4

2 hari telah berlalu sejak ia terpental dari kudanya dan berguling di tengah hutan, kini keadaan tubuhnya pun sudah mulai  membaik.

Mata hari bersinar terang, tubuh Han Xian masih terbaring di ranjangnya, beberapa bekas luka ia dapati saat melangkah pulang,

Beberapa hal aneh juga dialaminya selama perjalanan, di mulai sejak saat  beberapa orang  mengincar nyawanya dan sebagian yang lain  menuduhnya sebagai seorang pembunuh,

Jubah yang ia pakai adalah identitas orang lain, jubahnya sudah kotor saat jatuh dari kuda, malam itu ia di selamatkan oleh seorang gadis yang bahkan sampai saat ini tak ia ketahui identitasnya

Di lihat sekilas saja gadis yang ia temui di hutan memiliki identitas yang tidak sederhana, ia memiliki kemapuan beladiri yang cukup tinggi

Jika tidak bagai mana mungkin ia bisa membawanya lepas dari para perampok kejam itu, umumnya perampok akan mengambil harta dan benda berharga di tubuh korbannya

Namun perampok ini bukanlah seperti perampok biasa, mereka sekumpulan perampok yang bermukim di hutan Long, bandit hutan Long terkenal kejam dan bengis,

Bahkan ia tak akan menyisakan satu nyawa pun dari mangsa mereka, jika sial maka akan meninggalkan sebuah penyesalan saja

“Yang mulia, syukurlah kau yang mulia sudah  bangun, bagaimana keadaanmu yang mulia” Tanya penasehat Yun sambil membantu Han Xian untuk duduk

Penasehat Yun memandang kearah jubah yang terletak tak jauh dari ranjang rajanya, ia adalah orang yang berada di sisi raja Han selama ini, melihat Han Xian tumbuh dan perlahan menjadi dewasa

Bisa di katakan penasehat Yun ini adalah tetua dan orang yang sangat di percaya oleh mendiang raja terdahulu

“Aku baik-baik saja, penasehat Yun kau tidak perlu mencemaskan aku, aku tidak apa apa” Ucap Han Xian berucap pelan

Pria tua ini memang cukup memiliki reaksi, saat ia dalam keadaan sulit maka penasehat lah yang datang dan memperingatinya

“Yang mulia, pakaian siapa yang mulia pakai kemarin" Ucap penasehat Yun lagi

Pakaian yang ia lihat di kamar raja Han, sebuah pakaian kumuh, dalam sekali lihat saja ia suah tau jika pakaian ini bukan milik Han Xian

“Aku tidak ingat pakaian siapa itu, aku mendapatkannya saat aku terbangun di hutan” Ucap Han Xian dengan nada ringan

ia tak sadarkan diri setelah penyerangan bandot itu, saat terbangun sudah seperti ini, hanya bisa menggunakan jubah itu untuk menutupi diri

“Yang mulia hamba hanya khawatir jika keselamatan yang mulia akan terancam karena jubah itu” Ucap penasehat Yun dengan nada pelan

Raja mereka terluka di luar istana, setelahnya juga membawa barang asing untuk masuk ke dalam istana

“Jangan khawatirkan aku penasehat Yun, aku bisa menjaga diriku baik baik, akhir akhir ini hujan suka sekali turun, penasehat harus menggunakan pakaian yang lebih tebal agar tak terserang penyakit” Ucap Han Xiang sambil kembali membaringkan tubuhnya kembali

Tubuh ini masih terlalu lelah dan butuh waktu pemulihan, ia sudah mengalami beberapa banyak luka, bisa kembali ke istana dengan selama saja suatu berkah baginya, ia berfikir akan berakhir di hutan gunung Long saja

Penasehat Yun masih memandang kearah jubah yang di letakkan tak jauh dari tempat tidur Han Xian,

“Apa mungkin, dia berada di sekitar sini, syukurlah jika ia mampu untuk terus menjaga dirinya” Ucap penasehat Yun dalam hati sambil terus memandang tanpa berkedip

Jubah ini, bagai mana mungkin tak ia kenali, jubah ini adalah jubah dengan kualitas menengah, namun siapa yang menyangka di balik jubah ini memiliki begitu banyak ruang untuk menyimpan senjata dan hal hal lainya

“Penasehat Yun, kau kenapa? Apa kau mengetahui sesuatu?" Han Xian berucap pelan, pria tua ini malah termenung beberapa saat setelah melihat jubah yang ia bawa sebelumnya

“Yang mulia, aku merasa jika pernah melihat jubah itu”

“Kenapa kau sangat khawatir saat melihat jubah itu ada disini, apa yang terjadi?, apakah kau juga mengenali pemiliknya” Tanya Han Xian sambil perlahan berdiri dan mendekati jubah itu

Penasehat Yun segera menundukkan kepalanya seketika ia teringat akan janjinya pada seseorang untuk terus merahasiakan identitas pemilik jubah itu, jika tidak maka akan berdampak pada keselamatan pemiliknya akan jauh lebih terancam dari sebelumnya

"Kau tidak menjawab pertanyaanku penasehat Yun," Penasehat Yun terhentak dari lamunannya

"Ah, tidak yang mulia, hamba tidak pernah melihat jubah seperti itu sebelumnya, hamba hanya merasa jika pernah melihatnya tapi hamba tidak mengenalinya.

“Dimana kau bertemu dengannya?”

“Jika tidak salah di salah satu desa saat berpergian 2 tahun yang lalu yang mulia” Jawab penasehat Yun dengan nada pela

“Apa kau mencoba menyembunyikan sesuatu dariku penasehat Yun?” Han Xian menatap pria tua itu dengan tatapan lekat

ia mengenal dengan baik sosok pria ini, hanya saja seperti ya masih membatasi diri dari orang asing

“Hamba tidak berani yang mulia, hamba tidak akan berani" Ucap penasehat yun sambil berlutut di depan Han Xian.

Lhan menarik napas panjang dan perlahan membantu penasehat win berdiri kembali.

“Penasehat Yun tak perlu seperti itu, aku percaya sepenuhnya padamu, sekarang keluarlah, aku ingin beristirahat” Ucap Han Xian lagi

Meski sudah di obati oleh tabib istana namun luka yang ada di dalam tubuh tak ad ayang bisa memeriksanya, bagai mana jika bocah ini menjadi gila

“Baik yang mulia” Ucap penasehat Yun pelan dan setelahnya segera meninggalkan ruangan Han xian

Setelah kepergian penasehat Yun Han Xian bergerak perlahan untuk duduk di ranjangnya sembari memandang sinar mentari dari balik jendelanya,

Tak sengaja malah melihat sebuah bayangan hitam melintas di depan jendela nya, karena merasa di awasi ia segera keluar untuk melihat, siapakah tamu yang datang malam ini

Saat di luar suasana menjadi begitu sunyi dan bahkan ia tak menemukan siapapun di luar selain para prajurit yang sedang berjaga-jaga.

“Prajurit apa ada seseorang yang baru saja melintasi ruanganku ini” Tanya Han Xian pada para penjaga gerbang ruangannya

“Tidak ada yang mulia, kami berjaga di sini dan tak melihat siapapun dan tak Bernai lengah, jika benar ada seseorang maka kami pasti sudah lebih dahulu melihatnya,” Ucapnya sambil berlutut padanya,

Han Xian hanya diam dan mengibas lengan bajunya, ini mengisyaratkan perintah agar segera di tinggalkan

Han Xian menghela nafas pelan dan kembali masuk ke kamarnya, ia benar melihat seseorang sebelumnya, tidak tidak mungkin ia salah lihat

Dan ternyata benar, saat ini seseorang misterius bertopeng sudah berdiri di samping ranjangnya, dengan cepat Han xian mengantarkan pedang ke leher peria bertopeng itu.

“Siapa kau dan untuk apa datang ke tempatku” Ucapnya sambil menatap penuh intimidasi, tatapan itu seolah mengatakan Jika macam macam nyawa akan menghilang.

Sosok misterius itu bahkan terlihat begitu tenang bahkan mengangkatkan kepalanya dan melihat kearah Han Xian, ia mengangkat lehernya seolah sudah benar benar siap di putuskan

Merasa mendapat respon dari si lawan Han Xian segera bergerak dan memukulnya hingga ia terpental ke ranjang, kembali Han mengancam dengan pedangnya, pandangan dari topeng itu masih terlihat sayu.

“Jika kau mau membunuhku, maka lakukan saja” Ucapnya dengan nada santai

Ia tak akan mungkin mati dengan mudah, ia hanya sedang mempermainkan pria muda ini, mahluk ini sangat tidak tau terimakasih, bukan itu saja ia membawa barang yang seharusnya tak ia bawa

Barang ini hanya akan menimbulkan bencana pada dirinya sendiri, orang orang yang mengincarnya pasti akan menjadi salah faham dengan hal ini

Ia bukan sedang berbaik hati, hanya saja barang ini miliknya tentu saja harus di ambil, secara baik baik ataupun paksa

“Aku tidak akan membunuh orang yang tidak aku ketahui identitasnya" Ucap Han Xian terus mengacungkan dengan pedang

Gadis ini, apakah mengikutinya?, mereka bertemu di hutan, jarak istana dan hutan cukup jauh, jika tidak mengikuti lalu apa namanya?,

Apakah kebetulan ini bisa terjadi berkali kali?, sungguh tak masuk akal bukan?, gadis ini sudah ia temui dua kali dalam keadaan tubuh yang lemah, dan pertemuan ke tiga pun tubuhnya masih belum bisa di katakan pulih

“Lalu untuk apa kau mengancam ku seperti ini" Ucap si gadis dengan nada pelan, pria ini mengatakan tak ingin memperhitungkan dirinya, namun lihatlah apa yang ia lakukan?, meletakan pedang di leher Seornag gadis, bukankah ini keterlaluan

“Aku bertanya untuk yang kedua kalinya, siapa kau ini, dan kenapa berani menyusup keruangan pribadiku”

Ia perlahan berdiri dan melangkah mendekati si pria, Han Xian perlahan melangkah mundur, sosok misterius itu seketika menarik jubah tak jauh darinya dan berusaha melarikan diri,

Merasa kehilangan sesuatu Han Xian mengejarnya dan menyerangnya  hingga tanpa sengaja  ia melukai leher lawannya

Kau mahluk bertopeng itu akhirnya dapat melarikan diri karena Han Xian tak lagi megejarnya setelah setetes darah membasahi ujung pedangnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!