"Kamu ada di ruang istirahat ku".
"Kalau kamu sekarat dan ingin mati seperti ini tuh jangan didekat saya, MENYUSAH KAN." ucap Revan dengan kalimat yang melukai hatinya.
"Maaf pak, saya sudah menyusah kan anda dengan pingsan seperti ini. Saya akan segera pergi dari sini" Suara yang masih terdengar sangat lemah tapi dia ber tekad untuk segera pergi dari sini, dia tidak ingin menyusahkan orang lain. Jujur kata - kata Revan sangat lah menusuk hati nya.
Ekor mata Revan hanya melirik Rain yang sedang kesusahan melepaskan infus tanpa niat membantu meski tangan Rain mengeluar kan darah yang cukup banyak akibat menarik asal infus nya.
*Ssst... Hanya ringi san kecil yang keluar di bibir nya.
Mendengar ringi san Rain, Revan merasa kasian pada gadis itu. Dengan keadaan nya yang masih lemah dan tangan yang mengeluar kan darah, Rain melangkah perlahan lahan menuju pintu keluar. Jujur revan sangat tak tega apalagi dia seorang dokter yang seharus nya menolong malah membiar kan saja, tapi karena saat ini ego nya lebih dominan rasa kasihan itu tak ber pengaruh.
"Huhh tu dosen udah galak,suka nge hukum, mulutnya pedes lagi. Gak ada baik baik nya gituh sama gue yang lagi sakit begini." Rain meracau kesal.
Karena dia merasa tubuh nya sedang tidak baik baik saja Rain memutus kan meminta izin saja hari ini, dia tidak mau mengambil resiko kalau dia akan pingsan kembali seperti tadi yang ada nanti nya dia bakal menyusah kan orang lain lagi.
Setelah sampai di kontra kan Rain langsung menuju ke kamar nya untuk beristirahat, tapi Rain merasa ada rasa nyeri yang cukup membuat nya tak nyaman di dada nya. Rasa nyeri ini sudah sejak SMA dia rasa kan namun rasa nya tak sesakit ini. Rain menumbuk pelan dada nya berusaha agar rasa nyeri itu hilang. Ketika dia ingin menutup mata untuk tidur ia mengingat bahwa adik perempuan ayah nya dulu meninggal karena penyakit jantung yang di turun kan oleh kakek nya dan ayahnya juga mengidap penyakit memati kan itu.
Apa gue juga mendapat kan warisan penyakit itu?? huhh rupa nya tidak hanya harta yang mereka waris kan pada ku meskipun sudah di rebut oleh 2 iblis itu. Hanya senyum tipis penuh luka yg ter pancar di wajah nya. Rain besok ingin ke rumah sakit untuk memasti kan benar atau tidak nya kalau dia juga mendapatkan penyakit jantung turunan tersebut, dan Rain juga sudah ikhlas kalau dia mendapatkan jawaban yang sebenarnya tak ingin dia dapat kan lagi pula dia juga sudah sangat merindukan kedua orang tua nya itu.
Selamat pagi dokk
Pagi dokter Revanoo
Revan yang di sapa oleh para pekerja dirumah sakit itu hanya melempar kan seuntai senyuman.
"Suster wulan jadwal saya hari ini apa aja.?" Revan berta nya pada asisten nya.
"Hari ini dokter ada jadwal OP di jam 12 siang ini dan jam 11 malam nanti dok, selanjut nya hanya jadwal visit pasien seperti biasa" Ucap suster wulan
"Operasi apa saja yang akan saya lakukan." Revan berta nya kembali pada sang asisten, padahal asistennya itu sudah mengirim lewat email kepada Revan mengenai jadwal operasi apa saja yang akan dia lakukan di minggu ini namun karena kesibukan Revan yang tak terkira membuat nya tak sempat mengecek email yg sudah dikirim oleh wulan.
" Jam 12 siang operasi bypass jantung dan jam 11 malam nanti Transplantasi jantung untuk pasien atas nama tuan Robert beliau sangat mengingin kan anda yang memimpin operasi tersebut dok"
Revan yang sudah paham dia hanya memberi anggu kan saja.
"Baik lah sekarang masih pukul 10 beri saya beberapa menit untuk mengisi tenaga" Revan melihat pukul berapa saat ini di tangan yang bertengger jam branded mewah nya itu. Sekarang Revan ingin mengopi sejenak agar tak ngantuk berdiri lama di ruang dingin mencengkram kan itu.
Disisi lain Rain sedang bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit, tekat nya sangat bulat untuk memastikan keadaan nya itu. Rain sudah sangat siap lahir batin apapun untu hasil pemeriksaan nya hari ini.
"Hmm sudah cantik sudah wangi saat nya kita berangkat Rain" Ia ber monolog di depan cermin rias nya. Mungkin dia rasa dengan cara seperti itu dia akan sedikit me rileks kan pikiran nya.
Hari ini Rain tak mengguna kan sepeda motor nya untuk ke rumah sakit ia lebih memilih memesan ojek online saja, karena kondisi nya masih lemas dan pusing dan dia juga takut kalau tiba tiba rasa nyeri itu akan menyerang nya kembali dan itu akan lebih membahaya kan diri nya.
"Terima kasih pakk, ini uang nya" ucap Rain pada tukang ojek paruh baya itu.
"Sama sama neng, hm neng nya ada uang pas gak soal nya bapak belum dapet penumpang dari tadi jadi nya belum ada kembalian" Ucap bapak tukang ojek itu melihat uang merah yang di beri kan Rain.
"Gak ada pak, hmm kalau gitu kembaliannya buat bapak aja deh itung itung bonus dari pelanggan pertama karena bapak udah ngantar Rain dengan selamat" Rain memberi kan kembalian itu alih alih tips karena dia tak tega melihat orang yang sudah berumur tetapi masih banting tulang demi keluarga nya.
" Wahh serius neng, alhamdulillah ya allah, trima kasih banyak neng semoga rezeki nya lancar dan sehat selalu"
"Aamiin" seru Rain
Rain langsung berjalan memasuki kedalam Rumah sakit tersebut dia sedikit terburu buru karena takut tak dapat nomor antrian awal karena nanti siang dia harus ke butik untuk bekerja karena kemarin dia sudah izin. Setelah mendaftar dan mendapat nomor antrian Rain memutuskan untuk menunggu di kantin saja sampai nomor antriannya itu tiba akan di panggil, soalnya ada beberapa nomor lagi yang akan di panggil sebelum Rain.
"Mba saya pesen nasi goreng tapi tolong dipedesin ya mba, sama es teh manis nya satu" Rain memesan makanan karena dia belum sempat sarapan tadi pagi.
Rain sedang melihat lihat situasi kantin yang bersih tapi hanya ada diri nya saja di kantin ini. Mata Rain melotot kaget akibat dari orang yang ia lihat saat ini berjalan menuju ke kantin ini juga.
Hahh itukan pak Revan??
*Kok ada disini, duhh jangan sampe dia ngeliat gue. *Rain menutup muka nya mengguna kan tas nya, dia gugup dan merasa takut bertemu sosok itu.
Loh dia ngapain ada disini??
Apa gara gara aku biarkan pergi begitu saja kondisi nya memburuk, huh ngapain juga aku mengkhawatirkan nya. Revan ber monolog di pikirannya.
"Hey kamu sedang apa disini, apa kah per kataan sekarat saya untuk mu itu kenyataan" Revan memutus kan untuk menghampiri meja Rain, dia penasaran dengan ada nya Rain di rumah sakit milik nya ini.
Lanjutt gk nihhhh??
BEBERAPA PENJELASAN :
**- Operasi bypass jantung (CABG) ** merupa kan tindakan bedah untuk mengatasi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah jantung pada penderita penyakit jantung koroner.
**-Transplantasi jantung ** merupa kan tindakan bedah yang dilakukan untuk mengganti kan jantung yang sudah rusak dengan jantung dari donor yang sehat. Prosedur ini umum nya dilakukan pada penderita gagal jantung stadium akhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments