"Yang rambut pendek, keponakanmu atau anakmu?" Berbicara santai tidak memandang orang tersebut lebih tua dari nya atau lebih muda darinya, begitulah darga.
"Keponakanku."
"Ya udah pa, sama yang rambut pendek aja."
Entah apa yang dipikirkan darga, kenapa dia memilih gadis itu, papanya tetap menyetujuinya, asal itu pilihan anaknya, disisi lain anton paman ara merasa legah beserta senang, karena yang pilih adalah keponakan yang tidak dia suka selama ini, bukan anak kesayangannya.
"Tuan tidak salah pilih, dia gadis yang sangat baik, pasti akan jadi istri yang baik untuk tuan." Tersenyum.
Darga hanya diam, merasa risih dengan ucapan pak anton tadi.
Istri baik? Istri? Ahh sudahlah aku sangat malas memikirkannya, aku hanya mengikuti kemauan, dan keinginan papa menjodohkan ku, jika perempuan itu menginginkan cinta ku, itu sangat tidak mungkin aku jatuh cinta dengannya, aku sangat membenci perempuan seperti dia, ntah apa yang di katakan orang tua ini benar atau tidak dia polos,tapi aku sangat tidak menyukai perempuan polos, menurut orang lain dia polos tapi menurut ku perempuan polos adalah perempuan bodoh, mudah untuk di sakiti, mudah untuk di bohongi,apa lagi jika aku tau perempuan berpura pura polos ahh sudahlah aku sangat membencinya. Jika bukan karena papa, aku tidak akan mau menikahinya, tapi aku bingung kenapa aku milih diaa ya? Kenapa tidak milih yang satu nya aja? Ahhh sudahlah kenapa aku begitu bodoh dengan mudahnya mengucapkan memilih gadis itu.
"Apa yang kau lamun kan darga?"
"Tidak ada pa."
"Ya udah kalau gitu sampai di sini saja ya pak anton, malam besok kami akan mengunjungi rumahmu untuk membicarakan tentang perjodohan ini, dan ingin melihat sendiri calon menantu kami."
"Iya pak."
Setelah pak wijaya dan darga meninggalkan restoran pak anton belum meninggalkan restoran tetapi dia malah bergumam di dalam hati.
Untung saja tuan Darga memilih si anak tidak tau diri itu,kalau sampai dia tadi memilih si dinda saya tidak tau harus ngelakuin apa, ahh saya merasa sangat legah, sebentar lagi anak itu pasti akan keluar dari rumahku, ahh aku senang sekali,
Entah kenapa aku sangat membenci anak itu, padahal dia tidak pernah membantah kata kata ku, jika di suruh oleh ku pasti dia gak bakalan berani nolak, ahh malang sekali nasibmu nak harus menikah dengan tuan Darga yang dingin.
Ahh sudahlah sebaiknya aku pulang dan menyampaikan persoalan ini saat malam saja.
Setelah pulang,dan sampai di rumah.
"Maa,papa pulang."
"Iyaa paa tau, ke dengeran bunyi suara mobil papa."
"Hahaha iyaiya."
"Kayaknya papa lagi seneng banget ya?"
"Tentu saja ma,hahah."
"Ga ada niatan mau kasih tau mama gitu."
"Nanti aja,pas malam papa kasih tau."
"Ya udah deh kalau gitu."
"Ya udah papa mau istirahat dlu ya ma."
"Iya."
Kenapa aku ngerasa risih ya pas ngeliat papa ketawa senang?
Kayak ada yang papa rencanain.
Tapii..Ahhh sudahlah gak boleh suudzon sama suami sendiri. Tunggu aja, sabar, malam nanti kan di kasih tau, emm tapi kenapa tiba jadi gak sabaran nunggu papa ngasih tau ya. Ahh sudahlah.
Kembali duduk di depan tv dan melanjutkan nonton sinetron yang tadi dia tonton sebelum suaminya pulang.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
sri hasan basri, S.Pd.
thor ide ceritanya cukup menarik thor, tpi bahasa pengantarnya agak perlu diperhatikan thor biar nggak bingung, tpi utk bahasa percakapannya bisa dimaklumi, toh sehari harinya kita juga ngomong kayak itu.
2021-06-05
1