Malam Lamaran

"Kak bangun ini udah siang, saudara udah pada datang buruan turun!" teriak adiknya Nabila saat membangunkannya dari tidur.

Salsabila pun segera membuka matanya setelah mendengar suara adiknya. Setelah selesai membangunkan kakaknya Nabila langsung kembali berjalan ke ruang tamu untuk berkumpul dengan keluarga besarnya.

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi, lumayan lama juga ternyata dia tertidur. Bangun tidur baginya sedikit sulit, dia harus mengumpulkan nyawanya selama 30 menit dan karena dia memiliki penyakit kurang darah jadi setelah berbaring tidak bisa langsung bangun tiba-tiba nantinya pandangannya akan gelap dan berujung terjatuh ke lantai.

Namun Salsabila tidak terlalu lama mengumpulkan nyawanya hanya sekitar 10 menit saja untuk saat ini, takutnya nanti ibunya yang datang marah-marah karena kelamaan bersiap di kamar. Setelah selesai membasuh mukanya Salsabila pun sedikit memoles wajahnya agar tidak terlihat pucat.

Saat membuka pintu kamar, alangkah kagetnya dia semua penjuru rumah di penuhi oleh kerabatnya. Salsabila menghela nafas panjang begitu banyak sekali yang datang, memangnya mereka tidak sibuk bekerja apa? bahkan kakak sepupunya yang kuliah dan kerja pun datang. Ini benar-benar di luar perkiraannya.

Sesampainya di ruang tamu Salsabila langsung menyalimi semua kerabatnya dari pintu belakang sampai ke pintu depan bahkan ke teras dan taman rumahnya.

"Hah, cape juga. Gila keluarga gue banyak banget, bahkan ada yang gak gue kenal sedikitpun tentangnya" ucap Salsabila mengeluhkan nasibnya

Setelah selesai berkeliling dia pun berjalan ke dapur melihat siapa tahu ada yang bisa di bantu kerjakan nantinya. Salah, dapurnya sudah sangat padat dengan ibu-ibu kerabatnya dan juga sebagian tetangga yang membantu.

"Ibu gak ada yang perlu aku bantu?" ucap Salsabila, Iya sebutan gue lo gak dia gunakan bila berhadapan dengan ibu dan ayahnya bisa-bisa dia di tendang dari rumah dan di keluarkan dari kartu keluarga.

"What? di keluarkan dari kartu keluarga, anjir gue bentar lagi di keluarkan dari kartu keluarga!!" teriak Salsabila dalam hati

Ibu Salsa yang melihat anaknya bengong pun menegurnya

"Kak! gak ada yang perlu di bantu, udah sana kumpul sama yang lain nanti sore baru mulai siap-siap" ucap ibunya setelah memukul lengan Salsabila untuk menyadarkannya.

Salsabila pun mengiyakan perkataan ibunya, mau bagaimana lagi waktu semepet ini gimana bisa caranya dia kabur apalagi sekeliling rumahnya di penuhi oleh semua kerabat dan tetangga pun tidak ada yang tidak mengenalnya.

Salsabila pun duduk di antara para sepupunya, mereka bertanya-tanya siapa Keinand dan aku pun menjawab semua pertanyaan mereka seadanya.

"Ca orangnya ganteng gak ca?" ucap Cahya selaku sepupu perempuan yang seumuran dengannya

"Ya gantenglah mana mungkin si caca nerima yang gak ganteng" ucap Nisa kakak sepupu perempuan yang saat ini sudah terjun di dunia kerja

"Yang pasti udah mapan dong ca" ucap Puri kakak sepupu perempuan yang saat ini sedang menempuh pendidikan sarjananya di salah satu universitas ternama di kota ini

Salsabila yang mendengar hal tersebut menghela nafasnya panjang

"Iya dia ganteng Cahya, aku gak terlalu mandang paras ya kak Nisa, dan kalau soal mapan aku gak tau kak Puri" ucap Salsabila seadanya, Salsabila memang tahu kalau Keinand adalah anak yang terlahir dari keluarga pengusaha tapi dia belum tahu kalau Keinand sebenarnya sudah terjun ke perusahaannya sejak dia kelas 1 SMA.

"Loh kenapa?" ucap mereka berbarengan

"Ya karena dia seumuran sama aku dan kita teman sejak kita sekolah dasar sampai sekarang" ucap Salsabila yang membuat mereka melongo dan terus mengedip-ngedipkan matanya tanda tak percaya.

Ya benar tentunya mereka pasti mengira sosok Keinand adalah orang yang sudah mapan dan umurnya terpaut jauh dengannya, padahal kenyataannya gak seperti itu sama sekali. Namun Salsabila pun tak berhenti sampai disitu, dia pun mulai menjelaskan semuanya dari awal sampai semua ini bisa terjadi tuh karena apa.

Setelah larut dalam pembicaraan yang panjang lalu makan siang bersama sampai tidur bersama dengan para sepupu di ruang tv untuk terakhir kalinya mungkin. Salsabila pun bergegas bangkit menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap untuk acara malam nanti.

...----------------...

Keinand memilih memasuki kamarnya setelah acara makan siang bersama tadi, niatnya ingin beristirahat sebentar tapi ternyata waktunya sudah terlalu mepet untuk istirahat tidak akan cukup baginya kalau hanya sekitar setengah jam saja.

Untuk acara lamaran nanti Keinand tidak mengundang teman-temannya, Keinand hanya memberikan undangan pernikahannya besok kepada mereka.

Keinand pun mulai menyiapkan apa saja yang nanti ia akan pakai saat lamaran, setelah selesai menyiapkan bajunya Keinand pun bergegas mandi untuk membersihkan dirinya.

Tak hanya Keinand dan Salsabila begitupun seluruh sanak saudara mereka sama bersiap-siap bergantian mandi untuk pergi ke acara lamaran mereka nanti.

Setelah semua selesai bersiap-siap, Keinand pun memasuki mobilnya di temani oleh Bryan, kak Angga, Kak Devi, dan Alia. Mereka tidak membawa kendaraan masing-masing karena takutnya nanti tidak muat di halaman parkiran rumah Salsabila, jadi mereka membawa kendaraan seminimal mungkin.

Tak lama perjalanan yang mereka tempuh sekitar 1 jam perjalanan akhirnya mereka pun sampai di kediaman Salsabila.

Salsabila melihat rombongan mobil itu memasuki pekarangan rumahnya dari jendela kamarnya, aman kok karena kaca jendelanya adalah kaca film jadi kalau dari luar hanya terlihat gelap, sedangkan dari bagian dalam dia bisa melihatnya dengan jelas.

Salsabila mendengus, benar-benar kesal terhadap Keinand karena dia tidak bisa di hubungi olehnya sama sekali.

"Awas aja lo Keinand!" geramnya dalam kamar

Salsabila menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu di buka, di sana sosok tercintanya berdiri sosok yang selalu mendengarkan semua keluh kesahnya. Ya benar, Hana.

"Hana...!!" ucap Salsabila sedikit menaikan suaranya, Hana yang melihat tampilan sahabatnya pun menghampiri Salsabila segera dan memeluknya.

"Lo hebat banget bisa nerima perjodohan ini dan gak mencoba untuk kabur" ucap Hana

"Iya gue gak bisa kabur dong na orang di luar banyak saudara begitu, mau kabur lewat mana gue" ucap Salsabila

"Yaudah sih gapapa, ayo keluar udah mau mulai acaranya!" ucap Hana

Lantas Salsabila dan Hana pun berjalan beriringan menuju ruang tamu dimana semua orang berada di sana.

Keinand melihatnya, melihat Salsabila datang di temani oleh sahabatnya yang tentunya juga teman sekelasnya dulu waktu sekolah dasar saja. Mereka tampil serasi hari ini memakai jas dan dres berwarna cream, tentunya sudah di siapkan oleh kedua orang tua mereka agar nantinya serasi.

Proses lamaran pun berjalan dengan lancar tanpa adanya protes dari kedua pihak, namun Salsabila tidak ada henti-hentinya menatap kesal kepada Keinand.

"Oh lihatlah dia dengan muka tidak berdosanya itu" ucap Salsabila dalam hati

Setelah acara lamaran selesai acara di lanjut dengan makan-makan antara dua keluarga besar, saat selesai mengambil bagiannya Keinand berjalan keluar rumah hendak memakannya di teras dekat taman. Melihat itu Salsabila tidak ingin menyia-nyiakan kesempatannya untuk mencerca Keinand, setelah selesai mengambil makanan untuknya dia pun segera pergi keluar rumah mengikuti Keinand.

Sesampainya di luar rumah ternyata padat juga yang makan di luar, akhirnya Salsabila menelusuri bagian luar rumahnya sambil mencari dimana Keinand duduk sebenarnya. Ketemu, dan untungnya di samping Keinand terdapat kursi kosong, tanpa lama Salsabila langsung bergegas berjalan ke arahnya dan langsung duduk di samping Keinand tanpa berbicara sedikitpun.

Terpopuler

Comments

Hazel Nolasco

Hazel Nolasco

Terkesan!

2023-07-24

2

Aran

Aran

Jempolan!

2023-07-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!