ketidak sengajaan

Ini Gila! benar-benar Gila! Hari pertama di Australia dan aku sudah kehilangan Keperawanan ku. Lelaki gila itu mengira bahwa aku seorang ****** yang dia sewa, apa wajahku ini seperti wanita-wanita penjual badan di luaran sana? Aku akan melaporkannya ke polisi setelah aku turun dari kereta sialan ini. Dan yang harus aku lakukan sekarang adalah berlari lebih cepat, Ya! karena orang suruhan lelaki gila itu sedang mengejarku sekarang, entah apa yang mereka mau lagi dariku setelah bos mereka berhasil mengambil Keperawanan ku.

Aku melewati gerbong panjang kereta ini, semua mata tertuju padaku, entah mereka memandangku seperti apa, yang jelas sekarang penampilanku seperti seorang pemulung, berantakan dan menyedihkan. Kakiku seolah mati rasa, entah sampai kapan para pria besar itu mengejarku.

Kereta berhenti. Oh, aku rasa Tuhan memihakku kali ini. Tanpa pikir panjang, Aku meloncat turun melalui gerbong kelas bisnis, aku tak peduli dengan orang-orang yang memandangku aneh, Persetan dengan mereka. Akhirnya langkah Pria-pria berbadan besar itu terhalang oleh para penumpang yang hendak turun. Dan aku akhirnya bisa berhenti berlari.

"Hei, koperku!"

Ternyata nasib sial ku tak berhenti di situ. Karena terlalu sibuk berlari, aku melupakan seluruh barang-barang ku di dalam kereta. Semuanya tak terkecuali, bahkan ponselku. Aku tak mengejar kereta itu lagi, aku takut orang-orang itu juga kembali mengejarku, tenaga ku sudah habis.

Ingin rasanya aku berteriak dan menangis disini, namun kuurungkan, karena itu hanya akan menguras tenagaku dan tak akan merubah apapun. Jadi aku memilih untuk duduk di sebuah kursi stasiun kereta, yang entah di kota mana sekarang aku berada. Ini semua karena lelaki gila itu. Aku bersumpah akan memotong ***** nya saat aku bertemu dengannya lagi!

Saat aku berusaha berdiri, Aku baru menyadari rasa perih dari selangkanganku. Aku mendesis, itu benar-benar perih! Mungkin karena tadi keadaannya berbeda, jadi aku tak terlalu merasakan rasa sakit ini.

"Hei, kau baik-baik saja Nona?"

Aku mendongakkan kepalaku, seorang pria dengan kacamata yang duduk di kursi tak jauh dariku itu menatap iba kearah ku.

"Tidak, aku tidak baik-baik saja" Pria itu seolah terkejut dengan jawaban yang aku berikan.

"Boleh aku pinjam ponselmu?" Pinta ku.

"Apa kau tersesat?" Pria itu malah kembali bertanya dan tidak menjawab pertanyaan ku. Sial!

Aku mengangguk "Ya. Jadi, bolehkah aku meminjam ponselmu untuk menghubungi keluargaku?"

Pria itu berpikir sejenak lalu memberikan ponselnya kepadaku.

"Siapa namamu?" Tanya pria itu, aku mengambil ponsel dari tangannya.

"Namaku Analisa, Kau bisa memanggilku Nala" Aku mencoba mengingat nomor ponsel milik Ayah, dan mengetiknya.

"Oh my goodness! Kau Nala? Dari Indonesia?" Pria itu berdiri dari duduknya.

Ketikan tanganku terhenti. Aku menoleh kearah pria itu, wajahnya berseri.

"Aku sudah menunggu lama Nala"

Aku masih berpikir, siapa dia? Aku tak mengenalnya.

"Aku Eros, Ayahmu menyuruhku untuk menjemputmu di sini" Jelas Eros, saat melihat raut wajah bingung dariku.

Aku mengulum bibir ku, terharu. Aku berdiri dan melangkah mendekati kursi Eros.

"Bolehkah aku memelukmu Eros?" Wajah Eros kebingungan saat aku memeluk tubuhnya. Persetan dengan tubuhku yang tidak pernah disentuh pria lain, semuanya sudah berubah sekarang. Jadi biarkan aku memeluk malaikat penyelamat ku ini.

**

"Apa yang terjadi padamu Nona Nala?" Eros bertanya saat kami sudah berada di dalam mobil. Aku bisa bernafas lega, setidaknya aku bisa pulang ke rumah Ayah dan mengistirahatkan tubuhku.

"Koperku tertinggal di kereta" Jelas ku malas sembari menyandarkan tubuhku di kursi.

"Bagaimana bisa?"

Aku menghela nafas untuk kesekian kalinya.

"Kau cerewet sekali Eros!" Sentak ku "Aku malas membahasnya"

Eros terlihat menelan ludahnya, dan mengembalikan fokusnya menyetir mobil. Aku masih bergelut pada pikiranku sendiri, entahlah aku masih mengingat percintaan panas itu. Meskipun sudah bersusah payah untuk menghapusnya dari ingatanku, tapi itu semakin membuatku memikirkannya. Aku masih mengingatnya, setiap detik, setiap menit, dan setiap inci tubuhku yang telah disentuh oleh lelaki Gila itu. Apa aku harus mandi bunga tujuh rupa setelah ini?

Setelah perjalanan kurang lebih tiga puluh menit. Akhirnya mobil hitam yang ku tumpangi ini berhenti di sebuah halaman rumah dengan bangunan klasik berlantai dua yang cukup mewah. Aku tak menyangka Ayahku se kaya ini.

"Tidak perlu, Aku bisa sendiri" Tolak ku saat Eros hendak membukakan pintu mobil untukku, Aku masih punya tangan, dan aku tak suka sesuatu yang berlebihan. Aku melangkahkan kakiku ke dalam, ini lebih dari kata mewah, ini sangat menawan, fantastis! dengan tak sadar aku melupakan kejadian di gerbong kereta untuk sementara.

"Selamat datang, Nala My sweetheart!" Sambut Ayah sembari merentangkan tangannya, Aku memeluknya.

"Dad, I miss you" Balasku. Tentu saja aku berbohong, aku sama sekali tidak dekat dengan Ayahku, jadi untuk apa aku merindukan orang yang bahkan tidak terlalu aku kenal.

"Bagaimana perjalanmu?" Aku tak menghiraukan pertanyaan Ayah. Perhatianku terkunci pada benda berwarna pink yang ada di ujung ruangan. Bukankah itu koperku. Bagaimana bisa?

"Koperku! " Aku melepaskan pelukanku pada Ayah, berseru sembari melangkah cepat menghampiri benda persegi berwarna pink itu.

"Dad, Bagaimana bisa koperku berada di sini" Aku bertanya sembari membuka resleting koperku, memastikan bahwa itu memang benar-benar koper milikku.

"Kau ternyata masih sangat ceroboh Nala" Ayah Berucap sembari melangkah menuju kursi yang berada tak jauh dari ku.

Aku tak menghiraukan ucapan Ayah, Aku masih sibuk memeriksa benda-benda yang ada di dalamnya. Ya, ini adalah koperku.

"Untung saja ada Javier yang mengembalikannya kemari"

Aku menoleh ke arah Ayah.

"Javier? Siapa dia?"

Belum sempat Aku mendapatkan jawaban dari pertanyaan ku, seorang lelaki dengan tubuh yang sangat-sangat familiar muncul dari dalam rumah Ayah, dengan setelan yang masih sama, sepatu yang masih sama, gaya rambut yang masih sama, dan pesona yang masih sama seperti saat terakhir kali Aku melihatnya di gerbong kereta.

"Hai Manis, kita bertemu lagi Ya?"

**

Terpopuler

Comments

StepMother_Friend

StepMother_Friend

halo bang

2023-10-30

0

Triani

Triani

walahhh...

2023-10-27

1

Rifa Endro

Rifa Endro

salam kenal 🫣

2023-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!