Setelah mencari asal sumber suara tersebut. Akhirnya ia sampai di mulut Goa, di sana sudah ada dua anak yang seumuran dengannya satu cowok dan satu cewek
"Selamat datang wahai anak-anakku yang malang..." Sebuah suara yang berasal dari dalam mulut Goa tersebut membuat ketiga anak tersebut merinding seketika
"Si-si-siapa kamu? Kenapa memanggil kami?" Tanya anak cewek tersebut
"Namaku Shadows, mulai sekarang aku akan merawat dan menuntun kalian, oh ya sebelum lanjut, aku ingin lebih mengenal kalian terlebih dahulu, apa aku boleh tau nama kalian?" Jawab Shadows seraya bertanya balik
"Namaku Keiran Damon" Ucap Keiran
"A-aku Alice Camila" Lanjut Alice terbata
"Dan aku Aiden Victor" Sambung Aiden
"Baiklah, Keiran, Alice, dan Aiden, kalian bertiga silahkan masuk ke dalam Goa ini, karena sebentar lagi kita akan bertemu" Ucap Shadows
Ketiga anak kecil tersebut berjalan perlahan dengan rasa takut dan was-was. Mereka pun sampai di sebuah tempat di ujung Goa tersebut, di mana terdapat banyak sekali makanan yang membuat mereka menjadi cukup tergiur, karena bagaimanapun juga mereka hanya anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan
Kemudian sesosok bayangan hitam muncul dengan mata merah keunguan di hadapan mereka. Hal itu membuat ketiga anak tadi langsung ketakutan saling berpelukan
"Jangan takut, aku yang berbicara dengan kalian tadi, yah meskipun wujud ku ini sedikit menyeramkan, tapi kalian tidak perlu khawatir..." Ucap Shadows dengan nada terdengar lembut
"Ja-jadi kamu adalah Shadows??" Tanya Keiran memberanikan dirinya untuk bergaya
"Yaps! 100 untuk mu! Ngomong-ngomong bukankah kalian lapar dan haus? Kenapa tidak makan saja?" Jawab Shadows seraya menawari makan kepada anak-anak malang tersebut
"Bo-boleh kah?" Tanya Alice terbata-bata
"Tentu boleh anak manis, kalian semua boleh makan di sini dan tinggal di sini, sampai kalian menemukan tempat yang cocok untuk hidup mandiri nanti" Jawab Shadows dengan ramah
"Apakah Anda yakin? Mungkinkah ada syarat yang harus kami penuhi?" Tanya Aiden terdengar meragukan Shadows
"Wah, kamu memang anak yang pintar! Tentu ada syaratnya, tapi syaratnya mudah loh..." Jawab Shadows
"Apa itu?" Tanya Aiden
"Syaratnya adalah,..... Kalian harus membalaskan dendam kalian dan menghancurkan kerajaan yang sudah merenggut semua hal milik kalian!" Jawab Shadows
Mendengar hal tersebut ketiga anak itu langsung terkejut bukan main, di lubuk hati mereka, ada keinginan untuk membalaskan dendam atas semua perbuatan yang dilakukan oleh pihak kerajaan terhadap Klan mereka
"Baiklah! Kami setuju!" Balas ketiganya bersamaan
"Bagus! Anak baik! Mulai sekarang, kalian bertiga akan berada di bawah perlindungan dan pelatihan ku! Hahahaha!" Ucap The Shadows kegirangan bukan main
"Yasudah, kalian boleh istirahat dan makan malam, nikmati malam ini, karena besok kita akan mulai latihan untuk mengasah kemampuan kalian, sampai jumpa!" Ucap Shadows mempersilahkan ketiga anak yang malang nasibnya tersebut untuk beristirahat kemudian menghilang entah kemana
"Hei, apa kamu Aiden?" Tanya Alice
"Ya, ada apa?" Jawab Aiden seraya bertanya balik
"Apa kamu yang membunuh anak-anak di taman bermain waktu itu?" Tanya Alice yang sontak membuat Aiden sedikit emosi namun ia masih bisa menahannya
"Ya, memangnya kenapa? Apa kau mau marah? Karena akibat ulahku, kita jadi bernasib seperti ini? Kehilangan segalanya? Bahkan keluarga juga.." Jawab Aiden yang terlihat jelas menahan emosinya
"(Menggeleng) Tidak, aku tidak marah, aku justru cukup senang saat mengetahui kamu berhasil membunuh anak-anak itu" Ucap Alice menggeleng kemudian tersenyum
"Eh? Kenapa? Kenapa kau tidak marah?" Tanya Aiden
"Kenapa aku harus marah? Apa yang kau lakukan itu sudah benar, dulu waktu di sekolah aku juga pernah di-bully karena aku dianggap monster oleh teman sekelas ku, bahkan para guru pun juga beranggapan demikian, maka dari itu aku tidak marah padamu" Jawab Alice menjelaskannya panjang lebar
Mendengar hal tersebut, mata Aiden berkaca-kaca karena terharu, karena untuk pertama kalinya, ada yang setuju dengan tindakannya waktu itu
"Terimakasih,...eeeee..." Aiden berterimakasih namun lupa nama gadis kecil itu
"Alice, namaku Alice! Jangan sampai lupa yah?!" Ucap Alice tersenyum tipis
"Ah iya Alice! Terimakasih Alice!" Ujar Aiden tersipu, kedua pipinya menjadi merah merona
"Oh ya, ngomong-ngomong kenalin, ini Keiran, dia yang pertama sampai di tempat ini" Ucap Alice memperkenalkan Keiran
"Salam kenal Aiden, Aku Keiran" Ucap Keiran memperkenalkan dirinya
"Salam kenal juga Keiran!" Balas Aiden terdengar cukup ramah
Ketiganya saling mengobrol dan kemudian tertidur pulas
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments