Ke esokkan paginya..
Agita melakukan aktivitas Seperti biasa, ia melakukan pekerjaannya dengan baik di tempat kerjanya. Meskipun ia bekerja dengan baik, dan tersenyum pada semua orang, tak bisa di pungkiri ada juga yang iri padanya, selain rajin, ia juga cantik. Agita tak menghiraukan ocehan-ocehan pelayan lain ia mengabaikan begitu saja, ia tidak ingin memiliki musuh ia ingin memiliki teman bukan musuh, Ya! Agita adalah sosok gadis yang tidak mau bermusuhan, ia lebih memilih berdamai dari pada harus bermusuhan. Tak terasa restoran tadinya yang terlihat sepi, sekarang sudah ramai dengan pengunjung, terlihat dari banyaknya pengunjung, para pelayan restoran terlihat sibuk masing-masing termasuk Agita, dengan keterampilan yang mereka miliki mereka bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Setiap hari pengunjung restoran semakin ramai.
“capek juga ya Gin, Setiap hari pengunjung restoran semakin ramai.” Ucap Agita dengan suara lesuhnya.
“iya, kalau setiap hari seperti ini bisa-bisa kita akan Drop.”
“kamu benar Gin, kita berdoa saja semoga kita sehat-sehat, kalau kita semua sampai sakit bagaimana dengan restoran ini pasti pak rendi tidak bisa menghendelnya sendiri”.
****
“kamu ke ruangan saya” ucap Angga dengan nada memerintah
“ada apa pak ?”. tanya sekretarisnya Lusi
“apa jadwal saya hari ini?”.
“sebentar jam 10 ada meeting pak”.
“kamu bisa keluar sekarang, siapkan berkas yang saya butuhkan pada meeting jam 10 nanti”. Ucap Angga dengan nada suara yang tegas.
“iya pak, saya permisi”.
Setelah Lusi sekretaris Angga keluar dari ruangan, Alex masuk ke dalam ruangan itu, ia langsung duduk di sofa.
“Ken mengajak kita, makan siang di luar, ia ingin bertemu denganmu Ngga”. Alex memberitahukan ke Angga dengan rencana Ken yang ingin mengajaknya makan di luar, sekaligus berbincang-bincang dengan sahabatnya itu.
Ken adalah sahabat Angga selain Alex, mereka bertiga bersahabat sudah dari kuliah dulu. Ken baru kembali dari prancis setelah menyelesaikan urusannya dengan perusahaannya di sana.
Ken mengelolah perusahaan ayahnya sendiri, berbeda dengan Alex ia bekerja di perusahaan Angga dengan sebagai asistennya.
Setelah meeting selesai, mereka menuju ke restoran untuk makan siang sesuai dengan kesepakatan bertemu dengan Ken sahabatnya. Angga dan Alex telas sampai di restoran itu, dari jauh Angga dan Alex melihat seorang pria, tak lain adalah sahabatnya yaitu Ken.
“kamu sudah lama Ken” tanya Alex
“lumayan, hanya beberapa menit saja”. Jawab Ken
Sebelum melanjutkan obrolan mereka, Alex memanggil salah satu pelayan di restoran itu, pelayan wanita telah datang setelah melihat Alex melambaikan tangan. Seperti biasa mereka memesan makanan dan Agita mencatat pesanan itu. Setelah selesai mencatat Agita pergi meninggalkan mereka, ia kembali ke belakang menyerahkan catatan makanan yang mereka pesan kepada salah satu koki.
“bagaimana pekerjaanmu di prancis Ken?”. Tanya Angga
“semua bisa di atasi, walaupun ada sedikit kesulitan, tapi semua baik-baik saja”. Jawab Ken kepada Angga.
“kamu kenapa Ngga?, seperti tidak bersemangat gitu, apa ada yang mengganggu pikiranmu saat ini?.
“hahahaha...”, Alex tertawa mendengarkan kata yang di lontarkan ken
“kamu kenapa tertawa Lex, ada yang lucu kah?. Tanya ken dengan raut wajah kebingungan
“ia akan segera menikah”,
“serius kamu Lex?, Ngga, benar apa yang di katakan Alex kamu akan segera menikah?”.obrolan mereka terhenti ketika pelayan datang mengantarkan pesanan mereka, dengan hati-hati pelayan itu meletakan makanan di atas meja mereka, Angga memperhatikan Agita dengan tatapan dingin, “ apa kamu sudah mencuci pakaian (jas) saya dengan bersih?”. Tanya Angga, tetapi Agita mengabaikan pandangan dan pertanyaan Angga padanya, ia lebih memilih fokus dengan pekerjaannya dari memperhatikan dan menjawab pertanyaan dari pria yang membuatnya kesal waktu itu. Setelah selesai meletakan semua makanan, Agita segera meninggalkan tempat itu. Tetapi langkahnya terhenti dengan suara milik Angga yang terdengar berteriak ke arahnya,”hey.. apa kamu tidak dengar, aku bertanya padamu apa kamu sudah menyelesaikan yang aku perintahkan padamu?”. Dengan malasnya dan kesal Agita menjawab, “belum, bahkan aku belum menyentuhnya sampai sekarang.” Setelah menjawab Agita pergi meninggalkan mereka menuju ke belakang (dapur) di mana setelah selesai melayani pengunjung restoran mereka berkumpul.
Angga yang mendengarkan jawaban Agita, ia begitu kesal dengan wanita itu. Ken dan Alex tidak terkejut lagi dengan melihat sikap sahabatnya itu marah, mereka sudah mengenal Angga dari kuliah, jadi sikap Angga tak perlu di tanyakan lagi, tetapi yang membuat Ken kaget sejak kapan ia beradu dengan wanita itu tak lain adalah pelayan, Alex yang melihat kebingungan Ken, segera menceritakan pokok masalahnya, dari mereka makan di restoran sampai bermasalah dengan gadis itu. Setelah mendengarkan apa yang di jelaskan Alex, Ken tertawa dan berkata “hahahaha...punya nyali juga gadis itu, berani mencari masalah dengan seorang Angga Hendrawan, dari sekian lama kita bersahabat tak seorangpun berani membatah kata-kata Angga”. Angga terlihat kesal dengan kedua sahabatnya itu yang menertawakan dia. “sudah cukup tertawanya, kalian berdua mau makan atau mau mngejekku”, ucap Angga kesal
“okok.. maaf Ngga”. Ucap Ken dengan masih tersenyum
mereka melanjutkan makan siang mereka sebelum jam istrahat selesai, tanpa ada yang berbicara.
#Setelah kalian membaca ceritaku mohon dimaklumi jika ada kesalahan dalam penulisannya.🙏🏻 Aku harap kalian menyukai ceritaku ini. 😊
#Jangan lupa Like, dan Vote ya teman-teman😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Dhina ♑
Angga kan punya banyak jas, kenapa nunggu jas yang belum dicuci oleh Agita?
Anggar cari gara-gara nih
2021-07-17
0
Berdo'a saja
top 👍👍👍👍 cewek pemberani tp ga tau nasibnya
2021-06-11
0
Reni Windya channel
nggk usah dipksain sayang kalo nggk kuat
2021-04-24
0