Disisi lain Kota Shinjitsu, terlihat Inuyari Namidashi sedang bergegas menggenakan pakaian sekolahnya sambil membereskan perlengkapan sekolah. Inuya bangun agak terlambat dikarenakan semalam ia juga seru-seruan ikut kompetisi Game Online yang membuatnya bangun terlambat
“ Inuyariiiiiiiiii~ Oooooh Inuyariiiiiiiiii~ Apa kau tidak ingin melanjtukan sekolahmu ?! “ Panggil Ringo dari lantai bawah
“ Iya Iya Mama ! Aku sedang sibuk beres-beres iniiii ! “ Ujar Inuya dengan nada keluhannya
“ Kamu tahu hari ini hari pertamamu masuk SMP ‘kan ?! Harusnya kau sendiri tahu jam berapa kamu harus bangun ! Ayo cepat kamu harus memakan sarapanmu jika kamu tidak ingin tiba-tiba jatuh di sekolah ! “ Gerutu Ringo tentang keterlambatan Inuya
“ Okeee Maaaa~ aku dataaaang~ “ Ujar Inuya yang bergegas turun kebawah untuk pergi ke ruang makan
Diruang makan, terlihat Toshi sedang mempersiapkan sarapan untuk mereka bertiga sedangkan Ringo sedang sibuk untuk mempersiapkan beberapa roti tawar yang baru saja matang dari oven untuk dijual
“ Haaaaa~ sudah bangun juga rupanya ! Ayo cepat habiskan semua sarapanmu ! Kamu punya banyak waktu untuk menghabiskannya ! Dihari pertama kamu tidak boleh jadi loyo ! “ Ujar Ringo sambil bergegas pergi ketoko kue dibawah rumah mereka untuk mempersiapkan roti yang baru saja matang
“ Ho’oh maaaa~ “ Jawab Inuya dengan nada keluhannya
“ Ringo-chan~ kalau sudah selesai segera langsung kesini yaaa~ “ Panggil Toshi kepada Ringo untuk tidak lupa dengan sarapan
“ Tentu sayang~ aku pasti tidak pernah lupa soal itu ! “
“ Inuyari... ini Yakisobamu “ Ujar Toshi sambil memberinya piring Yakisoba dengan telur dadar diatasnya
“ Terima kasih Papa... selamat makan~ “ Gumam Inuya dengan senyumannya sambil menyantap Yakisobanya
Sambil menyiapkan secangkir kopi dan susu untuk mereka bertiga, Toshi mengajak Inuya berbicara tentang kehidupan sebagai anak remaja dan mengingikan Inuya untuk tidak terjebak untuk tidak terjebak dalam pergaulan yang salah
“ Tidak kusangka akhirnya kamu sudah masuk SMP ! Sebentar lagi kamu akan menjadi remaja yang tangguh dan berprestasi ! Papa dan Mama selalu mengharapkan yang terbaik untukmu Nak ! “ Ujar Toshi sambil duduk didepan puteranya
“ Ya Pa... waktu berjalan dengan cepat “
“ Kamu tahu Inuyari... pergaulan semasa SMP tidaklah sama seperti apa yang ada di SD ! Seperti yang kamu tahu... kamu sudah bukan lagi anak-anak polos... dan kamu sendiri juga sudah merasakan yang mana pertemanan yang baik dan buruk untukmu ! Jadi jangan sampai kamu terlibat dalam pertemanan yang salah “ Gumam Toshi sambil menghirup kopinya
“ Tenang Pa... sebenarnya aku bukanlah anak polos yang mama-papa pikirkan selama ini ! Aku sudah puber dan memahami yang mana yang baik danj juga mana yang buruk ! Jika memang Mama dan Papa takut aku akan menjadi anak-anak nakal karena pergaulan... mungkin lebih baik aku tidak memiliki teman sama sekali disekolah ! “ Gerutu Inuya yang tidak suka dengan sisi overprotektif orang tuanya
“ Hei ! Papamu berkata seperti itu karena dia mencemaskanmu ! Bukan karena takut ! Bisakah kau paham ! “ Oceh Ringo dengan nada jengkelnya
“ Ringo-chan~ tenaaang~ Inuyari mungkin sedang sedikit kurang bertenaga untuk berbicara~ makanya kenapa jadi ngelantur seperti itu~ “ Toshi berusaha untuk menangkan Ringo
“ Hmmmrr~ “ Dengus Ringo yang kembali lantai bawah untuk mempersiapkan Toko mereka
“ Okeee Inuyari~ karena kamu sendiri mengatakan kamu paham dengan mana yang baik dan mana yang buruk untukmu itu bagus ! Itu adalah bukti dari kedewasaanmu ! Karena itu piliha mana teman yang sesuai untukmu dan jangan menjadi orang yang penyendiri ! Manusia tidak akan bisa menjadi sukses jika selalu ingin menyendiri~ “ Toshi melanjutkan nasehatnya untuk Inuya
“ Hmmm~ Menurut Papa... apa nanti aku akan menemukan orang baik yang mau jadi temanku ? “ Tanya Inuya sambil berpikir seperti apa orang yang akan menjadi temannya
“ Selama kamu punya usaha untuk mencari mereka... aku yakin mereka pasti akan sadar jika kamu adalah orang yang baik untuk diajar berteman “ Gumam Toshi dengan senyuman hangatnya disaat yang bersamaan Tazuya terlihat sampai di SMP Shinjitsu sambil memandang kagum akan sekolah tersebut
“ Woaaah ! Ini hebaaaat !!! “ Ujar Tazuya dengan nada kegembiraannya
“ Uh ! Uh ! Maaf dek ! Kelihatannya anda salah alamat ! Disini bukan sekolah SD “ Kata sang pak Satpam yang mengira Tazuya adalah siswa SD karena tubuh kecilnya
“ Ekh ! Eeeeh~ Eeeeh~ Bapak bicara denganku kan ? “ Kata Tazuya yang terkejut dan agak tersinggung karena apa yang dikatakan Pak Satpam
“ Aduuuuh~ Maaf Pak ! Keponakan saya memang bersekolah disini dan dia adalah siswa kelas 1 SMP ” Sahut Hideo yang membenarkan jika Tazuya bukan siswa SD
“ Aaaaaah~ begitu yaaaa~ Maaf ya Pak ! Keponakanmu ini memang terlalu kecil untuk standard anak SMP kelas 1~ jadi maafkan saya “ Ujar Pak Satpam yang mempersilahkan Hideo beserta Tazuya dan Kazuya untuk masuk ke wilayah SMP
“ Ada-ada saja “ Gerutu Tazuya
“ Makanya lain kali rajin-rajin minum susu biar cepat tinggi~ jangan ngandelin manjat doang~ “ Celetuk Kazuya
“ Sudah deeeeh ! “ Jawab Tazuya dengan nada jengkelnya
Di sebuah Apartemen di kota Shinjitsu, terlihat Jubei Fujieda juga sedang bersiap-siap untuk segera pergi ke SMP Shinjitsu dan terlihat sibuk untuk mengurus gaya rambutnya. Jubei tinggal di Shinjitsu bersama Kakak Perempuannya, Jiyu Fujieda, yang saat itu berusia 22 tahun dan masih menjalankan studi S1-nya
“ Jubei~ kamu siap ? Ya Ampuuun~ dari tadi kamu masih menghadap kaca ? Kelihatannya kamu ragu akan menentukan model rambut yang ingin kamu pilih dihari pertamamu sekolah “ Sahut Jiyu yang masuk kekamar Jubei
“ Yaaaa~ seperti itulah “ Keluh Jubei sambil masih melirik cermin
“ Okeeee~ kalau begitu biar aku berikan gaya rambut yang sesuai untukmu~ “ Ujar Jiyu yang mengambil pita berwarna merah dan menggunakan pita tersebut sebagai bando
“ Nah ! Bagaimana Jubei ? “
“ Hmmm~ lumayaaan~ apa aku boleh memotong poni rambutku ini ? “ Tanya Jubei sambil memandang poni rambutnya
“ Tidak usaah~ ponimu sudah panjang tuh ! Lebih baik panjangkan saja jadi kamu tidak akan pusing-pusing potong poni karena ponimu sudah tidak ada “ Jelas Jiyu sambil mengeluarkan sesuatu dari tas
“ Aaaaaah~ Oke oke “
Jiyu kemudian mengeluarkan sebuah kantong plastik dari tas kuliahnya dan ternyata plastik tersebut berisi sebuah deodorant, bedak, pembersih wajah dan pembalut wanita. Tanpa ragu Jiyu memasukan pembalut wanita kedalam tas sekolah milik Jubei
“ Eh ! A- Apa ini ? “ Tanya Jubei dengan nada kebingungannya
“ Oh~ ini deodorant supaya tidak bau badan disekolah... bedak dan pembersih wajah agar wajahmu tidak kusam... dan sebuah Pembalut mint ! “ jelas Jiyu sambil menjelaskan ketiga barang yang dia keluarkan dari kantong plastik
“ Apa aku benar-benar memerlukan itu ? “ Jubei kembali bertanya dengan nada semakin herannya
“ Tentu saja ! Terutama dengan ini ! Yaaaa~ kamu sendiri tahu’kan setiap wanita yang sudah puber akan menemui “hari khusus para gadis” oleh uumm~ tamu spesial dimana hanya wanita yang bisa menemui mereka bukan ? “ Jelas Jiyu sambil memegang pembalut wanita tersebut
“ Yaaaaaa~ aku tahu itu ! Tapiiii~ aku belum menemui itu Kak Jiyu~ kurasa ini belum diperlukan ! “ Jelas Jubei yang tidak ingin membawa pembalut tersebut
“ Oooh~ tapi waktu itu aku mengalaminya ditengah aku sedang stres menjawab ujian matematika saat aku duduk dikelas 1 SMP ! Dan itu benar-benar membuatku panik karena aku tidak membawa ini ! Karena itu bawa saja dulu~ siapa tahu nanti kamu akan mengalaminya dihari pertamamu di SMP ! Oke ? “ Jiyu menjelaskan sambil membujuk Jubei untuk membawa pembalut tersebut
“ Eh- Eh- Oke ! Oke Kak ! Akan kubawa “ Ujar Jubei dengan anggukannya yang cepat
Mendengar perkataan dari adiknya, Jiyu memuji Jubei sambil menepuk pundak kanannya“ Bagus~ kamu juga- Eh ! Kamu masih memakai Mini-set ?! Kakak sudah bilang untuk- “
“ Oke Kak nanti aja ! Kita udah terlambat nih ! Ayo cepaaaat “ Potong Jubei dengan nada paniknya saat tahu mereka
“ Terlambat ?! Astaga astaga astaga ! Ayo ! Kita harus cepat sekarang ! “ Jawab Jiyu yang juga panik dan mereka berdua bergegas pergi kebawah untuk pergi ke halte bus
Didalam Bus, Jubei terlihat sedang membalas semua pesan dari orang tuanya yang berada di Desa Kijishi. Jubei terlihat sedang membalas semua chat dari kedua orang tua mereka yang bertanya tentang hari pertamanya masuk sekolah SMP
“ Huuuuuuf~ Wooooosssssh~ “ Jubei dengan kuat menghembuskan nafas panjangannya berkali-kali untuk melawan rasa gugupnya
“ Kalau kamu mengalami sesuatu jangan malu untuk bicara sama Kakak ya “ Jiyu memberi nasehat kepada Jubei untuk selalu terbuka dengannya
“ I- Iya Kak ! Tidak ada yang harus anda khawatirkan “ Ujar Jubei dengan nada sedikit gugupnya
“ Gugup ya ? Hehehe~ wajar itu~ Kakak juga pas pertama kali sekolah di Shinjitsu saja juga gugiup banget looh~ mana Kakak sendirian lagi disini “ Gumam Jiyu yang teringat akan hari pertamanya sekolah di kota Shinjitsu
“ Bagaimana jika... eeer... jika banyak yang tidak mau jadi temanku karena aku berasal dari Kijishi ? Apalagi... orang-orang tahu kalau desa asal kita penuh masalah dan... “
“ Okeee~ begini Jubei... jika kamu pikir semua orang di Kota ini buruk karena memandang status asal kita... apa kau yakin semua orang di Kijishi ada orang-orang baik ? “ Tanya Jiyu
“ Tentu saja tidak ! Apalagi anak-anak cewek di SD-ku dulu ! Mereka menyebalkan ! “ Jawab Jubei dengan nada jengkelnya
“ Naaah Itu dia ! Jadi tidak semua orang dikota ini buruk dimatamu... siapa tahu mereka ternyata malah baik sama kamu ! “ Kata Jiyu dengan nada optimisnya kepada Jubei
“ Uuumm~ Kakak yakin orang itu ada ? “ Tanya Jubei dengan nada gugupnya
“ Yaaa~ Kakak yakin pasti ada ! Mau itu cewek ataupun cowok ! Tapi yaaa~ kalau bisa cobalah untuk bersosialisasi dengan siswa lain juga~ karena tidak semua teman itu bisa datang dengan sendirinya untuk menjadi teman kamu ! Ada disaat tertentu kita harus bergabung dengan grup tertentu untuk mencari pertemanan yang baru ! Kamu mengerti dengan apa yang dikatakan Kakak ? “
Jubei terdiam sesaat sambil memikirkan apa yang dikatakan Jiyu. Walau masih agak ragu dengan apa yang dikatakan kakaknya, Jubei tahu jika apa yang dikatakan Jiyu ada benarnya. Tidak semua teman bisa datang dengan sendirinya untuk menjadi temannya. Dan ada masanya dia harus bisa membaur dengan yang lain untuk bisa beradaptasi
“ Kakak benar ! Aku harusnya tidak boleh terus pesimis ! Siapa tahu jika aku bisa membaur dengan yang lain pasti akan ada yang mau jadi temanku ! “ Kata Jubei dengan nada cerianya
“ Naaah~ harus begitu~ tetap semangat yaaaa~ Jubei pasti bisaaa ! “ Ujar Jiyu yang langsung memeluk adiknya dengan erat dan Jubei membalasnya dengan tawa dan senyuman lebarnya yang manis
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments