BAB 4

Selesai petugas kepolisan pergi Nabila dan Anisa pun kembali ke tempat nya, ternyata sedari tadi konsumen yang di tunggu sudah tiba.

" selamat siang kak,apa benar kakak Nabila dan kak Anisa" tanya konsumen nya

" iya kak saya Anisa dan Nabila"

" wah kakak tadi keren sekali kak,melawan para preman tadi"

"" ah kebetulan saja kak itu"

" oh ya silahkan duduk kak,ini produknya yang kakak pesan,atau mau di coba dulu kak"

" tidak kak saya percaya sama kakak kok,buktinya Kakak juga memakainya kan".

" yakin kakak?"

" iya yakin kakak,jadi semua berapa kak?"

" oh ini semuanya 250rb kak" jawab Anisa

" baik kak ini uangnya di hitung dulu"

 Anisa yang menerima uang dan langsung menghitung.

" iya kak semua pas ya,semoga bisa berlangganan lagi sama kita kak"

" iya kak insyaallah kak"

" ya sudah kak kalau begitu saya dan adik saya mau lanjut dulu,ini masih ada pesanan yang mau kami antar juga"

" iya kak,semoga usahanya lancar selalu"

Anisa dan Nabila pun beranjak pergi meninggalkan cafe tersebut dan melanjutkan mengantarkan pesanan selanjutnya sampai sore hari.

Setelah selasai mengantarkan pesanannya, mereka pun langsung pulang kerumahnya,selang 1 jam kemudian mereka sudah sampai dirumahnya.lansung mandi dan shalat ashar.karena mereka sampai di rumah menjelang adzan magrib.

selang beberapa menit waktu adzan magrib tiba, keluarga pak Danang dan ibu Sarah sholat magrib ke masjid bersama.

Selasai sholat magrib dari masjid mereka pun langsung menuju ke meja makan untuk makan malam.selesai makan malam mereka pun berkumpul di ruang keluarga sambil menunggu sholat isya.

Sementara di kantor polisi dimana Ardi sedang berada di ruang komandanya sedang berdiskusi tentang bagaimana tadi bisa terjadi keributan yang melibatkan Anatara para preman dan juga Nabila sama Anisa.

" gimana hasil penyelidikan kamu tentang kejadian tadi siang" tanya komandan pada Ardi

" gini Ndan tadi sewaktu Anisa sama Nabila yang sedang menunggu konsumen yang mau membeli produk kecantikan nya tiba tiba-tiba ada sekelompok preman yang meminta jatah keamanan di wilayah tersebut Ndan,alhasil Anisa dan Nabila yang merasa terganggu dengan keributan,maka dari itu Anisa langsung mencoba melerai perdebatan dan semakin kondisi yang tidak kondusif akhirny terjadilah perkelahian,sebelum itu Anisa ikut membantu sedang berdiskusi sama pelayan cafe untuk melaporkan ke polisi,saat melihat sang kakak kewalahan melawan semua preman sendirian, akhirnya Anisa ikut membantu sang kakak sampai mereka bisa menumbangkan semua preman itu Ndan"

" wah mereka berdua kompak juga,coba kamu cari tau tentang keluarga nya, seperti apa bisa mendidik anak seberani gitu padahal dia perempuan" pinta sang komandan

" siap Ndan" jawab Ardi pada komandannya

Sementara di rumah keluarga pak Danang dan ibu Sarah sudah selesai melaksanakan shalat isya di masjid,mereka pun berkumpul kembali di ruang tamu sambil menghitung uang hasil pesanan produk kecantikan dan menghitung uang sang orang tua dari hasil pijatnya.

" gimana nak dapat berapa ibu dan bapak?" tanya sang ibu ke Anisa yang menghitung uang milik kedua orang tuanya

" Alhamdulillah Bu ibu dan bapak hari ini dapat 700rb Bu pak" jawab Anisa pada kedua orang tuanya

"syukur Alhamdulillah pak kita dapat banyak" seru ibu Sarah

" iya Bu Alhamdulillah,tapi kita jangan lupa untuk bersedekah untuk sesama Bu" jawab pak Danang

" insyaallah tidak lupa kok pak" jawab ibu Sarah

Sementara Nabila yang menghitung hasil pesanan produk kecantikannya belum selesai , dengan inisiatif Anisa pun ikut membantu menghitungnya.

Sampai akhirnya semua selesai menghitung dan mencata pesanan cod dan pesanan online nya.

" Alhamdulillah dek kita dapat rezeki 4juta dek,itu pun belum pesanan yang baru saja masuk lewat pesan WhatsApp mulai sebelum magrib sampai sekarang dek" jawab Nabila

" iya kak, Alhamdulillah kak" jawab Anisa

Setelah selasai semuanya Nabila dan Anisa pun berdiskusi tentang pembagian hasil uangnya.yang akhirnya Meraka telah sepakat untuk sebagian uangnya di berikan ke kedua orang tuanya.

" ini pak ibu ada sedikit hasil kerja kita berdua kami memutuskan untuk memberikan ke ibu untuk keperluan memasak,biaya listrik dan lainya Bu"

" tidak nak itu hasil kerja keras kalian berdua jadi nikmati hasilnya juga,kalau untuk kebutuhan lainnya insyaallah bapak sama ibu bisa mencari nya sendiri,selagi kita masih sehat,kalian masih tanggung jawab kami nak"

" tidak Bu,ibu sama bapak mulai sekarang jangan terlalu bekerja keras lagi,kalau Nerima Pasian 1 hari minimal 3 saja Bu,cukup dulu sewaktu kita masih kecil dan masih sekolah kan belum bisa mencari uang sendiri jadi sekarang kita berdua sudah bisa mencari uang maka sekarang kalian tanggung jawab kita berdua,betul ngak dek? Tanya Nabila pada Anisa.

" iya pak Bu sekarang kita kan sudah bisa cari uang sendiri Bu,dulu kita masih kecil Bu sekarang kita sudah bisa cari uang sendiri Bu," jawab Anisa pada ibunya

" hla terus bagaimana dengan cita cita kamu yang ingin kuliah nak" jawab ibunya

" Bu kalau kuliah kan tidak mengenal usia Bu,berapun usia kita selagi kita mampu masih bisa kuliah jugaa Bu"

" tidak apa apa Bu kita tahun ini tidak kuliah dulu Bu, mungkin untuk tahun depan kita insyaallah kuliah Bu" jawab Nabila

"iya bener apa kata kak Nabila Bu"

" iya sudah lah nak kalau begitu ibu terima ya uangnya,dan ibu ucapakan terimakasih pada kalian ya, semoga kalian sehat selalu,rezekinya lancar dan cita-cita kamu tercapai juga nak"

" iya Bu sama sama Bu,itu belum sebanding seberapa pengorbanan ibu yang mengandung dan melahirkan,menyusui serta merawat dan mendidik kita tidak sebanding apa yang kami berikan Bu" jawab Nabila sebagai kakaknya

" tapi ibu minta tolong uang ini ditabung ke tabungan ibu saja,besok kalian pergi ke bank aja untuk menabung uang ini, sewaktu waktu kita membutuka secara mendasak aja baru kita ambil uang nya nak" pinta ibu Sarah pada anaknya

" ya sudah kalau begitu ini uangnya Anisa simpan dulu ya Bu besok kita berdua mau ke bank untuk menabung juga" jawab Anisa pada ibunya

Setelah selesai berbincang bincang di ruang tamu,ibu dan bapak segera meninggalkan anak-anak di ruang tamu.

Sementara Nabila Dan Anisa masih asik menonton televisi di ruang tamu sambil ngemil dan minum kopi dengan santainya, serta melihat dan mengecek handphone nya apabila ada pesanan masuk.

Dan benar saja Anisa barusaja membuka handphone nya,banyak pesan dari beberapa konsumen yang ingin memesan produk kecantikannya.

Begitu juga dengan Nabila banyak yang order lewat pesan WhatsApp,maka dengan telaten kuduanya pun mencatat pesanan yang masuk di buku pesanan yang biasa ia gunakan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!