bu, Saras yg melihat Kiran terjatuh langsung membantunya berdiri. sedangkan Clara terus - terusan menuduh Kiran atas kematian kedua orang tuanya.
" nak, sudah ya kamu jangan menyalahkan Kiran terus ini semua bukan salah Kiran tapi ini sudah takdir dari yg maha Kuasa " menyadarkan Clara.
" bu, Saras jangan ikut campur urusan saya dengan pembunuh ini. bu, Saras hanya orang asing yg masuk dalam keluarga kami jadi bu, Saras diam saja ngak usah belain pembunuh seperti dia!!" penuh emosi dan kegeraman di wajahnya. bu, Saras yg mendengar perkataan Clara sangat terluka namun sebisa mungkin tetap kuat dan tegar di hadapan anak sahabatnya itu.
" kak, aku mohon jangan marahi bu, Saras karna bu, Saras tidak tahu Apa-apa dengan semua ini" .
" diam loh pembunuh!!! jangan pernah memanggil gue sebagai kakak loh karna loh bukan adek gue camkan itu!!! ".Kiran sangat sedih dan terluka dengan omongan Clara yg tak mau mengakuinya sebagai adiknya sendiri namun Kiran tetap sabar karna dia percaya suatu saat kakaknya akan berubah dan menerima kehadirannya.
" Ra, udah ya tahan emosi loh ingat mommy sama daddy baru saja di kuburkan, apa loh mau mommy sama daddy lihat loh dari atas merasa sedih melihat loh kayak gini" menenangkan Clara hingga membuat sedikit hati Clara luluh.
" ingat ya pembunuh, gue akan membuat hidup loh menderita seperti di neraka kalau bukan karna gue menghormati mommy sama daddy, loh udah habis di tangan gue" penuh kebencian.
" yaudah yuk, Clara, kita pulang" ucap Celin mengajak saudarinya itu pulang.
" hari ini loh bebas tapi setelah ini gue ngak akan bikin hidup loh bahagia, gue akan selalu bikin hidup loh tersiksa camkan itu!!!! beralih pergi meninggalkan Kiran yg masih diam mematung dengan perkataan Clara yg membuat hatinya sakit dan terluka. sedangkan bu, Saras yg melihat Kiran menyatukan dirinya ketanah langsung menghampirinya dan membawanya ke dalam pelukannya.
" hiks.... hiks... hiks... kenapa semua ini harus terjadi bu" tangisan Kiran membuat bu, Saras sedih.
" nak, sudah ya jangan menangis lagi ibu sedih melihat kamu seperti ini " memeluk Kiran.
" hiks... hiks... hiks... mommy, daddy kenapa segitu cepatnya kalian meninggalkan Kiran, Kiran masih sangat membutuhkan kalian sekarang kak Clara sangat membenci Kiran mom, dad, hiks... hiks.. hiks... kenapa... kenapa kalian ngak membawa Kiran juga ikut bersama kalian, Kiran kangen sama kalian mom, dad" menangis di pusara pemakaman orang tuanya. bu, Saras yg melihat Kiran menangis pilu sangat terluka.
" nak, udah ya, ibu sangat terluka melihat kamu seperti ini, jangan pernah kamu bicara seperti itu lagi, kamu ngak sendirian masih ada ibu dan Kevin yg akan selalu menyayangimu nak" memeluk Karin dengan perasaan terluka.
" maafin Kiran ya bu, Kiran harusnya kuat dan sabar menghadapi ini semua karna Kiran sadar masih ada ibu dan kak Kevin yg masih sayang sama Kiran ".
" ia nak, ibu sama Kevin akan selalu ada buat kamu jadi jangan sedih lagi ya".
" ia bu".
" kalau gitu kita pulang ya nak, bentar lagi mau sore" .
" ia bu, tapi izinkan Kiran sebentar untuk bicara yg terakhirnya sama mommy dan daddy".
" ia nak, ibu izinkan kamu meluapkan semua kerinduanmu pada mereka setelah ini kamu janji ya sama ibu untuk tidak menangis dan sedih lagi".
" ia bu, makasih banyak" . Kiran pun langsung meluapkan kerinduannya pada kedua orang tuanya.
" mom, dad, maafin Karin ya kalau slama ini Kiran belum bisa bikin mommy sama daddy bahagia tapi Kiran janji Kiran ngak akan menangis lagi karna untuk hari ini izinkan Kiran untuk menangis besok dan seterusnya Kiran tidak akan menangis lagi dan Kiran sangat merindukan kalian berdua. semoga mommy sama daddy tenang ya diatas sana Kiran sudah mengikhlaskan kalian pergi dan doakan Kiran ya mom, dad dari atas sana agar Kiran bisa melewati ini semua, Kiran sayang bangat sama kalian" Kiran pun mencium papan nisan kedua orang tuanya.setelah selesai dari pemakaman Kiran dan bu, Saras pun langsung pulang kerumah. beberapa menit pun mereka telah sampai di rumah Kiran.
" nak, ibu permisi dulu ya, kalau kamu butuh Apa-apa kamu langsung telpon ibu ya "mengusap kepala Kiran dengan lembut.
" ia bu, makasih ya ibu sudah menemani kiran ke pemakaman mommy sama daddy . maaf kalau Kiran merepotkan bu, Saras ".
" ia nak, ibu ngak merasa di repot kan kok justru ibu senang bisa membantu kamu mengurus pemakaman orang tua kamu nak".
" ia bu, Kiran akan selalu ingat semua kebaikan ibu Saras ".
" yaudah ibu pamit pulang dulu ya kasihan ayah Raka ibu tinggalin sendirian ".
" ia bu, titip salam ya buat ayah Raka maaf kalau Kiran belum sempat menjenguk ayah Raka".
" ia nak, nanti ibu sampaikan salam kamu dan semua kejadian ini kamu jangan sedih lagi ya ibu tahu kamu anak yg kuat".
" Kiran tahu kok bu, skali lagi makasih banyak".
" kamu jaga diri baik- baik ya, assalamu'alaikum " .
" Walaikumsalam " . bu, Saras pun pamitan pada Kiran. sesampainya di dalam rumah, bik inem, asisten rumah tangga itu langsung menghampiri anak majikannya itu.
" eeee, non, Kiran sudah pulang? ".
" ia bik, maaf ya kalau Kiran lambat pulang soalnya Kiran masih kangen sama mommy dan daddy bik" sambil memeluk bik inem dengan perasaan hancur.
" non, Kiran yg sabar ya, bibik yakin non, Kiran pasti bisa melewatinya ".
" ia bik, doakan Kiran ya agar Kiran bisa kuat dan sabar ".
" itu pasti non, tanpa non, Kiran bilang bibik akan mendoakan yg terbaik buat non".
" ia bik, kalau gitu Kiran kekamar dulu ya bik".
" ia non".kiran pun langsung menuju ke kamarnya diatas lantai dua. di dalam kamar Kiran hanya menangis dan termenung. kehilangan sosok orang tua yg selalu menyayanginya menjadi hal yg menyakitkan. Kiran yg tak bisa menahan air matanya pun langsung menetesi pipinya.
" mom, dad, Kiran kangen sama kalian, kenapa secepat ini kalian meninggalkan Kiran. sekarang ngak ada lagi yg mengajak Kiran bercanda, ngobrol, bercerita tentang kegiatan Kiran di sekolah. andai waktu itu Kiran ngak meminta jalan ke taman dan ngak menyeberang sembarang mungkin mommy sama daddy akan tetap disini bersama Kiran. Kiran rindu masa - masa kita berkumpul mom, dad. kenapa waktu itu mommy sama daddy menyelamatkan Kiran, harusnya waktu itu biarkan Kiran yg di tabrak mobil dan meninggal bukan kalian hiks.... hiks.... hiks.... " menangis pilu sambil memeluk bingkai foto kedua orang tuanya. sedangkan Clara masih terus menyimpan dendam pada Kiran. dia pun langsung menghampiri kamar Kiran.kiran yg terkejut dengan kedatangan Clara yg mendobrak pintu sangat keras membuatnya kaget.
" k..ak Clara, a..... da apa kakak datang kesini" menghapus air matanya.
" ngak usah kaget loh pembunuh!!! " .
" maaf kak" menunduk.
" loh pikir dengan kata maaf dari loh bikin gue luluh, ngak karna sampai kapan pun gue ngak akan pernah memaafkan loh dasar pembunuh" tatapan tajam kepada Karin.
" aku tahu kakak sangat marah padaku dan membenciku tapi aku ngak pernah bikin mommy sama daddy meninggal".
" halla, pembunuh kayak loh mana mau mengaku".
" aku berani sumpah kak, aku ngak pernah mau berada di posisi ini aku juga terluka atas kepergian mommy sama daddy ".
" loh pikir gue percaya dengan omongan loh ,ngak akan pernah karna loh hanya pembawa sial di rumah ini".
" maafin aku kak, andai aku bisa putar waktu kembali aku yg akan berada di posisi mommy sama daddy ".
" loh memang pantas mati sialan!!!! ".perkataan Clara membuat Kiran sedih dan terluka.
" loh jangan harap bisa jadi tuan putri di rumah ini ".
Clara pun langsung memanggil bik, inem.
" Bik, inem...!!! " teriakan Clara membuat bik, inem menyudahi aktivitasnya langsung menghampiri anak majikannya itu di kamar Kiran.
" eeee, ia non, ada apa non manggil bibik? " ucapnya dengan sopan.
" cepat bereskan barang- barang pembunuh ini dan bawah ke kamar bibik cepat..!!!! ".
" a.... pa.. non" kaget dengan apa yg di katakan anak majikannya itu.
" jangan pura-pura tuli atau kaget bik" jengkel dengan tingkah laku pembantunya itu.
" i.... i... a maaf non" menunduk ketakutan.
" jangan banyak bicara cepat bereskan barang pembunuh itu dari kamar ini".
" i... a non" lalu membereskan barang Kiran.
" ta... ta... pi kak , kenapa barang aku di bereskan ini kan kamar aku kak".
" mulai hari ini dan seterusnya loh akan tidur di kamar bik, inem ".
" ta... ta... pi kak" .
pembicaraan Kiran di potong oleh Clara.
" dan satu lagi loh harus mengerjakan semua pekerjaan di rumah ini sama seperti bik, inem dan loh ngak usah sok- sok jadi tuan putri di rumah ini, loh paham kan?!!!! ".
" eee, ia kak, aku paham kok".
" bagus, cepat sana !!!buatkan gue nasi goreng seafood, awas loh kalau sampai nasi goreng seafood gue ngak jadi dalam waktu 5 menit loh tahu akibatnya!!! " berlalu pergi meninggalkan Kiran dan bik, inem.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Riska Halija
hehehe, maaf kak nanti aku usahakan update karna aku juga sbuk kuliah kak. makasih byk sudah mau mampir di karya aku
2023-09-13
0
Tít láo
Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!
2023-09-12
1