Menghela nafa panjang dengan emosi yang masi memuncak April langsung memecah keheningan setelah apa yang ditunjukannya terhadapa kakak dan adik itu.
"Maaf kak... sudah selesai urusan disini, apa kita sudah bisa pulang?" memecahkan kebingungan diantara mereka.
" iya ni jos... gimana kita pulang? mau naik transportasi online atau mau suru pak Yanto jemput kita?"
Berpikir - pikir Joseph tak ingin menyudahin hari ini begitu saja. Dia ingin mengerjain April yang mungkin dia rasa gak akan pernah ketemu lagi dengan wanita yang bagaikan bunglon ini.
" Enak saja..... kamu yang mengantar kita pulang. Tanggung jawab sampai tuntas.."
"Yah gak bisa gitu dong... saya kan udah tanggung jawab atas kerusakannya. Lagian saya ada meeting jam 3 ini. kalau enggak saya pesankan transportasi Online ya? saya yang bayarin juga."
" Tidak! saya bilang antar ya antar, mau kamu ada meeting kek, mau ada urusan kek, waktu saya juga sudah terbuang banyak karena perbuatanmu, emangnya kamu aja yang punya kerjaan?"
"Aghhh... cowok macam apa yang kuhadapin hari ini" Katanya dalam hati
Menarik nafas panjang dengan kesal, akhirnya April tidak bisa menolak.
" okey.. baiklah, saya yang akan mengantar kalian pulang. Jawabnya lemas.
" Maaf ya Pril.... jadi merepotkan kamu. Adik kakak ini emang keras kepala."
" Gak sah minta maaf kak... udah tugasnya karena semua perbuatannya kita terlantar."
"Iiiih... ya da ayuk kak ke Mobil saya."
Berjalan keluar bengkel Menuju area parkiran. Hingga ketika tiba diparkiran April pun membuka Mobilnya dan meminta Clarisa untuk duduk didepan. Tapi apalah daya, Joseph yang diluan sampai disamping mobilnya memilih untuk duduk disebelah pengemudi.
" Kamu bisa pindah kebalakang gak? biar kak Clarisa yang duduk disebelah saya."
" Kenapa? biar saya aja yang duduk disini."
" Saya gak mau nabrak mobil orang lagi karena dekat-dekat orang kayak kamu."
" Apa hubunganya dengan saya? Kan kamu sendiri yang gak pintar nyetir. Saya juga duduk disini mau mengantisipasi jika yang kamu perbuat kesaya terulang keorang lain!"
" Sudah - sudah jangan ribut, mari jalan Pril gak usah ditanggapain si Jos. Dia orangnya memang resek." Clarisa memecahkan ketegangan antara April dan Jos.
" Baikla ka. Dimana alamat rumah kakak?"
" Jalan Pondok Indah Perumahan Jakarta Selatan." Ternyata satu arah dengan rumahku, Berucap dalam hatinya. Lalu dengan cepat April menekan layar GPS yang ada di Mobilnya, dan meluncur ke jalan dengan keheningan.
Sepuluh menit kemudian. Terdengar nada panggilan dari layar telepon mobil April. Dan April pun membaca siapa yang menhubunginya. Lalu menekan tombol angkat " Yah kak Astrid? ada apa kak?
Astrid Sekretaris dikantor April yang dipegangnya di Jakarta.
" April... kamu sudah tau kan jam 3 ini kita ada Meeting dengan atasan PT. Prima?"
Suara Astrid terdengar jelas di bagian depan kemudi.
" Aghhh iya ni ka... tapi gimana ya ka? Bisa wakilkan saya gak ka? karena saya masi ada urusan yang belum siap. Ya Astrid adalah asisten Pribadi April yang serba bisa. Bisa selalu diandalkan April dalam bisnisnya atau pun sekedar berbagi cerita dan meminta masukan. Astrid sendiri sudah seperti kakaknya, jarak usia 5 Tahun dengan April tidak membuat mereka merasa canggung.
" Gak bisa Pril... ini penting karena kita kan Investor untuk PT tersebut. Jadi kedua perusahaan harus hadir untuk menandatangani kontrak kerja sama."
Berdiam beberapa detik April langsung mengambil keputusan.
" Hemm... baikla kak... masi ada waktu 30 menit lagi, mohon siapkan pakaian ganti saya ka."
"Okey Pril... Hati-hati dijalan." Telepon pun terputus.
Joseph yang mendengar percakapan mereka mentap tajam pada April. Bercampur aduk yang dirasakan April.. tapi dia berpikir, seenggaknya aku kekantor dulu biarkan mobil ini dibawaknya. Kalau dia menolak urusan belakangan yang penting aku tiba tepat waktu. Memutar arah jalan tanpa aba-aba April lalu membelokan mobilnya menuju lokasi kantornya.
" Mmmmm... maaf ka Clarisa apa boleh saya ke kantor dulu, karena urusan ini gak bisa dittinggalkan. Gak masalaah kan ka?" melirik dari spion ke arah kursi belakang.
" Gak apa-apa pril... kakak gak masalah. enggak tau kalau Jos gimana?"
Karena Joseph juga mengerti posisi April membayangkan jika dirinya yang diposisi April maka dari itu dia mengalah dan tidak ingin membuat cewek yang disampingnya bermasalah. Walaupun seperti itu dia tetap saja memberikan kesan dingin kepada April.
April pun bingung melihat Joseph yang tidak bersuara. Tah mengiyakan atau tidak April tidak mau ambil pusing. Hingga tiba didepan kantor April yang sudah ditunggu Astrid dan diluar langsung mengkonfirmasi ke Joseph.
Mengambil Tas serta dokumen yang ada di dasbor Mobil dan membuka dompet menyerahkan STNK mobilnya dan berkata.
" Maaf... sudah membuang waktu kakak dan adik kakak." Melirik ke Joseph
"Ini STNK mobil saya, bawak aja sampai mobil adik kakak selesai. Saya tidak keberatan." Melihat ke arah Clarisa dan Joseph sekaligus menyerahkan STNK ke Joseph. Mau tidak mau Joseph pun mengambilnya dan dengan tatapan tajam setajam silet.
" Baikla... kalau ini maunya kamu. Kalau ada kelecetan selama mobil ini ditanganku jangan menyalahkan aku." Astrid yang menghampiri mobil April menokok kaca agar April segera turun.
" Terserahhh anda... maaf saya gak punya waktu. Kak Clarisa saya pergi dulu ya... Terimakasi untuk hari ini kak." Sambil membuka pintu mobil dan bergegas keluar.
Clarisa pun menggangguk dan melambaikan tangan dan April pun melayangkan senyuman dan melirik sekilas ke Joseph lalu melangkah pergi diiringi oleh Astrid.
Akhirnya Joseph yang hanya terpaku menatap April hingga bayangannya menghilang menggeleng gelengkan kepalanya seakan kagum dengan cewek aneh yang berubah moodnya dalam sekejap aja. Terhibur rasanya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Nyoman Wirati
waooo....bagus nih ceritanya..
.
2023-12-23
0
Rizka Yulistiana
tadinya bilang aja pril..
ya udah klo gtu situ aja yg nyopir klo takut aku nabrak lagi,beres kan🤣😆
2023-02-10
0
Sarih Sari
tajir melintir😀😀
2021-06-29
2