Waktu demi waktu mereka bertiga lalui bersama, hingga pada suatu ketika, Keiran yang menginjak usia 18 tahun meminta izin untuk pergi berkelana dengan alasan ada sesuatu yang ingin dia cari. The Shadows pun mengizinkannya dan memberi pesan agar menjauhi pihak kerajaan dan tidak terlalu membuat masalah
"Hati-hati di jalan yah Kei! Jangan lupa beristirahat! Dan perhatikan kesehatanmu juga!" Ucap Alice memperingatkannya
"Ah itu benar, lagipula kami sudah menganggap kau seperti adik kecil kami sendiri!" Celetuk Aiden seraya menepuk pundak Keiran
"Terimakasih Alice, Aiden, Aku pamit pergi dulu!" Ucap Keiran berpamitan
FYI
Keiran merupakan yang paling muda di antara ketiga anak tersebut
Kembali ke masa sekarang
3 Tahun pun berlalu dengan cepat, keadaan mulai banyak berubah, Aiden bersama dengan Alice saat ini memimpin penyerangan ke negeri Land of Survive yang diperintah oleh kerajaan yang pernah mengukir kenangan kelam dan pahit di hati mereka
Di kedalaman hutan, tepatnya di sebuah bangunan tua, Alice sedang menikmati segelas darah segar yang ia dapat ketika ada sekelompok pemuda sedang memancing di kawasan hutan tersebut
"Kau masih seperti biasanya ya" Ucap Aiden yang berdiri di ambang pintu kamar Alice
"Sudah 3 tahun, sejak Keiran pergi meninggalkan tempat ini, dan dia belum kembali sampai saat ini, aku jadi penasaran sedang apa dia sekarang? Apa jangan-jangan dia sudah menikah dengan seseorang dan lupa dengan kita?" Ucap Alice yang berdiri di depan jendela dan memegang segelas darah segar
"Heh, mana mungkin orang seperti dia mendapatkan perempuan, terlebih orang-orang seperti kita adalah musuh bagi para manusia di luar sana" Sahut Aiden seraya terkekeh geli usai mendengar perkataan Alice
"Hmm, sepertinya begitu,.. Ngomong-ngomong..." Ucap Alice seraya meletakkan gelasnya kemudian berjalan ke arah Aiden
Aiden mengerutkan keningnya ketika melihat Alice berjalan menuju arahnya dengan tatapan penuh maksud
"Selama kita tinggal bersama, kita belum pernah melakukan hal 'itu' sama sekali loh,... apa kau tidak tertarik denganku untuk melakukannya?" Ucap Alice terdengar menggoda seraya menempelkan telapak tangannya ke dada Aiden kemudian mengusapnya dan mulai turun ke perut namun Aiden langsung mencegahnya agar Alice tidak semakin menjadi-jadi
"Cukup sampai disitu, jangan melakukan hal yang lebih lagi, aku belum siap untuk itu!" Ujar Aiden dengan muka sedikit merah merona
"Ara-ara... Baiklah kalau begitu,..." Balas Alice dengan nada menggoda kemudian mengecup bibir Aiden spontan
CUP
"Dah, sampai nanti yah..." Ucap Alice seraya berjalan meninggalkan Aiden yang mematung seketika usai dicium dirinya
Di sisi lain, Keiran sampai di depan gerbang pintu masuk wilayah kerajaan Land of Survive, dirinya langsung dihadang oleh penjaga gerbang wilayah tersebut
"Hei kau! Berhenti di sana!" Ucap seorang penjaga gerbang
"Siapa kau? Dan apa tujuan mu kemari?!" Tanya penjaga gerbang dengan nada tegas
"Hmm,..." Keiran hanya berdehem
"Hei jangan diam saja!" Sang penjaga mulai kesal
Dengan menggunakan kekuatan mata Demon Eye miliknya, dengan mudah ia dapat menghipnotis para penjaga kemudian masuk ke wilayah Land of Survive tersebut
Sesampainya di pusat kota, ia mencari tahu tentang informasi apa yang sedang dilakukan oleh pemerintah kerajaan tersebut. Hingga pada akhirnya ia sampai pada sebuah toko sederhana yang menjual makanan dan minuman
"Hei anak muda! Apa yang sedang kau cari? Aku punya banyak makanan yang enak loh! Ngomong-ngomong apa kau seorang petualang? Dilihat dari penampilan mu, sepertinya kau bukan orang sini?" Ucap pedagang paruh baya tersebut menawarkan dagangannya dengan penuh semangat serta menanyakan siapa Keiran
"Kebetulan aku memang seorang petualang yang sedang lewat daerah sini, untuk mampir membeli makanan dan minuman, oh ngomong-ngomong, aku beli roti vanila nya satu dan susu vanila nya satu" Ujar Keiran seraya menunjuk barang yang ingin dibelinya
"Okay siap!" Balas pedagang tersebut yang merupakan bapak-bapak
Setelah itu dia kembali mengelilingi kota tersebut tanpa membuka tudung penutup kepalanya tersebut, ia menggunakan jubah bertudung hitam untuk menutupi identitasnya
Ketika sedang berkeliling, tiba-tiba saja datang 10 ekor iblis berbentuk ular raksasa dengan kepala seperti ular kobra ditambah tanduk dan mata berwarna ungu yang menyeramkan
Semua orang yang ada di tempat tersebut panik dan berlarian kalang kabut, menyelamatkan diri mereka masing-masing, pasukan militer kerajaan pun sampai turun tangan karena pasukan keamanan kerajaan yang berjaga di tempat tersebut dapat dengan mudah dikalahkan dengan mudah
Suasana semakin memburuk, karena para ular raksasa tersebut memporak-porandakan tempat perbelanjaan, banyak korban dari pihak keamanan dan warga sipil berjatuhan, sementara si Keiran hanya menatapnya dengan tatapan datar
Tiba-tiba 6 orang kesatria pedang muncul di tempat tersebut, salah satu dari mereka berteriak memperingatkan Keiran untuk segera menjauh
"Hei kau yang di sana! Segera pergi dari sini!" Ucap Adelina sang kesatria pedang api
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments