story part 4

Bu ratih selesai dengan masakannya kemudian bu ratih memanggil intan dan suaminya pak wira untuk sarapan bersama.

Di meja makan, mereka sarapan dengan tenang tidak ada yang berbicara sama sekali dan pak wira terlebih dahulu menyelesaikan makannya kerena terburu-buru menuju ke kantor tempatnya bekerja.

Tersisa intan dan bu ratih di meja makan. Intan kemudian meminta bantuan kepada ibunya untuk melupakan rian. Meskipun usianya sudah 25 tahun, tapi bu ratih sangat tahu bahwa putri semata wayangnya itu masih sangat labil dengan perasaannya sendiri.

"bu intan mau minta bantuan sama ibu!"

Lalu bu ratih mengerutkan keningnya melihat perubahan sikap intan yang tiba-tiba menangis dan tiba-tiba tenang.

"apakah ini anak ibu yang baru saja menangis itu?

bu ratih lantas tersenyum sambil membersihkan meja makan dan dibantu oleh intan.

"intan serius bu, ibu harus bantu intan untuk lupain rian bu!"

Sambil membersihkan piring kotor itu bu ratih lantas kembali bertanya kepada intan.

"jadi kamu mau ibu bagaimana nak?

Intan lantas tersenyum dan meminta kepada ibunya agar dia diberikan izin untuk bekerja di luar rumah.

"intan mau kerja bu, tolong bantu intan izin sama ayah biar intan di bolehkan kerja di luar bu, itu satu-satunya cara agar intan bisa melupakan rian dengan cepat! Intan sangat yakin bu.

Bu ratih kaget begitu mendengar ucapan intan yang ingin bekerja di luar rumah, karena selama ini dia belum pernah melakukan hal tersebut!

"kerja? Kamu mau kerja apa intan? Kerja dimana? Ayahmu pasti tidak akan menyetujuinya intan jangan minta yang aneh-aneh nak!"

Intan memelas kepada bu ratih agar membantunya berbicara dengan pak wira, supaya dia di izinkan untuk bekerja.

"justru itu bu, ibu harus bantu intan buat izin sama ayah. Memangnya ibu mau lihat intan terus menerus menjadi anak manja yang selalu di tanggung orang tua sampai tua nanti?"

Bu ratih menghela nafas panjang karena dia sangat tahu bahwa fisik intan sangat lemah dan mudah lelah, dan dengan alasan itulah bu ratih dan pak wira tidak pernah membiarkan intan untuk bekerja atau terlalu lelah. Toh juga intan anak satu-satunya jadi mereka tidak pernah khawatir jika intan terus bermanja kepada orang tuanya.

"ibu sama ayah tidak akan pernah merasa keberatan untuk menghidupi kamu nak, intan anak satu-satunya ayah dan ibu. Jadi kami tidak akan sanggup melihat anak kesayangan kami menderita saat bekerja nanti, apalagi kamu tidak boleh terlalu lelah nak fisikmu tidak sekuat orang lain intan!"

Intan lalu mengeluarkan semua unek-uneknya yang telah lama dia simpan dan intan berfikir mungkin karena alasan inilah rian berselingkuh darinya, karena intan terlalu di manja oleh kedua orang tuanya dan semua yang diinginkan selalu dia dapatkan dengan mudah.

"bu, ibu tahu intan selalu menuruti semua perkataan ayah dan ibu selama ini tanpa pernah membantah sedikitpun, tapi kali ini berbeda bu! Intan sudah 25 tahun dan sudah waktunya intan untuk belajar hidup mandiri agar tidak terus-menerus bergantung pada harta orang tua. Mungkin juga ini alasan rian berselingkuh bu, karena intan terlalu manja dan apa-apa harus di layani.

Bu ratih terdiam mendengar ucapan intan. Untuk pertama kalinya intan mengatakan hal seperti itu selama hidupnya. Putrinya yang selalu mereka manjakan itu ternyata sudah berani mengeluarkan pendapatnya, dan tandanya intan memang benar-benar sudah dewasa. Namun bu ratih tetap merasa khawatir jika nanti anaknya akan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari rekan kerja atau bosnya jika memang dia benar-benar sudah bekerja. Tetapi setelah difikirkan lagi ucapan intan ada benarnya juga. Dan akhirnya bu ratih bersedia membantu intan untuk meminta izin kepada pak wira untuk bekerja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!