Athena

Prediksi Marcel sangat tepat. Kurang dari 10 jam, mereka sudah sampai di Athena.

Yunani dikenal sebagai negeri para dewa. Di Indonesia mirip dengan Mahameru. Gunung berapi aktif di Jawa Timur ini disebut sebagai Puncak Dewata.

Yunani disebut sebagai negeri para dewa. Karena saat ini masyarakat masih mempercayai adanya dewa. Banyak peninggalan sejarah seperti ukiran kuno, pilar besar, biara kuno dan arsitekturnya membuat dunia takjub.

"Sayang, setelah ini kita akan ke Santorini."

Oke.Berapa jam yang kita perlukan untuk perjalanan?

Marcya membuka peta online.

"Wah...kita butuh waktu 9 jam!! Jauh sekali tempatnya."

"Bagaimana? Apa kita pulang dulu. Besok pagi kita lanjutkan perjalanan ke Santorini."

Marcel bertanya.

"Oke."

Marcya menjawab pertanyaan Marcel.

Marcel meraih tangan Marcya. Melihat reruntuhan pilar Parthenon yang hancur selama perang Venesia dan Ottoman. Parthenon sebelumnya digunakan sebagai masjid pada masa Kesultanan Ottoman Turki pada abad ke-15.

Kota Athena adakah kota yang penuh sejarah. Kota ini telah melahirkan sistim demokrasi.

Seorang pemandu menjelaskan sejarah parthenon kepada Marcya dan Marcel.

Setelah puas dengan turnya, Marcya dan Marcel berniat pulang.

+++

"Aku sangat mengantuk."

Marcya mengeluh karena matanya berat untuk dibuka.

"Tidurlah. Aku akan membangunkanmu besok pagi."

"Apakah kamu baik-baik saja sendirian?"

“Tidak masalah. Santai saja.”

Marcya pergi tidur. Dia menarik selimut tebal dan menutup matanya.

Marcel duduk di sofa dekat balkon. Angin pantai bertiup masuk. Marcel mengambil sebatang rokok dan meneguk segelas wine.

Dia menemukan wine di ruang bawah tanah. Ketika dia membuka pintu ruang bawah tanah, isinya penuh dengan botol wine.

Wine yang dibuat pada lima sampai sepuluh tahun lalu.

Hmm, rasanya sungguh nikmat.

bisik Marcel.

Dia belum pernah mencicipi wina sebaik ini. Melihat label botolnya, wine dibuat di Yunani.

Marcel tertidur di sofa setelah menenggak lima gelas wine.

Tubuhnya terasa hangat di ruangan ber-AC.

+++

Marcel terbangun karena suara bel pintu berbunyi berulang kali.

Melihat Marcya masih tertidur,

Marcel kemudian berlari menuju pintu rumah. Pintu terbuka. Tukang pos menyerahkan paket dokumen.

"Terima kasih Pak."

Marcel tersenyum dan berterima kasih kepada tukang pos.

"Terima kasih kembali."

Jawab tukang pos.

Marcel menutup pintu rumah. Dia membuka amplop berisi kertas tipis. Isinya undangan makan malam di hotel bintang lima.

Sayang, Chaterine Doroty.

Semoga harimu indah. Saya mengundang Anda dan Rafael ke pesta makan malam. Perayaan kecil kenaikan pangkat suamiku di kantornya. Saya sangat menantikan kehadiran anda.

Tuhan memberkati.

Salam,

Nyonya Suzan Connor.

Marcel memasukkan kembali surat undangan itu ke dalam amplop.

Dan kemudian Marcel duduk di sofa di ruang tamu. Menyalakan TV. Film aksi masih berlangsung.

Matanya menatap televisi. Namun pikirannya melayang ke hal lain. Kehidupan baru menanti dia dan Marcya. Bukan sebagai diri mereka sendiri. Mampukah mereka menghadapi semua tantangannya nanti?

Ibarat seorang aktris yang harus siap menghadapi segala skenario.

Marcel menarik napas dalam-dalam. Masih bersyukur bisa melalui semua itu bersama kekasih tercintanya.

Marcel masuk ke kamar. Membawa wine ke ruang tamu.

Rasa spesial dari wine Yunani yang paling terkenal.

Ini adalah wine tanpa lemak dengan rasa markisa, batu api, lemon, rasa pahit yang halus, dan rasa asin di bagian akhir.

+++

"Sayang...?"

Marcya bangun memanggil cintanya.

"Ya?"

Marcel bangkit dari sofanya. Berjalan menghampiri Marcya yang masih terbaring di sofa.

"Ada apa?"

Marcel membelai rambut Marcya.

“Mengapa kamu pindah dan duduk di sana?”

"Maaf... aku meminum sisa wine."

"Masih?"

"Winenya?"

"Iya."

"Apa kau mau minum?"

"Sedikit."

Marcel menuangkan wine ke dalam gelas. Ternyata hanya tersisa satu gelas. Segelas wine diberikan kepada kekasihnya.

"Ini... tinggal segelas lagi."

"Tidak masalah."

Marcya meminumnya. Sekali diminum, langsung habis. Hanya setengah gelas.

"Merasa lebih baik?"

"Hehehe iya.."

“Kenapa kamu tiba-tiba ingin minum?”

"Aku baru saja melihatmu minum lalu aku menginginkannya."

"Aku mau mandi. Maukah kamu ikut?"

"Hahaahhaah.."

Marcya menyentuh wajah Marcel dengan jarinya.

Mereka sudah lama tidak bercanda. Sejak jari Marcel mengeluarkan kekuatan sihir.

Ketegangan sudah mulai mereda. Sifat ceria Marcya mulai muncul kembali. Bahkan ucapan sederhana dari Marcel saja sudah mampu membuatnya tertawa.

Kedekatan mereka yang tanpa menikah tidak mendapat respon serius dari masyarakat setempat.

Setelah bertahun-tahun menjalin hubungan, tak ada masalah besar yang membuat mereka bertengkar. Bertahan lama dan setiap hari hanya bercanda.

Kebetulan keduanya mempunyai sifat yang sama. Tidak suka membahas topik yang terlalu berat.

Biaya hidup mudah didapat. Memiliki laptop saja akan menghasilkan uang. Uang dari bekerja selama satu tahun bisa membeli apartemen. Meski bukan apartemen mewah, tapi layak di tempati. Dan sangat cocok untuk pasangan muda.

Tiba-tiba Marcya rindu rumahnya. Dan buku favoritnya. Berbicara tentang buku...

Marcya tidak melihat satu buku pun di rumah ini. Tapi ada satu ruangan yang belum sempat dia masuki. Di bagian paling belakang rumah ini.

Marcya ke belakang dan melihat

banyak sekali buku di sana. Baik yang lama maupun yang baru.

Marcya melihat buku di ruangan ini paling banyak berasal dari Yunani. Seperti Introduce The Ancient Greece oleh Edith Hall, THE ancient Greece oleh Chester G Starr, dll.

(Sumber: Amazon.com)

Tampaknya Chaterine sangat mencintai negaranya.

"Wah, aku belum pernah melihat perpustakaan pribadi seperti ini. Sungguh nasionalisme."

"Hei...kenapa kamu belum mandi? Ayo cepat, ini sudah jam lima sore lho."

Marcel berkata pada Marcya.

"Oke."

Marcya pergi ke kamar mandi. Percikkan air hangat di tubuhnya sangat menenangkan.

Marcya keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya.

Mendekati tempat tidur, lalu mengenakan pakaian pesta yang diambilnya dari lemari.

Itu sangat cocok dengan tubuhnya. Marcya berdiri di depan cermin di samping tempat tidur.

Hmm.. cantik..

Memuji diri sendiri bukan berarti sombong. Tapi bagian dari mencintai diri sendiri.

Marcya merias wajah ovalnya.

Mengoleskan tipis-tipis agar terlihat alami. Selain itu, riasan yang tersedia di meja rias ini hanyalah warna-warna natural.

Menandakan pemiliknya juga menyukai warna-warna alami.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!