuan Ganendra pewaris perusahaan besar smith coporation, berarti ia bukan orang biasa ya? kenapa perasaan ku tidak enak, semoga saja tidak ada masalah apapun yang terjadi"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments