Secret Infiltration

Selamat datang di Akademi Stargazer......

Beberapa hari telah berlalu, dan kini Silvia telah berada di hall akademi Stargazer bersama dengan murid-murid baru yang lainnya. Terasa seperti sebuah de javu baginya, namun itu bukanlah sebuah masalah yang terlalu besar. Kecuali, dia datang ke upacara penyambutan mahasiswa baru ini dengan satu misi yang diembannya, yang membuat dirinya terpaksa harus memasang comms di telinganya seolah dia adalah seorang agen rahasia yang sedang menyamar.

“(Sigh) Dasar WGARR menyebalkan..........” keluhnya.

Hiruk-pikuk di hall utama akademi tersebut seolah menyerap seluruh tenaganya secara perlahan, membuatnya menjadi kelelahan di dalam ruangan yang luas itu. Belum lagi, ditambah dengan pidato kepala sekolah yang sangatlah panjang dan juga membosankan. Rasanya dia ingin mendatangkan beberapa anomali ke tempat itu dan bertarung melawan mereka. Semakin lama didengarkan, pidato kepala sekolah loli itu semakin terdengar seperti ceramah pendeta sesat daripada pidato sambutan. Silvia baru saja hampir terjatuh pada tidurnya saat itu, tenggelam ke dalam alam mimpinya yang penuh dengan fantasi-fantasi aneh, sebelum akhirnya ia mendengar suara mendering dari comms miliknya. Itu terasa seperti sebuah bantuan yang datang dari surga baginya, mengangkat dirinya dari kesesakan hall utama itu.

Silvia, ini saatnya kamu beraksi.....

“Hah ??”

Bisikan dari Maria itu terdengar seperti sebuah peringatan bahaya, sekaligus sebuah puzzle rumit untuknya.

...****************...

Sementara itu, di dekat pintu hangar.

“Oi, kamu kira, pesawat apa lagi yang datang tanpa ada jadwal hari ini ??”

“Gak tau lagi, deh. Pilot-pilot di bumi itu kayaknya harus diajarin lagi cari masuk ke Bulwark kayaknya.”

Dua mechanoid terlihat sedang mengeluh kesal tentang kedatangan pesawat Bulwark misterius yang saja tiba tanpa ada pemberitahuan sama sekali itu. Sudah beberapa kali kejadian yang sama terjadi, dan proses untuk mengurus masalah itu sangatlah merepotkan. Masing-masing dari mereka memegang sebuah cambuk taktis untuk bersiap memukul orang jahil yang ada di balik kejadian ini semua. Seorang yang ada di sebelah kanan kemudian menekan-nekan tombol yang ada di layar sebelah kanan pintu hangar, memasukkan password yang dibutuhkan untuk membukanya. Orang yang di kanan itu sudah melakukan hal yang sama berkali-kali, sampai-sampai seluruh password sudah terasa berada di luar kepalanya setiap hari. Orang yang ada di kanan itu menekan tombol enter, dan pintu hangar pun akhirnya terbuka lebar, mengungkap sebuah pesawat luar angkasa model terbaru baru saja terparkir di sana.

“Siap-siap buat hajar kepala orang, C6.”

“Heh, ini adalah momen yang selalu ku tunggu setiap harinya, tahu, C7.”

C6 dan C7 berjalan maju secara diam-diam, saling berpisah untuk mengitari sekeliling pesawat tersebut. Bagian badan pesawatnya sudah rusak parah, penuh dengan lecet dan juga bekas sayatan pedang dan ledakan dari api, sepertinya.

“Cih, siapapun yang menjadi pilot pesawat ini, sudah pasti dia telah mati sejak lama, bukan, C6 ?”

“Yep, benar-benar kacau di sini.”

“Di sini juga sama.”

C6 dan C7 kemudian mendapati bahwa pintu belakang pesawat tersebut telah terbuka sejak tadi. Sepertinya sudah sangat lama sekali.

“C6, bisa bantu aku dengan drone mu itu ? Si bajingan itu sepertinya sudah kabur sejak lama sebelum kita datang.”

“Tentu saja. Aku cek ke dalam, kamu ke arah penyimpanan.”

“Roger that.”

C6 pun mengeluarkan drone nya yang hanya berukuran seperti bola kasti berwarna hitam keabu-abuan. Drone itu kemudian terbang dan menyinari sekitarnya dengan laser hijau miliknya, secara perlahan terbang melewati pesawat luar angkasa di dekatnya dan pergi ke arah kanan.

“Oi, C7. Kamu menemukan orang jahil itu ?”

“Entah siapapun bajingan itu yang menaruh pesawat ini di sini, dia bukan sekedar orang jahil, C6.”

“Ya ya ya, kamu terlalu serius untuk ini, tahu. Kita cuma perlu memukul kepalanya saja, bukan ?”

“Cih, cuma mukul kepala saja.” gumam C7.

C7 kemudian mengikuti drone C6 ke arah kanan, masuk ke dalam sebuah ruang penyimpanan alat-alat perbaikan. Penglihatannya masih tidak jelas, bahkan setelah drone dari C6 juga ikut membantunya dengan senternya sendiri. C7 menyalakan senternya yang ada di pundak kiri, dan di saat itulah, ia menemukan seseorang dengan parang yang terangkat tinggi di tangannya.

Bruk !!

Suara itu terdengar sangat jelas di telinga C6 yang baru saja memasuki pesawat luar angkasa tersebut lewat pintu belakang. Dia tersentak dan menoleh ke arah sumber suara, benar-benar lupa akan sekitarnya lagi.

“C7, kamu tidak apa-apa ??”

Tidak ada jawaban dari sana. C6 kemudian mengulangi pertanyaan yang sama itu beberapa kali lagi, namun tetap saja tidak ada jawaban. Perasaan buruk mulai menghantui C6, dan ia mulai keluar dari pesawat itu lagi untuk mengecek keadaan C7 saat ini. Di saat itulah, sebuah pedang merah bercahaya menyala terang dari belakangnya. C6 menoleh ke belakang seketika, saat ia merasakan kehadiran sesosok yang tingginya jauh melampaui tinggi rata-rata manusia biasa. Namun, semuanya sudah terlambat......

“Sialan !!!”

Itu adalah kata-kata terakhir dari C6, yang hanya merupakan seorang sipir biasa dengan cambuk taktis di tangannya sebagai senjata. Raksasa tersebut berlari dengan cepat ke arahnya, dan seketika itu juga, kepala C6 pun telah terlempar keluar dari pesawat luar angkasa tersebut, jatuh menggelinding di atas lantai besi.

“(Sigh) Bukankah ini sangat mudah, Nihil ??”

“Jangan remehkan mereka dulu. Siapa tahu semua IMP yang kita kirim selama ini sudah mereka hapus duluan.”

“Ay dios !! Semoga itu tidak terjadi !!”

“Kamu terlihat seperti anak-anak, badut.”

Nihilism berjalan keluar dari pesawat luar angkasa tersebut, kemudian secara 'tidak sengaja' menginjak kepala C6 dengan kaki kanannya hingga hancur. Wajah Flambeau yang awalnya ceria pun kini berubah kembali menjadi datar setelah melihat kekejian itu, kemudian menoleh ke arah pintu hangar yang masih terbuka lebar.

“Sepertinya, kita harus cepat-cepat keluar dari sini. Bukankah begitu, tumpukan besi ??”

“Heh, senang mendengar mu punya sebutan baru untukku. Kita mulai dari mana sekarang ?“

Flambeau menoleh ke arah Nihilism dan menatapnya dengan tatapan tidak percaya yang sangat jelas. Tidak mungkin dia salah dengar, tapi telinganya baru saja menangkap bahwa Nihilism bercanda dengan santainya. Itu bukanlah Nihilism yang seharusnya ia kenal. Apakah virus badutnya itu bisa menular bahkan kepada sebuah tumpukan besi sekalipun ?

“Cih, badanmu terlalu besar, tahu.”

“Aku pun tahu itu. Kalau saja ada Aestus di sini.”

“Hmph, sudah ku bilang kalau si badai itu sangat penting di sini.”

“Bukan mendukungmu.”

Flambeau mendecih kesal setelah mendengar itu. Benar-benar seorang pendeta besar yang sangat menyebalkan. Nihilism berjalan ke samping Flambeau, kemudian mengeluarkan sebuah partikel-partikel cahaya merah dari telapak tangannya yang terbuka. Sebuah denah pun kemudian muncul dari partikel cahaya tersebut, dan beberapa titik merah terlihat di beberapa area tertentu di denah tersebut. Nihilism menoleh ke arah Flambeau setelah melihat denah tersebut, kemudian menghela nafasnya dengan panjang.

“Sepertinya mereka terlalu bodoh untuk menjadi makhluk fana.”

“Mereka tidak menghapus virus itu sama sekali ? Baguslah, kita bisa pakai itu sekarang.”

Flambeau dan Nihilism kemudian berjalan keluar dari hangar sambil mengamati sekitar mereka. Hangar sangatlah sepi, tidak ada satu orang pun di sana. Mungkin itu adalah bantuan langsung dari sang bintang merah, untuk mempermudah 'tugas suci' mereka. Selama perjalanan mereka menyusuri hangar Bulwark, Flambeau juga sekaligus mengutak-atik Star Net miliknya, dan tidak butuh waktu lama, bagi kekacauan yang tidak terduga oleh Bulwark untuk muncul dari permukaan yang tersembunyi.

...****************...

Hall Akademi Stargazer.

Alarm berbunyi dengan keras seketika, membuat seluruh mahasiswa dan guru-guru yang ada di hall utama itu menjadi panik dan sangat kebingungan. Para Militus yang tersebar di seluruh ujung hall dengan cepat langsung mengeluarkan pedang mereka dan menghadap ke arah luar pintu hall utama, siap untuk melindungi para murid baru dari ancaman yang tidak diketahui tersebut. Dengan suaranya yang lantang, sang kepala sekolah, Lylia Berthoud, berusaha untuk menenangkan para murid baru yang masih panik, namun itu semua hanyalah usaha sia-sia saja. Ia bagaikan tidak ada di antara mereka saat ini. Dan di tengah kekacauan itulah, Silvia menoleh ke berbagai arah untuk mencari jalan keluar dari hall utama itu dan segera melakukan misinya dari Maria.

Jadi ini yang dimaksud Maria ? Sialan, kenapa harus di saat-saat seperti ini, sih !?

Silvia kemudian menoleh ke belakang, hanya untuk mendapati Vierra yang berdiri dengan tenang sambil melipat kedua tangannya di depan dada, menatapnya dengan tajam. Silvia lupa, kalau musuh bebuyutannya itu juga dikembalikan ke akademi untuk mengawasi gerak-geriknya. Mungkin itu adalah nasib sial bagi Vierra, dan Silvia pun sangat ingin sekali untuk mengejek nasib sialnya itu. Tapi di saat yang kacau seperti ini, itu bukanlah waktu yang tepat untuk merendahkan seseorang dengan kata-kata. Silvia dan Vierra sama-sama mendecih kesal di waktu yang bersamaan, dan keduanya pun kemudian langsung memalingkan pandangan mereka ke arah yang lain, di saat yang bersamaan juga.

Silvia, Bulwark sedang diserang oleh virus milik Prophet saat ini. Entah kenapa, tapi kebanyakan dari virus itu menyerang Limbo daripada menyerang keseluruhan sistem Bulwark.

“Apa maksudmu Limbo !? Tempat virtual yang dipakai untuk menyimpan kesadaran mechanoid yang di reboot itu !!?”

Yap, begitulah. Menghapus virus di dalam sana akan jauh lebih sulit pastinya, karena virus-virus itu tentu saja sudah bersatu dengan sistem-sistem Limbo yang lainnya. Kamu harus melakukannya sekarang, Silvia, atau kalau tidak, temanmu yang namanya Vita itu sudah tidak akan bisa dikembalikan lagi kesadarannya ke dunia.

“Vita.......”

Mengingat nama itu kembali, Silvia langsung berniat untuk menerobos keluar dari hall utama tersebut, tidak peduli saat para Militus yang lainnya mulai mengevakuasi murid-murid baru ke tempat yang tidak diketahui keberadaannya. Silvia menghadap ke belakang sekali lagi, menatap ke arah pintu utama hall sekaligus Vierra yang masih ada di tempat sama seperti tadi. Hanya dengan melihat wajah sinis nya saja, Silvia sudah tahu kalau Vierra sedang mengambil ancang-ancang untuk menghentikan dirinya melakukan hal-hal aneh yang lainnya. Silvia pun mendecih kesal, kemudian langsung berlari menerjang arus gerombolan para murid baru dan juga para Militus yang baru saja memulai evakuasi, dan dengan cepat, Vierra pun langsung bertindak. Sama seperti dugaan Silvia selama ini.

“Kamu mau ke mana, sialan !!? Cari mati !!?” seru Vierra sambil menghalangi jalan Silvia.

“Minggir, bangsat !! Aku tahu cara nyelesaiin serangan ini !!”

“Kamu tahu apa, bodoh !!? Jangan bilang lu cuma mau buat kekacauan yang laen lagi !?”

Silvia menggeram sambil mengepalkan kedua telapak tangannya, berusaha untuk menahan emosinya yang tidak lama lagi mungkin akan meledak ke luar.

“Bulwark saat ini lagi di serang sama virus, dan virus itu nyerang Limbo, bajingan !! Kalau gak dihentikan sekarang juga, bisa-bisa tempat ini bakal jadi sarang virus nantinya !!”

Vierra terdiam sejenak di saat itu juga, saat menyadari bahwa Silvia sepertinya jauh mengetahui banyak hal tentang serangan tiba-tiba ini daripada dirinya. Vierra pun kemudian berdehem untuk membersihkan tenggorokannya, dan wajahnya yang sinis itupun menghilang seketika dari pandangan Silvia.

“Kamu tahu ini dari mana ??”

“Bah, aku direkrut langsung sama si WGARR bajingan itu, tahu !!” seru Silvia sambil menunjuk ke arah comms yang ada di telinga kanannya.

“WGARR....... Cih, kali ini aja, aku bakalan percaya sama kamu.”

Tiba-tiba saja, barisan para murid baru yang sedang dievakuasi itu berteriak lebih keras lagi karena sangat panik, ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui oleh mereka. Seluruh Militus pun juga mendongak ke atas, menodongkan senjata mereka ke arah langit-langit tanpa alasan yang jelas. Kebingungan, Vierra dan Silvia pun akhirnya ikut-ikutan untuk mendongak ke atas, dan apa yang mereka lihat di sana, adalah sesuatu yang sangat aneh dan mengejutkan, sekaligus mengerikan.

“Apa-apaan itu !!?” seru mereka berdua secara bersamaan.

Ribuan makhluk dengan bentuk yang tidak dapat terlihat dengan jelas keluar dari atas langit-langit hall utama, sambil diselubungi oleh cahaya cahaya berwarna merah di sekitar mereka semua. Walaupun begitu, wujud mereka semua masih saja terlihat agak familiar bagi mereka berdua. Beberapa, terlihat seperti para mechanoid yang sempat gugur di medan pertempuran, namun berhasil me-reboot kesadaran mereka sendiri.

Mereka dari Limbo. Sepertinya kita sudah terlambat jauh sekarang.

“Cih, ini semua gara-gara kamu, sialan !!” keluh Silvia sambil memasang kuda-kudanya.

“Apa-apaan maksudmu, bangsat !?”

Vierra dan Silvia pun kemudian mengeluarkan pedang mereka, dan saling membelakangi satu sama lain. Para makhluk dari Limbo itu kemudian terjun bebas ke lantai, dan akhirnya mendarat di antara para murid baru yang membuat mereka menjadi semakin panik. Kekacauan ada dimana-mana, memenuhi ruangan hall utama hingga hancur berantakan.

“Oi, jangan teriak minta bantuanku, orang gagal.”

“Bah, jangan nangis kalau mati sendirian, ****** merah.”

Silvia dan Vierra pun saling melirik dan mengejek satu sama lain di dalam hati mereka. Sebuah persaingan yang rasanya akan terus berlangsung untuk selamanya. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk segera dikelilingi para makhluk dari Limbo itu, dan keduanya pun langsung berlari untuk menyerang mereka, di dua arah yang saling berlawanan. Silvia menyerang ke belakang karena ingin keluar dari hall tersebut, dan Vierra menyerang ke depan karena ingin pergi ke tempat evakuasi.

Kedua orang yang perbedaannya bagaikan air dan api itu menyerang para makhluk dari Limbo yang terlupakan.

Keduanya, pasti akan membuat pertunjukan ini semakin menarik, bukan ??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!