" Gak ada yang kurang lagi kan ? " tanya Amora setelah meletakan semua belanjaan di kursi tengah mobil.
" Ada. " jawab Fabriana.
" Apaan? " tanya Amora mengingat-ingat lagi.
" Hati ayang beb yang kurang. " jawab Fabriana lebay memegang jantung nya.
" Bacot lo anjing. " umpat Amora.
" Hehehe... santai aja kali. " ucap Fabriana terkekeh melihat sahabatnya marah.
Setelah memasukan semua belanjaan kedalam bagasi mobil Fabriana, mereka pun segera masuk dan melajukan mobil keluar dari parkiran super market dengan Amora yang menyetir.
Karena tadi mereka melewati stand ikan segar membuat Fabriana kembali mual sehingga badan nya sedikit lemas.
" Beneran deh. " celetuk Amora membuka suara.
" Apanya? " tanya Fabriana dengan memijat pelipisnya pelan yang terasa sedikit pening.
" Lo mirip orang hamil saja, mual pas ada sesuatu nya doang. mood lo juga berubah terus, lo masih perawan kan Nana. " balas Amora memicingkan matanya menatap Fabriana dengan curiga.
" Ya masih lah Mor,sudah deh kalau ngomong jangan asal-asalan gue tuh cuman masuk angin doang. gue lagi pusing ini, gak ada niat buat bales candaan lo. " jawab Fabriana menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi mobil.
Mendengar penuturan itu membuat Amora terdiam, mencoba menahan segala spekulasi yang ada dalam otaknya. keheningan hanya terjadi beberapa menit setelah mereka akan melewati makanan pedagang kaki lima tiba-tiba saja Fabriana berseru.
"Mora. " panggil Fabriana dengan suara khas manja nya menatap kearah luar jendela.
" Apaan? " balas Amora kesal pasalnya dia sudah tahu tabiat Fabriana itu setelah mendengar nada suara seperti itu pastilah Amora akan disuruh membelikan sesuatu untuknya. Sangat kurang ajar sekali bukan.
" Gue mau itu. berhentikan dulu mobilnya. " tunjuk Fabriana kearah pedagang dengan tulisan rujak yang ada di gerobaknya.
" APA! serius lo mau beli rujak lagi? " tanya Amora kaget bukan main.
" Iya, cepetan parkir mobilnya dulu. " ucap Fabriana tidak sabar.
Amora masih terdiam tidak ada niatan sama sekali untuk parkir dipinggir jalan. membuat Fabriana lantaran kesal menatap kearah Amora.
" Lo apa-apaan sih? gue mau beli rujak bukan nya parkir malah diam begini diseberang jalan. " omel Fabriana.
" Bukan nya gue gak mau Nana, kita baru saja dari supermarket dan lo beli salad 2 kotak kemasan belum cukup ? " jelas Amora.
Fabriana menggelengkan kepalanya dengan polos.
" Engga, sekarang gue mau nya beli rujak dulu, gue lapar sejak tadi. " ucap Fabriana kekeh.
" Oke,oke gue bakal beli dan lo harus habiskan semuanya. " ucap Amora tidak percaya dan menghembuskan napas pasrah.
" Iya lo tenang saja. " jawab Fabriana.
Setelah mobil berhenti didepan gerobak rujak itu, Amora sempat menatap kearah Fabriana tidak percaya dan sedikit kecurigaan
" Sejak kapan lo suka rujak? gue cuman tahu lo suka salad doang? " tanya Amora menatap curiga kearah Fabriana.
" Gue juga pengen tahu saja rasanya rujak bagaimana. " jawab Fabriana santai.
" Nana, gue sudah kenal lo dari bayi .gue tahu lo paling gak suka sama bumbu kacang, tapi kenapa sekarang lo- " ucap Amora tidak melanjutkan perkataannya.
" Gue lagi mual Mora, jadi butuh yang segar-segar dan kebetulan melihat tukang rujak apa salahnya gue mau mau coba rasain saja? " jawab Fabriana.
" Lo kok gak turun beli? " tanya Amora setelah hening beberapa saat dan menatap Fabriana yang hanya diam saja menatap nya balik.
" Lo yang beli. " jawab Fabriana santai.
Mendengar perkataan itu membuat Amora terdiam dan menatap sahabatnya yang sayang nya menampilkan wajah tanpa dosa nya dengan datar.
" Kepala gue masih pusing, nanti kalau gue tiba-tiba pingsan bagaimana? " ucap Fabriana lagi memegangi kepalanya.
" Anjir lo. " umpat Amora dan keluar dari mobil membuat Fabriana terbahak seketika.
Lima menit kemudian Amora kembali memasuki mobil dengan raut wajah yang tidak bersahabat, dia menyodorkan bungkusan hitam dengan kasar.
" Makasih Mora cantik, makin sayang deh. " ucap Fabriana senang.
Amora hanya diam tidak berniat untuk membalas dan kembali menjalankan mobil agar segera sampai ke rumah Fabriana.
Sedangkan Fabriana menikmati rujaknya dengan hikmad dan tidak berniat untuk menawarkan kepada si pembeli. hingga mereka telah tiba didepan rumah Fabriana sebuah rumah sederhana dan begitu asri bertepatan rujaknya telah habis tanpa sisa.
...✿ ✿ ✿ ✿...
" Sudah sampai. " seru Amora menatap kesamping sebelah kanan nya terdapat Fabriana yang telah memasukan suapan terakhir dari rujak nya.
" Tega lo Nana, gak tinggalin gue sedikit saja, gue loh yang beli rujak nya. lo yang habisin semuanya. " omel Amora kecewa berat yang dibalas senyuman tanpa dosa oleh Fabriana.
Amora segera turun dari mobil dengan kesal disusul Fabriana dari belakang setelah itu Fabriana memanggil bibi Merry yang sedang menyiram tanaman meminta tolong membawakan belanjaan mereka ke dapur.
" Akhirnya sampai juga kalian. " ucap Agnes tengah duduk didepan televisi diruang tengah.
" Mami, aku haus. " ucap Fabriana setelah menyalami tangan sang ibu dan berlalu untuk pergi ke dapur.
" Ya iyalah sudah habiskan 2 bungkus rujak. " jawab Amora sewot yang masih dengan kelakuan sahabatnya itu.
" Siapa yang makan rujak? " tanya Agnes memastikan.
" Nana mama. " jawab Amora.
" Seriusan? sejak kapan kamu suka kacang sayang? " tanya Agnes menatap anak satu-satu nya itu yang baru saja datang dari arah dapur.
" Pengen rasain saja, ternyata enak juga. " ucap Fabriana.
" Ya sudah kalian keatas saja dulu, mami mau buat kue di dapur. " ucap Agnes diangguki oleh kedua nya.
" Emang kue buat siapa mama? " tanya Amora.
" Lusa teman arisan mama bakalan kesini semua, jadi mama mau praktek dulu biar enak rasanya. " jawab Agnes diangguki lagi keduanya.
Fabriana dan Amora segera menaiki anak tangga menuju kamar Fabriana. sedari kecil dia selalu main dirumah ini karena dulu rumah Amora berada disamping rumah Fabriana tapi saat Amora SMP, keluarganya pindah karena alasan tertentu walaupun masih berada di daerah J sehingga dia sering main dirumah Fabriana.
Fabriana membuka pintu kamarnya bertuliskan Fabriana room's didepan pintu masuk. setelahnya mereka membersihkan diri dan bersantai di kasur king size Fabriana sesekali bergosip dan bercanda ria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
Fabriana ngidam tu
2024-10-31
0
Yunerty Blessa
bentar lagi ketemu ayang mu...
2024-10-31
0