Ternyata dia

Setelah menikmati sarapan pagi tanpa sang suami yang entah ke mana keberadaanya. Adira memutuskan untuk pergi bekerja. Perempuan cantik ini, kembali pada rutinitas harian yang selalu ia jalani. Bekerja sebagai office girl di sebuah perusahaan ternama. ya, Adira hanya office girl.

Walau Adira telah menikah. Ia merasa rumah tangga yang ia jalani hanyalah sebuah kesepakatan. Adira tidak ingin bergantung pada lelaki yang menikahinya. Lagi pula Adira masih memiliki tanggung jawab untuk membiayai kehidupan dua adik lelakinya.

Alis Adira mengernyit saat melihat suasana pantry yang terlihat sibuk.

“Kakak ipar kau sudah masuk!” sambut riang perempuan bernama Fuji melihat kehadiran Adira. Perempuan itu memang memanggil Adira dengan panggilan kakak ipar, karena tahu Adira memiliki dua adik berwajah tampan dan ia suka menggoda salah satu adik lelaki Adira.

“Ada apa ini? Kenapa sangat sibuk?” tanya Adira bingung.

“Oh. Ini, akan ada acara penyambutan pemimpin perusahaan yang baru,” jelas Fuji.

“Penyambutan,” ulang Adira.

“Iya. Mulai hari ini pemimpin baru akan berkantor di kantor ini,” jelas Fuji.

Tubuh Fuji pun semakin mendekat.

“Kakak ipar bagaimana dengan alamat yang aku berikan padamu. Berhasilkan! Dia pasti tidak akan menolak membantumu,” ucap Fuji pelan.

Adira terdiam sejenak, ya pemberi alamat pak Wisnu adalah Fuji. Dan benar bantuan telah Adira terima namun itu tidak gratis. Dia menukar dengan masa depannya.

“Adikku telah kembali ke rumah,” lirih Adira.

“Kan. Aku bilang juga apa. Dia pasti akan membantu, jika kau mengatakan siapa dirimu,” ucap Fuji.

“Aku menukar bantuan dengan kesepakatan pernikahan,” batin Adira.

“Bagaimana dengan ayang Askaku! Dia baik-baik saja kan? Dia tidak terluka kan. Kakak ipar sudah memeriksanya dengan teliti. Jangan sampai ada setitik saja goresan luka di tubuh sempurna ayang Askaku,” heboh Fuji.

Fuji juga merupakan list perempuan yang tergila-gila pada pesona Aska.

“Fuji. Aska baik-baik saja,” balas Adira sedikit kesal.

Fuji menarik napas lega. “Syukurlah calon imamku. Baik-baik saja,” ucapnya.

Adira memutar bola mata malas melihat sikap berlebihan Fuji jika menyangkut Aska.

“Berhenti bergosip. Cepat kerjakan pekerjaan kalian!” sentak seorang perempuan yang duduk di kursi.

Adira dan fuji kompak mengarahkan perhatian pada perempuan bertubuh tambun bernama Sari yang sibuk mengoles kuku dengan pewarna. Dia adalah kepala office girl di perusahaan ini.

“Kenapa kau hanya berdiri saja cepat bergerak. Semua orang sedang sibuk,” ucap Sari ketus.

“Cepat bawa kardus air mineral itu ke ruang rapat!” titahnya.

"Kenapa kami!" protes Fuji.

“Ayo!” ajak Adira mengikuti perintah.

Raut wajah Fuji berubah masam, seakan tak menerima perintah.

Adira dan Fuji masing-masing membawa kardus berisi air mineral.

“Dasar bisanya Cuma memerintah. Dia sendiri cuma duduk santai sambil kutekan,” omel Fuji akan tingkah Sari selama ini.

“Aku tidak mengerti mengapa perusahaan sebesar ini memilihnya menjadi ketua pantry seperti dia. Pemalas dan tidak bisa apa-apa,” omel Fuji lagi.

“Udah jangan ngomel mulu, nanti jadi hiperbola, tekanan darahmu naik,” ujar Adira.

“Hipertensi! Kakak ipar,” ralat Fuji.

Adira menarik senyum lebar.

Sebenarnya semua orang berpikir sama dengan Fuji kenapa Sari yang pemalas dan tidak memiliki skill apa-pun bisa menjadi ketua.

Keduanya pun melanjutkan pekerjaan, menyiapkan ruangan rapat untuk pemimpin yang baru.

“Sudah keluarlah, ruangan akan segera terisi, pemimpin baru telah datang!” seru Sari, baru muncul ke dalam ruangan setelah semua telah siap, dia benar-benar tidak melakukan apa-pun. Menyebalkan dia.

Adira dan Fuji pun keluar dari ruangan.

Langkah Adira terhenti saat tangannya tiba-tiba di cekal oleh Fuji.

“Kakak ipar jangan pergi dulu,” tahan Fuji.

“Ada apa?” tanya Adira bingung.

“Aku penasaran dengan wajah pemimpin perusahaan yang baru. Aku dengar desas-desus tentangnya katanya wajahnya sangat tampan,” ucap Fuji seperti biasa heboh.

“Memangnya kenapa? Kalau tampan?” heran Adira.

“Penyegaran. Kau tahu melihat wajah lelaki tampan itu, mengandung vitamin A yang setara dengan memakan 3 kilo wortel. Ini Baik untuk kesehatan mata,” imbuh Fuji.

Adira mendengkus mendengar ocehan Fuji.

“Jika kita tidak kembali ke pantry. Kita akan kena hukuman dari kak Sari.”

“Sudah tetap di sini, temani aku, aku harus melihatnya.” ucap Fuji lagi kemudian merogoh saku lebar kantung bawah seragamnya.

Melihat itu Adira sudah bisa menebak, Fuji akan memberikannya sesuatu.

“Kau mencoba menyogokku. Menyogok itu dosa, azabnya perih .... ” ucap Adira terhenti saat minuman kotak berwarna hijau telah berada di dapannya.

"Ini sari kacang hijau untukmu," ucap Fuji.

Kacang hijau

Manik mata Adira berbinar.

“Oke.” Adira menerima pemberian dari Fuji. Seolah melupakan azab perih yang ia bicarakan.

Ah lemah sekali pendiriannya hanya karena minuman kesukaan.

Adira berdiri menyeruput sedotan di dalam kotak berwarna hijau itu. Tak lama-rombongan orang-orang mulai terlihat.

“Sudah datang,” ucap Fuji semangat mengamati.

Adira pun berdiri mengamati sembari terus menyesap minumannya.

Adira mengamati banyak orang yang berjalan mengekori satu lelaki tinggi yang ada di depan mereka seolah memimpin langkah.

“Itu dia. Di depan!” ucap Fuji lagi.

Adira menegaskan penglihatannya pada lelaki berjalan lebih dulu. Tubuh tinggi, wajah tampan sempurna, kulit putih bersih.

Lensa mata Adira menatap teliti. Dia tidak asing dengan wajah lelaki itu. Sepertinya pernah bertemu. Adira semakin menegaskan penglihatannya. Dan ternyata mulai mengingat. Dia ....

Deg ...

Adira mematung aliran darahnya seakan berhenti mengalir. Ah benarkah yang ia lihat. Mustahil ... Lelaki itu ...

Ini gila ... pemimpin perusahaan.

Tulang Adira melemas tak terasa kotak sari kacang hijau yang ia minum terlepas jatuh ke lantai.

Like

Coment

Terpopuler

Comments

ike

ike

koq fuji.bisa nyuruh mintol ams pak wisnu yak?

2023-11-05

2

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

bos ku suamiku 😅😅😅

2023-10-27

11

La Rahman

La Rahman

oh Fuji yg kasih alamat. ada hubungan apa Fuji dan pak Wisnu?

2023-10-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!