EPISODE 5

Dulu saat Aku masih di Sekolah, kali pertamanya aku membaca komik digital, atau sekarang biasa disebut Webt**n (web cartoon). Aku membaca webtuun bergenre drama yang menceritakan kehidupan sepasang kekasih Pegawai Negri Sipil.

Disekolah, ketika jam kosong aku selalu membaca webtuun tersebut sampai kadang aku tertawa keras, sangking seru dan lucunya.

“Alena baca webtuun lagi? Suka banget kayanya.” Pungkas Puji. “Haha iya nih seru banget soalnya, kamu juga baca deh bagus tau.” Balas Alena, “rekomen banget deh,” lanjutnya.

Awalnya aku kesulitan membacanya, karena tidak tau harus memulainya darimana, tapi lama-kelamaan aku terbiasa dan mengerti.

Yang tadinya hanya iseng membaca webtuun karena bosan, lama-kelamaan jadi kecanduan membaca dan terus mencoba membaca berbagai macam webtuun romantis, komedi, dilanjut dengan genre fantasi, horror, drama dan thriller.

Sejak saat itu aku bermimpi untuk menjadi webtuunist, tapi semua itu tidak lah mudah.

Aku mencoba untuk memulai menggambar, sebenarnya aku dari kecil suka menggambar tapi tidak terlalu aku seriusin karena menurutku gambarku itu jelek.

Aku termotivasi dan bersemangat dan kemudian aku membeli beberapa buku gambar dan pensil yang kualitasnya lumayan bagus di grandmadia, aku juga mulai mencari referensi dan tutorial dari berbagai macam web dan yutub.

“Huft Susah banget.” Ucap Alena. Ia tidak mudah menyerah ia terus berlatih sampai akhirnya, “nahh! Lumayan nih, ga jelek tapi ga bagus juga.”

“Kok bisa ya, mereka buat komik bagus-bagus banget.” Ujar Alena.

Alena terus berlatih untuk meningkatkan kemampuannya dan mencari tau jurusan apa yang bisa menjadikan dia sebagai webtuunist.

Alena mencari tau melalu yutub dan ketemulah video berjudul ‘5 FAKTA JURUSAN DKV, GA CUMA MENGGAMBAR’.

‘Ketemu, nama jurusannya DKV (Desain Komunikasi Visual), selain itu aku bisa belajar yang lain juga dan dijaman sekarang yang serba modern dan perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat hal seperti ini akan selalu terpakai.’ Batin Alena.

“Mah, Ayah, Alena mau Kuliah DKV.” Celetuk Alena. Ayah yang saat itu sedang menonton tv, “alana mau kuliah DKV ya nak, kenapa?”. “Alena suka menggambar Ayah, Alena mau jadi webtuunist, terus ya Ayah, dijaman sekarang itu DKV dibutuhin banget dan akan terus terpakai sampai masa depan,” balas Alena.

Mamah yang sedang masak pun, “tapi DKV itu kan mahal nak.” . “Boleh, tapi Alena harus dapet beasiswa dulu yah.” Pungkas Ayah sambil tersenyum dan mengelus kepala Alena.

Setelah lulus sekolah aku kesulitan untuk melanjutan ke sekolah yang lebih tinggi yang aku mau, aku harus bekerja dan mengumpulkan uang untuk kuliahku.

Aku bekerja sebagai Barista di Coffee Shop yang lumayan jauh dari rumah yang membuat ku harus tinggal sendiri di kost.

Satu tahun aku bekerja, akhirnya aku masuk ke universitas yang aku inginkan dan jurusan yang aku indam-idamkan.

Saat itu masih pandemi, kuliah dilakukan secara daring atau online, sebulan aku kuliah aku memutuskan untuk keluar.

Bukan karena aku sudah tidak ingin, ini karena perubahan yang aku alami secara mental selama satu tahun ini.

Saat itu aku terlalu fokus dengan pekerjaanku. Kerja, pulang, kerja lagi, pulang, kerja lagi dan aku sedikit perfectionist dalam bekerja.

Sehingga aku menjadi kaku saat berinteraksi dengan teman dan dosen, dan pikirku ‘ini sia-sia kalau daring terus, aku butuh kuliah yang offline.’

Akhirnya aku melanjutkan untuk bekerja saja, di sela-sela waktu luangku, aku mencari-cari informasi tentang beasiswa kuliah ke luar negri, dan aku mendaftar ke salah satu Univesitas Seni di Amerika.

Kamu tau saat aku membuka penguman beasiswanya, rasanya deg-degan takut banget ga keterima.

“Portofolioku diterima!” Teriak Alena. Aku diterima di Art Universities Of America. Senangnya bukan main.

***

Shua melihat temannya, Alena, ia berlari dan memeluknya, “Alenaa..!!” . “My bestie..” balas peluk Alena. “Are you ready for this semester?!” Ucap Shua. “Reaadyyyyyy!” Jawab Alena. “Yeeeahhhh!!” Balas Shua.

Alena dan Shua berjalan menuju studio DKV. Sesampaimnya di dalam, Dosen menjelaskan tentang perancangan komik dari mulai menentukan cerita, membuat karakter tokoh, membuat sketsa tata letak panel, ilustrasi dan lainnya.

^^^“Jadi Saya akan beri kalian tugas untuk kontes di bulan Agustus ini, membuat komik dengan tema bebas.” Pungkas Dosen.^^^

“Kamu mau buat apa Alena?” Tanya Shua. “Entah, belum kepikiran, kalo kamu?” Balas dan tanya Alena. “Sama He..he.” Jawab Shua, “Gimana kalo astronot?” Lanjutnya. “Woahh! Keren tuh.” Balas Alena.

Kelas selesai, kami pergi makan ke kantin.

Ketika mereka sedang makan, Alena melihat Seseorang pria, tinggi, rambutnya Curtain Haircut, dan postur tubuhnya mirip seseorang yang aku kenal.

Dia sedang makan sendirian di kantin. ‘Kaya kenal, tapi siapa ya?’ Bantin Alena, “Ah mana mungkin, yang bener aja,’ lanjutnya lagi.

***

Di asrama.

Bunyi suara sandi pintu, Alena yang sedang duduk di mejanya dan mengerjakan tugasnya pun menoleh ke arah pintu.

Sesorang datang. “Oh, halo selamat datang.” Pungkas Alena. “Halo, namaku An Nhien dari Vietnam.” Balas An Nhien. “Namaku Alena dari Indonesia.” Ucap Alena sambil berjabat tangan.

An Nhien membawa koper yang sangat besar di sertai banyak tentengan juga.

Alena membantunya karena An Nhien kerepotan. Lalu Alena menunjukan tempat tidur milik An Nhien, “ini tempat tidur kamu, dibawahnya juga meja belajar kamu,” . “Kamu bisa taruh koper disini, dan disebelah sini lemari kamu ya,” lanjutnya.

Tiba-tiba. “Ini buat kamu, Bhan Pia Chay Pie Durian.” Pungkas An Nhien memberikan snack Pia Durian Khas Vietnam. “Wahh, terimakasih, tunggu sebentar aku juga mau kasih kamu,” balas Alena, “ini ind*mie dari indonesia,” lanjutnya.

Alena membuka kemasannya dan mencoba Bhan Pia Chay Pie Durian tersebut, “hmm, enak banget! Durian banget rasanya.” . “Woah! Ini mie yang terenak nomor satu di dunia itu kan, woah makasih Alena.” Pungkas An Nhien. “Ehh! engga kok,” alena merendah.

Asrama yang Alena dan An Nhien tempati memilik dua tempat tidur, yang dibawahnya terdapat meja belajar, dan mendapat lemari di masing-masing satu sampingnya, dan satu kamar mandi yang harus sharing, tidak luas namun cukup untuk dua orang.

***

“Adoh! Gada ide nih, huft,” ujar Alena sambil menatap laptopnya. ‘Gak kok, aku bisa, ayooo ide muncul lah.. muncul lah..’ bantin Alena.

Ia mencoba untuk terus menggambar dengan stylus pennya. Berkali-kali alena mencoba namun gambarnya terus jelek dan ide belum muncul juga.

‘Huft! Harus cari angin,’ batin Alena. “Aku mau keluar, apa kamu mau ikut?” Tanya Alena. “Tidak masih ada yang harus aku rapihkan.” Jawab An Nhien. “Oke deh, semangat!” Pungkas Alena. An Nhien mengganggukan kepalanya dan tersenyum.

Terpopuler

Comments

Rizky Muhammad

Rizky Muhammad

Tidak bisa menunggu untuk membaca karya baru dari author yang brilian ini.

2023-07-19

1

Jock◯△□

Jock◯△□

Yess, langganan setiap update punya author ini, doi keren abis!

2023-07-19

1

Mehayo official

Mehayo official

Aku nggak bisa bayangin kalau novel ini berakhir. Teruslah menulis, thor! 🎉

2023-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!