Hari itu akhirnya tiba, hari dimana Aster akan tinggal di Planet Bumi dan hidup berdampingan dengan manusia. Aster melihat portal yang akan membawanya ke planet Bumi, dia merasa tegang dan takut. Aphrodite yang melihat nya langsung mengerti.
"Jangan khawatir anak ku, kamu adalah kebanggaan Olympus aku yakin tugas ini bukan misi yang sulit. Aku akan selalu mendoakan kau berhasil dan segera dapat kemari lagi ya," ucap Aphrodite menenangkan.
Aster mengangguk lalu memeluk Aphrodite dan memberi salam ke pada Dewa Dewi lainnya lalu masuk ke dalam portal tersebut. Dia menutup matanya yang merasakan tubuhnya sangat ringan seperti kapas yang tertiup angin. Sebelum nya dia tidak pernah masuk ke dalam portal, ini ada pengalaman baru untuknya.
Dalam waktu beberapa detik dia kembali merasakan kakinya berpijak pada sesuatu yang lembut lalu dia membuka matanya, kakinya menginjak karpet berbulu yang sangat halus. Dia melihat seluruh ruangan itu dengan seksama. Tempat yang amat berbeda dari tempat dia di besarkan.
Banyak perabotan yang mirip seperti di Istana namun dengan bentuk yang berbeda. Dia mulai mengelilingi kamar itu dan menemukan barang-barang unik lainnya.
Tak lama seorang pria berpakaian jas rapi muncul di hadapannya tetapi lewat layar hologram. Pria itu tersenyum dan menunduk kan kepalanya memberi hormat.
"Salam nona, aku bernama Steven Gerrard, anda bisa memanggil saya Steve. Saya adalah salah satu karyawan di Giinon Company. Saya yang akan bertugas untuk membimbing anda selama di Bumi. Anda bisa memanggil saya sebanyak tiga kali lalu saya akan muncul di hadapan nona. Anda juga tidak perlu khawatir jika ingin memanggil saya di tempat umum karena Manusia tidak akan bisa melihat layar ini, dan mereka akan melihat nona sedang diam, tidak sedang berbicara dengan siapa-siapa," ucap pria itu.
Giinon Company : Perusahaan yang bertugas menjaga keamanan, tempat tinggal serta kebutuhan Malaikat yang di utus di Planet Bumi. Beda Planet beda pula nama perusahaan nya.
"Terimakasih Steven, untuk pekerjaan pertama mu tolong jelaskan semua benda di kamar ini, mulai dari fungsi, nama dan cara memakai nya. Aku tidak ingin seperti Malaikat bodoh yang tidak tau apa-apa," ucap Aster.
Steven mengangguk paham lalu mulai menjelaskan, "Ini adalah microwave, anda bisa mengambil makanan yang dingin untuk di panaskan. Lalu ini adalah kulkas anda bisa menyimpan makanan di dalam sini dan akan awet untuk beberapa waktu," ucap Steven.
Aster tertegun saat Steven membuka kulkas, banyak sekali berbagai makanan yang asing untuk nya namun terlihat sangat enak, Steven lalu menyuruh Aster mengambil makanan dan mencoba menghangatkan makanan di microwave.
"Anda hanya perlu menekan tombol ini lalu alat nya akan berfungsi, kita tunggu beberapa menit saya akan menjelaskan yang lain," Steven menjelaskan dan Aster mendengar kan dengan baik. Setelah selesai Steven mengatakan bahwa Aster bisa melihat makanan yang di hangatkan.
"Wah aromanya sangat wangi," ucap Aster senang.
"Makanlah nona anda juga sudah paham dengan cepat dan menghafal nya dengan baik apa yang saya katakan," ucap Steven. Tidak heran mereka di sebut keturunan Malaikat karena selain Indah mereka juga sangat pintar.
Aster mengangguk, "Kau boleh pergi aku akan memanggilmu saat aku punya tugas baru untuk mu," ucapnya.
Steven mengangguk lalu pamit pergi seketika layar hologram itu menghilang.
Aster mengambil makanan nya lalu mulai makan dengan lahap.
...***...
Setelah makan Aster meminta Steven untuk mengajak nya berkeliling dan memberi tahu tempat nya bersekolah. Ya dia akan menjadi seorang mahasiswa di Smallville University.
"Nona ini kampus anda, mulai besok anda bisa belajar disini sebelum itu jurusan apa yang ingin anda pelajari? Kartu identitas untuk masuk ke kampus ini akan segera di buatkan untuk anda," ucap Steven.
Aster sedikit terkejut dia pikir jurusan sudah di tentukan sistem ternyata dia bisa memilih sendiri, "Aku ingin jurusan seni," ucap Aster.
Selain pintar dalam pelajaran dia juga sangat pintar membuat lukisan. Banyak lukisan indah hasil karya, Indah seperti penciptanya.
"Baik nona, selanjutnya kita bisa mengelilingi kota menaiki kendaraan ini. Manusia menyebut nya sebagai mobil. Untuk sekarang karena jarak Apartemen nona dan kampus dekat nona bisa berjalan kaki dan mobil ini akan membawa nona ke tempat yang jauh. Nona juga bisa belajar mengendarai nya tapi sebelum itu kita akan memakai jasa supir, untuk beberapa waktu sampai nona bisa mengendarai mobil ini," ucap Steven.
Aster baru sadar ternyata mobil yang sedari tadi mengikuti nya adalah milik nya, lalu kenapa dia mengajak nya berjalan kaki. Meski dekat dia bisa menawarkan terlebih dahulu.
"Kau bodoh Steve," ucapnya ketus.
Steven terkejut, ternyata rumor yang dia dengar tentang Asterhea tidak salah. Meski memiliki paras yang cantik, hati yang lembut tetapi gadis ini juga memiliki sifat dimana dia tidak memiliki rasa belas kasih untuk orang yang jahat. Meski itu hanya cemoohan kecil untuknya, Steven harus berhati-hati. Dia tidak mau aset Olympus malah membencinya.
...***...
Aster merasa bosan mendengar penjelasan Steven, ternyata planet Bumi membosankan. Satu-satunya yang menarik hanya teknologi yang mereka buat. Tapi hal itu juga bisa dia lakukan dengan kekuatan nya. Tapi Steven melarangnya untuk menggunakan kekuatan nya sembarangan dan mulai membiasakan diri hidup seperti manusia. Ya dia sudah dengar, memang itu peraturan bagi para malaikat.
Waktu berlalu dengan cepat sampai matahari akan tenggelam, Aster memerintah untuk berhenti dan dia keluar lalu mengabaikan ucapan Steven.
"Indah sekali," ucapnya saat matahari terbenam. Berbeda dengan di Bumi, Olympus tidak pernah memiliki matahari. Tempat itu adalah surga yang selalu terang tapi tidak panas dan memiliki langit yang cerah setiap waktu. Namun langit akan menggelap menandakan malam, tapi langit masih terlihat cerah. Berbeda dengan sekarang warna jingga yang menghangatkan dari matahari terbenam begitu cantik di matanya.
"Apa itu yang namanya matahari?" tanya Aster. Di Olympus dia juga belajar sedikit tentang bumi.
"Ya nona, matahari sangat penting bagi manusia. Matahari berfungsi sebagai cahaya, kelangsungan ekosistem dan menjaga suhu disini agar tetap layak untuk di huni," ucap Aster.
"Aku suka matahari," ucap Aster lalu dia menggerakkan tangan seolah ingin meraih matahari itu yang semakin lama tenggelam.
"Nona hari sudah malam anda harus kembali, besok anda bisa melihat matahari lagi di pagi hari," ucap Steven.
"Dia akan kembali pagi?" ucap Aster senang.
"Ya menandakan manusia harus menjalani aktivitasnya kembali," ucap Steven.
Aster mengangguk lalu pulang kembali ke Apartemen nya, di balkon Apartemen nya dia melihat hal yang disebut bintang. Aster melihat bintang-bintang yang selama ini hanya dapat dia dengar tanpa melihat wujudnya. Sangat Cantik di tambah bulan sabit turut mewarnai langit malam.
"Bulan, Bintang, Matahari adalah hal yang menarik tentang bumi, aku suka tempat ini," Aster memandang ke langit sesekali memandang ke bawah melihat lampu kendaraan serta rumah-rumah terlihat tak kalah cantik.
"Mereka bilang nama ku ada Aster yang berarti bintang tapi aku baru tau wujud mu seperti apa," ucap Aster.
Dia menutup pintu dan bersiap-siap untuk tidur namun dia mengganti bajunya menggunakan pakaian yang nyaman. Dia melihat tanda lahir di lengannya, tanda bintang di tambah panah yang berarti lahir untuk menjadi sesuatu yang penting.
Tanda yang hanya di miliki oleh keturunan malaikat paling sempurna. Banyak juga yang menyebutnya sebagai tanda kelahiran seorang Dewi.
Aster tersenyum, sekarang dia tau maksud dari keindahan yang di ciptakan untuknya. Dan dia tau bahwa bintang yang selalu di bawanya ternyata secantik bintang Aslinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Itsaku
selamat datang di bumi Aster
2023-09-12
0
Qholbie Obie
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
2023-07-22
0
Aini Nurcynkdzaclluew
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
2023-07-22
0