bab 3 :

vino pun segera menjabat tangan Sinta.

"vino"ucap vino singkat sambil tersenyum tipis hanya Sinta saja yang bisa melihatnya.

"Sinta"ucap Sinta sambil mengangkat tangannya ke depan Andra.vino segera menyikut lengan Andra agar tak menerima uluran tangan Sinta,Andra yang paham hanya menyebutkan namanya sopan

"Andra nona"ucap Andra

kini giliran lilis yang mengangkat tangannya ke depan vino.dan vino hanya menyebutkan namanya dingin tanpa mau menjabat tangan Lilis sedangkan Andra mau menjabat tangan Lilis

"sombong sekali"batin Lilis dan Sandra.

"oh ya sinta tuan vino dan tuan Andra ingin bertemu dengan bapak kamu, karena bapak kamu yang bertanggung jawab atas sawah tersebut"ucap buk kades.

"baik buk kades,ayo tuan"ucap sinta mengajak vino dan Andra.

mereka pun mengikuti Lilis dan Sinta hingga sampai di rumah sederhana yang tak lain adalah rumah Sinta.

"ayo tuan mari masuk"ucap Sinta.

"assalamualaikum buk,pak,ada tamu yang ingin bertemu dengan bapak mereka duduk di teras pak"ucap Sinta pada keluarga nya.

"baiklah bapak keluar dulu,Sinta jangan lupa buat wejangan ya neng"ucap bapak Sinta.

Sinta pun segera ke dapur untuk membuat minuman dan camilan."ayo Lis bantuin aku"ucap Sinta mengajak lilis

"ayok ta"ucap lilis

"ta,aku teh sebel pisan,akang vino teh sombong ya"ucap lilis kesal.

"aku teh juga sebel,itu temennya si akang vino itu sombong,mentang mentang orang kota seenaknya"ucap Sinta juga ikut kesal.

"eh eh ada apa ini kok pada cemberut"ucap ana kakak ipar sinta

"itu teh,tamu nya bapak sombong pisan"ucap lilis.

"iya teh,jadi sebel kita"ucap Sinta.

"sudah-sudah cepat kerjain,tamu nya nanti kehausan"ucap ana sambil tersenyum.

mereka pun selesai mengerjakan apa yang mereka kerjakan,dan Meraka pun membawanya ke depan.

"silahkan di makan"ucap Sinta dan Lilis.

"Sinta,Lilis temani mereka bapak ingin ke kamar mandi dulu"ucap arman pada Sinta dan lilis

"iya pak"ucap lilis dan Sinta.setelah itu bapak Sinta pun masuk ke dalam rumah.

"silahkan di nikmati tuan hidangannya"ucap Sinta sopan,mereka pun mulai menikmati hidangan tersebut.

"apa kalian masih sekolah?"tanya vino pada mereka tetapi tatapan matanya tertuju pada Sinta.

"kami baru lulus SMA 3 bulan yang lalu tuan"ucap sinta sopan.

"tidak kuliah?"tanya Andra.

"tidak tuan"ucap lilis.

"kenapa?"tanya vino.

"astaga orang ini selain sombong ternyata sangat bawel"ucap lilis dan Sinta dalam hati.

"kamu orang susah tuan,bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja kami sudah sangat bersyukur"ucap Sinta sopan,namun dalam hati nya sangat jengkel.

"oh"ucap vino dingin

"astaga benar-benar menyebalkan"ucap Sinta dalam hati.

"apa kamu memiliki pacar?"tanya vino pada Sinta.

"tidak tuan"ucap Sinta

"lalu,siapa lelaki yang mengobrol dengan mu tadi?"tanya vino.

"oh,itu teh nando tuan,dia teh sudah saya anggap seperti Abang saya sendiri "ucap Sinta menjelaskan pada vino.

"oh,jangan panggil saya tuan,saya bukan majikan kamu"ucap vino.

"tapi kan tuan memang majikan saya,kn saya beserta keluarga saya bekerja di ladang tuan"ucap Sinta polos.

"terserah,yang penting kamu jangan panggil saya tuan"ucap vino dingin

"jadi saya harus panggil apa,akang?"ucap Sinta

"jangan akang"ucap vino singkat.

"jadi apa?,masa panggilny mas sih, ada-ada saja"ucap Sinta sambil tertawa

"mas?,bagus saya suka"ucap vino tersenyum tipis sambil menatap Sinta.

"oh,oke,Lilis sekarang kita panggil tuan-tuan ini mas ya"ucap Sinta polos pada Lilis.

"iya"ucap lilis polos.

"kamu"tunjuk vino pada Lilis"tetap memanggil saya tuan,tapi kamu bisa memanggil Andra mas"ucap vino.

"dan kamu"tunjuk vino pada Sinta"kamu hanya boleh memanggil mas hanya pada saya tidak boleh pada yang lain"ucap vino.

"kamu memanggil dia namanya saja"ucap vino sambil menunjuk Andra.

"baik"ucap sinta

"waah seperti nya asik sekali mengobrol nya"ucap bapak Sinta yang baru datang.

"eh bapak"ucap Sinta segera berdiri menyuru bapaknya duduk.

"kalau begitu Sinta sama Lilis pergi dulu ya pak"ucap Sinta sopan

"kemana neng?"ucap sang bapak

"jalan-jalan sore pak mau makan bakso di gang sebelah"ucap lilis.

"ya sudah hati-hati ya neng, pulang nya jangan sore-sore sekali"ucap arman

"ehem,saya dan asisten saya ikut"ucap vino dingin dan singkat.membuat mereka ber empat heran.

"tu..tuan yakin ingin ikut?"tanya Andra

"hemm"ucap vino berdehem.

"yasudah,Sinta Lilis ajak tuan vino dan tuan Andra ya neng"ucap arman pada Lilis dan Sinta.

"iya pak, yasudah ayo berangkat,keburu sore nanti"ucap Sinta berjalan duluan.

mereka pun berjalan beriringan,Sinta beriringan dengan vino di belakang sedangkan Lilis beriringan dengan andra di depan.

"eh na,itu bukannya akang-akang kasep yang dirumah kamu tadi ya?,kok mereka bisa sama Sinta dan Lilis"ucap Rini selaku teman dekat Ina.

"kurang ajar sekali mereka,beraninya rebut akang vino ku"ucap ina geram.

"Rin,ayo kita ikuti mereka"ucap ina mengajak rini.

"ayo, berani-beraninya Lilis ngerebut akang Andra ku"ucap Rini ikut geram.

sesampainya di warung bakso Sinta pun memesan apa yang ingin mereka makan.mereka duduk berhadapan,Sinta di samping vino berhadapan dengan Lilis begitu pun sebaliknya.

"mang,bakso nya 4 porsi ya"ucap Sinta sopan.

"siap atu neng geulis"ucap penjual bakso.sambil menunggu bakso Sinta dan Lilis pun menyibukkan diri dengan bermain ponsel ya walaupun sudah butut yang penting bisa di pakai.

"ehem,saya boleh minta no WhatsApp kamu?"ucap Andra pada Lilis.

"eh boleh atu mas,08xxxxxxxxxx"ucap lilis memberi tahu kan nomor WhatsApp nya.

"Andra cepet banget gerak nya"ucap vino dalam hati.

"emm,Sinta saya boleh minta no kamu?"ucap vino.

"emm boleh mas, "ucap Sinta polos

"mana nomornya?"ucap vino tak sabaran

"08xxxxxxxxx"ucap Sinta.setelah itu

mereka pun berbincang-bincang hingga bakso yang mereka pesan sudah selesai

"ini neng,mas, silahkan di nikmati pesanannya"ucap penjual bakso.

mereka pun segera meracik bakso mereka,Sinta dan Lilis yang tipikal suka pedas mereka menggunakan banyak sekali sambal dan tidak menggunakan kecap karena di rasa kalau makan bakso tidak enak jika tidak pedas dan memakai kecap.

"jangan banyak-banyak sambalnya"ucap vino pada Sinta yang langsung mengambil sambel tersebut dan menjauhkannya dari Sinta.

"kalau gak pedes gak enak,emang situ laki-laki kok gak suka pedes"ucap Sinta kesal

setelah itu mereka pun menikmati bakso mereka dengan tenang hingga tiba tiba Ina dan Rini pun datang.

"eh ada akang vino sama akang Andra"ucap ina langsung duduk di samping vino dan Rini langsung duduk di samping andra....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!