KSM_BAB 5 (REVISI)

Pagi hari sekali tiba-tiba saat Alvaro sedang asik tertidur pulas telepon nya berdering menandakan ada telepon masuk.

Kring kring kring

"Aaakk siapa sih ganggu banget!" kesalnya sambil melihat siapa yang telepon.

[Halo.]

[Alvaro, dari mana aja sih dari tadi mama telepon gak diangkat angkat?] protes mama Ratna yang dari telepon sang anak tak di angkat.

[Varo lagi tidur ma.]

[Buka apartemen kamu, mama udah di depan.]

[Hah, mama nyusulin varo ke sini?] tanya Alvaro.

[Buruan bukain jangan banyak protes.] tegas mama Ratna kemudian menutup telepon nya.

Dengan langkah malas akhirnya Alvaro pun membukakan pintu tersebut, dan benar saja sang mama sudah berada di depan apartemen sementara nya selama dia berada di kota B.

"Mama ngapain sih nyusulin varo ke sini?" tanya Alvaro dengan kesal.

"Kamu ya, mama nya datang bukan di sambut malah di tanya gitu." ucap mama Ratna sewot dan langsung masuk ke dalam.

"Mama tuh bosen varo di rumah terus gak ada temennya, papa kamu sering keluar sama temen temennya, terus kamu kerja terus gak ada liburnya, mama tuh butuh temen varo ya kayak mantu gitu contohnya." ucap mama Ratna.

"Selalu saja, udah mama boleh tinggal di sini, varo mau siap-siap buat berangkat kerja." ucap Alvaro meninggalkan sang mama.

Setelah siap-siap Alvaro pun pamitan untuk pergi ke kantornya yang mungkin akan dia datangi selama dua sampai tiga minggu ini.

Hal ini terjadi karena beberapa kesalahan masih sering terjadi di perusahaan cabang ini karena mungkin baru dan harus beradaptasi dengan bisnis-bisnis lainnya di sekitar.

"Kamu gak sarapan sayang, mama udah siapin loh buat kamu." ucap mama Ratna.

"Iya iya varo sarapan." ucap Alvaro kemudian duduk di meja makan.

"Oh ya nanti adik kamu bakalan nyusul, soalnya dia libur kuliah jadi katanya ketimbang nganggur di rumah mending nyusulin kamu." ucap mama Ratna dengan entengnya.

"Terserah."

Setelah mengatakan hal itu Alvaro pun pergi ke perusahaan nya karena Jack sudah menunggunya di bawah.

"Kenapa kau tak bilang kalau mama akan datang." ucap Alvaro dengan nada marahnya.

"Maaf tuan saya juga tidak tahu dan baru tahu tadi pagi." ucap Jack.

Di sisi lain kebetulan hari ini Alena dan Maya libur sehingga dia mengajak Arsen untuk berjalan jalan dengan Maya dan juga sang bundanya ke mall.

"Bunda, alsen mau mobil-mobilan." ucap Arsen dengan senangnya saat melihat toko mainan.

"Ya udah kita ke sana ya." ucap Alena.

Dia mengajak sang anak karena dia baru saja gajian kemarin sehingga Alena ingin menyenangkan hati anaknya.

"Maya aku nitip Arsen bentar ya, aku mau ke toilet." ucap Alena karena tiba-tiba dia ingin buang air kecil.

"Ya udah kamu pergi deh biar Arsen sama aku."

"Arsen sayang sama tante Maya dulu ya bunda mau ke toilet." ucap Alena dan di angguki oleh Arsen.

"Iya bunda."

Alena pun pergi dari sana, Arsen dan Maya menunggu di kursi tunggu depan toko mainan.

Sedangkan di sisi lain, mama Ratna janjian untuk bertemu dengan Mikaila di mall besar kota B.

Saat sedang berjalan-jalan bersama dengan sang anak, tiba-tiba matanya melihat sesosok bocah kecil yang tampan sedang duduk di kursi tak jauh dari dirinya berdiri.

"Mama kenapa?" tanya Mikaila saat melihat sang mama diam dan mematung.

"Sayang, mama seperti mimpi." ucap mama Ratna.

"Mimpi kenapa ma?"

"Kamu lihat anak kecil itu," ucap mama Ratna sambil mengarahkan pandangan matanya ke arah bocah kecil itu.

Kalau kalian bertanya Yap dia adalah Arsen putra dari Alena yang sedang menunggu bundanya ke toilet.

"Ma, itu bukannya kayak....." potong Mikaila yang terkejut juga melihat wajah bocah tampan itu.

"Kamu sepemikiran kan sama mama?"

"Iya ma,"

"Bocah itu sama persis seperti kakak kamu waktu kecil sayang." tutur mama Ratna tak habis pikir dengan apa yang dia lihat.

"Mama mau kemana?" tanya Mikaila saat melihat mamanya berjalan maju.

"Mama ingin ke sana sayang." ucap mama Ratna.

"Ma jangan nanti malah mereka ngira yang enggak enggak." ucap Mikaila tak mau menimbulkan masalah.

Akhirnya mama Ratna pun menurut dan melihat dari jauh saja, sumpah dia sangat ingin menanyakan tentang bocah kecil itu karena wajahnya dan semuanya sangat mirip sekali dengan sang anak waktu kecil bahkan seperti pinang di belah dua.

"Apakah di samping anak itu ibu nya?" gumam mama Ratna.

"Entah ma."

Tak lama Alena pun tiba, dia dengan senangnya melihat sang anak berlari ke arah nya dan memeluk tubuhnya.

"Bunda." pekik bocah kecil itu.

Mama Ratna dan Mikaila yang melihat itu pun saling berpandangan.

"Bunda ayo masukkkk!" seru Arsen yang sudah tidak sabar ingin masuk ke dalam toko mainan.

"Ya udah ayo." ucap Alena, mereka pun masuk ke dalam.

"Sayang, kenapa mama yakin kalau itu adalah anak dari kakak kamu." tutur mama Ratna.

"Mama ngaco ya, mana mungkin kak varo punya anak, orang dia juga belum menikah." ucap Mikaila.

"Enggak, kita harus ke kantor kakak kamu sekarang juga mama udah penasaran banget." ucap mama Ratna.

Mereka pun menuju ke kantor Alvaro dengan tergesa-gesa, Jack yang melihat kedatangan nyonya besarnya pun segera menyambut.

"Selamat siang nyonya,"

"Varo ada di dalam?"

"Iya nyonya."

Segera setelah Jack menjawab, beliau langsung masuk ke dalam di mana di sana ada Alvaro yang sedang fokus dengan berkasnya.

"Mama! Kenapa ke sini?" tanya Alvaro dengan nada kaget tiba-tiba mamanya datang dengan sang adik.

Karena setahunya sang mama sangat jarang ke kantor apa lagi ini adalah kantor cabang.

"Varo mama mau bicara serius sama kamu." ucap mama Ratna tegas.

Alvaro pun menutup berkasnya dan berjalan menuju sofa di mana tempat mama dan sang adik duduk.

"Ada apa ma?"

"Apakah kamu pernah tidur sama perempuan?" tanya mama Ratna to the point, di sana ada Mikaila dan juga Jack.

Sedangkan Alvaro bingung dengan pertanyaan mama nya, seingat dia meski dia banyak di gilai wanita namun dia tidak pernah berhubungan badan dengan wanita mana pun, bahkan sang kekasih dia tak pernah hanya sebatas ciuman.

"Mama ngaco ya, gini-gini varo tahu batasan ma." ucap Alvaro membela, dia seperti lupa dengan kejadian empat tahun lalu di mana dia mengambil kesucian seorang gadis yang sampai sekarang dia tidak tahu di mana keberadaan gadis tersebut.

"Kenapa mama tanya kayak gitu ke varo?" tanya Alvaro bingung.

"Mama tadi lihat ada bocah kecil yang wajahnya itu mirip banget kayak kamu varo, mama kira kamu udah punya anak tapi gak bilang ke mama." ucap mama Ratna sedih, entah mengapa beliau berharap bocah kecil itu adalah cucunya.

"Mama ini ngaco emang." ucap varo.

Namun seketika sekelibatan kejadian empat tahun lalu teringat di otaknya membuat dia diam mematung.

"Memangnya bocah itu gimana ma?" tanya Alvaro mencari tahu.

"Dia bocah tampan sekali mirip banget kayak kamu waktu kecil, terus usianya sekitar berapa ya sayang?" tanya mama Ratna ke Mikaila dengan antusias saat menceritakan tentang bocah tersebut.

"Sekitar tiga tahunan deh kak." ucap Mikaila menimpali.

'*Tiga tahun? Bukankah seharusnya jika wanita itu hamil maka anak itu akan berusia yang sama.' ucap Alvaro dalam hati, tiba-tiba perasaannya gundah dan tidak tenang*.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

namannya darah ya pasti ngk bisa di sangkal, Tuhan pasri unjukin mau ngumpet di mana pasti ketahuan

2025-02-05

0

Lela Lela

Lela Lela

cari arsen anakmu alfaro

2024-01-02

0

istrina onet

istrina onet

kepala kamu harus d getok dulu ya Varo? kamu sampai lupa 4 thun lalu kamu udah memperkosa seorang gadis, dan yaa anak itu anak kamu Varo cepat cari tau keberadaannya ...

2023-12-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!