Selama masa kehamilan, Alena harus menanggung semuanya mulai dari ngidam hingga mual semua dia sendirian.
Untung saja ada orang orang yang perduli dengannya padahal mereka baru saja kenal.
Bahkan saat melahirkan Alena menahan sakit sendiri tanpa di temani oleh suami seperti ibu-ibu melahirkan lainnya.
~Flashback Off~
Empat tahun sudah dia hidup berjuang sendiri dan sekarang dia harus tetap semangat apa lagi ada sang anak yang sangat dia cintai.
"Ini aku ganti empat tahun ya guys, yang di bab sebelumnya juga udah aku ganti jadi jangan bingung."
"Bunda," ucap bocah mungkin yang baru berusia tiga tahun tiga bulan itu, yang sudah sangat pandai berbicara.
Arsen Evander bocah kecil berusia 3 tahun tiga bulan dengan segala kecerdasan nya dan ketampanannya.
Banyak yang kagum dengan bocah itu, bagaimana tidak di usia yang masih kecil sudah pandai berbicara dan juga membuat semua orang gemas di buatnya.
Wajah tampan yang entah menurun dari siapa, bahkan Alena saja terpesona dengan wajah tampan sang anak, sampai dia pernah berfikir bahwa bibit dari sang anak memang unggul.
"Bunda." panggil Arsen lagi.
"Iya sayang, ada apa?" tanya Alena saat mereka baru akan sarapan.
"Bunda hali ini kelja?" tanya bocah itu dengan suara cadelnya.
"Iya sayang, kan Arsen katanya mau mobil-mobilan seperti Jason." ucap Alena.
"Iya bunda alsen mau mobil-mobilan kayak Jason punya, dia cetiap hali selalu pamel ke alsen." ucap bocah tersebut dengan sedih.
"Udah ya jangan sedih, bunda bakalan kerja yang giat supaya Arsen bisa beli mobil-mobilan." ucap Alena dengan sayangnya.
Setelah sarapan Alena pun membereskan makanan setelah itu menitipkan sang anak ke tetangga nya.
"Arsen sekarang kita ke Oma Diana ya, pasti Oma udah nunggu." tutur Alena menggenggam tangan sang anak menuju ke rumah Oma Diana.
Oma Diana wanita tua berusia setengah abad lebih, beliau adalah seorang janda sendirian karena anak anaknya sudah memiliki keluarga masing-masing dan jauh dari sini.
"Oma," sapa Arsen dengan gembiranya.
"Cucu Oma sudah datang, sini sayang."
"Oma Alena titip Arsen lagi ya." ucap Alena merasa tidak enak tapi mau bagaimana lagi dia harus bekerja.
"Iya kamu tenang saja nak, kamu kerja yang rajin lagian anak kamu ini gak rewel sama sekali bahkan nurut banget sama Oma ya kan sayang." ucap Oma Diana.
"Iya dong Oma." jawab Arsen dengan tengilnya.
"Ya udah kalau gitu bunda pergi kerja dulu ya sayang, Arsen gak boleh nakal dan ngerepotin Oma Diana ya." tutur Alena.
"Ciap bunda."
Setelah itu Alena pun pergi dari sana dan nunggu di halte bus untuk menuju ke tempat kerjanya.
Alena sekarang bekerja di sebuah perusahaan besar SKY Grup namun hanya cabang dari perusahaan tersebut yang bergerak di bidang elektronik bernama SKY tell yang baru saja buka cabang di kota B beberapa bulan lalu.
Dan Alena bekerja sebagai office girls, meski hanya sebagai office girls tapi gaji yang dia dapatkan cukup besar hingga bisa membantu perekonomian keluarganya.
"Alena," panggil Maya rekan office girls nya.
"Eh Maya udah dateng aja tumben banget," ucap Alena penuh selidik karena setahunya Maya anaknya suka sekali mepet waktu kalau datang.
"Ya iya dong kan mau nyambut CEO pusat yang mau berkunjung di sini." sahut Maya membuat Alena mengerenyitkan dahinya.
"Hah emangnya ada kunjungan ya hari ini?" tanya Alena bingung.
"Lah kamu gak tau kalau akan ada CEO pusat yang bakalan berkunjung di sini, katanya ini tuh anak dari pak Dion." ucap Maya dengan semangatnya, entahlah kalau soal pria wanita itu emang semangat sekali.
"Udah gitu aja gak usah di bahas, lagian nanti juga pak CEO gak bakalan nengok ke kita may." ucap Alena mematahkan hati Maya yang sudah berbunga-bunga.
"Ih kamu mah gak asyik banget deh." protes Maya kesal.
"Semuanya sekarang kita ke lobi karena sebentar lagi CEO pusat yang baru bakalan datang untuk pertama kalinya ke sini." ucap bu Sumi kepala kebersihan di sini.
Semuanya orang hadir ke sana, tak hanya para cleaning service tapi juga para karyawan yang lainnya hadir untuk menyambut kedatangan CEO pusat mereka.
Kalau kalian semua lupa SKY Grup adalah perusahaan milik keluarga Adalvino, dan yang akan datang adalah Alvaro Gavril Adalvino langsung untuk mengecek kinerja perusahaan cabangnya yang baru di buka ini.
Mobil mewah pun tiba di depan lobi, semua karyawan menunduk hormat begitu pun dengan Alena dan yang lainnya.
Mata Alena tak sengaja bertabrakan dengan mata sang bos, melihat wajah bosnya membuat Alena langsung terdiam, dia seperti pernah melihatnya wajah itu tapi di mana dia lupa.
"Suttt jangan di liatin mulu." bisik Maya karena sang bos amish melihatnya.
Alena pun tersadar dan langsung menundukkan kembali wajahnya.
Sedangkan Alvaro pun melihat netra Alena seperti pernah bertemu tapi di mana dia lupa, setelah itu dia pun menuju ke ruangan yang memang sudah di sediakan.
"Tuan sebentar lagi akan ada meeting dengan para manajer SKY tell." ucap Jack mengingatkan Alvaro akan akan meeting.
"Segera atur Jack."
Di sisi lain Alena sudah berada di dapur untuk menyiapkan minuman karena tadi pak HRD menyuruhnya membuat minuman untuk meeting kali ini.
"Alena biar minumannya saya bikin, kamu siap siap beresin di ruang meeting aja ya." ucap bu Sumi.
"Oh baik bu." segera Alena menuju ke ruang meeting untuk membersihkan nya.
Malam harinya waktu pulang kerja setelah bersih-bersih ruangan saat para karyawan lainnya sudah pulang, Alena langsung pulang karena dia sudah sangat rindu sekali dengan anak gantengnya.
TOK TOK TOK
"Arsen." panggil Alena kemudian tak lama pintu terbuka memperlihatkan Oma Diana yang keluar.
"Udah pulang nak,"
"Iya Oma, Arsen nya mana Oma?" tanya Alena tidak melihat sang anak menyambut nya.
"Oh dia lagi tidur tuh dari tadi merengek minta ketemu kamu tapi untung udah tidur.
"Ya ampun Oma kenapa gak telepon aja kan kasihan Oma jadi kesusahan." ucap Alena merasa bersalah.
"Enggak kok nak, mungkin dia lagi *bad mood* aja nanti juga enggak."
"Kalau gitu Alena bawa Arsen pulang dulu ya Oma." izin Alena.
"Iya nak."
Kemudian Alena pun menggendong sang anak menuju ke rumah sederhananya.
Segera Alena bersih-bersih dan menyusul Arsen tidur karena jujur dia sangat capek, dia juga sangat merindukan keluarganya.
Selama beberapa tahun ini dia hidup seorang diri dan hanya di temani oleh sang anak, dia rindu masakan ibunya, dia rindu tawa canda bersama abangnya, bahkan dia rindu saat bapaknya memijat kakinya yang capek saat bekerja.
Tanpa terasa air mata pun jatuh saat Alena tidur sambil mengelus pundak Arsen, rencana tuhan memang tidak ada yang tahu.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
semoga ketemu Akena dgn ppnya Arsen, itukan punya PP nya Arsen ya thour🤗
2025-02-05
0
Yuli Indri
maaf kak baru mampir nih,ini mksdnya revisi tuh gimana ya..novelnya udh tamat apa gimana? soalnya bab nya cuma sedikit ya
2024-02-12
0
Rin chan
supaya, typo itu kak🙏🏻
2024-01-04
1