System Untuk Tentara Berpedang
Rian selalu ingin menjadi seorang tentara berpedang, seorang pejuang yang mengandalkan pedang sebagai senjatanya. Dia benci melihat kota dan penduduknya menderita di bawah cengkeraman mafia, sebuah kelompok kriminal yang merajalela di seluruh penjuru kota.
Tapi, menjadi tentara berpedang tidaklah mudah. Hanya orang-orang yang terpilih yang bisa menjadi tentara berpedang. Mereka harus memiliki bakat dan keahlian khusus, serta lisensi resmi dari pemerintah, yang sangat jarang diberikan.
Rian tidak memenuhi syarat-syarat tersebut. Dia hanyalah seorang anak jalanan yang tidak punya keluarga, teman, atau uang. Yang dia punya hanyalah sebuah pedang tua yang dia dapati di tong sampah, yang dia gunakan untuk berlatih setiap hari.
Suatu hari, ketika dia sedang berlatih di sebuah lapangan kosong, dia melihat sesuatu yang aneh di pergelangan tangannya. Sebuah layar digital kecil muncul di atas kulitnya, menampilkan beberapa angka dan simbol yang tidak dia mengerti.
"Apa ini?" gumam Rian sambil mencoba menyentuh layar itu.
Tiba-tiba, sebuah suara robotik terdengar di telinganya.
"Selamat datang di system, program pelatihan khusus untuk para calon tentara berpedang. Kamu telah dipilih sebagai salah satu dari peserta program ini. Apakah kamu bersedia untuk menerima tantangan ini?"
Rian terkejut mendengar suara itu. Dia tidak tahu dari mana suara itu berasal, atau apa maksudnya.
"Siapa kamu? Apa ini semua?" tanya Rian dengan bingung.
"Aku adalah system, sebuah program canggih yang dirancang untuk melatih para calon tentara berpedang. Aku bisa membantumu meningkatkan kemampuanmu dalam menggunakan pedang, serta memberimu informasi penting tentang mafia dan cara melawannya. Aku hanya bisa dilihat dan didengar oleh kamu atau pemilik system lainnya. Apakah kamu bersedia untuk menerima tantangan ini?"
Rian masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia merasa seperti sedang bermimpi.
"Apa untungnya bagi aku?" tanya Rian.
"Jika kamu berhasil menyelesaikan program ini, kamu akan menjadi seorang tentara berpedang yang hebat, yang bisa melindungi kota dan rakyatmu dari kejahatan mafia. Kamu juga akan mendapatkan lisensi resmi dari pemerintah, serta penghargaan dan kekayaan. Tapi, jika kamu gagal atau menolak tantangan ini, kamu akan kehilangan kesempatan ini selamanya, dan system akan menghapus dirinya dari pergelangan tanganmu."
Rian merenung sejenak. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan langka yang tidak boleh dilewatkan. Dia juga tahu bahwa ini adalah risiko besar yang harus dia ambil. Tapi, dia tidak punya pilihan lain. Dia harus mencoba.
"Baiklah, aku bersedia," jawab Rian dengan tekad.
"Bagus sekali. Selamat datang di system, program pelatihan khusus untuk para calon tentara berpedang. Mulai sekarang, aku akan menjadi guru dan temanmu dalam perjalananmu menjadi seorang tentara berpedang. Ayo mulai tantangan pertamamu."
Rian tidak menyangka bahwa tantangan pertama dari system adalah begitu berat. Dia harus berlari sejauh 10 kilometer tanpa berhenti, sambil membawa pedangnya di punggungnya. Dia merasa tubuhnya seperti terbakar, dan napasnya seperti tersengal.
"Tahanlah, Rian. Ini adalah latihan dasar untuk meningkatkan stamina dan kekuatanmu. Jika kamu berhasil menyelesaikan tantangan ini, kamu akan mendapatkan poin yang bisa kamu tukarkan dengan item atau skill baru," kata system di telinganya.
"Apa gunanya poin itu? Aku tidak butuh item atau skill baru. Aku hanya butuh pedangku," kata Rian dengan kesal.
"Jangan meremehkan poin itu, Rian. Item dan skill baru bisa membantumu dalam menghadapi mafia dan tantangan lainnya. Pedangmu saja tidak cukup untuk membuatmu menjadi seorang tentara berpedang yang hebat," kata system.
"Baiklah, baiklah. Aku akan mencoba menyelesaikan tantangan ini. Tapi, berapa lama lagi aku harus berlari?" tanya Rian.
"Kamu masih harus berlari sejauh 5 kilometer lagi. Ayo, semangat!" kata system.
Rian menggigit bibirnya dan melanjutkan larinya. Dia bertekad untuk menyelesaikan tantangan ini, meskipun dia harus menderita.
Setelah berlari selama hampir satu jam, Rian akhirnya sampai di garis finish yang ditunjukkan oleh system. Dia langsung jatuh terduduk di tanah, merasa lelah dan sakit.
"Selamat, Rian. Kamu berhasil menyelesaikan tantangan pertamamu. Kamu mendapatkan 100 poin," kata system.
"Terima kasih, system. Tapi, aku merasa seperti mau mati," kata Rian.
"Jangan khawatir, Rian. Kamu akan segera pulih. Ini adalah hadiah dariku untukmu. Sebuah botol air minum yang bisa menyembuhkan luka dan mengembalikan energimu," kata system sambil menampilkan sebuah botol air minum di depan Rian.
"Wow, ini keren sekali. Terima kasih, system," kata Rian sambil mengambil botol itu dan meminum isinya.
Rian merasakan sensasi segar dan hangat di dalam tubuhnya. Dia merasa luka dan lelahnya hilang, dan energinya kembali.
"Apa rasanya?" tanya system.
"Rasanya enak sekali. Aku merasa seperti baru lahir lagi," kata Rian.
"Bagus sekali. Sekarang, ayo kita lanjutkan ke tantangan kedua," kata system.
"Tantangan kedua? Apa itu?" tanya Rian dengan penasaran.
"Itu adalah latihan untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatanmu dalam menggunakan pedang. Kamu harus memotong 100 buah apel yang dilemparkan ke udara dalam waktu 10 menit," kata system.
"Apa? Apakah kamu bercanda?" tanya Rian dengan kaget.
"Tidak, aku tidak bercanda. Ini adalah latihan yang serius dan penting. Jika kamu bisa memotong 100 buah apel dalam waktu 10 menit, kamu akan mendapatkan 200 poin. Tapi, jika kamu gagal atau memotong sesuatu selain apel, kamu akan kehilangan 50 poin," kata system.
"Baiklah, aku akan mencobanya. Tapi, dari mana aku bisa mendapatkan 100 buah apel?" tanya Rian.
"Itu tidak masalah. Aku akan menyediakannya untukmu. Ayo mulai sekarang," kata system sambil melemparkan sebuah buah apel ke udara.
Rian segera mengambil pedangnya dan berdiri siap-siap. Dia melihat buah apel yang terbang di udara, dan mencoba memotongnya dengan pedangnya.
Namun, dia terlambat sedikit, dan hanya berhasil memotong setengah dari buah apel itu. Sisa buah apel itu jatuh ke tanah dengan suara nyaring.
"Sayang sekali, Rian. Kamu hanya berhasil memotong setengah dari buah apel itu. Kamu harus lebih cepat dan tepat," kata system.
"Aku tahu, aku tahu. Aku akan berusaha lebih keras," kata Rian sambil menatap buah apel yang lain yang dilemparkan oleh system.
Rian mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga, berharap bisa memotong semua buah apel yang dilemparkan oleh system.
Namun, dia tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang lain yang juga terbang di udara. Sesuatu yang berbahaya dan mengancam nyawanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Putri Minwa
semoga tetap semangat untuk mu thor
2023-09-10
1
arockz
hai saya pembacamu yng baru semoga tetap semangat sampai bikin novel ini tamat
2023-09-05
1