"Sayang,kamu dari mana saja? Kenapa tidak mengikuti acara pemberkatan kakak mu".
Marvel menatap penuh sang putri bungsunya.
"Aku tadi menerima telepon dari temanku dad.aku mendapatkan tugas dari kampus deadline nya hari ini."
Lily menunduk sambil memegang ujung bajunya sendiri,merasa bersalah kepada semua keluarga.lily menghampiri nayana dan kaivan.
" kakak selamat ya, maaf membuat acara kakak tertunda sebentar."dengan ekspresi muram.
"it's okay Lily lagian acaranya emang udah selesai kok, tidak ada acara perayaan pernikahan kok."
Naya menatap kaivan,pria yang sangat mencintainya dari dulu.sampai menunggu Naya percaya akan cintanya kaivan dan selalu menghindar bila bertemu.
"jangan terlalu rajin nanti cepat lulus loh Li, nanti dad akan menikahkan kamu dengan Aksa. Supaya dia ada gairah hidup jangan taunya mengawal kamu dan kerja mulu."
Kaivan selalu bisa membuat Lily tersenyum dengan kalimat konyol dan tengilnya. Karena itu Lily merasa nyaman dengan kepribadian seorang kaivan.
"siapa yang mau menikah dengan kanebo mobil gitu? Seleraku sangat tinggi.yahhh minimal Kim taehyung."
"Lily!"teriak Marvel marah. Pria itu marah dengan perkataan sang putri yang merendahkan Aksa di hadapan Dave dan jingga selaku orang tuanya.
"Daddy selalu saja membela Aksa, baiklah semua aku sedang tidak enak badan dan ingin istirahat dulu." pamit Lily kepada semua orang yang ada di sana.
Aksa menatap Lily dengan tatapan dingin, apalagi saat melihat mata yang berkaca-kaca di wajah lily.entah mengapa membuat Aksa menyesal telah berbuat tidak senonoh gadis yang selama ini di jaga dan diam-diam dia suka.
"Marvel putri mau kenapa? Apa dia sedang mengalami suasana hati yang tidak baik."
Jhonatan Orlando,pria yang berstatus sahabatnya dan sekarang sekaligus menjadi besannya.
"Mungkin Lily sedang berantem dengan sahabatnya itu,atau mungkin dia tertekan dengan tugas kampus yang sangat banyak."
"Nanti,biar mom bicara dengan Lily dad. Sudahlah jangan bicara topik yang berat lebih baik kita istirahat untuk nanti malam kita akan menyiapkan acara makan malam bersama."
Deandra kali ini tidak menyukai suasana yang kurang kondusif berusaha mengalihkan topik pembicaraan.kalimat Deandra adalah kalimat mantar bagi semua orang dan harus di laksanakan dengan baik.
"paman marvel, mohon izin saya juga ingin beristirahat." Aksa sedikit membungkukan tubuhnya di hadapan Marvel,sesuai ajaran ayahnya.
"Baiklah silahkan Aksa,paman tau kamu pasti cape mengurus Lily yang sangat aktif. Dan maafkan Lily ya Aksa atas kalimat yang kurang baik paman harap kamu jauh lebih bersabar menghadapi nya."
§§§§
Aksa baru saja akan merebahkan tubuhnya di kasurnya karena sangat merasa lelah namun terdengar suara ketukan pintu dan dengan suara langkah kaki yang masuk ke dalam kamarnya,Aksa tau siapa yang akan datang untuk menemuinya dana akan membahas masalah Lily kesayangan pria itu.
"jika kedatangan papa hanya ingin membahas masalah tadi dan sikap Lily terhadap ku, maka maaf papa aku tidak ingin menjawab karena aku sudah muak dengan kesayangan papa itu."
Seperti biasa Aksa dengan sikap dingin terhadap siapapun itu termasuk Dave sang papanya sendiri.
"papa hanya ingin mengetahui, apa kamu Aksa yang membuat gadis itu menjadi menangis dan marah."
Aksa bangun dari tidurnya dan duduk sambil menatap papanya dengan lekat-lekat.Sama halnya Dave menatap sang putra dan terus terang saja dia tidak bisa menebak perasaan putranya itu.
"memangnya apa yang bisa ku lakukan terhadap nona muda itu papa hingga membuatnya bersedih? Bukanya papa sudah mendengar apa yang lily katakan tadi."
Kalo boleh jujur Aksa sangat malas dengan situasi seperti ini, ketika ia dan sang papah meributkan sang nona muda narendra itu.
"papa sudah setuju dengan paman marvel kalo kalian berdua yang akan kami jodohkan ketika Lily sudah lulus kuliah. Tetapi jika tuhan tidak ingin menghendaki kalia berdua terikat pernikahan apa boleh buat, papa dan Pama Marvel hanya bisa berdoa saja."
"papa kenapa sih terlalu berambisi ingin menjadi besan keluarga Narendra apa papa tidak ingin kalah dengan paman Jho yang menjadi besan Narendra."
"hanya itu salah satu alasannya. Keinginan untuk menjadikan putri Marvel sebagai menantu papa sudah ada sejak dulu."
Aksa hanya bisa menggeleng kan kepala beberapa kali dia tidak habis pikir dengan alasan sang papa yang ingin menjodohkan nya.
"pah apa sih yang papa dan mama liat dari Lily itu? Dia hanya mempunyai kelebihan yaitu menjadi putri bungsu narendra."
Aksa berbohong jika Lily memang memiliki kelebihan yaitu daya tarik yang jarang sekali orang punya dan kecantikan nenek dara yang orang Italia.
"kecantikan perempuan adalah magnet terkuat untuk menarik perhatian para pria untuk mendekat. Papa tau jika kamu mengakui kalau dia cantik."
"jika kamu tidak ingin adanya perjodohan ini katakan langsung kepada Paman Marvel dan sekaligus mundur dari pekerjaan mu itu dan fokuslah pada perusahaan kakek mu itu."
Dave menepuk bahu Aksa sebelum akhirnya keluar dari kamar sang putra. Mungkin kali ini ia akan memberikan kesempatan putranya untuk menentukan masa depannya. Walaupun Dave berat kalo sang putra tidak berjodoh dengan Lily yang dari dulu sudah dia tandai menjadi menantu di masa depan.
Setelah perginya papa dari kamarnya Aksa hanya bisa mengusap wajahnya.bayangan sang Lily yang menangis dan memilih pria lain bukan dirinya.
§§§§
"Kapan acaranya akan diselenggarakan Luna ?"
Didalam kamar yang luas Lily langsung semangat ketika sahabatnya memberitahu jika akan ada wisata kapal pesiar dengan rute beberapa negara.
"sebentar Li aku cek lagi harinya, ohhh acaranya ternyata Minggu depan kita akan menyewa beberapa tempat yang ada di dalam kapal pesiar itu Lily. Jadi apa kamu akan ikut dengan kami dan akan meramaikan suasana yang akan datang ini?"
"tentu saja lun aku akan ikut, kamu tau sendiri kan suasana hatiku ini lagi mendung karena masalah kakak ku yang menikah."
"ya ampun Lily kamu masih suka dengan kak kaivan yang sudah menjadi kakak iparmu itu kan sudah aku bilang itu hanya cinta monyet anak SMP, coba kamu sadar dengan sekitar mu itu siapa tau ada seseorang yang suka sama kamu."
"mana ada sih lun yang suka sama aku yang manja ini, mungkin yang suka dengan aku hanya melihat nama besar narendra saja kalo buka yang melihat dengan cinta yang kau maksud lun. Kamu ada-ada saja bikin aku parno aja."
Lily dengan tiduran di kasurnya yang sedang bertelepon ria dengan sang sahabat.
"ya terserah kamu lah Li kalo kamu ga percaya dengan omongan ku ini, aku tunggu ya surat SIM nya".
". Hah aapa tuh SIM lun."
"surat izin mengheliang Lily masa gitu aja ga tau sih payah ah."
"iyaa deh si anak paling gaul ini hahaha, udah dulu ya lun sebentar lagi aku ingin makan malam dadah luna anak gaul."
"dadah Lily ayang hahahh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments