pagi pun tiba,Sinta bangun dari tidur pulas nya,ia segera bergegas mandi, setelah selesai mandi ia pun melaksanakan sholat subuh.setelah sholat subuh ia menuju dapur membantu ibu dan kakak iparnya memasak.
"buk,mau masak apa hari ini?"ucap Sinta bertanya pada sang ibu.
"masak sayur lodeh kesukaan kamu neng"ucap ibu pada sinta.
"waah ibu tau aja kalau Sinta pengen sayur lodeh"ucap sinta dengan wajah sumringah.
"ya sudah sekarang ayo mulai masak"ucap ana selaku kakak ipar Sinta.
mereka pun mulai masak,membagi tugas agar apa yang mereka kerjakan itulah yang membuat mereka bertiga selalu kompak dan saling menyayangi.
"Alhamdulillah selesai juga masakan nya,sinta ana, bawa makanya kedepan ya neng biar cepet sarapan lalu pergi ke ladang"ucap ibu pada Sinta dan ana.
"siap buk"ucap Sinta dan ana.
"ayo dek,kita bawa kedepan makanannya"ucap ana pada Sinta.
mereka pun segera membawa makanan nya ke depan.dan mereka mulai sarapan bersama, inilah yang mereka lakukan setiap hari sehingga keluarga mereka selalu terlihat harmonis.
"Alhamdulillah kenyang sekali bapak, masakannya sangat enak"ucap bapak.
setelah selesai sarapan mereka pun siap-siap untuk menuju ladang."neng cangkul nya jangan lupa"ucap ibu pada sinta.
"iya buk"ucap Sinta.
setelah itu mereka pun menuju sawah,dan mulai bekerja hingga menjelang siang.
***
"apa agenda hari ini Andra?"tanya vino.
"jam makan siang nanti mitting dengan Agra group, setelah itu dengan Atmaja group"ucap andra.
"baiklah siapkan berkasnya 15 menit lagi kita berangkat"ucap vino dingin,lalu Andra pergi meninggalkan ruangan vino.
tiba-tiba tak tau kenapa pikiran vino tertuju pada Sinta.
"arrrgghh,kenapa kamu selalu ada dipikiran ku Sinta"ucap vino.
"sebaiknya aku telepon saja"ucap vino.ia pun segera mengambil ponsel mahal nya dan mencoba menelpon Sinta,tetapi tidak di angkat oleh Sinta
"dasar bodoh,Sinta kan lagi kerja"ucap vino meruntuki dirinya.
tok..
tok..
tok..
"masuk"ucap vino dingin.
"tuan berkas sudah selesai"ucap Andra menunduk pada vino.
"baiklah ayo berangkat sekarang"ucap vino lalu mereka pun berangkat menuju tempat di mana mereka mitting.
***
"pak,buk,sudah mau Dzuhur ayo pulang"ucap Sinta pada orang tuanya.
"ayo neng"ucap bapak dan ibu sinta.
mereka pun pulang menuju rumah mereka karena di rasa sudah siang dan perut mereka butuh di isi.
"assalamualaikum"ucap Sinta dan orang tuanya.
"wa'alaikum salam"ucap Andi dan ana.
"dek,dari tadi handphone kamu bunyi terus ada yang nelpon sepertinya"ucap ana pada Sinta.
"siapa teh?"ucap Sinta bertanya.
"teteh gak tau,coba kamu lihat mana tau penting"ucap ana, setelah itu ia pun pergi menuju dapur.
"siapa ya yang nelpon?"ucap Sinta bertanya pada dirinya sendiri.
"mas vino,ngapain dia nelpon?"ucap Sinta,dan Sinta pun menelpon balik.
drrt
drrt
drrt
"halo"ucap vino di sebrang telepon.
"assalamualaikum mas,tadi ngapain nelpon Sinta?"ucap Sinta bertanya.
"wa'alaikum salam,gak papa saya cuma mau bertanya kabar kamu"ucap vino.
"Alhamdulillah kabar Sinta baik mas,mas vino sendiri gimana?"ucap Sinta bertanya pada vino.
"Alhamdulillah,kabar mas juga baik,emm mas nelpon gini gak ganggu kan?"ucap vino
"gak,mas"ucap sinta.
"Sinta,mas ingin berbicara serius"ucap vino pada sinta.
"bicara apa mas?"ucap Sinta.
"mas ingin melamar kamu"ucap vino tegas.
"aa.apa?,mas jangan bercanda"ucap Sinta gugup.
"mas tidak bercanda,mas serius, apakah kamu akan menerimanya,Minggu depan mas akan melamar kamu secara resmi"ucap vino
"maaf mas Sinta gak bisa"ucap Sinta pelan.
"kenapa?"ucap vino bertanya.
"kita baru saja 1 hari bertemu kita belum banyak mengenal satu sama lain,dan Sinta tidak mau menikah dengan orang yang tidak mencintai Sinta"ucap Sinta.
"kamu percaya cinta pandangan pertama?"ucap vino.
"....."Sinta diam saja tidak menjawab pertanyaan vino
"mas,cinta sama kamu Sinta,sejak pertama bertemu mas sudah jatuh cinta sama kamu"ucap vino tegas.
"kalau memang mas bisa menerima Sinta,apakah keluarga mas bisa,kasta kita berbeda mas,Sinta orang miskin sedangkan mas orang besar yang di kenal banyak orang"ucap Sinta pelan.
"mas tidak pernah memandang status kamu"ucap vino
"mas memang begitu tapi bagaimana dengan keluarga mas"ucap Sinta.
"mas yakin kaluarga mas akan merestui kita"ucap vino.
"terserah mas saja Sinta bingung"ucap Sinta.
"Minggu depan mas akan bawa keluarga mas untuk melamar kamu"ucap vino tegas.
"tapi mas.."ucap Sinta terjeda karena vino mematikan telepon nya sepihak.
"huh"Sinta menghela nafasnya panjang.
Setelah itu ia pun segera membersihkan tubuhnya lalu melaksanakan sholat dzuhur.setelah Sholat ia pun segera menyusul keluarga nya untuk segera makan siang
"neng kenapa mukanya lesu begitu?"ucap sang bapak pada Sinta.
"nanti sehabis makan ada yang mau Sinta bilang sama kalian"ucap Sinta.
Setelah itu pun mereka makan siang dengan khidmat tanpa ada yang membuka suara.
"apa yang ingin kamu bicarakan neng"ucap ibu Sinta lembut.
"buk,pak,akang Andi,teh ana, bagaimana jika Sinta dilamar"ucap Sinta pelan sambil menunduk.
"maksudnya?"tanya andi.
"ada yang melamar Sinta kang"ucap Sinta.
"dari dulu juga banyak yang mau melamar kamu"ucap ana.
"tapi ini beda teh"ucap Sinta.
"siapa yang mau melamar kamu neng?"ucap bapak Sinta bertanya.
"tuan vino yang mau melamar Sinta pak, katanya Minggu depan dia mau bawa keluarga nya kesini"ucap Sinta.
"neng apa kamu yakin?"ucap ibu lembut.
"mereka orang kaya neng,bapak takut jika orang tua tuan vino tidak merestui kalian"ucap bapak
"itu yang Sinta takutkan pak,Sinta sudah sempat menolak,tapi mas vino meyakinkan Sinta"ucap Sinta pelan.
"neng,kita dan mereka berbeda,bapak takut jita sesuatu yang buruk terjadi sama kamu neng"ucap ibu Sinta lembut.
"tapi buk..."ucap Sinta terpotong karena ada yang menelpon nya.
Drrt
Drrt
drrt
"assalamualaikum Sinta"ucap vino,ya yang menelpon adalah vino.
"wa'alaikum salam mas,ada apa?"ucap Sinta.
"bapak sama ibuk ada?"ucap vino bertanya
"ada mas"ucap Sinta
"coba kasikan dulu ponselnya sama bapak"ucap vino.
"pak,mas vino mau ngomong"ucap Sinta pada sang bapak.
"assalamualaikum tuan"ucap sang bapak pada vino.
"wa'alaikum salam pak,bapak apa kabar?"ucap vino basa-basi
"Alhamdulillah baik tuan"ucap sang bapak.
"begini pak,saya minta izin sama bapak,untuk melamar putri bapak Minggu depan"ucap vino sopan.
"semua keputusan saya serahkan kepada putri saya tuan"ucap bapak.
"baiklah pak,Minggu depan saya akan membawa keluarga saya,kalau begitu sudah dulu ya pak, assalamualaikum"ucap vino
"wa'alaikum salam "ucap bapak, setelah itu sambungan telepon pun mati....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments