Merangkai Perasaan

Di suatu pagi, lebih dari dua tahun setelah kepergian istrinya, Garin Antonio sedang berdiri di teras belakang rumahnya sambil merokok, menyaksikan matahari perlahan terbit dan mengubah langit pagi dari warna abu-abu menjadi oranye. Di depannya terhampar kebun kelengkeng milik Pak Rosidin, penuh dengan dahan-dahan yang merunduk karena buah-buah yang tumbuh lebat di setiap celahnya.

Asap dari rokok Garin terbang ke udara, dan dia harus menyipitkan kedua matanya karena udara terasa tebal.

Burung-burung mulai bernyanyi dengan riang, suara kicauan mereka memenuhi udara. Sebuah sepeda listrik bertenaga manusia melintas, dan pengendara yang ada di atasnya melambai. Garin memberikan anggukan kecil sebagai respons. Itu adalah segala energi yang dapat dia kumpulkan saat itu.

Dia merasa butuh segelas kopi. Dengan segelas kopi, dia akan merasa cukup siap menghadapi hari yang menantinya. Mengantarkan Raka ke sekolah, lalu bergegas ke kantor, untuk kembali duduk di balik meja kayu jati yang kuat dan memiliki ukiran yang elegan itu. Meja yang menjadi tempat di mana dia menghabiskan sebagian besar waktunya, memimpin dan mengatur berbagai tugas sebagai seorang camat Gajakarta.

Sebagai seorang camat, dia harus siap menghadapi berbagai tantangan dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang beragam.

Bertanggung jawab atas wilayah kendalinya dan harus memastikan bahwa pemerintahan berjalan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat Gajakarta. Hal ini mungkin melibatkannya untuk mengurus proyek-proyek pembangunan, mengatasi masalah masyarakat, atau menangani konflik yang mungkin muncul.

Terkadang ia pun harus turun ke lapangan, itu termasuk memerintahkan pemasangan pemberitahuan penggusuran di wilayah kendalinya, serta menangani segala sesuatu yang tak terduga, seperti pertemuan dengan guru Raka nanti siang misalnya.

Kesibukan Garin tidak berhenti seiring terbenamnya matahari. Malam hari, terasa lebih padat. Selalu ada begitu banyak hal yang harus dilakukan untuk menjaga kehidupan sehari-hari berjalan lancar: membayar tagihan, berbelanja, membersihkan, memperbaiki hal-hal di sekitar rumah. Bahkan ketika Garin jarang mendapatkan sedikit waktu luang, dia merasa harus segera memanfaatkannya atau akan kehilangan kesempatan.

Cepat, temukan sesuatu untuk dibaca. Cepat, hanya ada beberapa menit untuk bersantai. Tutup matamu, sebentar lagi tidak akan ada waktu. Perasaan itu cukup membuatnya merasa lelah untuk sementara waktu, tetapi apa yang bisa dia lakukan?

Bukan tidak mampu menggaji seseorang untuk melakukan semua beban pekerjaan rumah tangganya, namun kesepakatannya dengan Maudy dulu yang menghalanginya. Maudy pernah berkata bahwa mereka akan mengasuh Raka dengan tangan mereka sendiri demi menghindari hal-hal yang berpotensi merubah pola asuh yang ingin mereka terapkan pada usia dini. Dan Garin ingin memenuhi janji itu.

Dia sangat membutuhkan segelas kopi. Nikotin sudah tidak lagi memberikan efeknya, dan dia berpikir untuk membuang rokoknya, tetapi kemudian merasa tidak peduli apakah dia melakukannya atau tidak. Dalam pikirannya, dia tidak benar-benar seorang perokok.

Ya, dia merokok beberapa kali sepanjang hari, tetapi itu tidaklah seperti merokok dengan sebenarnya. Dia tidak pernah menghabiskan satu bungkus rokok sehari, dan dia juga tidak merokok sepanjang hidupnya; dia mulai merokok setelah kepergian Maudy, dan dia tahu dia bisa berhenti kapan saja jika dia mau.

Tapi kenapa repot-repot? Lagipula, paru-parunya masih baik-baik saja - baru minggu lalu dia berhasil berlari mengejar seorang ibu yang menaiki skuter namun meninggalkan belanjaan dan dompetnya saat Garin sama-sama tengah berbelanja di toko kelontong dekat rumahnya. Dan Garin berhasil menyusul si ibu tanpa kesulitan. Seorang perokok tidak akan mampu melakukannya. Walaupun, itu tidak semudah ketika dia berusia dua puluh dua tahun tentunya.

Meskipun ia merasa semakin menua. Dan dia juga bisa merasakan, ada saat di masa kuliah ketika dia dan teman-temannya bisa memulai malam pada pukul sebelas dan terus beraktivitas sepanjang malam.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kecuali saat dia bekerja hingga larut malam, pukul sebelas sudah terlambat baginya, dan jika dia sulit tidur, dia lebih memilih untuk memaksa pergi tidur. Dia tidak dapat menemukan alasan yang cukup kuat untuk tetap begadang. Rasa kelelahan telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya.

Bahkan pada malam-malam ketika Raka tidak mengalami mimpi buruk [Raka sering kali mengalami mimpi buruk sejak kematian Maudy] Garin masih terbangun dengan perasaan... lelah. Kurang fokus. Seperti bergerak perlahan di bawah air.

Sebagian besar waktu, dia mengaitkannya dengan kehidupan yang sibuk yang dia jalani; tetapi kadang-kadang, dia bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang lebih serius yang salah dengan dirinya. Dia pernah membaca bahwa salah satu gejala depresi klinis adalah "kelelahan yang tidak semestinya, tanpa alasan atau sebab yang jelas". Tentu saja, dia punya alasan yang jelas.....

Yang benar-benar dia butuhkan adalah waktu tenang di sebuah pondok kecil di tepi pantai. Di sana, dia bisa menikmati memancing ikan atau sekadar bersantai di tempat tidur gantung yang lembut bergoyang sambil menikmati segelas limun dingin. Tanpa harus menghadapi keputusan penting, dia bisa menikmati momen-momen sederhana seperti memutuskan apakah akan mengenakan sandal saat berjalan di pantai, sambil ditemani oleh seorang wanita cantik di sisinya.

Itu juga merupakan bagian dari keadaan yang dirasakannya. Kesendirian. Dia merasa kelelahan dan terbangun di ranjang yang kosong, meskipun perasaan itu masih mengejutkannya. Dia tidak merasakan hal itu sampai baru-baru ini. Pada tahun pertama setelah kematian Maudy, Garin bahkan tidak bisa membayangkan mencintai wanita lain lagi.

Seperti dorongan untuk menjalin persahabatan dengan wanita hilang sama sekali, dan keinginan, nafsu, dan cinta terasa seperti hal-hal teoretis yang tidak ada hubungannya dengan dunia nyata.

Meskipun dia melewati kejutan dan kesedihan yang begitu kuat sehingga dia menangis setiap malam, hidupnya masih terasa salah — seolah-olah dia hanya sementara tergelincir dari jalur yang benar, dan dia akan pulih dengan sendirinya, jadi tidak ada alasan untuk terlalu memikirkannya. Kecuali bekerja keras pada apapun.

Dia merasa butuh waktu dan kesempatan untuk mencari kedamaian dalam kesendirian dan mungkin menemukan jalan untuk mengisi kekosongan dalam hidupnya.

Lagi pula, banyak hal tidak berubah setelah pemakaman. Tagihan terus berdatangan, Raka masih harus diberi makan, dan tanaman juga harus rutin disiram. Garin masih memiliki tanggung jawab pekerjaan yang harus dia jalani sebagai seorang ayah dan seorang pejabat negara.

Terpopuler

Comments

🖤 Yay

🖤 Yay

nikah lagi

2024-02-20

1

🐥Yay

🐥Yay

Aku tau rokok ga bagus buat si perokok tp kenapa aku melihat nya keren

2023-12-28

2

◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ

iklan nya habis Om🙏 saya ganti mawar aja ya

2023-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dari Sekolah hingga Surga
3 Merangkai Perasaan
4 Melawan Kehilangan
5 Pagi Garin Dan Raka
6 Cinderella Cijengkol
7 Dongeng Dan Kenyataan
8 Namanya Raka Antonio
9 Penyesalan
10 Janji
11 Perseteruan
12 Pertemuan
13 Ibu Guru Kelas Dua
14 Bantuan Untuk Raka
15 Duda, Ayah Dari Seorang Putra
16 Keinginan Baru Dan Kenangan Lama
17 Resah Gelisah
18 Sakit
19 Hari Saras Dan Ibu
20 Awal Pekan
21 Terpesona
22 Pertandingan Bola
23 Usaha Garin
24 Cerita Siang
25 Penasaran
26 Doa-doa Garin
27 Percakapan Malam
28 Bunga Tidur
29 Duka
30 Kemana Kita Akan Pergi?
31 Café Gajakarta
32 Berlanjut
33 Pertemuan Dan Ajakan
34 Permainan
35 Ketegangan Malam
36 Dulu
37 Izin Untuk Raka
38 Raka Memberi Izin
39 Satwa Dan Fauna
40 Perayaan
41 Kisah Nyonya Cilawagi
42 Hantu Lele
43 Apa kamu melihat sesuatu?
44 Pengakuan
45 Tanggapan Garin
46 Perayaan Kecil Untuk Raka
47 Malam
48 Undangan
49 Menjadi Tamu
50 Pertemuan Keluarga
51 Pernikahan?
52 Ingatanku
53 Amar Ulah
54 Informasi
55 Informasi: Amar Ulah
56 Ingatanku: Kecelakaan
57 Kediaman Numan
58 Penangkapan Alex
59 Penjelasan Garin
60 Bagaima Jika
61 Adakah Yang Terlewatkan?
62 Ingatanku: Kamar
63 Penjara Dua Gajakarta
64 Heri Panoo
65 Tenggelam
66 Mereka
67 Garin Sakit
68 Mengintai
69 Keputusan Sutrisno
70 Garin Sendiri
71 Kue
72 Curahan Hati Saras
73 Lembur
74 Apa Yang Akan Terjadi
75 Pengakuan
76 Haruskah?
77 Maaf
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Prolog
2
Dari Sekolah hingga Surga
3
Merangkai Perasaan
4
Melawan Kehilangan
5
Pagi Garin Dan Raka
6
Cinderella Cijengkol
7
Dongeng Dan Kenyataan
8
Namanya Raka Antonio
9
Penyesalan
10
Janji
11
Perseteruan
12
Pertemuan
13
Ibu Guru Kelas Dua
14
Bantuan Untuk Raka
15
Duda, Ayah Dari Seorang Putra
16
Keinginan Baru Dan Kenangan Lama
17
Resah Gelisah
18
Sakit
19
Hari Saras Dan Ibu
20
Awal Pekan
21
Terpesona
22
Pertandingan Bola
23
Usaha Garin
24
Cerita Siang
25
Penasaran
26
Doa-doa Garin
27
Percakapan Malam
28
Bunga Tidur
29
Duka
30
Kemana Kita Akan Pergi?
31
Café Gajakarta
32
Berlanjut
33
Pertemuan Dan Ajakan
34
Permainan
35
Ketegangan Malam
36
Dulu
37
Izin Untuk Raka
38
Raka Memberi Izin
39
Satwa Dan Fauna
40
Perayaan
41
Kisah Nyonya Cilawagi
42
Hantu Lele
43
Apa kamu melihat sesuatu?
44
Pengakuan
45
Tanggapan Garin
46
Perayaan Kecil Untuk Raka
47
Malam
48
Undangan
49
Menjadi Tamu
50
Pertemuan Keluarga
51
Pernikahan?
52
Ingatanku
53
Amar Ulah
54
Informasi
55
Informasi: Amar Ulah
56
Ingatanku: Kecelakaan
57
Kediaman Numan
58
Penangkapan Alex
59
Penjelasan Garin
60
Bagaima Jika
61
Adakah Yang Terlewatkan?
62
Ingatanku: Kamar
63
Penjara Dua Gajakarta
64
Heri Panoo
65
Tenggelam
66
Mereka
67
Garin Sakit
68
Mengintai
69
Keputusan Sutrisno
70
Garin Sendiri
71
Kue
72
Curahan Hati Saras
73
Lembur
74
Apa Yang Akan Terjadi
75
Pengakuan
76
Haruskah?
77
Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!