ternyata perut ku mulai kembali memberontak.
"kakak senior, tolong bantu antarkan barang milik saya. Saya dari kamar 5, gedung asrama putra bagian selatan. saya sedang terburu-buru, jadi saya akan kembali terlebih dahulu dan menunggumu"
Ridwan tidak takut pihak lain akan kehilangan barangnya, karena disini terdapat banyak kamera pengawas di supermarket ini.
Awalnya Ridwan ingin menahan dirinya untuk sementara waktu, tapi sekarang perutnya sudah bergetar seperti terkena gempa bumi, dia tidak bisa lagi menahannya sama sekali.
kemudian dibawa tatapan kaget senior cantik penjaga kasir, ridwan dengan cepat berlari keluar untuk mengambil sepedanya, dilanjutkan dengan dirinya yang mengayuh sepedanya dengan sangat kencang menuju asrama.
satu hal yang perlu disyukuri, jarak dari supermarket ke asrama itu tidak jauh. Di bawah gocekan cepat Ridwan, dia sudah sampai dan duduk di toilet dalam kurun waktu 3 menit.
"Dingin"
Ucap dia kaget karena tidak dapat menahan suhu yang sangat dingin.
membuka HP miliknya, sekarang telah menunjukkan pukul 21:56.
itu kurang dari setengah jam dari 22:22.
..........
Di supermarket, saudari senior cantik yang menyaksikan Ridwan melarikan diri marah, dia tidak bisa menahan cemberut.
Sambil mendesah panjang dia mulai mengemas barang milik Ridwan.
di supermarket, terdapat sebuah kendaraan listrik yang memang khusus digunakan untuk pengiriman barang.
di supermarket ini pegawainya bukan cuman kakak senior perempuan, tapi ada juga beberapa karyawan lain yang telah cukup berumur.
yaa meskipun mereka hanya suka bermalas malasan saya illa ada, mereka tetap melakukan tugasnya dengan baik saat dia tidak ada.
ya, nama kakak senior perempuan ini adalah illa, dia adalah mahasiswa senior semester 5, dan alasan dia bekerja di tempat ini karena dia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
meski sulit untuk kuliah sambil kerja, dia telah berusaha semaksimal mungkin untuk menanggung semuanya, illa tidak ingin membebani orang tuanya.
"Bibi zahra, seorang pelanggan dari asrama putra ingin kita mengantarkan baranya, bisakah bibi pergi mengantarkannya ke sana? "
setelah dengan susah payah dia akhirnya selesai mengepak barang milik Ridwan, illa hanya bisa menghelai nafas lalu berteriak tak berdaya melihat bibi Zahra masih mengobrol dengan baik di dalam bersama teman-teman nya.
"Siapa itu? sudah sangat larut malam dan dia masih harus mengirim barang? kenapa harus tengah malam begini? "
Mendengar suara teriakan kakak senior illa dari luar, bibi Zahra akhirnya berhenti mengobrol lalu keluar sambil memaki.
terlihat sangat jelas kalau dia sangat tidak puas akibat illa yang menyela obrolan mereka.
Saat melihat gerobak barang yang rapi didalam troli di pintu masuk toko, orang bernama bibi Zahra menjadi semakin marah.
saya harus membantu memindahkan pengiriman. Jika dia berada di gedung tinggi , berapa banyak waktu yang digunakan untuk memindahkan barang sebanyak ini.
bibi Zahra kemudian berfikir , memutar matanya dia tiba-tiba menoleh untuk melihat illa dan berkata.
"illa kamu lihat kalau ini sudah sangat larut. kenapa kamu tidak pergi mengantarkannya, biar bibi yang menjaga kasir untukmu.
" Baiklah "
Untuk kata-kata bibi Zahra bukanlah sesuatu yang mengejutkan bagi illa , sejak awal dia telah tau kalau ini akan terjadi, dan sejak awal dia juga telah mempersiapkan diri untuk itu.
tak mungkin, siapa yang membuat keluarga nya begitu miskin, jadi dia hanya bisa mengandalkan pekerjaan paruh waktu ini untuk menghidupi keluarganya.
Dan terlebih lagi Bibi Zahra adalah kerabat pemilik supermarket, jadi dia tidak bisa menyinggung perasaannya sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments