Di sebuah ruangan yang di dominasi warna putih, tampak seorang Pria dengan rahang tegas dan sorot mata yang tajam, tengah bergelut dengan pekerjaannya.
Hari ini Ia sangat sibuk. Mengurus beberapa berkas yang akan di gunakan untuk kerjasama dengan beberapa perusahaan luar, juga beberapa pekerjaan lainnya.
Mood Pria itu sedari awal sudah hancur, sebab masih sepagi ini, dirinya sudah mendapatkan kesialan. Di awali ketika baru saja Ia berangkat bekerja, mobil kesayangannya sudah di tabrak oleh Gadis songong yang membuat darahnya hampir mendidih. Pun ia juga terus menerus di teror oleh sang Kakek.
Pria itu mencoba untuk fokus, tetapi, lagi dan lagi, fokusnya kembali terpecah. Seolah, suara cempreng Gadis itu kembali terngiang di kepalanya.
Pintu di ketuk dari luar, membuyarkan lamunannya. Setelah mengizinkan orang di luar untuk masuk, Pria itu kembali menatap beberapa berkas di hadapannya.
"Permisi, Tuan Devano. Saya ingin mengingatkan jika pukul sembilan nanti, anda sudah harus tiba di restoran, seperti yang sudah di jadwalkan," Ucap Tiara, sekretaris Devano.
"Ya, nanti kamu ingatkan saya lagi," jawabnya datar dengan tatapan masih terarah pada berkas berkasnya.
"Baik, kalau begitu saya permisi," pamit Tiara.
Gadis itu sudah terbiasa dengan sikap dingin Devano, sehingga mau seketus dan sedingin apapun jawaban dari atasannya itu, Dirinya sudah kebal.
Setelah mencoba fokus, kini semua pekerjaan Devano pagi ini telah selesai. Pria itu melirik jam pada ponselnya yang menunjukkan pukul delapan lebih tigapuluh menit.
Ia kemudian beranjak dari duduknya, hendak keluar dari ruangan menghampiri Tiara, sekretarisnya. Tetapi pintu tiba-tiba di buka dari luar tanpa di ketuk. Devano tahu siapa itu, Itu adalah Kakeknya.
Sebab hanya sang Kakek saja yang berani masuk ke dalam ruangannya dengan bebas tanpa harus meminta persetujuan dari dirinya.
Lelaki tua, dengan tongkat di tangan kanannya berjalan pelan mendekatinya. "Dasar bocah gemblung! Kamu itu kemana saja. Kakek telepon tapi nggak pernah kamu angkat?"
Kakek Seno sangat kesal, sebab sudah hampir dua hari ini, Devano tidak bisa di hubungi, hingga membuat dirinya harus datang ke kantor yang sudah lama Ia tinggalkan.
Devano berdecak kesal, Pria itu paham, maksud sang kakek mencari dirinya hingga ke kantor. Apalagi jika bukan tentang perjodohan.
Dua hari yang lalu, sang kakek memintanya untuk menyetujui kencan buta dengan gadis pilihan kakeknya. Tapi lagi dan lagi, Devano kembali menolak, dengan alasan yang sama. Tidak tertarik dengan wanita.
Tahun ini Devano akan berusia 30 tahun, tetapi ia sama sekali tidak menunjukkan ketertarikannya kepada wanita, hal itu membuat kakek Seno khawatir. Terlebih Devano adalah cucu tunggal, yang akan mewarisi seluruh kekayaannya, sehingga Ia akan melakukan berbagai cara agar Devano memiliki pasangan dan menikah.
"Ada, di rumah. Kakek kenapa pagi-pagi udah kesini?" tanya Devano basa basi, Devano sungguh jengah berhadapan dengan sang Kakek.
"Dasar cucu durhaka! Kamu itu, bukannya tanya kabar kakek, malah tanya seperti itu. Denger apa kata kakek. Hari sabtu besok, kamu harus bersedia kencan buta dengan anaknya temen papamu, mereka semua sudah setuju dan jika cocok, maka kamu dan Dia akan langsung menikah!" tegasnya, membuat Devano ingin melayangkan protes. Tetapi, belum sempat Ia angkat bicara, tangan Kakek Seno sudah terangkat lebih dulu, yang menandakan dirinya tak ingin di sanggah.
"Kakek minta sekali ini saja, Devano. Kamu turuti keinginan Kakek." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Kakek Seno segera berbalik dan keluar dari ruangan Devano.
Devano mengusap wajahnya dengan kasar, sungguh perjodohan bukanlah keinginannya, sebab dirinya saat ini hanya ingin menikmati hidup tanpa harus di kekang oleh makluk yang bernama wanita.
"Haish, bodoamat lah, masih lama juga." Devano kembali berjalan keluar ruangan, menghampiri Tiara dan mengajaknya ke Restoran barunya.
***
D'RESTO2
Alunan musik terdengar mengalun merdu.
Tampak semua karyawan yang berada disana tengah sibuk mempersiapkan segala hal agar acara pembukaan restoran baru mereka berjalan dengan lancar.
Begitu juga dengan Zara. Gadis itu baru saja mendapatkan siraman kalbu pagi hari bersama Manager restoran, dan sekarang ia tengah berada di dapur untuk kembali bekerja.
Sudah menjadi rahasia umum, jika Zara seringkali terlambat, bahkan disana Ia juga mendapatkan julukan spesial, yaitu Si Siput. Tetapi, meski begitu, baik manager maupun teman-temannya sangat menyayangi dirinya.
Pembawaannya yang asik dan mudah berbaur serta bisa mengerjakan pekerjaan apapun menjadi daya tarik tersendiri darinya.
Kini Zara tengah di hadapkan dengan alat-alat kebersihan. Ia di minta pak Hari untuk membersihkan dapur sebelum nanti ikut bergabung dengan teman-teman waiters lainnya.
'Hah, untung cuma di suruh bersih-bersih dapur, nggak kebayang kalau di suruh ngebersihin dosa-dosa mereka. Bisa jantungan aku!' kembali Zara bergumam pelan, memberikan afirmasi positif untuk tubuhnya.
"Kalau jantungan nanti Saya panggilin ambulans kesini," sindir pak Hari yang rupanya mendengar gumaman Zara.
Awalnya Pria itu hendak mengecek pekerjaan Zara, tetapi Ia justru mendengar gumaman Gadis itu.
Zara tampak salah tingkah, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"E-eh Pak Hari. Ada yang bisa Saya banting, eh bantu, Pak?" tanyanya pelan dengan senyum di buat semanis mungkin.
"Kamu ini, kerja yang bener! Sebentar lagi pemilik restoran ini akan tiba, saya harap Kamu tidak membuat masalah di hadapan pak Bos," pesan pak Hari
"Baik, siap Pak. Zara berjanji tidak akan membuat ulah di depan pak Bos!" Seru Zara bersemangat. Gadis itu bahkan langsung tegap dengan tangan posisi hormat.
"Jangan janji-janji, tapi buktikan. Paham?"
"SIAP PAHAM!" teriaknya.
Zara sudah lama menantikan moment ini, moment dimana dirinya bisa bertemu dengan bos besar pemilik restoran tempat ia bekerja. pasalnya, selama Zara bekerja di restoran, ia belum pernah satu kali pun bertemu dengan bosnya. itu karena memang bosnya memiliki usaha lain, sehingga jarang sekali berkunjung ke restoran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
4U2C
𝐩𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐚𝐩𝐥𝐚𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐠𝐢𝐥 𝐚𝐦𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧🤣🤣🤣
2023-09-19
1
harwanti unyil
siap" lh jantung nya
2023-09-09
1