NYIKSA TAPI...?

Lohh kok dia uda ada di ruangan nya sih pagi pagi begini, padahal kan belum ada jadwal kelas jam segini. Huhh siap siap nerima hukuman lagi hari ini nih gue. Rain masih mematung heran melihat orang yang tak ia inginkan ada keberadaan nya tapi kini orang tersebut telah berada di depan matan nya.

"Eh maaf pak tadi saya diajak ngobrol dulu sama pak Irwan di bawah." jawab Rain dengan kepala yang menunduk.

"Sepertinya hukuman yang saya berikan padamu sangat kamu nikmati, sehingga kamu mengulang kesalahan itu lagi." Dengan memberikan wajah datarnya Revan melontarkan kalimat itu.

"Sekarang saya mau kamu membersihkan ruangan ini. Saya tidak ingin melihat ruangan ini nanti masih terdapat debu sekecil apapun dan kalau tidak bersih kamu tidak akan saya luluskan mata pelajaran saya." Putus Revan final.

"Tunggu apa lagi cepat bersihkan." Perintahnya sambil meletak kan sapu,kain pel,serta lain nya di dinding sebelah Rain berdiri.

Karena Rain takut men dengar kan suara yang meninggi itu dia langsung meletak kan plastik yang berisi kertas ujian yang telah ia periksa itu di atas meja kerja Revan serta meletak kan tasnya di pinggir sofa ruangan itu dan dia langsung  bergegas mengambil sapu agar pria itu tak marah lagi,

Hah Rasain kamu, ini belum seberapa Rain tunggu  saja siksaan dariku selanjutnya.

Lagian berani beraninya kamu ingin masuk ke dalam hidup ku, tak kan ku biar kan kamu ber sama ku bahagia.

Kekasihku dan diriku yang lelah ber juang mendapat kan restu mama malah kau yang akan jadi istriku. Cela Revano sambil melihat ke atas Rain yang sedang mengerjakan perintahnya.

-----[ FLASH BACK]-----

"Revano sini ada yang ingin mama bicara kan." Panggil Resa pada anak nya yang baru pulang dari mengajar.

"Ada apa maa" Tanya Revan to the poin karena ia melihat wajah mama nya sedang sangat serius.

"Gimana ngajar nya seru??" Tanya Resa basa basi untuk memulai topik.

"Hemm biasa saja."

"kenapa mama menanyakan itu? tapi sepertinya bukan itu yang menjadi poin utama yang ingin mama bicarakan, langsung saja ma tak perlu ber basa basi terlebih dahulu." Sahut Revan yang sudah mengetahui gelagak sang mama.

"Oke baiklah, mama langsung saja ke poinnya"

"Vano mama ingin mengenal kan kamu pada seorang gadis, sebenar nya sudah lama mama ingin mengenal kan dia padamu tapi kamu jarang ada waaktu untuk bicara serius" Resa mengata kan dengan lembut pada sang anak.

"Seperti nya aku tahu arah pem bicaraan mama ini kemana"

"Mah, mama taukan aku ini sudah memiliki hubungan dengan Farah ma, aku sangat mencintai nya" Ucap Refan

"Sudah berapa kali mama bilang kalau perempuan yang kau cintai itu tak sebaik yang ada di otak muu,dia licik vano jangan sampai kamu di buta kan oleh cinta mu itu"

"Lagi pula mama tak akan ridho dan merestui kamu dengan perempuaan itu, mama ingin kamu menikah dengan Rain gadis baik pilihan mama."  Resa sangat kesal pada sang anak karena anak nya itu sudah di bodoh kan oleh wanita ular yang ingin memanfaatkan anaknya. Ya Resa mengetahui akal bulus Farah tapi dia belum bisa mendapat kan bukti yang bisa meyakin kan sang anak.

"Farah yang sudah sangat berjuang mendapat kan hati mama, tapi kenapa mama memilih wanita lain yang ber sanding dengan ku."Revan mulai terbawa emosi.

"REVANO ADITHAMA!! sudah berapa kali mama katakan kalau dia itu wanita ular yang ingin memanfaatkan mu nak. Pokok nya mama tidak menerima bantahan dari kamu pernikahan kamu dengan Rain akan dilaksanakan minggu depan kalau kamu membantah mama pastikan ijin praktek profesi kecintaan kamu itu akan dicabut." Ancaman Resa yang menjadi kunci utama nya itu di keluar kan.

"Terserah mama saja Vano capek" Dia langsung memasuki kamar nya, karena dia tau bahwa kalau diteruskan tak akan ada habisnya dan pasti dia akan kalah dan berujung ijin prakteknya itu dicabut.

Sewaktu Revan di dalam kamar dia memikir kan gimana caranya agar dia tak menikahi gadis pilihan mamanya itu.

Seperti nya aku harus mengikuti ke inginan mama dulu,sampai nanti profesi ku aman. Senyum getir mem bayang kan jalan kerja rencana tersebut di otaknya. Kemudian lamunan nya ter ganggu akibat ulah dari notifikasi whatsapp, dia langsung membaca nama pengirim serta membaca isi chat tersebut. Kemudian raut wajah Revan berubah seolah tak percaya dengan apa yang dilihat nya.

*Ting..

*Ting...

(SS SAAN WA MAMA RESA ISINYA TENTANG FOTO RAIN DAN BIODATA RAIN)

ketika revan selesai melihat isi chat yang di kirim mama Resa, Revano kaget mengetahui gadis yang menjadi pilihan sang mama adalah mahasiswi nya sendiri. Namun setelah itu Revan tetap tidak goyah pada rencana awal yang telah dia siap kan di otaknya itu, malahan rencananya saat ini kian menambah untuk wanita itu.

-----------------\=\=\=\=\=\=\=\=\=-----------------

Aduhh kepala gue kok pusing banget ya,ini pasti karena gue kecapekan kan dari kemaren belum tidur.

Duhh magh gue pake acara kambuh juga sekarang lagi. Keluh Rain dalam hati.

Kepalanya terasa se makin pusing di tambah magh nya yang kambuh karena tak sempat makan sejak kemarin siang setelah pulang dari kampus. Rain mulai tak kuat menopang tubuhnya sendiri sehingga membuat dia yang sedang menyapu berhenti sesaat dan itu di lihat oleh revan.

"Heh kenapa berhenti, ohh seperti nya kamu ingin mengulang tahun depan." Ucap Revan sinis.

Revan dibuat kesal dengan melihat Rain yang tak melanjut kan perintah nya itu, sampai sampai dia berjalan mendekati Rain sambil melipat kedua tangannya dan menatap tajam. Rain yang melihat itu merasa takut kalau dosen nya akan memarahi nya serta menambah hukuman nya lagi, tapi pandangan Rain sekarang mulai mengabur dan ia jatuh pingsan.

*Kenapa dia diam saja, apa dia tuli atau apa?? *

*Brukk...

Revano kaget saat tubuh Rain jatuh menghantam dada nya.

"He tidak sopan sekali kamu ini. Bangun tidak usah berpura pura pingsan agar kamu di bebas kan dari hukuman mu." Ucap Revan namun tak mendapat respon sama sekali dari Rain.

Karena merasa penasaran Revan menyingkirkan rambut Rain yang menutupi wajahnya, Revan melihat Wajah gadis itu yang begitu pucat dan mengeluar kan keringat dingin di dahi nya. Hati nurani sebagai dokter pun menggagal kan rencana nya untuk tak peduli pada wanita yang sekarang masih ber sender di dadanya. Dia menggendong Rain ala bridal style membawa nya ke sebuah ruangan tempat yang biasa nya ia beristirahat.

"Sungguh menyusah kan." cibir Revano setelah meletak kan Rain di kasur .

Awalnya Revano mem biar kan Rain begitu saja, dia mencoba mengabaikan wanita itu . Tapi sudah 15 menit lebih Rain tidak menunjukkan kesadaran nya, itu membuat Revan panik tak tinggal diam. Dia beranjak meninggalkan Rain menuju kembali keruangan kerja nya untuk mengambil tas kerjanya yang biasa nya sering ia bawa saat praktek ke rumah sakit. Revan selalu membawa tas itu ia yakin tas itu akan sangat berguna sewaktu waktu.

Tak Lama setelah itu Revan pun kembali lagi ke ruangan Rain. Revan langsung mengambil stetoskop diletakkan di beberapa titik tertentu untuk memeriksa keadaan rain, Revan pun juga mengecek tensi, serta beberapa pemeriksaan vital lain nya

Baru juga aku mulai tapi kau sudah tepar begini, apa kah ini terlalu berat Rain.?? cihh

kalau bukan sumpah dokterku sudah ku biar kan kau sekarat. Cibir Revan sambil menatap Rain yang terbaring di kasur yang berada di ruang istirahat Revan dengan tangan yang tertancap jarum infus.

"Hemm, pak Revann" Rain mulai sadar sedang menyesuai kan cahaya lalu ia  melihat Revan duduk di pinggir ranjang di sebelah kaki nya.

Terpopuler

Comments

Helen

Helen

Gak akan kecewa deh kalau baca cerita ini, benar-benar favorite saya sekarang!👍

2023-08-02

1

Rimuru Tempest

Rimuru Tempest

Jangan sampai terhenti ya, thor! Aku suka banget ceritanya ❤️

2023-08-02

1

#Dian#

#Dian#

Kece banget!

2023-08-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!