Aluna menyibak kelambu gantung kamar neneknya ,
" ada apa nek ? "
" kamu itu sekolah setinggi ini gak ngerti ngerti juga ya , sudah dikasih tahu kalau baju seragam itu selesai dipakai digantung bukan buat alas kaki begini , cepat gantung dan bawa adikmu keluar , aku mau istirahat , "
Omel nenek sani membuat aluna menunduk mengambil seragam lusuhnya yang ternyata jatuh saat digantung karena cepat cepat ingin kedapur saat kelaparan tadi .
" tadi udah digantung kok nek , tidak tahu juga luna kalau tiba tiba jatuh "
Jawab aluna membela diri .
" nah , ini nih yang buat kamu tambah seperti orang dungu .. sudah jelas salah kalau dikasih tahu jawab terus , cepat keluar , "
Bentak nenek sani , padahal aluna tahu setelah berbalik arah untuk keluar kamar mbah sani mengeluarkan dompet kecilnya dari toko emas itu pasti akan menghitung uang yang diberi oleh mantan suaminya atau kakek aluna .
Aluna mengajak adiknya bermain di ruangan terbuka yang dibatasi dengan kelambu gantung model lama .
Tempat itu dijadikan kamar untuk aluna sejak masuk SMA , segera aluna membuka tas sekolahnya yang sudah sobek itu untuk mengambil ponsel karena merasa jenuh dan kesal dengan keadaan .
Ada 5 pesan di ponsel model lama milik aluna yang layarnya hanya berwarna hitam putih itu .
Satu dari septi , ketua kelompok belajar dikelasnya memberi tahu besok harus kerumahnya karena sudah hari terakhir menuju ujian akhir sekolah dan semua diwajibkan menyetor hasil tugas ke guru mata pelajaran .
3 pesan lain entah dari siapa , mungkin hanya sebatas orang iseng saja dan aluna membiarkan itu .
Namun pesan terakhir membuat aluna menerbitkan senyumnya , pesan dari safi yang tampaknya sejak tadi dia pulang dari sekolah .
" sayang , sudah pulang belum ? "
" sudah sayang , ini lagi jaga adik "
Balas aluna dengan cepat .
" besok ketemu bisa tidak ? "
" ketemu dimana loh sayang ? "
" aku jemput setelah pulang sekolah terus kerumahku deh , kamu bawa baju ganti ya , "
Aluna kegirangan hingga miska yang berusia 3 tahun itu memandang kakaknya dengan tatapan heran .
" kamu yakin mau ketemu aku yank ? "
Tanya aluna murung karena tidak percaya diri dengan parasnya yang biasa saja itu sering di rendahkan .
" yakin dong .. kita kan pacaran sudah satu bulan masa gak ketemu , aku kan sudah kangen loh yank "
Safi tetap memaksa aluna untuk ketemu besok dan diajak kerumahnya .
" iya aku usahakan yank "
Aluna berfikir keras bagaimana besok mau keluar ketemu safi padahal tadi septi sudah mewanti wanti agar besok diusahakan datang untuk menyelesaikan tugas kelompok.
Beberapa detik kemudian aluna tersenyum miring karena berhasil menemukan ide brilian untuk besok .
Keesokan harinya ..
Bel tanda selesai mata pelajaran akhir sudah berbunyi , aluna cepat cepat membereskan alat alat tulis dan buku pelajaran .
" lohh ..al katanya mau mengerjakan tugas kelompok kok siap siap mau pulang sih ? "
Tanya rania teman sebangkunya .
" iya ran , nenek ku sakit dan dirumah hanya sama aku dan ibuku yang sedang sibuk cari uang sendirian , aku harus jaga nenek juga adik adik , ini baru saja dikasih kabar sama tetangga kalau disuruh cepat pulang "
jawab aluna berusaha memasang wajah sesedih mungkin demi menyempurnakan sandiwaranya .
Padahal aluna menyimpan nomor ponselnya sendiri dengan nama orang lain dan mengirim pesan untuk dirinya sendiri dengan kata kata sebagai tetangganya yang menyuruh pulang karena neneknya sakit .
" ya sudah nanti kalau septi tanya aku kasih tahu kaya gitu ya , "
Ucap rania menatap aluna dengan kasihan .
" iya ran , terima kasih ya "
Aluna keluar kelas dengan nafas lega , satu masalah sudah bisa diatasi .
Saat diparkiran aluna menitipkan sepeda miliknya pada ibu kantin seperti yang dilakukan miko kemarin karena memang kebetulan ban sepedanya masih bocor .
Aluna berjalan agak jauh dari sekolah untuk menghubungi safi .
15 menit kemudian aluna didekati oleh seorang remaja laki laki yang mengendarai sepeda motor matic berwarna hitam sesuai yang dikatakan safi tadi di pesan yang dikirimnya .
" aluna kan ? "
Tanya safi tersenyum manis menampakan wajahnya yang masih baru menginjak remaja itu .
Aluna tahu jika safi masih duduk di kelas 9 sekolah menengah pertama , namun sekali lagi aluna seperti hilang kecerdasan saat menghadapi laki laki yang mampu menjerat hatinya itu meski belum pernah ketemu sekalipun .
" ii ..iya ..safi ya ? "
" betul , ayo kita berangkat "
Ucap safi tersenyum pada aluna membuatnya gemetar tak karuan saat bertemu pacar online nya itu .
" oke , aku naik ya "
jawab aluna naik ke boncengan sepeda motor matic milik safi .
" siap "
Safi meluncurkan sepeda motornya dengan santai , aluna masih diam saja karena bingung mau bicara apa padahal jika lewat ponsel dirinya selalu lancar berbalas pesan tanpa berfikir lama .
" kok diam saja kenapa mbak ? "
Tanya safi membuat aluna keheranan padahal biasanya dia akan memanggil sayang jika berbalas pesan .
" nanti saja kalau sudah berhenti ya , berisik kalau dijalan begini "
Jawab aluna sekenanya .
" ohh ..oke "
Sepertinya safi ini memiliki sifat ceria dan tampak hidupnya ringan ringan saja tak seperti dirinya yang selalu ngenes setiap hari .
" kamu tadi pulang sekolah jam berapa ? "
Tanya aluna memecah keheningan .
" jam 12 an lebih lah mbak , biasa pulang jam segitu memang , "
jawab safi dengan nada santai , cocok dengan pribadi remaja seusianya seolah hidupnya tak ada beban apapun .
Begitulah aluna , jika bertemu orang baru dia pasti akan membandingkan dengan hidupnya sendiri .
Aluna diam lagi hingga safi membelokkan motornya ke sebuah rumah dengan halaman yang luas dan bersih .
Rumah itu tampak seperti masih baru karena ada setumpuk sisa material di sampingnya .
Rumah minimalis yang masih tampak batu batanya itu terkesan bersih sekali , dalamnya masih sederhana hanya lantai semen tanpa keramik serta kursi kayu yang asal dibuat untuk sekedar bisa di gunakan untuk duduk .
Tak ada siapa pun , safi mengajak aluna masuk keruang tamu dan meninggalkan sebentar ke dalam .
" aku ke dalam dulu ya mbak , tunggu sebentar , "
Ucap safi menoleh ke arah aluna yang sedang sibuk memperhatikan ruangan itu .
" iya , "
jawab aluna singkat .
Tak lama safi keluar dengan membawa 2 gelas teh hangat dan setoples kecil kue kering .
" maaf ya mbak , hanya ada ini dirumah , hehee .."
Ucap safi dengan terkekeh .
" tidak apa kok , lagian repot repot segala sih "
jawab aluna tersipu .
" tidak repot kok , hanya segelas teh saja biasa buat juga , minum dulu mbak habis itu ganti baju di dalam "
Ucap safi membuat aluna deg degan setengah mati .
Segera diminumnya teh yang suhunya pas untuk diminum itu hingga setengahnya .
Aluna sedikit tenang kemudian mengambil sekeping kue kacang yang disuguhkan safi di meja .
Safi sibuk dengan ponselnya yang tampak canggih itu dengan lihai .
Setelah aluna menghabiskan kue yang diambilnya tadi seketika safi menoleh dan tersenyum lagi .
Aluna membalas senyum safi dengan canggung .
" mbak , ganti baju yuk ke dalam "
Ucap safi yang berhasil membuat aluna semakin salah tingkah dan tersipu malu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Tsuyuri
Buat gak bisa berhenti baca!
2023-07-28
0
Ken ZO
Kapten!
2023-07-28
0