Zara mengendarai motornya dengan kecepatan sedang sembari menikmati hembusan angin malam yang menerpa wajah cantiknya.
Malam ini terasa begitu dingin, mungkin sebentar lagi akan turun hujan, mengingat beberapa hari ini langit selalu mendung.
Tenang, menikmati dinginnya malam, Tiba-tiba saja sebuah tangan melingkar erat di perutnya. Hana tengah memeluknya dengan erat.
"Lepas nggak! Aku masih normal kalau kamu lupa," ketus Zara melepas pelukan Hana
Gadis itu masih kesal dengan Hana yang tiba-tiba datang ke restoran dan meminta ikut pulang. Sudah jelas, pasti Hana akan kembali merayunya agar mau menjadi penggantinya.
"Iya-iya Ra. Gitu aja marah. Eh ngomong-ngomong, tuh motor kenapa bisa pecah gitu sih? Habis nabrak orang ya?" celetuk Hana sembari merenggangkan pelukannya.
Zara menghembuskan napasnya pelan, teringat kejadian pagi tadi, Ia berharap pemilik mobil tidak menghubungi dirinya.
"Gara-gara kamu tuh, semalem nggak pulang-pulang. Alhasil pagi tadi aku jadi telat bangun. Dan kamu tahu, aku nabrak mobil mewah cuma karena buru-buru," Zara terdengar mendesah pelan
"Serius lu?" Pekik Hana heboh dibelakang
"Iyalah, ngapain juga Aku bohong!" Kesal Zara.
Lima menit berlalu, kini Zara telah sampai dikosan bersama Hana. Gadis itu segera membersihkan diri sedangkan Hana memilih untuk merebahkan bobot tubuhnya di atas kasur milik Zara.
"Semoga aja, kali ini Zara mau bantuin aku," Gumam Hana menatap Zara yang berlalu ke kamar mandi.
Selesai mandi dan makan malam bersama, kini Zara duduk bersisihan dengan Hana yang sedari tadi tampak diam. Zara memicingkan matanya, menatap Hana penuh curiga.
"Masih nggak mau temui dia?" Tanya Zara memecah keheningan.
Hana menggeleng pelan, matanya menatap lekat kearah Zara, "Aku nggak mau ngecewain cowok ku, Ra. Dia udah baik dan selalu ada buat aku. Jadi please Ra. Kali ini aja, Bantuin aku, ya?" pinta Hana
"Kamu tahu sendiri kan, Aku nggak bisa kalau berbohong. Dan lagi, pria itu pasti udah tahu kamu, jadi nggak mungkin bisa Han,"
"Enggak, kita belum pernah ketemu satu sama lain. Kemarin, Aku sempat tanya sama Mama, katanya mama belum sempat ngasih fotoku ke keluarga Devano. Jadi kamu tenang aja, Aku jamin semuanya pasti beres. Kamu cukup dateng terus nolak dia, udah gitu aja,"
Zara tampak menimbang, memikirkan berbagai resiko jika akan Ia terima. Tetapi, mengingat kebaikan yang di lakukan oleh Hana, Ia turut sedih. Zara kembali berpikir, sepertinya tidak masalah jika dirinya membantu Hana untuk kali ini.
'Huh'
"Oke, baiklah. Demi persahabatan kita, aku mau. Tapi cukup sekali ini aja aku ikut terseret sama masalahmu. Lain kali, aku akan langsung menolaknya!" putus Zara
"Beneran, Ra?"
Zara mengangguk pelan, "Iya, Han."
Beruntung jadwal pertemuan Zara yang menggantikan Hana bersama Devano adalah hari dimana dirinya mendapatkan jatah libur. Sehingga Zara tidak perlu meminta izin cuti, sebab jika dirinya mengambil cuti, sudah barang tentu pak Hari akan mengomelinya sebelum mendapatkan izin.
***
Hari yang di nanti pun tiba. Sedari siang, Hana sudah datang ke kosan Zara hanya untuk mengajak wanita itu berbelanja keperluan untuk bertemu Devano, tetapi Zara menolak sebab ia telah memiliki rencana sendiri.
"Nggak usah ke salon-salon segala lah Han, kan cuma ketemuan biasa," protes Zara kala Hana mengatakan jika ia harus di make over.
"Tapi kamu juga harus tampil beda, Zara!"
"Udah, serahin semuanya sama aku. Kamu minta aku buat nolak dia, 'kan? Kamu tenang aja, aku udah punya rencana sendiri!" seloroh Zara bangga
***
Malam telah tiba, kini saatnya Zara melakukan tugasnya.
Zara tersenyum cerah menatap pantulan wajahnya di cermin. Rambutnya dikepang dua, dengan kacamata bulat besar, telah bertengger manis hidung mancungnya. Membuat kesan jika dirinya adalah gadis polos dan cupu.
Hana melongo menatap penampilan Zara yang tampak berbeda. Walaupun dirinya ingin membuat Zara di tolak oleh Devano, bukan berarti Hana menginginkan Zara berpenampilan seperti itu.
"Kamu yakin mau dandan kayak gitu?" tanya Hana sedikit ragu
Zara mengangguk cepat, "Yakinlah, gimana? cakep 'kan?"
"I-iya, cakep kok. Keren!" Hana memberikan dua jempol untuk Zara.
"Ya udah, kamu jagain kos ku ya. Jagain lilin nya juga biar nggak mati. Aku mau keliling dulu, bye." Zara melenggang pergi meninggalkan Hana yang tampak berpikir keras
"Woy! Lu bukan mau ngepet bego!" pekik Hana sebal
"Bercanda kali!" kekeh Zara
Bersambung
Hai, kembali lagi dengan Nad di sini 🤗🤗
Gimana kabar kalian? semoga sehat di manapun kalian berada ya😉
Jangan lupa like, komen, dan vote juga yah🥰🥰
Ah iya, jangan lupa di subscribe supaya bisa tahu kalau Nad upload bab baru ya😍
Salam sayang untuk kalian semua 💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Farida Wahyuni
zara, kamu lucu deh
2023-10-10
1