Tanpa terasa sudah beberapa bulan para murid bersekolah. Semakin hari Vanya selalu meramaikan kelas mereka dengan ocehan recehnya .
"Hai Bambang. Kata Bu Vivin belajar kelompok di rumah jelmaan dewa Yunani ya hari ini ?" Tanya Vanya kepada Azam
"Enak aja Lo ganti nama gue, nama gue Azam bukan Bambang." Azam tidak terima
"Jadi benar gak nih ? kita belajar kelompok di sana? " Tanya Vanya lagi
"Iya benar." Jawab Azam
"Azizah, Lo juga ikut"?
"Siapa Azizah ?" Tanya Shishi
"Lo siapa lagi." Balas Vanya santai
"Ya ampun, Van. Bisa gak sih Lo manggil nama kita yang benar ? Iya, gue ikut. Kita satu kelompok, Azam, Rian sama Abi juga." Ujar Shishi
"Jemput gue. Malas naik taksi ongkosnya mahal."
Azam mengangguk setuju. Sementara Abimanyu sudah mulai gelisah dengan kehadiran Vanya. Dia pun mendapat ide agar Vanya berhenti mengganggunya. Seperti biasa kelas selalu heboh dengan tingkah si gadis itu. Rian dan Abimanyu saling bercerita entah apa yang diceritakan mereka berdua sehingga, Abimanyu tersenyum manis.
"STOP !" Vanya menghentikan obrolan Abimanyu dan Rian. "Bi, jangan tersenyum." Ucapnya lagi.
"Kenapa ?!" Abimanyu tiba - tiba kesal. Karena asik mengobrol terhenti.
"Adik meleleh, Bang !" Vanya memegang dadanya.
Alhasil membuat semua orang tertawa. Wajah Abimanyu menjadi merah menahan marah sementara Rian ikut tertawa terbahak - bahak
"Dia lucu." Ucap Rian sambil tertawa
"Lucu apanya ?! Bikin risih, Iya ! Salah gue pindah ke sekolah ini malah ketemu cewek kaya begituan." Abimanyu memandang jijik
"Teman Lo salah makan apa?" Bisik Shishi pada Azam
"Gak tahu." Azam mengangkat kedua bahunya
"Kenapa Lo bisik - bisik tetangga begitu ?" Vanya mendekat ke kursi Azam dan Shishi
"Gak apa - apa ayo ke kantin." Ajak Azam menggandeng dua sahabatnya itu
...----------------...
Pulang sekolah Vanya bersiap menunggu jemputan untuk belajar kelompok di rumah Abimanyu. Suara klakson terdengar di depan rumahnya. Azam datang menjemput menggunakan motor. Setelah beberapa menit berkendara sampailah mereka di kediaman Abimanyu. Rumahnya megah mewah dan besar. Mereka memasuki rumah mewah itu, di sana ada mama Abimanyu dan Manda menyambut mereka.
"Si miskin datang juga ?!" Sapa Manda sambil melipat tangannya angkuh
"Manda, gak boleh begitu." Tegur mama Abimanyu. "Silahkan masuk, Abi masih dikamar."
Mereka duduk diruang tengah, tak lama Abimanyu turun dari kamarnya dengan menggunakan pakaian santai. Sungguh, sangat menambah kadar ketampanannya.
"Ma, ini teman sekelasnya Abi." Abimanyu memperkenalkan teman - temannya
"Azam"
"Shishi"
"Vanya"
"Tante Vania." Balas mama Abimanyu
Mereka saling bersalaman tidak dengan Rian karena mereka sudah saling kenal. Vanya dan teman - temannya mulai mengerjakan tugas mereka, tidak lama Tante Vania datang membawa minuman dan camilan.
"Terimakasih camer yang cantik." Ucap Vanya. Langsung mendapatkan plototan dari Abimanyu.
"Maaf Tante, teman saya sering ceplas - ceplos." Ujar Shishi tak enak hati takut Tante Vania marah
"Gak apa - apa." Jawab Tante Vania ramah dan senyum
"Tante boleh tanya, gak?"
"Boleh, tanya apa?" Jawab Tante Vania
"Tante ngidam apa, Abi tampan bak dewa Yunani gitu." Tanya Vanya santai melirik orang yang di maksud.
Tante Vania tertawa. "Kamu bikin gemas sih ! Mungkin, bawaan dari oroknya."
Abimanyu menjadi jengah melihat Vanya.
Dasar cewek aneh ! Mau cari muka sama mama gue.
"Sayang, ambilkan gelas minuman dong haus nih." Laki-laki itu berucap sambil memegang tangan Manda
Manda yang sejak tadi diam jadi berbunga-bunga dan bersemangat. "Iya." Jawab nya senang
"Lo jadian sama, Manda?" Tanya Rian tak percaya mendengar panggilan sayang dari Abimanyu.
"Rencananya begitu, siapa coba yang gak mau sama cewek kaya Manda." Jawab Abimanyu santai melirik ke arah Vanya.
"Aduh ! Hati adik hancur berkeping - keping, Bang." Celetuk Vanya memegang dadanya
"Lebay Lo." Ledek Shishi
"Emang kenapa ? Lo patah hati. Sama siapa?" Tanya Azam
"Sama jelmaan dewa Yunani. Calon Ayah dari anak - anak gue. Dia jatuh cinta sama si cewek tajir." Ucap Vanya dengan ekspresi sedihnya
Peletak !
"Ngelantur aja omongan Lo, kapan serius nya Lo ?" Azam menggeleng kepala
"Habis disentil gue pengen pipis ya. Numpang toilet dong ! Ayo Shi temenin gue, entar nyasar susah nyari makhluk kaya gue kalau hilang !" Ucap Vanya.
"Kalau mau nangis disini aja gak usah sok cari toilet Lo." Ledek Manda
"Lo kira gue nyari toilet buat nangis kaya di novel - novel gitu ! Enggaklah, emang siapa dia ?" Vanya cuek sambil menggandeng tangan shishi
Mereka mengerjakan tugas kelompok sampai dengan selesai. Tak terasa hari sudah sore. Vanya, Shishi dan Azam serta Rian pamit untuk pulang. Karena penasaran tempat tinggal Vanya, akhirnya Rian mengikuti Azam yang mengantarkan Vanya. Sampai di halaman rumah, Vanya melambaikan tangannya pada Azam yang langsung pulang. Kemudian Vanya duduk di kebun bunga samping rumahnya
Niatnya pengen iseng kok jadi baper beneran
Vanya Langsung berdiri dan masuk ke dalam rumahnya
"Apa Vanya memang tinggal disini ? Rumah yang hampir mirip gubuk ini pantas saja dia menyebut rumahnya gubuk." Gumam Rian yang mengamati dari jauh didalam mobil
...----------------...
Maaf kan jika penulisan nya ada typo ya...
Yuk ! Yang mau berteman dengan author follow
IG. iyien_02
FB. Iyien Rira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
BELVA
mampir ka di novel
#gadis imut diantara dua raja
mksh ya ka
2021-01-26
1
Ita Yulfiana
Lanjut kak semangat💪
Salam manis dari karyaku :
- AJARI AKU CARA MENCINTAIMU
- PAPA SAMBUNG IDAMAN
2020-08-23
1
Nay⚘
5 like dulu kak, kalau ada waktu mampir profilku kak
2020-08-20
0