Setelah selesai semuanya Nabila dan Anisa pun membereskan buku-bukunya dan meja ruang tamunya,dan langsung beranjak pergi ke kamar nya masing-masing untuk tidur.
Pagi hari pun tiba,pada jam 4 pagi semuanya sudah terbangun dari tidurnya dan segera mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat subuh di masjid.
Selang 1 jam kemudian keluarga pak pak Danang dan ibu Sarah tiba di rumahnya.
seperti biasanya Nabila dan Anisa pergi ke dapur untuk membuat sarapan pagi.
sementara ibunya yang binggung mau mengerjakan apa,ia berinisiatif untuk membersihkan meja makan dan menyiapkan peralatan makan,dan untuk pak Danang seperti biasanya ia membersihkan panti pijatnya,serta mengecek alat tempurnya yang berupa minyak pijat, handbody,stelah semua di rasa cukup untuk persediaan hari ini, akhirnya pergi ke meja makan.
setelah selesai memasak, Nabila dan Anisa pun menyiapkan masakannya di meja makan.
yang telah di tunggu oleh kedua orang tuanya untuk sarapan pagi.
Nabila dan Anisa dengan telaten mengambil kan sarapan untuk orangtuanya, mereka pun makan dengan lahapnya dan dengan hening tanpa ada yang berbicar hanya yang terdengar suara piring dan sendok aja.
Selang beberapa saat semuanya telah selesai sarapan pagi, Anisa dan Nabila pun segera membersihkan kan piring dan sendok makannya,tak lupa nabila menawarkan minum ke sang ayah nya apabila sang ayah mau di buatkan kopi.
"pak mau minum kopi ngk pak,kalau mau Nabila buat kan" tanya Nabila ke bapaknya
" hmm boleh nak, kalau kamu sudah selesai mencuci piring kotor nya nak"
" sudah selesai tinggal di bilas saja dan sudah di bilas sama ibu dan dek Anisa kok pak" jawab
"ok lah kalo begitu nak, terimakasih nak" jawab pak Danang ke Nabila
Nabila pun segera beranjak dari tempat duduknya dan langsung memasak air untuk membuat kopi bapaknya.selang beberapa menit kopi bapaknya sudah selesai di buat dan tak lupa nabila juga membuatkan minuman teh hangat untuk sang ibunya.
" ini pak Bu minumnya" seru Nabila kepada kedua orangtuanya sambil menyerahkan minum ke orang tua Nabila segera meraih tangannya untuk memberitahu ke orangtuanya( itu cara Nabila ketika memberikan sesuatu kepada keduanya orangtuanya). setelah selesai membicarakan minumnya Nabila pun segera ikut duduk juga
Sementara Anisa yang telah selesai mencuci piring dan lainya segera ikut bergabung dengan kakaknya dan orangtuanya sambil membawa minum untuk sang kakak.
" pak Bu besok Minggu kira-kira ada acara tidak pak Bu?" tanya Nabila pada kedua orang tuanya,
" ada acara nak rapat di tempatnya pak Husain sana,acara arisan organisasi nak,memangnya kenapa nak?"
"tidak apa-apa kok pak cuman tanya saja, misalkan bapak sama ibu ada acara besok Minggu aku dan Nabila akan mengcancel kegiatan ku dan mengantarkan bapak sama ibu arisan".
Yah begitulah cara Nabila berbakti kepada orang tuanya, mengantarkan kemanapun orangtuanya mau pergi atau ada kegiatan organisasinya.
saking seringnya Nabila dan Anisa ikut mengantarkan kedua orangtuanya membuat ia jadi relawan di organisasi tunanetra orang tuanya itu.dan sering dia ajak sama teman-teman orang tuanya.
Nabila dan Anisa merasa tidak malu ketika ia menjadi pendamping teman-teman orangtuanya.
" oh ya nak besok Minggu sekalian kita mampir ke toko minyak dan handbody ya nak, soalnya ini tadi bapak cek tinggal sedikit mau mau habis" pinta pak Danang pada kedua anaknya
" ok siap pak, kemanapun bapak sama ibu pergi kami siap mengantarkan kalian" Jawab Anisa dengan nada sedikit bercadanya yang selalu memberikan suasana yang asik di keluarga Meraka tak jarang Nabila juga ikutan bercanda dengannya.
Terkadang pak Danang dan Bu Sarah pun ikutan bercada dengan anaknya.
sementara itu di kantor kepolisian dimana Ardi yang tempo hari di suruh mencari tau tentang keluarga Anisa dan nabila.dengan meminta batuan temannya.
"Ardi gimana teman ku sudah dapat informasi tentang keluarga Nabila dan Anisa belum?"tanya komandan Dodi
" sudah Ndan," jawab Ardi yang sudah mendapatkan informasi dari temannya.
"mana infonya "
"Ini ndan" Ardi sambil memberikan berkas ke komandanya dan komandannya membaca dengan seksama.
Setalah selasai membaca komandannya itu sempat terkejut ketika mengetahui bahwa kedua orangtua Nabila dan Anisa seorang difabel tunanetra dan berprofesi sebagai tukang pijat.
Dan tak sampai disitu juga ia ketahui bahwa Anisa dan Nabila itu seorang siswi berprestasi di sekolahnya dulu,dan lebih mirisnya lagi ia tak melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya kuliah membuat Nabila dan Anisa harus kerja dahulu untuk mengumpulkan uang kuliahnya.
Sang komandan yang juga mempunyai kerabat Sorang difabilitas yang sama dengan orang tua Nabila dan Anisa merasa tersentuh hatinya dengan cara memberikan kesempatan keduanya masuk menjadi anggota polwan tanpa melalui seleksi melainkan jalur prestasinya pasalnya Nabila dan Anisa mempunyai prestasi yang cukup baik di bidang akademik maupun non akademik.
Maka dari itu ia menyuruh Ardi untuk mengundang keluarga Nabila untuk makan makan di Kapolres,dan rencananya akan diberikan beasiswa kuliah gratis untuknya.
"Ardi tolong kamu cari data pribadi keluarga Nabila dan besok kamu undang kesini untuk acara pemberian penghargaan kepada Nabila dan Anisa" pinta sang komandan pada Ardi
"siap Ndan" jawab Ardi dengan tegasnya.
Sementara di rumah Nabila,ia dan Anisa seperti biasanya melakukan live streaming di YouTube dan tiktoknya guna memasarkan beberapa produk kosmetik, alat-alat make up-nya.
pak Danang dan ibu Sarah yang duduk di ruang tamu sambil menunggu pasien yang akan menggunakan jasa pijatnya,sedang bercerita tentang bagaimana ia bisa bertemu keduanya.
Padahal kalau di pikir- pikir lagi ia juga tidak menyangka bahwa dulu teman di sebuah panti pijat yang ada di kota.
Yah pak Danang yang rumahnya di Jawa Timur bagian ujung sana,dan Bu Sarah yang rumahnya di daerah Jawa tengah.kalu di lihat sangat mustahil kali ya.
Bayangkan saja jarak yang begitu jauh untuk mereka bertemu sangat jarang dan sekarang malah jadi jodoh dan mempunyai 2 orang anak yang cantik,sopan, berbakti,berbakat di semua bidangnya.
Siapa sang seorang komandan kepolisian yang mengatahui itu juga terkejut dan sempat bertanya dalam hatinya, bagaimana Bu Sarah dan pak Danang itu mendidik anak-anak menjadi pemberani melawan 8 preman yang sudah lama pihak kepolisian cari,tanpa ia duga yang bisa mengalahkan preman itu seorang perempuan.
Di rumah Nabila sedari tadi masih melakukan live streaming sambil memasarkan kosmetik, ternyata sudah siang,dan keduanya mengakhiri livenya dan langsung pergi ke dapur untuk makan dengan keluarga nya.
Setelah selesai makan,Nabila dan Anisa melaksanakan shalat dhuhur terlebih dahulu, setelah itu ia istirahat tidur siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments