Setelah ucapan selamat yang di berikan oleh para tamu undangan yang cukup melelahkan. Claire telah berada di dalam kamar hotel president suite mengistirahatkan tubuhnya yang lelah dan kaki yang sakit karena terlalu lama berdiri menggunakan high heels.
Claire menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang berseliweran. Claire tidak tau nasib selanjutnya akan kemana. tiba-tiba dia teringat akan obrolannya dengan sang kakek beberapa hari yang lalu.
'Menikahlah dengan Dev, dengan begitu kamu akan tau segalanya dan hanya bersama dev lah kamu aman. jika kakek pergi kakek akan merasa tenang Cucuku'
Claire mengacak rambutnya sampai kusut. pertanyaan demi pertanyaan tak ada satu pun yang mendapat jawaban. dan sekarang kakeknya memberi sebuah teka-teki yang claire sendiri tidak tau maksudnya.
" Baiklah aku akan terima pernikahan ini, Lagi pula sepertinya pria tersebut cukup tampan...maybe" gumam claire bersamaan dengan suara pintu yang terbuka.
" Bersiap-siaplah kita akan langsung pulang ke mansion" dev menatap claire tanpa ekspresi serta mendudukkan tubuhnya di sofa di samping ranjang.
" Mansionmu? ta-tapi aku belum berpamitan kepada kakek" claire menelan ludah saat mendapati ekspresi dingin dev berbeda sekali saat acara di pelaminan tadi.
" Kakek sudah menunggu di bawah, aku sudah mengatakannya tadi!" Claire pun menuruti perintah dev tanpa bertanya kembali.
" Cla aku bakal kangen banget sama kamu huhuhu~~" clara memeluk erat claire mereka sama-sama enggan untuk berpisah.
" Ra jaga diri baik-baik jangan lupa sering kabarin aku ya," claire mengusap ingusnya ke bahu clara dengan santai. clara langsu ng mendorong claire jengkel karena claire merusak momen sedih mereka.
" Ihh Jorok banget sih Cla, udah ah sana pergi" sungut clara membuat claire terkekeh lalu menghampiri kakek aiden.
" Jadilah istri yang baik Cla jangan membantah ucapan suamimu, jaga diri baik-baik kakek sangat menyayangimu" aiden mengusap kepala claire lembut.
" Kakek juga jaga kesehatan, Kalau ada apa-apa kabari Cla"
" Daaaaahh Cla..." Clara melambaikan tangan saat mobil yang membawa claire pergi dari pelataran hotel.
~
~
Claire di antar oleh pelayan menuju kamar utama saat tiba di mansion kediaman dev leon maxim. para pelayan berlalu lalang menunduk saat majikan lewat lalu meneruskan pekerjaannya.
" Silahkan masuk nyonya..." pelayan yang berkisar empat puluh tahun itu mempersilahkan nyonya barunya untuk memasuki kamar yang bernuansa grey.
" Panggil claire saja bi..itu lebih nyaman" Claire sungguh tak nyaman dengan panggilan nyonya yang menurutnya panggilan nyonya hanya cocok untuk para ibu-ibu.
" Tapi anda adalah istri tuan dev jadi kami harus memanggil anda adalah nyonya itu lah peraturan di sini.." terang kepala pelayan yang bernama sarah dengan sopan dan ramah.
" Tapi aku gak nyaman bik...Kalau begitu panggil nona saja itu lebih baik" seru claire masih tak mau di panggil nyonya.
" Ta~...."
" Bi sarah pliiissssss yaa.." Claire menampilkan pupy eyesnya sambil menyatukan kedua tangan di depan dada.
" Baiklah saya akan memanggil dengan nona tapi tolong jangan seperti ini Nona.." bi sarah segera menurunkan kedua tangan claire jika sampai tuannya tau bisa mati dia.
" Nah gitu dong bi..Oh ya bi boleh minta tolong panggilkan pelayan muda yang seumuran denganku untuk membantuku.." pinta claire karena baginya lebih nyaman mengobrol dengan pelayan yang seumuran dengan dirinya.
Tak berapa lama muncul pelayan muda yang usianya lebih muda dari claire dengan rambut kuncir satunya terlihat sangat lucu. Claire menyuruhnya untuk masuk.
" Apa yang bisa saya lakukan nyonya..?" Tanya pelayan tersebut dengan sopan menatap wajah claire yang menurutnya sangat cantik.
" Jangan panggil aku nyonya..panggil saja Claire atau nona claire itu lebih baik" pelayan tersebut mengangguk tanpa memprotes.
" Siapa namamu dan berapa umurmu?.." tanya claire agar tidak bingung memanggil nama gadis di depannya ini.
" nama saya luna nona, dan umur saya baru enam belas tahun.." jawab pelayan tersebut. Claire mengangguk lalu menyuruh luna membantu dirinya meletakkan barang-barangnya karena masih belum tau tata letak kamar ini.
" Lun kamu gak sekolah.. " Claire berbicara layaknya pada clara dan melarang luna untuk berbicara formal ketika hanya berdua saja.
luna menggeleng dengan sedih," luna gak punya uang buat sekolah, buat makan saja luna susah.." cerita Luna menceritakan hidupnya tanpa sungkan.
" Udah berapa tahun kamu kerja di sini terus kok bisa kerja di sini.." tanya claire penasaran saat menuju ke sini claire melihat kalau mansion ini yang seperti terletak di tengah hutan karena sepanjang jalan hanya berderet pohon yang berjejer rapi.
" luna kerja di sini udah tiga tahun, dulu luna hanya seorang gelandangan apa aja luna lakuin asal bisa makan. suatu ketika luna di tawari kerja oleh seorang perempuan tua yang tidak luna kenal, katanya luna bisa dapat uang yang banyak..perempuan tersebut mendandani dan mengajak luna ke sebuah club besar dan di situlah luna bertemu dengan tuan dev dan bekerja di sini.." cerita luna panjang lebar.
Claire menyimak cerita luna dengan baik satu hal sekarang yang claire tau kalau dev punya sisi saling tolong menolong kepada orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments