Bab 5

Hari ini aluna diajak keluar oleh sahabatnya yang beda kelas , namanya isti anak orang kaya di desa sebelah .

Isti ingin menemui pacarnya yang juga dekat dengan rumah safi , kesempatan bagi aluna siapa tahu bisa bertemu dengan mantan kekasihnya itu .

Aluna ditinggal di perempatan gardu yang berjarak 100 meter dari rumah deri ,  kekasih isti .

Aluna pikir hanya sebentar ternyata lama juga isti pergi dengan deri , membuat luna jenuh dan bosan .

Luna duduk di sebuah batu tepi jalan dan memainkan game ular di ponsel hitam putihnya .

Tak lama tiba tiba ada motor berhenti didepannya ,

" dek , teman pacarnya deri kan ya ? "

Tanya seorang lelaki berkulit putih bersih serta berperawakan tinggi itu .

" iya mas  , ada apa ya ? " 

Aluna bingung karena tak kenal dengan laki laki itu .

" keterlaluan deri sama pacarnya , kamu ditinggal dari tadi kan disini ? Waktu aku pulang kerja sampai se sore ini loh gak ada kasihan sama sekali , kamu ikut kerumah aku dulu yuk biar nanti aku antar pulang ya ,aku om nya deri dan rumahku sebelah deri selisih 2 rumah , "

Aluna melongo , lelaki setampan itu peduli dengannya dan itu sesuatu yang langka menurut aluna karena selama ini dirinya selalu diremehkan oleh orang terdekatnya .

" bagaimana dek ? Udah hampir magrib loh ini , "

Aluna yang sibuk dengan fikiranya sendiri terlonjak kaget dan segera mengangguk .

" iya mas , "

Aluna mengikuti laki laki itu dan ternyata benar sesuai dengan yang dikatakan tadi juga dikatakan oleh bapak dari laki laki tampan itu deri masih keponakannya .

Rumahnya juga benar dekat dengan rumah deri .

Aluna dibuatkan segelas teh hangat oleh lelaki tampan itu .

" repot repot sih mas ,"

" tidak kok cuma teh saja , nama kamu siapa ? "

" aluna , kalau mas sendiri siapa ? "

" Lisda , panggil saja mas lisda ,"

Jawabnya tersenyum manis menampakan ketampanannya yang sekilas seperti aktor korea. 

" iya mas , "

" aku antar pulang apa nunggu teman kamu saja ? Tapi ini sudah mau malam loh dek , "

" isti gak bisa dihubungi mas , gak tahu bagaimana , "

Jawab aluna sedih .

" aku antar pulang saja ya , coba sini aku minta nomor telepon kamu biar kita bisa temenan , boleh ? "

Tanya lisda dengan tatapan sayu pada aluna yang sedikit shock dengan kata kata lelaki yang baru dikenalnya itu .

" boleh kok "

Jawab aluna cepat .

Setelah memberikan nomor ponsel miliknya luna bersiap akan pulang diantar oleh lisda .

" dek , kamu sudah punya pacar belum ? "

Tanya lisda membuat aluna menoleh cepat lalu menunduk malu karena tersipu dengan pertanyaan lisda yang membuat aluna merasa geer .

" belum mas , kebetulan baru putus , "

" bagus nih , kalau gitu jadi pacar aku saja mau tidak ? "

Aluna menjadi kesulitan bicara karena baru kali ini ditembak secara terang terangan oleh seorang laki laki .

" emm ..aku fikir fikir dulu ya mas , maaf "

" oke , tidak apa apa kok lagian kita baru kenal wajar saja kalau kamu masih ragu , "

Ucap lisda tersenyum manis seperti tanpa beban .

Akhirnya lisda mengantar aluna pulang namun tiba tiba saat melintasi ladang yang membentang luas lisda menghentikan motornya dan membelok dekat pepohonan rimbun .

Aluna sedikit takut lisda akan berbuat hal yang diluar batas namun ternyata ,

" kenapa berhenti mas ? "

Tanya aluna gemetar .

" jangan takut dek , aku hanya memastikan tadi , kamu mau tidak jadi pacar aku ? "

Tanya lisda memegang tangan aluna dengan lembut .

" emm ..gimana ya mas ,aku masih bingung ini , apa kamu serius meminta aku jadi pacar kamu ? "

" ya ..sangat serius sekali aluna cantik "

" iya mas , aku mau jadi pacar kamu "

Jawab aluna malu malu .

Lisda memeluk aluna tanpa permisi dan membelai punggung aluna .

" mas ??"

Aluna heran , secepat itukah lisda berani menyentuh aluna disaat baru menerima cintanya .

" tidak apa dek , aku sayang sama kamu loh , "

Ucap lisda mulai mencium b!bir aluna dengan ganasnya .

" jangan sekarang mas , aku takut gelap , "

Lisda tak menghiraukan penolakan aluna yang terkesan ambigu itu meski mulut menolak tapi tubuhnya terbawa suasana juga .

Laki laki tampan yang baru dikenalnya itu membelai seluruh bagian tubuh aluna meski masih dibalut pakaian .

Saat tangan lisda meraih kancing baju aluna , sesuatu yang pernah dirasakan saat bersama safi pun muncul .

Tubuh gemetar serta aliran darah seolah mengalir deras sekali .

Aluna sangat mudah terpancing hasratnya karena mungkin baru saja sekali bersama safi setelah itu sudah tak pernah lagi .

" mas tolong jangan sekarang , lain kali saja kita cari waktu yang tepat , sekarang aku takut sekali , "

Ucap aluna menghentikan pergerakan tangan lisda .

" hah ..oke , kapan bisanya ? Biar aku jemput kita kerumahku saja , "

Ucap lisda tegas .

" besok saja mas setelah pulang sekolah kamu jemput di sekolah aku saja ya , "

Setelah itu lisda mengantar aluna pulang meski hanya sampai di depan rumah agak jauh karena aluna yang memintanya agar tak ketahuan sama nenek dan ibunya .

" tadi kamu sama isti kan lun ? Kok pulang jalan kaki ? "

Tanya ibu sari ibunya luna .

" iya bu , aku diantar teman isti sekarang isti masih belum selesai mengerjakan tugas , aku keburu lapar tadi kan belum sempat makan sama sekali , "

Jawab aluna semakin pandai saja berbohong semenjak kenal dengan laki laki .

" itu tuh yang ada dalam fikiran anakmu cuma makan saja sar , tirakat yang banyak biar jadi orang besar , ngeluh mulu soal perut , kaya gak pernah dikasih makan saja , "

omel nenek sani pada aluna dan sari .

Seperti biasa sari hanya diam dan tak berani menjawab ocehan ibu mertuanya .

Aluna melenggang pergi ke dapur mencari makanan yang ada , memang benar luna  seharian belum makan dan hanya meminum segelas teh dirumah lisda tadi .

Di meja dapur hanya ada nasi secentong dan sambal bawang dengan cabe hijau yang mentah .

" kalau tidak kelaparan sudah malas aku makan beginian ,beginian saja harus makan hati dulu denger ocehan nenek tua itu  "

Batin aluna jengkel dengan setiap ucapan neneknya yang selalu menyakitkan .

" luna , itu ada isti didepan lagi nyari kamu katanya mau pulang , "

Teriak bu sari .

Tinggal sesuap nasi dan sambal bawang tadi lalu aluna cepat cepat menghabiskan dan meminum segelas air putih .

" loh ..isti ? Aku pulang duluan soalnya kamu lama banget tadi , "

Bisik aluna karena takut ada yang dengar .

" iya al , kamu sama siapa tadi pulangnya ? "

" sama lisda , om nya deri sebelah rumah yang antar aku sampai depan situ ,ahh ntar aku cerita lewat hape saja deh biar detail , "

Ucap aluna dengan senyum lebar .

" oke janji ya , aku pulang dulu nih , tuh deri ada di sana mau buntuti aku sampai  depan rumah nanti , "

Aluna mematung dengan pemandangan itu , sepeduli itu deri pada isti .

Beruntungnya isti memiliki deri yang perhatian padanya sampai pulangpun sudah mengendarai motor sendiri masih diantar sampai depan rumah .

Isti itu memiliki wajah manis meski kulitnya agak gelap dan berasal dari keluarga kaya .

Di balik sosok isti yang sangat menawan dimata laki laki itu , isti memang kurang pandai dalam belajar di sekolah , seringnya selalu aluna yang mengajarinya dan membantu mengerjakan tugas .

Tetapi bagi aluna isti itu sangat beruntung sekali karena orang tuanya pekerja keras dan saling peduli sehingga isti tumbuh dengan kasih sayang yang lengkap serta terpenuhi kebutuhan sekolahnya .

Beda dengan aluna yang harus ikut pontang panting demi sesuap nasi .

Isti juga banyak diidolakan para lelaki di kampungnya .

Sedang aluna justru banyak di cemooh dan direndahkan oleh kebanyakan orang .

Terpopuler

Comments

Guchuko

Guchuko

Gemes deh!

2023-07-31

0

Jaku jj

Jaku jj

Semangat terpancar dari halaman

2023-07-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!