Pukul 14.00
SEKOLAH BINA BANGSA PURI
Tiga orang pria sedang mengintip dari balik jendela yang berada diluar menatap kearah taman belakang sekolah yang terdapat seorang wanita tengah menelungkup kan kedua tangan nya menjadi satu sepertinya gadis itu sedang tertidur karena pengaruh sesuatu.
Salah satu dari mereka membuka suara.
" Apa kau yakin ini akan berhasil? " tanya seorang pria dengan tatapan tajamnya menatap seorang pria berjas putih berlogo lambang rumah sakit.
Pria itu menaikan sedikit kacamata yang bertengger di hidung dengan memasang wajah sombongnya menatap kearah pria disampingnya.
" Aku sangat yakin ini akan berhasil, karena kami sudah melakukan beberapa kali percobaan dan hasilnya memuaskan . " jawab pria yang tidak lagi muda itu dengan sombong dan begitu yakin.
"Apa ada efek sampingnya? " tanya pria yang satu lagi dengan nada suara tidak bersahabat.
" Untuk ini tidak akan mendapatkan efek buruk atau apapun yang dapat membahayakan si pengguna. si pengguna hanya akan mengalami gejala normal seperti para wanita umumnya. " jelas pria berjas putih itu.
" Baiklah kami akan segera pergi. " ucap pria itu mengajak rekan kerja nya dengan isyarat mata. meninggalkan gudang.
Mereka tidak ingin berlama-lama yang membuat tuan nya marah dan imbasnya ke mereka.
Hal itu membuat pria berjas putih berlogo rumah sakit itu menghela napas lega karena aura pria misterius dari kedua oran itu sudah tidak mendominasi lagi di ruangan.
...✿ ✿ ✿ ✿...
Disebuah taman yang ada disekolah menengah atas terdapat seorang gadis yang memiliki paras cantik dengan kulit putih pucat nya rambut yang digerai menutupi sebagian wajahnya tidak dapat dipungkiri bahwa tidak dapat menutupi kecantikannya begitu saja.
Matanya masih terpejam indah menghiraukan suara bising dari banyak mulut yang keluar dari semua murid yang akan segera pulang menuju rumah masing-masing. karena bel pulang pulang telah berbunyi dari 10 menit yang lalu. membuat gadis cantik itu tidak terusik sama sekali dari mimpi nya.
Jika kalian bertanya sudah berapa lama gadis manis itu tertidur dibawah pohon rindang bertumpu dengan meja panjang yang sudah disediakan dari dulu jawaban nya adalah 2 jam setengah.
Awalnya gadis itu berniat akan menghabiskan waktu istirahat kedua dengan membaca beberapa novel kesukaannya. namun entah kenapa matanya tidak bisa diajak kerja sama ia malah tertidur dengan lelap.
Ditempat lain seorang siswi dengan name-tag bertuliskan Amora sedang berlarian di koridor sekolah, sesekali dia akan memperhatikan sekitar dan ruangan yang dilaluinya untuk mencari keberadaan sahabatnya yang sudah menghilang selama jam istirahat kedua.
Hingga langkah gadis itu membawanya kesebuah taman belakang sekolah yang ia sendiri tidak berharap jika sang sahabat benar-benar berada di sana. sejak memasuki sekolah SMA Bina Bangsa Puri rumor yang beredar taman itu dulu tempat orang bunuh diri yang menjadi angker membuat semua murid-murid tidak berani atau tidak pernah sama sekali menginjakkan kakinya di sana kecuali mereka yang tidak akan percaya akan berita itu.
Sebenarnya Amora ragu untuk masuk ketaman belakang sekolah ini karena dia adalah seorang penakut apalagi berbau horor dan mistis seberusaha mungkin Amora akan menjauhi hal itu menurutnya tempat menyeramkan dengan pohon tua dan jangan lupakan keberadaan gudang kotor yang berada diujung taman itu menambah kesan berita itu semakin kuat adanya.
Kakinya bergetar dan tubuhnya mulai merinding mendengar suara deru nafas seseorang saat dirinya mulai mendekat kearah pohon tua itu namun dia mencoba untuk berpikiran positif dan berdoa semoga suara itu berasal dari manusia atau sahabatnya.
Langkah Amora mendekat ke sumber suara yang berada dibalik pohon ia menengok sebentar dan benar saja tebakannya, Amora berdecak kesal melangkah semakin cepat kearah sahabatnya yang masih tertidur.
PAKH....
" KYAAAA...., HANTUUUUU!!!! " teriak Amora memegang kedua pundak sahabatnya.
" Mana! mana hantu nya!? " tanya gadis itu panik setengah mati menatap kearah sekitar.
" Amora!! " pekik Fabriana saat melihat sosok yang dia kira adalah hantu penunggu taman sekolah.
" Ishh, Mora ! kenapa lo harus teriak sih, ganggu tidur gue aja tahu! " dumel Fabriana biasa dipanggil Nana itu.
" Siapa suruh penampilan lo kaya setan, sudah tahu gue penakut, dan lo! gue cari dari tadi malahan tidur disini. kemasukan setan tau rasa lo! " ucap Amora kesal.
" Ya sudah maafin gue. " jawab Fabriana dengan mengerucutkan bibirnya.
" Huft, ya sudah ayo kita pulang. " ucap Amora menarik tangan Fabriana.
" Pulang? " tanya Fabriana terkejut.
" Wah... seorang Amora yang begitu rajin sekali mengalahkan kutu buku sekarang sudah berani nakal yah! besar juga nyali lo Mor. " ucap Fabriana berdecak kagum dan tidak percaya hingga ia bertepuk tangan merasa sebuah keajaiban.
" Lo itu muji atau menghina gue sih, mending sekarang lo liat ditangan lo jam berapa? " ucap Amora menunjuk kearah arloji milik Fabriana.
Fabriana menuruti perintah Amora dan matanya seketika membola tidak percaya melihat arah panah jarum jam menunjuk pukul 14.40.
" Anjing, gue sudah ketiduran dua jam setengah dong. " histeris Fabriana.
" Kenapa lo gak telepon gue sih? " omel Fabriana lagi.
" Lagi pula, siapa suruh lo gak bawa ponsel. ya sudah ayo ke kelas. gue merinding lama-lama disini, apa kabar dengan lo yang tidur berjam-jam. " ucap Amora dengan memutar bola matanya malas.
Hingga tatapannya terdiam saat melihat Fabriana menatap kosong kearah belakang tubuhnya, tepat pada gudang belakang tempat Amora berdiri.Hal itu membuat Amora semakin merinding dengan detak jantung yang menggila.
" Lo kenapa Nana? " tanya Amora takut-takut menggoyangkan pundak Fabriana pelan.
" Dibelakang lo- " ucap Fabriana menggantung sejenak sembari menunjuk kearah belakang Amora.
" KYAAA..... SETAN...!!! " jerit Amora langsung kabur meninggalkan Fabriana sendirian.
Tawa Fabriana seketika pecah melihat sahabatnya yang polos dan penakut berlari kesetanan dengan jeritan khasnya. Fabriana menormalkan tawanya dengan terkekeh pelan tangannya terulur menyeka ia matanya yang keluar.
BRUK...
Tawa Fabriana terhenti mendengar suara benda terjatuh dari dalam gudang tua terbengkalai itu. hal itu membuat tubuh Fabriana merinding setengah mati namun dia masih ragu untuk berlari.
" SIAPA DISANA? " tanya Fabriana dengan suara kencang matanya masih setia menatap kearah pintu gudang itu.
" Tikus. " jawab seseorang dari dalam gudang.
" Anjing, tikus bisa ngomong, jangan-jangan tikus siluman. KYAAA.......!!!!!! " jerit Fabriana dan langsung berlari meninggalkan taman belakang sekolah menyusul teman nya kearah kelas.
Setelah kepergian Fabriana, ketiga orang itu segera keluar dari dalam gudang.
" Gara-gara kau, kami hampir saja ketahuan oleh nona muda. jika sampai terjadi maka nyawa kita yang menjadi taruhan bos dasar bodoh. " umpat salah satu pria yang memakai pakaian serba hitam menatap kesal kearah orang dihadapannya.
" Hei setidaknya karena aku juga nona muda langsung pergi dari sini. " ucap pria berjas dokter itu dengan bangga.
" Kau seorang dokter, tapi sangat bodoh. " hina pria yang satu nya lagi sejak tadi berdiam diri.
" Hei! berani sekali kau menghina dokter keluarga Steward. " seru pria itu menunjuk-nunjuk.
" Jika kau tidak bodoh, sejak kapan tikus bisa bicara? " ucap pria itu menatap angkuh.
Pria berjas dengan logo rumah sakit itu terdiam sejenak memikirkan ucapan yang keluar dari kedua pengawal bos nya.
" Benar juga. " batin dokter itu membenarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
astaga Amora 🤣🤣
2024-10-31
0
Mahyuni Suanti
menarikkkk☺️
2024-06-18
0