Hari ini aluna diajak keluar oleh sahabatnya yang beda kelas , namanya isti anak orang kaya di desa sebelah .
Isti ingin menemui pacarnya yang juga dekat dengan rumah safi , kesempatan bagi aluna siapa tahu bisa bertemu dengan mantan kekasihnya itu .
Aluna ditinggal di perempatan gardu yang berjarak 100 meter dari rumah deri , kekasih isti .
Aluna pikir hanya sebentar ternyata lama juga isti pergi dengan deri , membuat luna jenuh dan bosan .
Luna duduk di sebuah batu tepi jalan dan memainkan game ular di ponsel hitam putihnya .
Tak lama tiba tiba ada motor berhenti didepannya ,
" dek , teman pacarnya deri kan ya ? "
Tanya seorang lelaki berkulit putih bersih serta berperawakan tinggi itu .
" iya mas , ada apa ya ? "
Aluna bingung karena tak kenal dengan laki laki itu .
" keterlaluan deri sama pacarnya , kamu ditinggal dari tadi kan disini ? Waktu aku pulang kerja sampai se sore ini loh gak ada kasihan sama sekali , kamu ikut kerumah aku dulu yuk biar nanti aku antar pulang ya ,aku om nya deri dan rumahku sebelah deri selisih 2 rumah , "
Aluna melongo , lelaki setampan itu peduli dengannya dan itu sesuatu yang langka menurut aluna karena selama ini dirinya selalu diremehkan oleh orang terdekatnya .
" bagaimana dek ? Udah hampir magrib loh ini , "
Aluna yang sibuk dengan fikiranya sendiri terlonjak kaget dan segera mengangguk .
" iya mas , "
Aluna mengikuti laki laki itu dan ternyata benar sesuai dengan yang dikatakan tadi juga dikatakan oleh bapak dari laki laki tampan itu deri masih keponakannya .
Rumahnya juga benar dekat dengan rumah deri .
Aluna dibuatkan segelas teh hangat oleh lelaki tampan itu .
" repot repot sih mas ,"
" tidak kok cuma teh saja , nama kamu siapa ? "
" aluna , kalau mas sendiri siapa ? "
" Lisda , panggil saja mas lisda ,"
Jawabnya tersenyum manis menampakan ketampanannya yang sekilas seperti aktor korea.
" iya mas , "
" aku antar pulang apa nunggu teman kamu saja ? Tapi ini sudah mau malam loh dek , "
" isti gak bisa dihubungi mas , gak tahu bagaimana , "
Jawab aluna sedih .
" aku antar pulang saja ya , coba sini aku minta nomor telepon kamu biar kita bisa temenan , boleh ? "
Tanya lisda dengan tatapan sayu pada aluna yang sedikit shock dengan kata kata lelaki yang baru dikenalnya itu .
" boleh kok "
Jawab aluna cepat .
Setelah memberikan nomor ponsel miliknya luna bersiap akan pulang diantar oleh lisda .
" dek , kamu sudah punya pacar belum ? "
Tanya lisda membuat aluna menoleh cepat lalu menunduk malu karena tersipu dengan pertanyaan lisda yang membuat aluna merasa geer .
" belum mas , kebetulan baru putus , "
" bagus nih , kalau gitu jadi pacar aku saja mau tidak ? "
Aluna menjadi kesulitan bicara karena baru kali ini ditembak secara terang terangan oleh seorang laki laki .
" emm ..aku fikir fikir dulu ya mas , maaf "
" oke , tidak apa apa kok lagian kita baru kenal wajar saja kalau kamu masih ragu , "
Ucap lisda tersenyum manis seperti tanpa beban .
Akhirnya lisda mengantar aluna pulang namun tiba tiba saat melintasi ladang yang membentang luas lisda menghentikan motornya dan membelok dekat pepohonan rimbun .
Aluna sedikit takut lisda akan berbuat hal yang diluar batas namun ternyata ,
" kenapa berhenti mas ? "
Tanya aluna gemetar .
" jangan takut dek , aku hanya memastikan tadi , kamu mau tidak jadi pacar aku ? "
Tanya lisda memegang tangan aluna dengan lembut .
" emm ..gimana ya mas ,aku masih bingung ini , apa kamu serius meminta aku jadi pacar kamu ? "
" ya ..sangat serius sekali aluna cantik "
" iya mas , aku mau jadi pacar kamu "
Jawab aluna malu malu .
Lisda memeluk aluna tanpa permisi dan membelai punggung aluna .
" mas ??"
Aluna heran , secepat itukah lisda berani menyentuh aluna disaat baru menerima cintanya .
" tidak apa dek , aku sayang sama kamu loh , "
Ucap lisda mulai mencium b!bir aluna dengan ganasnya .
" jangan sekarang mas , aku takut gelap , "
Lisda tak menghiraukan penolakan aluna yang terkesan ambigu itu meski mulut menolak tapi tubuhnya terbawa suasana juga .
Laki laki tampan yang baru dikenalnya itu membelai seluruh bagian tubuh aluna meski masih dibalut pakaian .
Saat tangan lisda meraih kancing baju aluna , sesuatu yang pernah dirasakan saat bersama safi pun muncul .
Tubuh gemetar serta aliran darah seolah mengalir deras sekali .
Aluna sangat mudah terpancing hasratnya karena mungkin baru saja sekali bersama safi setelah itu sudah tak pernah lagi .
" mas tolong jangan sekarang , lain kali saja kita cari waktu yang tepat , sekarang aku takut sekali , "
Ucap aluna menghentikan pergerakan tangan lisda .
" hah ..oke , kapan bisanya ? Biar aku jemput kita kerumahku saja , "
Ucap lisda tegas .
" besok saja mas setelah pulang sekolah kamu jemput di sekolah aku saja ya , "
Setelah itu lisda mengantar aluna pulang meski hanya sampai di depan rumah agak jauh karena aluna yang memintanya agar tak ketahuan sama nenek dan ibunya .
" tadi kamu sama isti kan lun ? Kok pulang jalan kaki ? "
Tanya ibu sari ibunya luna .
" iya bu , aku diantar teman isti sekarang isti masih belum selesai mengerjakan tugas , aku keburu lapar tadi kan belum sempat makan sama sekali , "
Jawab aluna semakin pandai saja berbohong semenjak kenal dengan laki laki .
" itu tuh yang ada dalam fikiran anakmu cuma makan saja sar , tirakat yang banyak biar jadi orang besar , ngeluh mulu soal perut , kaya gak pernah dikasih makan saja , "
omel nenek sani pada aluna dan sari .
Seperti biasa sari hanya diam dan tak berani menjawab ocehan ibu mertuanya .
Aluna melenggang pergi ke dapur mencari makanan yang ada , memang benar luna seharian belum makan dan hanya meminum segelas teh dirumah lisda tadi .
Di meja dapur hanya ada nasi secentong dan sambal bawang dengan cabe hijau yang mentah .
" kalau tidak kelaparan sudah malas aku makan beginian ,beginian saja harus makan hati dulu denger ocehan nenek tua itu "
Batin aluna jengkel dengan setiap ucapan neneknya yang selalu menyakitkan .
" luna , itu ada isti didepan lagi nyari kamu katanya mau pulang , "
Teriak bu sari .
Tinggal sesuap nasi dan sambal bawang tadi lalu aluna cepat cepat menghabiskan dan meminum segelas air putih .
" loh ..isti ? Aku pulang duluan soalnya kamu lama banget tadi , "
Bisik aluna karena takut ada yang dengar .
" iya al , kamu sama siapa tadi pulangnya ? "
" sama lisda , om nya deri sebelah rumah yang antar aku sampai depan situ ,ahh ntar aku cerita lewat hape saja deh biar detail , "
Ucap aluna dengan senyum lebar .
" oke janji ya , aku pulang dulu nih , tuh deri ada di sana mau buntuti aku sampai depan rumah nanti , "
Aluna mematung dengan pemandangan itu , sepeduli itu deri pada isti .
Beruntungnya isti memiliki deri yang perhatian padanya sampai pulangpun sudah mengendarai motor sendiri masih diantar sampai depan rumah .
Isti itu memiliki wajah manis meski kulitnya agak gelap dan berasal dari keluarga kaya .
Di balik sosok isti yang sangat menawan dimata laki laki itu , isti memang kurang pandai dalam belajar di sekolah , seringnya selalu aluna yang mengajarinya dan membantu mengerjakan tugas .
Tetapi bagi aluna isti itu sangat beruntung sekali karena orang tuanya pekerja keras dan saling peduli sehingga isti tumbuh dengan kasih sayang yang lengkap serta terpenuhi kebutuhan sekolahnya .
Beda dengan aluna yang harus ikut pontang panting demi sesuap nasi .
Isti juga banyak diidolakan para lelaki di kampungnya .
Sedang aluna justru banyak di cemooh dan direndahkan oleh kebanyakan orang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Guchuko
Gemes deh!
2023-07-31
0
Jaku jj
Semangat terpancar dari halaman
2023-07-31
0