hari berganti bulan di mana semua siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian semester kenaikan kelas. begitupun di alami oleh Kiran yg setiap hari belajar dengan giat demi membahagiakan kedua orang tuanya. namun berbeda halnya dengan Clara dan saudara kembarnya. setiap hari Clara dan Celin hanya menghabiskan waktunya dengan bermain hingga membuat kedua orang tuanya marah.
" Clara, Celin, bukannya belajar malah asik main HP lihat tuh sih Kiran adek kalian setiap hari belajar sedangkan kalian daddy lihat cuma pegang HP setiap hari apa kalian ngak takut nilai kalian jelek hah!!! ".
" buat apa daddy perduli dengan kami bukannya anak daddy sama mommy kan sih anak sialan itu lagian daddy ngak usah samain Clara, Celin dengan anak kutu buku itu".
" kalau daddy cuma datang kesini hanya menasehati kita mending daddy temani tuh sih kutu buku anak kebanggaan daddy sama mommy " kesal.
" Clara, Celin..!!!!! " marah.
" kenapa mom, apa salah ya dengan perkataan Celin ngak kan jadi stop mommy sama daddy bandingkan kita dengan sih kutu buku itu karna kita berbeda dengan sih kutu buku itu".
" Clara, Celin, yg sopan ya kalau bicara sama orang tua mau jadi apa kalian hah!!! "emosi.
" ayo Celin, kita pergi aja yuk gue bosan di sini ".
" ok, ayo" berlalu meninggalkan tuan Roberts dan nyonya Elisa dengan perasaan sedih.
" Clara, Celin.....!!!!!! "
" sudahlah dad, biarkan saja mereka pergi ".
" anak itu setiap hari pembangkang terus selalu bikin emosi dan darah tinggi".
" apa slama ini kita kurang memberikan kasih sayang pada mereka dad" perasaan kacau.
" ngak mom, kita selalu memberikan kasih sayang yg sama antara Kiran, Clara dan Celin, entah kenapa sikap mereka ngak pernah menganggap Kiran sebagai adiknya sendiri ".
berbeda dengan Kiran tanpa sengaja mendengar semua pembicaraan kedua orang tuanya dengan saudaranya. hingga membuat hatinya sakit dan merasa bersalah pada mereka.
" mom, dad, kak Clara dan Kak Celin maafin aku, aku ngak bermaksud membuat kalian berantam . aku hanya bikin kak Clara dan kak Celin menderita. maafin aku kak" ucap dalam hati dengan perasaan sedih.
keesokan harinya di sekolah SMA MERDEKA, semua siswa sibuk mengerjakan ujian semester kenaikan kelas. berbeda dengan Kiran yg sangat antusias mengerjakan ujian itu dengan baik.
" ok, Anak-anak waktunya sisa 5 menit lagi ibu harap kalian mengerjakan dengan teliti dan baik".
" ia bu".
waktu terus berputar, bel sekolah menandakan akan berakhirnya pelajaran. semua siswa tergesa-gesa mengerjakan soal ujian ada yg mengerjakan asal- asalan dan ada juga yg mengumpulkan lembar jawaban yg masih kosong.
" ok, sekarang semuanya kumpul lembar jawaban kalian ke meja ibu".
" baik bu".
setelah selesai mengumpulkan lembar ujian mereka pun keluar dari kelas untuk pulang.
" Kiran..!!!".
" eee, Luna ada apa".
" huft, soal tadi bikin kepala gue pusing tahu Ran, apa lagi tadi matematika terutama rumusnya yg bikin kepala gue pusing tujuh keliling " .
" yaelah, Lun, soal tadi ngak susah kok kamu aja sih yg ngak belajar ".
" sekate- Kate loh ngomong Ran, gue aja setiap malam belajar tapi kenapa ya pelajaran yg gue pelajari kok susah masuk dalam otak gue".
" itu namanya otak kamu kecil makanya susah masuk pelajaran ".
" ngawur loh kalau bicara mana ada otak gue kecil bambang" memukul lengan Kiran.
" aw, sakit Lun!! "
" hehehe, pik me" ceng es ang.
" dasar teman ngak ada akhlak " kesal.
" hehehe, sorry Ran".
" hmm".
" oh ya Ran, btw besok kan pembagian nilai lembar jawaban gue ngak yakin nih dapat nilai bagus".
" positif thinking aja Lun, aku yakin kok pasti kamu dapat nilai bagus".
" loh sih gampang bangat bicara kayak gitu lagian yg dapat nilai bagus kan loh ".
" aku ngak yakin aja Lun, apa aku masih dapat nilai bagus atau tidak kan kamu tahu sendiri di kelas banyak bangat saingan aku terutama sih Devan. tahun lalu kan dia juara 1 ".
" ia juga sih, kan loh juga juara 2 bambang ngak kayak gue cuma juara 5 itupun masuk sepuluh besar".
" ia sih Oh ya, aku duluan ya Lun, udah ada daddy aku disana menjemputku".
" ok, deh, bay Kiran!!!".
" bayyyy, juga Luna".
akupun berpisah dengan sahabat aku itu. di parkiran gerbang aku segera berlari kearah mobil daddy.
" assalamualaikum dad".
" Walaikumsalam sayang ".
" eee, ada mommy juga jemput Kiran".
" ia sayang, mommy kamu ini kebelet bangat ikut daddy menjemput kamu ".
" hehehe, ia sayang kan mommy mau jemput kamu sayang kesekolah ".
" makasih ya mom, Kiran senang bangat".
" oh ya Kiran, Clara sama Celin kemana kok cuma kamu aja yg keluar dari sekolah".
" mungkin kak Clara sama kak Celin udah pulang mom, dad".
" ya padahalkan mommy rencananya mengajak kakak kamu ke taman bersama kita" kecewa.
" kita mau ke taman mom, dad".
" ia sayang ".
" horeeee, akhirnya kita ke taman" penuh kebahagiaan di muka Kiran.
" yaudah yuk masuk sayang kita ke taman ".
" ok mom, dad".
aku pun langsung masuk ke dalam mobil. sepanjang perjalanan aku senang bisa ke taman lagi bersama mommy dan daddy meskipun kak Clara dan juga kak Celin ngak ikut bersama kami.
" oh ya, sayang gimana tadi saat mengerjakan ujiannya lancar? ".
" lancar mom, ya meskipun agak susah sih sedikit".
" kok mukanya cemberut gitu sih anak daddy yg cantik ini".
" Kiran kayaknya ngak bisa deh dapat nilai bagus mom, dad".
" gpp kok sayang mau kamu dapat nilai bagus atau tidak kan ngak masalah buat daddy sama mommy yg penting kamu udah berusaha keras belajarnya ".
" ia mom , dad , makasih ya mom, sama dad ngertiin Kiran".
" ia sayang".
" sekarang kita sudah sampai deh di taman ".
" horeee, akhirnya kita sampai juga".
" oh ya, mom, kita parkir mobil disini aja ya soalnya di seberang sana kan dilarang parkir".
" ia dad, gpp kok, ayo sayang kita turun".
"ia mom"turun dari dalam mobil.
" yaudah ayo kita kesana".
" Kiran sayang jangan lari..!!! "
namun teriakan nyonya Elisa sama skali ngak di dengar oleh Kiran. dari arah belakang tiba- tiba-tiba mobil melaju dengan sangat kencang hingga membuat Kiran ngak menyadarinya. nyonya Elisa dan tuan Roberts yg melihatnya langsung berlari kearah Kiran berada. namun naasnya nyonya Elisa dan tuan Roberts langsung mendorong tubuh Kiran hingga terhempas ke pinggir jalan. sehingga membuat nyonya Elisa dan tuan Roberts tertabrak mobil dan terlempar jauh kearah mobil itu. Kiran yg menyaksikan kecelakaan itu langsung berlari menghampiri kedua orang tuanya dalam kondisi tubuh yg dialiri darah yg cukup banyak.
" hikss.... hiks.... mommy, daddy bangun jangan tinggalin Kiran" menangis .
" Ki.......ki..... Ran" .
" ia mom, ini Kiran".
" sayang ka..... ka.... mu jaga diri baik - baik ya mommy sama daddy ngak bisa lagi menjagamu ".
" mommy jangan bicara seperti itu ".
" sayang, daddy minta maaf ya kalau slama ini daddy buat salah sama kamu".
" ngak dad, Kiran mohon daddy sama mommy jangan bicara kayak gitu".
" Kiran, mommy sama daddy titip kakak kamu ya sayang".
" ngak mom, Kiran mohon jangan seperti ini kita sama-sama jaga kakak dad".
" mommy dan daddy sayang sama kamu dan kakak kamu" .
" Kiran juga sayang sama mommy dan daddy".
tak lama kemudian nyonya Elisa dan tuan Roberts menghembuskan nafas terakhirnya. para warga datang menghampiri kecelakaan itu.
" mommy.... daddy... bangun" menangis histeris.
para warga pun langsung memeriksa keadaan kedua orang tua Kiran.
" kamu yang sabar ya nak, orang tua kamu udah ngak ada".
" ngak mungkin pasti bapak membohongi Kiran kan? " menangis tanpa henti.
" ngak nak, orang tua kamu memang sudah ngak ada kamu yg sabar dan iklas kan lah kepergian orang tua kamu".
" e.... ngak.... mommy..... daddy.... jangan tinggalin Kiran, hiks... hiks.. kalau mommy sama daddy pergi Kiran sama siapa hiks... hiks..... Kiran masih butuh mommy sama daddy, Kiran mohon bangunlah, Kiran janji akan jadi anak yg baik sama mommy dan daddy. kak Clara sama kak Celin dan juga Kiran masih membutuhkan kalian hiks.... hiks..... ".
" sabar ya nak".
" ayo pak kita bawah dua jenasah ini ke rumah sakit biar di bersihkan dan di mandikan ".
" ia pak, ayo semua kita angkat jenasah ini ke mobil".
" Kiran ikut pak".
" ayo nak".
mereka pun lalu membawa jenasah kedua orang tua Kiran ke rumah sakit. sepanjang jalan Kiran hanya menangis dan merutuki kebodohan yg dia lakukan sehingga membuat kedua orang tuanya tiada namun nasi sudah jadi bubur ngak bisa di ubah kembali.
" hiks... hiks... andai aja aku ngak berlari kearah mobil itu mungkin mommy sama daddy masih ada. ini semua salahku aku yg sudah bikin mommy dan daddy meninggal. kenapa bukan aku yg tertabrak mobil kenapa harus mommy sama daddy. hiks.... hiks.... ucap dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Odette/Odile
cerita ini yang bikin aku bisa tidur larut malam, gak bosen baca terus 😁
2023-09-08
0