Sesampainya di rumah sakit, Yusri langsung membayar biaya operasi sang istri,
lalu, ia pun menyuruh Yuli pulang ke rumah untuk beristirahat, karena semalaman Yuli yang menjaga bunda nya.
setelah mendapat kabar dari dokter, bahwa besok pukul 14.00 operasi Nisa akan dijalan kan, Yusri pun pulang untuk mengganti pakaian nya.
Next Time.
Keesokan paginya, Yuli meminta izin terlebih dahulu ke sekolah nya.
Di Sekolah (Ruang Guru).
Yuli berjalan ke meja wali kelas nya.
Buk Fatma :"ada apa Yuli ?, kenapa kamu tidak memakai pakaian sekolah ?."
Yuli :" buk, saya minta izin lagi hari ini buk, karena ibu saya akan melakukan operasi buk."
Buk Fatma :" baiklah, Yuli, ibu izin kan, dan ibu turut prihatin atas musibah yang mendatangi keluarga kalian."
Yuli :" Iya, buk,terima kasih, saya mohon undur diri. Assalamualaikum."
Bu Fatma :"Wa'alaikumsalam."
Setelah dari sekolah, Yuli bergegas ke rumah sakit.
Sedang kan Yusri.
Sebelum ke rumah sakit, Yusri mendapatkan telepon dari sang manajer, bahwa hari ini akan di adakan rapat mendadak. Yusri yang segan kepada bos besar nya pun terpaksa mengikuti rapat tersebut. Al-Hasil, Yusri tidak dapat menemani operasi sang istri.
Pukul 14.00
Operasi akan segera dilaksanankan, sebelum operasi di mulai, Yuli di perbolehkan berbicara terlebih dahulu dengan Nisa.
Yuli :"Bunda, cepat sehat ya, supaya kita bisa main di pantai lagi, dan mengumpulkan kerang bersama-sama, pokoknya bunda harus kuat." Ucap Yuli menyemangati sang ibunda.
Nisa :"Yuli ka...mu jaga....diri baik-baik...nak...bunda sayang....sama...Yuli...jaga juga...ayah...ya sayang...bunda...sayang...kalian...berdua." ucap Nisa dengan suara serak nya.
Yuli :" Bunda jangan ngomong gitu hiks...iya Yuli juga sayang sama bunda Hiks....bunda harus sembuh total...Hiks." Ucap Yuli sambil mencium tangan Nisa yang dingin.
Setelah nya, Nisa di bawa ke ruang operasi, dan Yuli menunggu dengan setia di luar.
Tik...Tok...Tik...Tok.....
Hanya bunyi jam yang dapat di dengar oleh Yuli.
Kini sudah 2 jam lama nya operasi berjalan.
Tiba-tiba, Yuli mendapatkan pesan dari guru nya, bahwa dia harus menjemput surat ijazah lulus SMA nya, karena operasi sang bunda lama baru selesai, akhirnya Yuli memutuskan untuk menjemput terlebih dahulu ijazah nya.
Sudah satu jam pula berlalu, Yuli tak kunjung datang, dan..... (Innalilahi Wa Innailaihi Raji'un), Nisa menghembuskan nafas terakhir nya pada saat operasi selesai. Dokter pun segera menghubungi Yusri, selaku keluarga dari pasien.
Di Telepon.
Dokter : Halo, dengan bapak Yusri Ramadhan ?.
Yusri : Iya dengan saya sendiri.
Dokter : Kami dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan, bahwa ibu Annisa Rahmawati telah menghembuskan nafas terakhir nya pada saat operasi selesai.
Yusri : Tidakkkk!!!!...ini pasti mimpi....tidakkk.... tidakk mungkin istri saya meninggal kan saya, dan anak saya Aaaaaaaa......hiks...hiks......Nisaaaaa.
Dokter : mohon bersabar pak, ini ujian dari tuhan, dan sudah takdir buk Nisa seperti itu pak."
Yusri tidak mendengar kan ucapan sang dokter, dan mematikan hp nya, lalu berlari keluar kantor nya. Sesampainya di depan kantor, ia menabrak presdir Rangga, dan Asisten pribadi nya (Herry), yang hendak pulang.
Assisten Herry :"hei, berhati-hati lah saat berjalan!!."
Namun, Yusri tak menghiraukan nya, dan lanjut berlari menuju mobil nya.
Presdir Rangga :"ada apa dengan nya !?."
Assisten Herry :"dia tampak terburu-buru tuan."
"Bukan nya dia yang semalam meminjam uang kepada ku ? , ada apa dengan nya ?, kenapa aku merasa kasihan kepada nya ?. "Batin Presdir Rangga.
Kembali Lagi Ke Yusri.
Yusri membawa mobil dengan kecepatan di atas rata-rata, dan memotong kendaraan lain yang ada di depan nya. Saat hendak memotong sebuah mobil pick-up, ia ke tengah, dan dari arah berlawanan mobil fuso, dengan keadaan kencang menabrak mobil yusri.
Aaaaaa.....
Semua orang yang melihat kejadian na'as tersebut berteriak histeris.
Saat di periksa oleh warga, Yusri dalam keadaan penuh luka di sekujur tubuh nya, dan dalam keadaan sakaratul maut.
Presdir Rangga, dan asisten Herry yang melihat kerumunan orang-orang jadi penasaran, dan ikut melihat, saat melihat presdir Rangga, semua orang langsung memberikan jalan, dekat dan semakin dekat, presdir Rangga terkejut melihat seseorang yang baru saja tadi ia temui, dan sekarang ajal menghampiri nya, Ia dengan cepat menelepon pengawal nya.
Lima menit kemudian, yusri di bawa ke rumah sakit yang sama dengan Nisa, saat di periksa oleh dokter, Yusri sudah merenggang nyawa. Dokter memberitahukan kepada Rangga, bahwa istri Yusri juga di rawat di rumah sakit ini, dan sekarang pasutri tersebut sama-sama meninggal kan dunia.
JANGAN JADI KAYAK YUSRI YAH... KHAWATIR BOLEH, TETAPI KESELAMATAN LEBIH UTAMA DI BANDINGKAN SEGALA NYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Maeso Jenar
Nanti Kan jadi istri ceo, Yuli nya tenang aja
2021-07-23
0
Purwaningsih Subiyono
Innalilahi wa innailaihi rojiun, benar2 sehidup semati. yang sabar ya Yuli.
2021-07-04
0
Lia
Emaknya ninggal sekarang bapaknya, kasihan Yulinya.
2021-06-03
0