bab 2

" Dari mana saja kamu, jam segini baru pulang" tegur aiden saat melihat claire memasuki rumah.

Claire yang masih kesal kepada sang kakek terus berjalan mengabaikan teriakan demi teriakan sang kakek.

" anak itu benar-benar tidak bisa di atur" gerutu aiden melihat tingkah cucu satu-satunya yang selalu membuat emosi tapi sangat di sayangnya.

sering telfon berbunyi aiden segera melihat nama penelpon dan tersenyum seraya mengangkat panggilan.

" Kakek emang gak sayang aku, selalu aja ngatur hidup aku..aku juga punya pilihan sendiri" Claire mengomel tak jelas membanting tubuhnya ke kasur empuknya.

" ayah bunda Cla Kangen...kenapa kalian begitu cepat tinggalin Cla, apakah Cla begitu nakal sampai kalian memilih pergi dari pada bersama cla" gumam claire menatap figura kedua orang tuanya dengan sendu.

" Bun Cla harus gimana, kakek mau di jodohin aku dengan orang yang tidak di kenal..bagaimana kalau pria itu seumuran kakek berperut buncit dan kepala botak? masak Cla anak cantik bunda nikah sama orang seperti itu..Cla ingin mencari sosok pria baik yang seperti ayah.." gumam claire dengan lirih.

claire teringat masa saat bersama kedua orang tuanya, saat itu dirinya masih berusia 6 tahun. bermain kejar-kejaran, memasak bersama, serta jalan-jalan bersama. sungguh keluarga yang harmonis.

Namun semua kebahagian itu hilang sekejap saat sebuah insiden di malam saat ulang tahun sang kakek ayah dan bunda nya pergi untuk selama-lamanya.

meninggalkan Luka yang sangat besar serta rasa amarah yang selalu menggebu menghilangkan keceriaan di wajah claire.

~

~

Kesabaran aiden sungguh di uji saat tangan kanannya melaporkan bahwa lagi-lagi Claire kabur dari acara kencan dengan calon suami untuk kesekian kalinya.

" Cla Cla..Kamu pikir dengan kamu bertingkah seperti ini kakek akan membatalkan pernikahanmu dengan Dev, jangan harap! Kakek sudah berbaik hati untuk mempertemukan kamu dengan calon suamimu agar kamu tau seperti apa rupa calon suamimu...tapi sudahlah tidak apa-apa itu semua keinginan kamu sendiri" Aiden memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.

" Bagaimana dengan tanggapan dev?"

" tuan dev tidak berkomentar apapun tuan, dia juga sudah menduga akan kejadian seperti ini lagi, tuan dev juga tidam datang dia hanya di wakilkan oleh asistennya" papar alex dengan detail

" Syukurlah kalau begitu, Lalu bagaimana dengan persiapannya?"

" Semua berjalan dengan lancar tuan semuanya sudah persiapan sudah mencapai sembilan puluh persen undangan juga sudah mulai disebarkan itu juga atas persetujuan tuan dev" jawab alex lugas

" Bagus Kalau begitu pergilah" alex mengangguk lalu pamit dari hadapan sang tuan.

Di sisi lain di perusahaan maxim corp seorang pria tampan dengan rahang yang tegas, hidup bak perosotan serta mata yang setajam elang. duduk dengan santai di kursi kebesarannya mendengarkan setiap ucapan orang yang ada di depannya.

" Sudah ku duga, Kali ini kemana gadis itu kabur"

" Dia bersama temannya mendatangi salon tuan, dan dia memang sengaja melakukan semua agar tuan kesal dan membatalkan pernikahan tersebut" Doni menjelaskan apa yang di dapat dari anak buahnya yang bertugas memata-matai claire.

" membatalkan pernikahan?" Dev tersenyum miring dengan pandangan semakin tajam.

" tidak semudah itu" lanjutnya dengan lirih namun masih terdengar oleh Doni. doni menatap belakang kursi Dev yang sedang menghadap kaca transparan di sebagian dinding ruang dev menampakkan pemandangan gedung-gedung yang menjulang tinggi.

Dev mengkode Doni untuk keluar saat tidak ada lagi hal yang akan di bicarakan.

" Aku suka tantangan, apalagi wanita pemberontak" Dev menerawang dengan senyum iblis yang menghiasi wajah rupawannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!