Aluna berjalan sambil menenteng plastik hitam berisi baju gantinya dan mengikuti safi melangkah .
Safi berhenti di ruangan yang sepertinya digunakan untuk bersantai , kasur spon tipis di depan televisi serta kipas di sebelahnya itu terkesan adem .
" mbak aku tinggal kebelakang bentar ya , "
Ucap safi kemudian melangkahkan kaki ke belakang .
Aluna mengangguk saja dan segera mengganti seragamnya dengan kaos tipis oblong berwarna kuning pucat serta celana pendek hitam longgar .
Baru saja aluna melipat pakaian seragamnya safi sudah muncul dengan wajah basah tampak seperti baru cuci muka dari aroma wangi khas sabun mandi .
" sudah selesai mbak ? "
Tanya safi dengan tatapan yang entah membuat aluna berdebar debar saja .
" sudah tinggal menyimpan baju seragam saja kok "
Jawab aluna dengan gugup .
Safi mendekat dan duduk disamping aluna yang mengambil sandal jepit dari plastik warna hitam serta menukar sepatunya .
" taruh sini dulu mbak , "
Ucap safi meraih sepatu aluna dan menaruh disisi nya.
Luna menoleh ke arah safi , tatapan pria muda itu nyaris membuatnya terkena serangan jantung .
Tangan kanan safi merangkul pundak aluna dan sukses membuatnya gemetar panas dingin .
" seperti ini kah orang yang sedang pacaran ? "
Batin aluna yang penasaran dengan rasanya dekat dengan seorang laki laki .
Safi mengecup pipi kiri aluna membuat aluna terlonjak kaget membuat pria yang baru beranjak remaja itu terkekeh .
" kenapa mbak ? kaget ya ? "
Tanya safi tertawa kecil .
" emm ..iya , "
Jawab aluna , darahnya terasa berdesir saat pertama kalinya merasakan pipinya dikecup oleh laki laki .
Safi diam namun kecupan yang awalnya hanya sekali itu berubah liar serta menuntut .
Aluna terdesak , meski dirinya tahu ini salah tapi perasaan nyaman itu mengalahkan logikanya .
Detak jantungnya semakin bertalu talu , takut , senang serta rasa suka pada safi yang awalnya hanya sebatas di pesan ponsel itu kini menjadi nyata , ya ..aluna menyukai safi karena perlakuan yang baru saja dirasakan oleh aluna .
Tangan safi pun tak mau diam , menyentuh satu demi satu titik titik yang memantik kobaran hasrat apalagi ini baru pertama kalinya untuk mereka berdua .
Sebenarnya safi menginginkan lebih tapi akal sehatnya masih berjalan sehingga mampu menahan untuk tidak berbuat lebih jauh .
" ahhhh .. Gelii sekali , "
lirih aluna yang membuat safi bersemangat menyentuh lekukan tubuh aluna yang benar benar masih original .
" enak kah mbak ? "
Tanya safi dengan mata sayu .
" emmm .. "
Aluna hanya menggumam lirih dan memejamkan matanya .
" mau lagi mbak ? "
Bisik safi yang mampu membuat tubuh aluna tambah memanas .
Aluna hanya mengangguk pasrah dengan perlakuan pria kecil yang masih berusia 15 tahun itu .
Hampir setengah jam mereka bergelayut manja dan bermesraan layaknya orang dewasa yang sedang jatuh cinta .
Aluna semakin berat untuk pulang karena merasakan dunia yang berbeda , bagi aluna hari ini terlalu nyaman untuk berlalu begitu saja .
" kenapa rasanya cepat sekali sore hari padahal aku masih ingin bersama dengan safi , " batin aluna yang tentu saja tak berani mengungkapkan meski status mereka pacaran .
" kenapa mbak kok bengong sih ? "
Tanya safi memakai jaketnya untuk bersiap mengantar aluna pulang .
" enggak ada apa apa kok , sudah sore memang aku harus cepat sampai rumah soalnya banyak tugas buat besok , "
Jawab aluna beralasan .
Safi mengantar tak sampai kerumah aluna sesuai permintaannya karena takut ibu dan neneknya tahu dan pasti akan diomeli habis habisan .
" pulang jam segini dari mana saja kamu lun ? Pakai bawa baju ganti segala , "
Tanya nenek sani dengan tatapan tajam bak pedang .
" kan aku sudah bilang tadi pagi nek kalau ada tugas kelompok jadi aku harus ikut mengerjakan buat dikumpulkan besok , "
Jawab aluna dengan gugup karena takut ketahuan apa yang dilakukan hari ini .
" masa sampai sore begini sih ? terus sepeda kamu juga mana belum dibawa pulang hahh ? Atau jangan jangan kamu jual ya .. "
Sentak nenek sani lagi .
" tidak nek , sungguh sepedanya bocor dan masih ku titipkan di ibu kantin , mau bawa ke bengkel tapi gak ada uang , "
Ucap aluna menunduk sedih .
" minta sana sama ibu kamu , masa uang seberapa saja gak bisa ngasih sih , mahal mana sama harga sepeda , "
Umpat mbah sani meremehkan sang menantu yang selalu setia merawatnya padahal anak laki lakinya sendiri pergi entah dimana .
" memang berapa biaya tambal ban lun ? "
Tanya sang kakek yang baru tiba menjenguk cucu cucunya serta sapi peliharaan yang di kini dipasrahkan pada ibu aluna untuk merawat .
" sekitar 10 ribu kek , "
Jawab aluna melebihkan perkiraan biaya tambal ban takutnya nanti tak hanya satu lubang yang bocor .
" ya sudah ini ada uang tapi gak genap 10 ribu , kayaknya hanya 8 ribu kamu bawa buat tambal ban besok , eman loh sepeda mu itu langka sudah tak ada lagi keluaran terbaru sekarang , "
Ucap kakek karta dengan senyum mengembang karena merasa bangga bisa membelikan sepeda untuk cucunya dengan harga lumayan mahal .
Dalam hati aluna menggerutu sendiri , sepeda itu adalah sepeda model jadul pada masa muda nenek dan kakeknya .
" kalau sekarang mana keren sepeda kaya gitu mah "
Batin aluna tanpa berani mengatakan .
" terima kasih kek , "
" ya , "
Kakek karta segera menuju kandang sapi miliknya yang dirawat oleh menantunya dengan sistem bagi hasil , jika nanti melahirkan satu ekor sapi maka jika dijual hasil anak sapi itu akan dibagi 2 .
Begitulah cara kakek karta memberikan investasi untuk masa depan cucunya karena tahu anak laki lakinya tak bertanggung jawab .
" hemm .. si kakek kalau dimintai uang pasti dikurangi jumlahnya waktu ngasih , terus kalau kurang emang siapa yang mau nambahin , nenek ? jangan harap deh apalagi ibu , tak bisa walau bermimpi sekalipun , "
Ucap aluna menyimpan uang dalam tas sekolah usang yang biasa dipakainya .
Derrttt ..
Bunyi pesan di ponselnya menyita perhatian aluna yang sedang menggerutu .
Saat ini nomor safi di ponselnya diganti dengan nama " sayankkk " .
Aluna tersenyum membaca pesan dari kekasih kecilnya .
" sudah makan belum sayangku ? "
Barisan pesan dari safi membuatnya seolah dirinya sangat diperhatikan oleh kekasihnya itu .
Aluna membalasnya dengan gesit karena takut keburu di panggil oleh neneknya .
Malam ini aluna fokus belajar dengan giat karena sebentar lagi ujian akhir , juga karena disemangati oleh safi .
Makin lama kata kata safi dalam pesan yang dikirim setiap hari semakin intim saja tapi bagi aluna itu adalah hal biasa bagi yang sedang berpacaran .
Rencananya minggu ini safi ingin mengajak dirinya untuk kerumah lagi .
" aku kangen banget sama kamu sayang "
Begitulah ucapan maut yang membuat aluna merasa dicintai oleh safi .
Dasarnya memang sedang bucin dan belum tahu rasanya pacaran membuat perasaan aluna menggebu gebu .
Aluna dibuat terbang melayang oleh remaja yang masih labil itu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Apaqelasyy
Terima kasih, bikin hari jadi lebih baik!
2023-07-28
0
hoba
Tiap adegannya menggugah emosi.
2023-07-28
0
Vicki-ying
Tidak terduga
2023-07-28
0