Bel pulang pun berbunyi, siswa dan siswi berhamburan ke luar dari perkarangan sekolah dan kembali ke rumah masing-masing
begitu pula dengan yindah dan wendy yang saat ini tengah menunggu Lucas di halte yang berada di dekat sekolah itu
bukan pertama kali setiap jam pulang sekolah lucas sebagai pacar yang baik harus mengantar pacar kesayangannya sampai ke rumah dengan selamat dan aman
Setiap mereka bertiga di dalam mobil yang sama bukannya yindah yang jadi nyamuk seperti cerita ******* pada umumnya gitu yang biasannya kisahnya jika sang abang pulang bareng pacarnya dan sang adik duduk di belakang dan menjadi nyamuk, ini malah berbanding terbalik dengan ketiga manusia itu
Bukan yindah yang jadi nyamuk malah kebalikannya yaitu lucas lah yang menjadi nyamuk. karena kedua gadis itu sibuk menggosip tanpa memperdulikan Lucas tanpa berniat mengajak pria itu untuk nimbrung
seperti saat ini yindah terus berbicara bersama Wendy tentang masalah ulangan mendadak tadi tanpa memperdulikan Lucas yang terus di pojokin kedua gadis itu
"Gua kesal banget sama tu orang sumpah, masak iya tiap kali ulangan selalu mendadak "
"Namannya juga buk Lena, kalau gak gitu ya bukan lena namanya kalau ulangan gak dadakan. kakak dulu juga kayak gitu saat masih kelas 11 dulu lagi pula diakan memang guru killer"
"Kan tetap aja, gua belum belajar main mendadak dadak terus, dia kira pacar dadakan apa? "
"Itu tandanya lo tulul" Lucas pun akhirnya membuka suara namun perkataan yang keluar dari mulutnya membuat yindah ingin sekali mengulek bibir abangnya itu
Tetapi kedua gadis itu tak meladeni lucas dan keduanya sibuk menggosipin guru bernama buk lena itu
lucas yang sudah biasa di kacangin dan di pojokkan pun sudah amat kebal dan biasa saja walau dalam hatinya menyumpah serapahi sang adik
mobil itu pun berhenti di depan rumah minimalis yang tak lain adalah rumah Wendy. setelah pacar lucas itu berpamitan yindah pun memilih untuk duduk samping kemudi
"Dek, tumben lu diem. Biasannya mulut lu gak bisa diem kayak kenalpot ngebor"
"Gua masih sensi bang soal ulangan tadi, gara gara ulangan dadakan nilai ulangan gua jadi hancur"
"Memangnya lu dapat berapa? "
"90"
Kedua mata lucas membelak menjitak kepala sang adik dengan perasaan kesal, "YAK! ITU SUDAH TINGGI LU MAU BERAPA LAGI?"
"Yee~kan gua gak pernah tu dapet yang namanya nilai 95 kebawah" Yindah mengusap air mata nya kasar yang tiba-tiba saja jatuh tanpa aba aba
"Eh, kok nangis? jangan nangis dong nanti lo jadi cakep lagi kalau nangis. gua gak suka ngeliat lo jadi cakep"
"Abang kejam, pengen gua potong anu nya" Cibir yindah kesal, menyedot ingusnya yang hendak keluar
"Makanya nanti belajar lagi yang rajin biar dapat nilai 200 oke? Kalo lo pinter dapat nilai 200 lo bisa lulus S5"
yindah mendongak menatap sang abang yang saat ini tangan sebelahnya tengah mengelus surai gadis itu pelan, "Kok S5 sih bang? kan kuliah itu adanya sampai S3. lagian kalo S5 bakal jadi apa cobak"
"Jadi tank" seloroh lucas
Yindah menepis tangan sang abang dari surai nya lalu menatap lucas sinis, "geser juga otak abang gua, ck"
"Dek nanti teman teman abang mau datang"
"Ya tinggal datang aja, biasanya juga kayak jelangkung"
"Sip, Nanti lu ikut nimbrung ya, jangan di kamar terus"
"Gak ah, gua mau nonton drakor"
"Yee~ kalau lu kagak mau ikut nimbrung gua matiin tu wifi biar tau rasa lo" Ancam lucas membuat gadis itu mendelik kesal
"gini amat punya abang, yaudah deh iya gua nimbrung. tapi bentaran doang"
"Gitu dong" lucas pun tersenyum penuh kemenangan, pada dasarnya yindah memang selalu kalah jika adu mulut dengan lucas
sesampainya di rumah, tanpa berniat mengganti pakaian sekolah gadis itu asik rebahan menikmati cemilan miliknya sembari menonton livestreaming bias kesayangannya
"I like roti sobek. very very seksoy"
bibir tipis gadis itu melengkung jemarinya mengelus layar laptop yang menampilkan sosok pria yanh tengah menunjukkan otot otot tubuh mereka yang sangat menggoda iman
saat seru serunya mengagumi ciptaan Tuhan tiba-tiba saja lucas mengirim pesan
'Turun lo, temen temen gua sudah datang'
'Kalau lo gak turun gua matiin wifinya!'
tak memperdulikan ancaman lucas, yindah kembali ke aktivitas yang tertunda beberapa detik lalu yaitu mengagumi roti sobek kesukaannya
namun beberapa detik kemudian pesan terus berdatangan dari lucas yang berisikan ancaman ancaman yang membuat yindah semakin jengkel
"Musnah aje lo bang ah~ ganggu aja jadi orang"
mata yindah membelak saat wifi tiba-tiba mati di saat bias favorit nya hendak melakukan goyang geboy andalannya. goyangan yang membuat yindah tercandung candu dan sekarang? ia melewatkan goyangan itu hanya karena abang nya?!
"LUCAS!!!"
Dengan amarah yang menggebu-gebu yindah pun akhirnya keluar dari kandangnya. tujuannya sekarang adalah mencari lucas, pria itu harus di beri pelajaran!
"LUCAS KELUAR LO!!!"
"KALAU GAK SENANG GELOD KITA, JANGAN BERANINYA MATIIN WIFI WASYU!!!"
"BANCI LO!"
Saat yindah hendak melewati ruang tamu tiba-tiba saja langkahnya terhenti tubuhnya terpaku melihat pemandangan di depannya
Eh tunggu tunggu, sejak kapan rumah gua menjadi penampungan surga dunia
Kok banyak cogan!
COGAN!!!!
Gak kuat adek bang~
"Dek lu ngapain disitu? " mendengar suara lucas membuat yindah tersadar dari lamunannya
yindah pun mengambil duduk tepat di samping lucas dan di samping kirinya terdapat teman sang abang yang sudah lama yindah kenal. nama pria itu Dani
"Adek lo?" tanya pria berkulit putih dengan lesung di pipi kirinya
Lucas merangkul yindah dengan lengkungan di bibirnya, "Iya adek gua, namanya yindah . cakep kan?"
yindah tersenyum pada enam pria itu saat sang abang memperkenalkan sang adik dengan bangganya. saat itu juga manik mata yindah memindai empat pria yang tak pernah ia lihat sebelumnya, kecuali dani dan fajar yang pastinya yindah sudah eneg melihat wajah kedua sahabat abangnya yang sudah ia kenal sejak sang abang duduk di bangku SMP
wajah tampan memanjakan mata membuat yindah tak bosan bosan melihat wajah tampan mereka sampai manik matanya terhenti pada pria yang mengenakan hoodie hitam, celana jins, dan muka baby face yang saat ini sedang menatap gadis itu intens
Wajahnya kayak gak asing, gua kayak pernah jumpa ni anak, tapi~ dimana?
"adek lo memang cakep banget bang" Puji salah satu dari mereka membuat pipi yindah bersemu
"Ya jelas dong, abang nya aja cakep ya jelas adeknya juga ikutan cakep dong"
Demi apa? yindah rasanya ingin muntah sekarang, tetapi ayo lah yindah lo harus tahan, jaga image lu di depan para cogan ini , nanti gua mau muntahin muka bang lucas, jangan lupa ingetin gua ya!
"Hai cantik, perkenalkan nama gua garen" Pria berlesung itu mengulurkan tangannya dan yindah pun menyambutnya
"Kalau gua Farel, alfarel" yindah menerima uluran tangan pria berkulit sawo matang dan memiliki titik hitam di pipi kanannya. sangat manis
Selanjutnya pria berhodie hitam itu, wajah yang terlihat tak asing namun abu abu dalam pikiran yindah saat ini
"Lu masih mau nanyak gua siapa?"
suara itu terdengar tak asing di pendengarannya. yindah pun berusaha keras memikirkan siapa pria berhodie itu. seperkian menit kemudian kedua mata yindah membola
"Lo josua anak 11 ips 4 gak sih?"
pria bernama josua itu mengangguk sebagai jawaban
"gua kira lo gak tau, padahal dulu pas kelas 10 kita sering ketemu"
Ya gimana gua gak tau, lo aja mantannya sahabat gua si joy saat kelas 10
"Sudah lama, jadi gua sedikit lupa" ringis Yindah pelan membuat josua terkekeh pelan
"Satu lagi noh temen gua" Josua menunjuk seorang pria yang mengenakan baju kaos berwarna hitam
Tadinya Yindah memang tak melihat pria itu karena tadinya pria bet baju hitam itu tengah tertidur. jika tidak di bangunkan regan mungkin pria itu tidak akan bangun di detik ini juga
Gadis itu mengamati wajah yang masih tertutupi oleh telapak tangan, pria itu mengusap wajahnya pelan karena merasa kelelahan. seperkian detik manik mata kedua nya bertemu, Yindah membekam mulutnya tak mampu menyembunyikan keterkejutan nya
"Hai salam kenal, gua alexio geonan. lo bisa memanggil gua alex" Ucapnya sembari menunjukkan smrik yang membuat bulu kuduk yindah tiba-tiba berdiri
"Kalau lo lupa gua cowok yg kemarin lu int...Hptmmm...."
Dengan perasaan panik yang membuncak yindah dengan cepat membekam mulut pria itu menggunakan roti bantal yang tersedia di atas meja.
orang orang yang berada di ruangan itu kaget dengan apa yang gadis itu lakukan terlebih lagi alex yang tak mampu mengunyah roti yang memenuhi mulutnya
Dengan nafas yang tak beraturan seperti orang yang tengah lomba lari, yindah melototkan kedua matanya pada alex, sedangkan yang di tatap hanya membalas dengan tersenyum remeh
"Sepertinya kalian saling mengenal" Celetuk Farel
"Tidak! gua gak kenal dia" bantah yindah berusaha menetralkan degub jantungnya
"oh"
percakapan mereka pun berlanjut, yindah hanya nimbrung jika di tanya. ia masih malu berhadapan dengan pria yang tanpa sengaja saat itu ia melihat milik pria itu dengan mata telanjang
berusaha untuk tidak melihat atau mengiraukan pria itu akhirnya pertahanan yindah sia sia ketika tanpa sengaja manik matanya bertemu dengan pria itu
dapat yindah lihat pria itu tersenyum ke arahnya, bukan tersenyum ramah melainkan tersenyum evil yang membuat tubuh gadis itu semakin merinding
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
pEyt
Ceritanya asli keren banget, semoga menjadi best seller!
2023-08-02
1
Donny Chandra
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
2023-08-02
1