Di kehidupan sebelumnya ada banyak orang yang tidak terinfeksi oleh kabut, namun mereka harus keluar untuk mencari makan, dan pada akhirnya mereka mati.
adapun Ridwan, dia selamat sepenuhnya karena si gendut suka dengan makan ringan, dia memiliki banyak persediaan makanan di asrama.
namun sekarang telah berubah.
Ridwan masuk ke supermarket untuk membeli persediaan.
saat ini , supermarket sedikit sepi.
bagaimana waktu suci akan segera datang.
Tak terhitung jumlahnya para pria yang menyiapkanmenyiapkan segalanya, tinggal menunggu untuk melakukan kemesraan mereka di malam hari, lalu mulai hehehe.
adapun anjing lajang, mereka tidak akan pernah memilih untuk keluar di malam hari ini, mereka mungkin lebih memilih tinggal dan bersembunyi di asrama sambil memegang ponsel mereka dan memposting sesuatu secara online.
Saat kabut melanda, semua alat komunikasi internet akan terputus untuk sementara waktu.
namun untung nya tidak akan ada pemadaman air dan listrik untuk sementara waktu.
sebagai seorang pecinta makanan, Fadli diam diam menempatkan kompor listrik di asrama, meski sekolah dengan jelas telah melarang siswa membawa barang elektronik yang berdaya listrik tinggi.
seringkali di malam hari, dia akan memasak makan malam sendiri secara diam-diam.
Ridwan tiba-tiba menghelai nafas dalam hatinya.
meskipun fadli sering mengambil kotak makan siangnya, teman sekamar ini benar-benar telah melakukan banyak hal untuk dirinya sendiri di kiamat ini.
Jika dia tidak menyimpan hal- hal itu, jangankan tiga bulan, sudah dipastikan dia tidak akan bertahan selama tujuh hari sama sekali.
dan mungkin tidak ada yang namanya kelahiran kembali.
sambil menghelai nafas, Ridwan akhirnya terbangun dari lamunannya, dia berhenti mengingat masa lalu dan mulai berbelanja di supermarket.
karena objek pelayanan utama supermarket ini pada dasarnya adalah mahasiswa, maka dari hal itu makanan di sini masih sangat lengkap.
ridwan tidak memilih sama sekali, dia memasukkan semua makanan yang dilihat nya kedalam keranjang.
mi instan? beli.
kripik? beli.
saos? beli.
daging? beli
Ridwan tidak peduli apakah dia dapat menghabiskan semua makanan yang sebanyak itu, dia tidak berencana untuk pergi sampai dia menghabiskan semua uang yang ia mliki saat ini.
untuk masalah pengiriman dia tidak pernah memikirkannya.
dia membeli begitu banyak barang, supermarket akan mengutus seseorang untuk membawanya.
Lagi pula, asrama laki-laki cukup dekat dari tempat ini.
hanya saja, senior cantik yang bekerja paruh waktu di supermarket ini memandang nya dengan sedikit aneh.
hanya butuh 15 menit untuk memilih barang, tapi butuh waktu setengah jam untuk check out.
mau bagaimana lagi, dia membeli begitu banyak barang, yang bermacam-macam dan berat.
senior paruh waktu hanya bisa meminda9kode QR untuknya satu persatu.
jika bukan karena bantuan Ridwan, mungkin akan memakan waktu yang lebih lama.
Untungnya tidak ada pelanggan lain pada saat malam ini, yang memungkinkan Ridwan menempati satu satunya kasir untuk waktu yang lama.
"semuanya sudah selesai, total barang yang kamu beli seharga 276 ribu rupiah. "
kakak senior itu menyeka keringat dari dahinya, memandang Ridwan dengan sedikit kebencian dan umpatan dalam hatinya.
junior ini cukup tampan, tapi otaknya sepertinya agak sedikit geser.
apakah dia membeli sesuatu untuk menimbunnya?
sejauh menyangkut harga sekolah jika dia membelinya maka dia akan kehilangan segalanya.
Ridwan mengabaikan tatapan pihak lain, mengeluarkan ponselnya dan membayar dengan cepat.
Bagaimana pun dalam sejam, uang sudah menjadi barang tidak berguna yang berisi sejumlah angka.
bahkan jika memiliki banyak uang, itu hanya akan menjadi kertas biasa dan bahkan tidak bisa digunakan untuk menganti tisu toilet yang biasa digunakan untuk membersihkan pantat.
aneh kenapa aku tiba tiba berfikir untuk membersihkan pantat.
Ridwan memikirkan nya dengan cukup serius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments