Sang wali kelas 1-6 bernama pak Yuuji Takeuchi masuk kedalam kelas. Pak Takeuchi memperkenalkan dirinya kepada dua puluh siswa barunya sebagai guru IPS. Setelah itu, Pak Takeuchi meminta siswa-siswi lainnya maju satu persatu untuk memperkenalkan diri mereka didepan kelas. Tazuya terlihat tidak memperhatikan penjelasan Pak Takeuchi dan beberapa temannya yang memperkenalkan dirinya kepada yang lain karena melamun dan berpikir soal moralitas teman-teman didalam kelasnya
“ Okee~ amaaan~ amaaan~ kelihatannya aman-aman saja ! Mu- mungkin ! Ini kelas hampir kelas terakhir ! Kelihatannya tidak ada yang mencurigakan disini~ “ Pikir Tazuya sambil melirik kearah teman sekelasnya
“ Okee~ okee~ tapi... apa yang terjadi jika mereka tiba-tiba merundungku tanpa alasan yang jelas ?! Mungkin saja mereka terlihat baik saat ada guru ! Dan tiba-tiba mereka- “
“ Nak Tazuya Hideyuki Iga ?! Tazuya Hideyuki Iga ! Ehm! Tazuya Hideyuki Iga !!! “ Panggil Pak Takeuchi dengan nada tegasnya karena dia sudah memanggilnya sebanyak 3 kali
“ Ah ! I- Iya Pak ! “ Sapa Tazuya dengan nada paniknya
“ Apa kamu tahu apa yang harus kamu lakukan sekarang ? “ Tanya Pak Takeuchi yang bisa melihat Tazuya tidak memperhatikan mereka
“ Ummm~ I- Iya Pak ! Aku harus... ma- ma- maju kedepan dan juga uuum~ memperkenalkan diri ? “ Jawab Tazuya dengan kikuk
“ Baguuus~ kamu ternyata memperhatikan penjelasan Bapak juga ! Ayo maju kemari “
“ Baik Pak “
Tazuya dengan perasaan sedikit gugupnya maju kedepan kelas untuk memperkenalkan dirinya kepada yang lain. Sebelum melakukan itu, Tazuya menghela nafas panjang dan mulai berbicara
“ Haaai~ Perkenalkan... aku... Ummm~ Tazuya Hideyuki Iga ! Salam kenaaal~ “ Tazuya memperkenalkan diri dengan nada cerianya
Setelah memberitahu namanya kini beberapa siswa mulai memberikan pertanyaan yang aneh-aneh kepada Tazuya
“ Kok malah bilang “Umm~” saat mau menyebut namamu ?! Apa itu benar-benar namamu atau nama palsumu ? “ Tanya siswa bernama Jokichi
“ Jadi kamu beneran anak SMP ya ?! Kupikir kamu anak SD yang kesasar “ Celetuk siswa bernama Kazuo
“ Apa jangan-jangan kau ini orang dewasa cebol yang menyamar menjadi anak-anak sama seperti di film ? “ Tanya siswi bernama Aoiko
“ Hei ! Tentu saja aku ini 12 tahun ! Kalian bisa lihat di akte kelahiran jika kalian tidak percaya ! “ Jawab Tazuya dengan nada jengkelnya
“ Haaaa~ kami hanya bertanya kok ! “ Balas Kazuo yang ikut jengkel kepada Tazuya
“ Bagaimana dengan sekolah SD-mu dulu ? “
“ Soal SD ? Aku dari Akademi Olahraga Shinjitsu... dari jurusan Kendo “ Jawab Tazuya dengan cukup singkat
“ Woooow~ pernahkan ikut turnamen ?
“ Ummm~ sayangnya belum... karena para guru mengatakan aku terlalu kikuk “ Tazuya menjawab dengan senyuman menyeringai sambil tersipu malu
“ Haaah~ sayang banget yaaa~ “ Ujar salah satu Siswa yang tidak puas mendengar jawabannya
“ Baiklah Nak Iga... apa ada lagi yang ingin kamu sampaikan kepada teman-temanmu ?” Tanya Pak Takeuchi
“ Umm~ sepertinya... tidak ada “
“ Okeee~ cukup singkat tapi bisa dipahami ! Jika tidak ada yang ingin kamu sampaikan kamu dipersilahkan untuk duduk “
“ Baik Pak ! Ehehe~ senang bisa bertemu dengan kalian~ “
“ Oh yaa~ karena kamu yang paling kecil diantara yang lain... itu sangat tidak bagus jika kamu duduk ditempat yang paling belakang ! Jadi menurutku itulah yang membuatmu tidak bisa konsentrasi ! Ayo anak-anak... atur kembali tempat duduknya ! Buat yang memiliki tubuh kecil dan kalian yang mengalami masalah pendengaran dan penglihatan harap duduk di bagian urutan pertama dan kedua “ Pak Takeuchi memberi arahan kepada siswa-siswi 1-6 untuk pindah tempat duduk
Setelah momen perkenalan yang membuat Tazuya agak canggung dan meminta siswa lain untuk menukarkan tempat duduk mereka masing-maisng, Tazuya dipersilahkan untuk duduk dibangku depan dan kemudian Pak Takeuchi memberikan tugas pertama kepada siswa-siswi kelas 1-6 untuk membuat sebuah gambar sebagai persentasi tentang cita-cita mereka
“ Anak-anak... setelah ini aku akan memberikan kalian tugas gambar tentang cita-cita kalian dan minggu depan kalian harus menceritakannya didepan kelas akan apa yang kalian gambar nanti ! Kalian mengerti ? “
“ Yaaa Pak ! “
Saat mendengar tugas pertamanya dari Pak Takeuchi, Tazuya terdiam dan ragu akan apa yang harus dia gambar soal cita-citanya
“ Cita-cita ?! Astagaaa~ aku belum kepikiran soal ituuu~ “
Sementara itu dikelas 1-4, Jubei terlihat akhirnya sudah sampai kekelasnya sambil kelelahan karena berlarian saat pergi menuju lantai atas untuk mencari kelasnya
“ Huaaaaaa~ “
“ EEEEH !!! “ Sang walikelas dan siswa lain yang ada dikelas terkejut akan kedatangan Jubei
“ Permisi Nak ? Apa kamu juga siswa dikelas ini ? Tanya si walikelas bernama Ibu Tatsuki Kimura
Dengan rasa kelelahan dan paniknya Jubei menjelaskan alasan keterlambatannya didepan kelas “ Haaah~ Haaaah~ Haaah~ I- I- Iyaaaaaaa~ Hueeeeeeee maaf maaf maaf semuaaa~ aku berjanji tidak akan terlambat lagiiii~ tadi itu aku tidak tahu jam berapa kita sudah mulai kelas pagiii~ Ka- ka- kalian boleh menghukumku berlari selama 2 Jam penuuuuh~ “
“ Oke Nak Okee~ jangan panik dan tolong harap tenang~ Ibu tidak akan menghukummu seperti itu~ juga tolong kamu harus bisa mengatur waktu pagimu agar kamu yaaa~ “ Ibu Kimura menenangkan Jubei dengan nada lembutnya
“ Hnnnnn~ “ Jubei mulai tenang walau dia masih cemas dan berusaha menahan nangis
“ Baik nak~ tolong perkenalkan dirimu kepada teman-teman barumu “
Jubei melirik kearah teman sekelasnya dan berusaha untuk membuatnya tenang dan tidak panik saat memperkenalkan dirinya
“ Aku ? Namaku~ Jubei Fujieda ! Aku~ tinggal cukup jauh dari sekolah ini disebuah apartemen di tengah Kota Shinjitsu “ jelas Jubei
“ Hoo~ jadi Jubei itu ternyata cewek ya~ aku tidak menyangka nama semasukulin itu bisa dimiliki oleh cewek sepertimu “ Kata salah satu siswa yang tidak percaya jika nama siswa bernama
“Jubei” ternyata adalah seorang perempuan
“ Mungkin ayahmu adalah penggemar Yagyu Jubei Mitsuyoshi~ “ Kata siswi sambil menebak alasan Jubei diberi nama berasal dari nama Samurai
“ Uuuum~ sepertinya begitu “ Jawab Jubei dengan singkat
“ Sebelumnya kamu dari SD mana ? “Tanya salah satu siswi
“ Dariii~ Uuuum~ SD di Fukui ! “ Jawab Jubei dengan nada keraguannya karena tidak ingin siswa-siswi lain tahu jika berasal dari Kijishi
“ Pantas saja dia Kaku ! Ternyata dia dari desa~ “
“ Aaaah~ jadi Nak Fujieda berasal dari perdesaan ? Keren ! Semoga kamu bisa menjadi kebanggaan orang-tuamu di desa sana~ Ibu percaya kamu bisa menjadi orang baik yang mengangkat derajat orang tuamu “ Jelas Ibu Kimura yang memberikan semangat kepada Jubei untuk tidak minder
“ Eeeeh I- Iya bu~ “
“ Baiklah Fujieda... dibelakang sana ada dua bangku kosong... silahkan duduk dimana yang kamu suka “ Ibu Kimura meminta Jubei untuk memilih bangku yang ditempati
“ Ah ! Uuum~ Ya Bu ! “
Jubei memilih bangku belakang di barisan nomor 4. Melihat bangku disampingnya kosong, Jubei bertanya kepada salah satu siswi yang duduk didepannya tentang apakah ada siswa yang terlambat selain dirinya
“ Hmm ? Apa ada yang lain yang terlambat juga ? “ Tanya Jubei sambil memanggil siswa yang duduk didepannya
“ Total siswa disini ada 19... jadi memang kosong yang disana “
“ Oooooh~ okeee~ “
Dikelas 1-2, terlihat para siswa disana mendapat tugas untuk menceritakan pengalaman unik mereka sebelum masuk ke dunia SMP. Disaat sedang memikirkan ide untuk menulis, Inuya tiba-tiba langsung teringat akan Tazuya dan menjadi penasaran soal seperti apakah sosok remaja bertubuh pendek tersebut
“ Hmmm~ pengalaman sebelum masuk SMP ? Hmmm~ tidak ada yang istimewah siiiih~ “ pikir Inuya sambil mengigit penanya
( Inuya tiba-tiba teringat akan Tazuya )
“ Orang itu... kenapa aku tiba-tiba jadi penasaran dengan dia ? Kalau dipikir-pikir dia sepertinya orang yang cukup asyik ! Hmmm~ mungkin aku bisa mencari tahu di sosmed ! Itu dia ! Tapiii~ aaaah coba saja aku bisa cegat dia untuk tahu siapa namanya ! “ Pikir Inuya yang tiba-tiba ingat soal Tazuya
Malam harinya, Tazuya telihat sedang mencoba untuk membuat komik dari laptopnya dan belum kepikiran soal tugas yang diberikan oleh Pak Takeuchi. Saat Yoshino masuk kekamar mereka dan bertanya soal hari pertamanya disekolah, Tazuya menanyakan kepada Yoshino tentang cita-citanya
“ Aniki ? “
“ Ah ! Yoshi ! Bagaimana dengan kelas 5 ? “
“ Hmmm~ biasa-biasa sajaa~ karena pada dasarnya siswa-siswinya tidak ada yang pindah ke kelas lain~ Bagaimana dengan Aniki ? “ Jawab Yoshino dengan canda-tawanya
“ Aaaah~ Ternyata dunia SMP itu... gila ! “
“ Heh ? Gila ? “
“ Yaaaa ! Maksudku aku tidak mempermasalahkan soal perkelahian antar manusia ! Tapi soal rebutan manusia itu seperti rebutan cewek itu... okeee~ kelihatannya itu adalah hal yang wajar didunia SMP sampai perkuliahan “ Jelas Tazuya dengan nada gerutu dan bingungnya
“ O- Okeee~ bagaimana dengan mata pelajarannya ? “ Tanya Yoshino yang sedikit paham dengan penjelasan kakaknya
“ Tidak segila dengan rebutan cewek~ “
“ Benarkah itu ?! “ Tanya Yoshino yang semakin penasaran
“ Yaaaaaa~ karena aku baru tahu jika alfabet bisa dimasukan dalam matematika~ “ keluh Tazuya sambil menemplekan wajahnya di tablet gambarnya
“ Tunggu ! Jadi Aniki tidak tahu jika X bisa jadi perkalian juga ? “
“ Beda tahu ! X iya X ! Kali iya Kali ! Iiiissh~ aku yang tidak tahu matematika saja tahu apa bedaaaa~ “ Jelas Tazuya dengan nada jengkelnya
“ Iya iya Anikiiiiiii~ Namanya juga anak kelas 5 SD jadi mana aku tahu soal ituuuu~ “
“ Iya deeeeh~ “ Gerutu Tazuya sambil meminum susu rasa strawberry-nya
( Hening Sesaat)
“ Aniki boleh nanya sesuatu denganmu ? “ Gumam Tazuya yang kembali tenang
“ Ya Aniki ? “
“ Umm~ sudah kepikiran soal cita-citamu nanti ? “ Tanya Tazuya dengan rasa penasarannya
“ Cita-cita ? Hmmm~ sudah pasti ingin menjadi dokter~ “
“ Hooo~ jadi konsisten sama cita-cita masa kecilmu ? “
“ Sudah pasti ! Aku akan berusaha untuk bisa menjadi dokter ! Karena aku yakin aku bisa mencapainya ! “ Jawab Yoshino dengan nada bangga dan percaya dirinya
“ Kereeen ! Itu baru namanya semangat ! “
“ Aniki sendiri apa ? “
“ Aku~ hmmmm~ sudah pasti... ingin hidup dengan tenaaaang~ bahagiaaa~ dan punya banyak uaaang~ “ Ujar Tazuya sambil berkhayal
“ Itu bukan cita-cita Aniki-ku tercintaaa~ semua orang sudah pasti pengen seperti itu “ Celetuk Yoshino
Sambil berpikir sesaat dengan menutup matanya, Tazuya menjawab “ Hmmm~ sejujurnya siiih~ aku agak malu mengatakannya ! Tapi kenyataannya... aku belum memantapkan diri soal cita-cita masa depanku “
“ Hu’uh ? “
“ Mungkin saja nanti akan ditemukan selama aku masih SMP ! Jika memang aku tertarik untuk menjadi Atlet pedang maka aku akan menerimanya ! Jika aku tertarik dalam menggambar dan menjadi Komikus itupun sudah keren ! Jika aku tertarik dalam merancang sesuatu mungkin aku akan mengikuti jejak ayah ! Ini masih belum terlambat~ tapi aku yakin aku bisa menemukannya dan mengubah nasib kita “
Yoshino terdiam sesaat. Memahami jika kakaknya masih kurang yakin akan masa depannya, dia yakin jika Tazuya bisa menemukan sesuatu yang baik yang dapat menuntunnya menjadi orang yang sukses
“ Yaa~ Aniki ! Aku juga yakin... kamu akan menemukannya “
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments