Hari pertama kuliah dia sudah menjadi pusat perhatian, dia juga mulai menyukai baju manusia yang di belikan untuknya. Setelan baju dan rok yang membuat Aster makin menawan. Meski tidak terbiasa menggunakan pakaian minim tapi dia menyukai penampilan nya.
Hal itu juga dirasakan karena seluruh mata menatap nya, dia binggung dan heran. Meski keturunan Dewi auranya sudah di tutupin dia akan terlihat seperti manusia biasa, tapi orang-orang ini terus menatapnya.
Aster memanggil Steven tiga kali lalu dia muncul, "Kau bilang aura malaikat ku sudah di samarkan mengapa mereka masih menatap ku?" tanya Aster.
"Aura mu memang sudah di samarkan tapi kecantikan anda tidak bisa di tutupin, mereka tidak bisa membuat wajah anda menjadi jelek. Anda akan selalu cantik karena anda adalah keturunan Dewi Aphrodite," ucap Steven.
"Cantik? Apa aku tetap terlihat cantik tanpa aura Malaikat ku?" tanyanya heran.
"Tentu nona karena anda memang begitu. Kecantikan anda memang apa adanya, meski tanpa aura malaikat anda akan tetap cantik dan Indah. Aura malaikat itu membuat anda semakin bersinar tapi begini saja anda sudah bersinar di mata manusia," ucap Steven.
Aster tersenyum, apakah boleh dia tercipta sesempurna ini? Bahkan saat menjadi manusia dia masih sangat bersinar? Sebenarnya untuk tujuan apa dia di ciptakan. Dewi Aphrodite pernah berkata dia memiliki tanda lahir panah yang berani dia di ciptakan bukan untuk menjadi Dewi Cinta tapi sesuatu yang lebih besar.
Dia penasaran apa itu?
***
Tak butuh waktu lama Aster memiliki banyak teman dan banyak yang menyukai nya. Dia menjadi trending topik di kampusnya sifatnya yang baik dan dia yang sangat cantik membuat banyak orang suka berteman dengannya.
Bahkan banyak lelaki yang meminta nomer ponselnya, tapi kata Steven nomer ini sangat penting hanya boleh di berikan kepada orang yang dekat dengannya dan tidak boleh sembarang memberi. Maka dari itu Aster tidak akan sembarangan memberikan.
Sekarang dia tengah makan siang dengan teman-teman barunya, gadis-gadis itu mengajak Aster untuk makan bersama. Layaknya putri kerjan Aster yang sudah di didik menjadi sempurna pun makan dengan menunjukkan keanggunan nya. Gadis-gadis itu menatap takjub, apa boleh manusia tercipta seindah ini?
"Aster apa kamu keturunan malaikat? Sikap mu, wajah mu, postur mu bahkan cara mu makan sangat Indah," ucap seorang gadis bernama Lea.
Aster terkejut dan batuk pelan, "Ah tidak aku hanya manusia biasa, ini adalah kemurahan Tuhan yang sudah menciptakan ku," ucap Aster. Tak hanya cantik dia juga harus rendah hati.
Gadis-gadis itu tersenyum, lalu seorang gadis lain bernama Rossa melihat tanda lahir Aster.
"Wah kau memiliki tato? Tato ini sangat indah dan cocok untuk mu. Aku saja belum berani untuk mentato, pasti rasanya sakit ya? Tapi sepadan karena hasilnya begitu cantik Aster," ucap Rossa.
Gadis-gadis lain pun penasaran dan melihat tato tersebut, "Ah ini bukan ta-" ucapan Aster tertahan dia baru ingat jika ada yg menanyakan tanda lahir nya dia harus bilang bahwa itu adalah tato. Karena jarang manusia yang memiliki tanda lahir, sekalipun ada bentuknya tidak beraturan. Ya bahkan keturunan Malaikat tidak semua memiliki tanda ini bagaimana dengan manusia biasa?
"Ah ya aku mentato saat umur 18 tahun, tapi rasanya sangat sakit semenjak hari itu aku berjanji tidak akan mentato tubuh ku lagi. Tapi kamu benar hasilnya sangat cantik bukan?" ucap Aster.
"Benar sangat cantik," ucap gadis-gadis itu kompak.
"Aster setelah ini kamu ada acara? Kamu ingin mengajak mu ke mall, apa kamu mau?" ucap Rossa kembali.
Aster penasaran apa itu mall tapi dia punya tanggung jawab, tangung jawab itu yang membuat dia di utus kemari.
"Ah tidak dulu aku ada urusan, mungkin lain kali?" ucapnya.
Gadis-gadis itu terlihat kecewa namun mereka paham, setelah makan siang Aster berpisah dengan teman barunya lalu melihat daftar nama pasangan yang harus dia jodohkan. Dia harus membuat manusia ini saling jatuh cinta.
Ngomong-ngomong soal cinta sebenarnya apa itu cinta? Meski dia keturunan Dewi Cinta dia sebenarnya tidak yakin soal makan dari cinta? Dan mungkin sebagian malaikat dia tidak akan pernah merasakan yang namanya cinta.
***
Tristan dan Lizy, nama itu adalah daftar pertama yang harus dia satukan. Mereka berdua sama-sama keturunan Adam. Mereka adalah musuh bebuyutan karena selalu bertengkar setiap waktu di kantornya. Tapi diam-diam Tristan peduli pada Lizy namun sulit untuk di tunjukkan. Tristan berakhir selalu marah kepada Lizy membuat Lizy merasa muak dengan sikap Tristan yang seenaknya.
Aster menghembuskan napasnya pelan, dia heran saat membaca kisah Tristan dan Lizy, "Kenapa lelaki ini begitu bodoh?" ucap Aster.
"Ah benar juga jika mereka pintar aku tidak akan di ciptakan untuk menyatukan mereka," lanjut nya.
Aster menekan tombol di belakang telinga nya, agar dia tidak terlihat. Tombol kecil tapi meski kecil tidak bisa di lihat oleh manusia. Para malaikat harus membuat dirinya tak terlihat jika ingin menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh memakai wujud manusia nya.
Aster masuk ke dalam kantor itu dan melihat lagi-lagi Tristan melakukan hal bodoh dengan memarahi Lizy untung saja memarahi saat mereka sedang berdua bukan di depan karyawan lain. Aster memiliki ide, dia akan membuat Lizy terjatuh saat berjalan agar Tristan menunjukkan kepeduliannya terhadap Lizy entah dia akan menangkap Lizy agar tidak terjatuh atau menolong Lizy saat terjatuh setidaknya dia harus menunjukkan sedikit kepedulian.
Aster menghalangi kaki Lizy saat dia akan meninggalkan ruangan Tristan, seperti yang Aster duga Tristan akan menangkap Lizy tapi di luar dugaan dia tidak seimbang membuat dia jatuh di atas Lizy tapi tidak sampai menindihinya.
"Wah di luar dugaan, dramanya sudah di mulai," ucap Aster.
Lizyy dan Tristan bertatap, mereka bertatapan cukup lama sampai kesadaran kembali menyadarkan Tristan lalu dia bangkit dan menolong Lizy, "Maaf aku ingin menolong tapi malah membuat mu terjatuh, apa kau baik-baik saja?" ucap Tristan.
"Saya baik-baik saja pak, saya permisi," ucap Lizy lalu meninggalkan ruangan.
Tristan menutup wajahnya, dia sangat malu tidak di sangka bahwa akan ada kejadian mendebarkan bersama Lizy.
"Apa aku harus mencoba untuk sedik baik padanya?" ucap Tristan sambil tersenyum.
Aster senang, sekarang hanya perlu membuat mereka semakin dekat. Dan membuat Tristan menyadari perasaan nya terhadap Lizy.
Tak terasa sudah 4 hari dia berusaha mendekatkan Lizy dan Tristan sambil menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa. Hari ini Aster memiliki rencana untuk mengurung mereka di gudang. Sedikit sulit membuat momen ini terlihat natural tapi akhirnya berhasil mereka berdua terkurung bersama.
"Trik murahan yang aku pelajari pada akhirnya juga aku gunakan. Drama manusia terlihat menggelikan tapi entah kenapa terasa manis," ucap Aster.
"Lizy pakai lah jas ku agar kamu tidak kedinginan, maaf aku tidak tau pintu gudang terkunci otomatis dan hanya bisa di buka dari luar. Entah kenapa aku lupa membawa ponsel ku padahal aku ingat aku selalu menaruh nya di dalam jas. Kita jadi harus terkunci di sini. Maafkan aku," ucap Tristan merasa bersalah.
Aster tertawa kecil karena ponsel yang di maksud oleh Tristan sudah dia sembunyikan agar mereka punya waktu lebih lama untuk bersama.
"Tidak masalah bukan salah anda," ucap Lizy sambil tersenyum.
Malam semakin larut tapi tidak ada yang membukakan pintu untuk mereka, rasa kantuk mulai menyerang tanpa sadar Lizy bersandar di bahu Tristan. Tristan tertegun, jantungnya berdegup kencang, dia menatap wajah Lizy yang begitu cantik dan damai saat tertidur. Entah dorongan dari mana Tristan mencium kening Lizy lembut, gadis itu tidak bergerak tapi makin tidur dengan lelap.
Cit Cit Cit
Suara tikus tiba-tiba muncul saat Tristan akan tidur, dia melihat tikus itu ingin mendekat ke arah mereka.
"Hush Hush, pergi," ucapnya sedikit berbisik agar tidak menggangu Lizy. Tapi karena bukan hanya mulutnya yang bersuara tapi badannya iku bergerak agar tikus tidak mendekat.
Lizy yang merasa terganggu terbangun dari tidurnya, matanya berkedip-kedip untuk melihat apa yang menggangu Tristan.
"Aaaaaa!!" teriak Lizy, kantuknya seketika langsung hilang. Dia sangat takut dengan hewan yang bernama tikus, terlebih tikus hitam.
"Pak saya takut, saya takut," ucapnya cemas. Karena rasa takutnya yang besar dia sampai memanjat tubuh tinggi Tristan. Tristan terkejut tapi membantu Lizy agar tidak jatuh.
"Ah lucunya," ucap Aster melihat mereka berdua.
Tak lama tikus itu pergi tapi Lizy yang takut masih memeluk Tristan erat. Seperti anak koala yang di gendong ibunya. Tristan tersenyum kecil, ternyata di balik Lizy yang pendiam dan perfeksionis dia memiliki sisi seimut ini. Seperti tidak ingin membuang kesempatan bukan meminta Lizy untuk turun dia semakin mengeratkan gendongannya ke Lizy.
"Lizy.." ucap Tristan lembut.
"Sepertinya aku sudah menyukaimu, apa kah aku boleh untuk semakin menyukai mu?" ucap Tristan lalu menurunkan Lizy dari gendongannya nya.
Lizy terkejut, bagaimana bisa bos yang selama ini selalu memarahi tiba-tiba menyukai nya? Apa dia sedang bermimpi atau bos nya yang tengah bercanda?
"Bapak menyukai saya? Tapi bukannya bapak selalu memarahi saya? Saya pikir bapak membenci saya, karena kurang kompeten," ucap Lizy apa adanya. Ya itu kenyataan nya.
Tristan menggenggam tangan Lizy, "Sebenarnya aku sudah tertarik pada mu sejak lama, aku tidak tau bagaimana cara mengenal mu lebih dekat. Aku memarahi mu karena itu satu-satunya cara untuk menemui mu. Kamu sangat sibuk, jika pekerjaan mu tanpa masalah kamu akan langsung pergi tanpa berbasa-basi, kamu juga tidak pernah menatap mata ku. Itu membuat ku sedih karena itu aku memarahi mu, setidaknya kamu pasti sering memikirkan ku kan?" ucap Tristan dengan senyum merekah.
Lizy heran pria ini bodoh atau bagaimana, "Tidak ada yang suka di marahin apa lagi wanita," ucap Lizy ketus.
"Maafkan aku Lizy, aku janji tidak akan begitu. Mulai sekarang aku akan menjaga dan memperlakukan mu dengan baik. Itu janji ku sebagai lelaki," ucap Tristan yakin.
Lizy tersenyum, "Apakah anda bisa menjamin?"
"Ya aku jamin, jika tidak aku akan memberikan segalanya pada mu. Itu artinya kamu mau memberikan ku kesempatan? Tidak perlu terburu-buru aku akan menunggu sampai perasaan mu ada untuk ku dan sampai cinta itu tumbuh," ucap Tristan senang.
Lizy memeluk Tristan, "Meski cara mu agak aneh, mengetahui kamu tidak pernah membenci ku membuat aku bahagia. Terimakasih ya pak," ucap Lizy.
Aster yang melihat mereka berdua tersenyum tapi mereka berdua sangat lama, Aster lalu menaburkan serbuk cinta di sekitar mereka. Menciptakan suasana romantis.
Efek serbuk itu memberikan suasana yang sangat tepat, Tristan merasa dia harus mencium Lizy saat itu juga. Lizy menerima nya mereka berdua pun berciuman mesra. Sekarang hanya tinggal menunggu waktu, serbuk cinta itu akan aktif apabila pasangan tersebut saling berciuman. Dan cinta akan tumbuh seiring waktu lalu akan bertahan sangat lama.
Aster tersenyum, tugasnya sudah berhasil. Hanya butuh waktu empat hari untuk menyatukan mereka. Aster telah membuka jalan setelahnya ada tanggung jawab pasangan itu untuk menjaga satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Daniar
lucu banget jadi pengen baca cerita Lizzy sama Tristan 🥺
2023-08-11
0
Takahashi HitomiLửa
Bosen gak ada akhirnya!
2023-07-23
0
Alphonse Elric
Langsung jatuh cinta deh!
2023-07-23
0