Bab 5

Sudah dua hari berlalu setelah kejadian kera yang menyerang kastil, lalu kemarin juga Ares sempat melihat-lihat kastil miliknya itu.

Kastil itu memiliki tembok yang berwarna hitam, dan di dalam kastil itu terdapat beberapa kamar. Kamar Ares bersebelahan demgan ruangan seperti kantor yang terdapat beberapa buku didalamnya, selain itu di dalam kastil terdapat perpustakaan, dapur, ruang makan, aula yang sangat besar, 3 Menara penjaga, halaman yang luas , tempat latihan, dan ruang bawah tanah.

Ares merasa senang dan berterimakasih kepada dewi karena telah memberikan dia kesempatan hidup di dunia ini.

Lalu pada hari ini Ares berniat untuk pergi keluar kastil, dan mengunjungi kota terdekat yaitu kota Maisor yang diberitahukan oleh Go kong pada saat itu.

Ares meminta si kembar untuk pergi menemaninya, dan mereka bertiga pun pergi meninggalkan kastil dengan menunggangi Kuda. Ares yang sebelumnya belum pernah menunggangi kuda pun memilih naik dibelakang Filio.

Saat dia pergi meninggalkan gerbang Kastil, Ares melihat diluar tembok kastil ada beberapa kera yang bermukim diatas pohon yang ada disana, mereka adalah kelompok yang dulu dipimpin oleh Go kong, namun sekarang kepemimpinannya telah berpindah kepada Ares.

Saat Ares melewati mereka, pandangan para kera itu tertuju kepada Ares, Mereka melihat Ares dengan rasa canggung, begitupun Ares kepada mereka.

Tiba-tiba seekor monyet berteriak, dan membuat Ares terkejut.

“Fiona!” ucap Ares.

Fiona pun merespon dan mengerti maksud dari Ares, Ares meminta Fiona menggunakan sihirnya untuk menyelamatkan Se ekor kera kecil yang hampir terjatuh dari atas pohon yang tinggi.

Dan fiona pun mengangkat kera kecil itu kembali kepada induknya yang tadi berteriak, lalu sang induk pun berterimakasih kepada Ares dan Fiona dengan menundukan kepalanya, sedangkan kera-kera yang lain mengericau menunjukan mereka senang terhadap Ares.

Ares tersenyum dan melambaikan tangannya kepada mereka.

Ares dan sikembarpun sudah pergi cukup jauh, sejauh ini tidak ada monster yang menyerang mereka, namun tiba-tiba mereka mendengar suara pertarungan, dan karena penasaran Ares pun ingin melihatnya.

Setelah mendekat ke sumber suara, Ares melihat dua ekor serigala kecil penuh luka sedang ketakutan karena terpojok dan di kepung oleh 5 orang pemburu.

“Berhenti!” ucap Ares menghampiri mereka bersama Filio dan fiona menunggangi kuda.

Para pemburu itupun melihat ke arah Ares.

“Apa katamu bocah?” ucap seorang pria botak dengan tato laba-laba di dahinya, Pria itu berbadan kekar dan menakutkan dengan pedang besar yang ia genggam.

“Bos, lihat dia, pakainnya dan budak elf itu, sepertinya dia adalah anak seorang bangsawan!” ucap seorang pria lain yang berada disampingnya kepada pria botak itu.

“Cih! Pergilah bocah! disini bukan tempat bermain anak-anak!” ucap pria botak itu kepada Ares.

”Aku akan pergi dari sini jika paman melepaskan kedua anak serigala itu.” Balas Ares.

“Apa bagusnya monster ini untuk mu? kau bisa meminta orang tuamu membelikan yang lain, sebaiknya kau pergi dari sini selagi aku masi berbaik hati.” Balas pria botak itu lagi.

“Aku tidak akan pergi!” Balas Ares tegas.

“Bocah sialan!” Ucap pria botak itu dengan marah, Lalu dia berlari dan mengayunkan pedang besarnya kepada Ares.

Tepat saat pedang pria itu hampir menyentuh Ares, tiba-tiba gerakannya terhenti, badannya tidak bisa beregerak, pria itu dan anak buahnya yang melihat merasa panik.

“Elf sialan! lepaskan aku atau kau akan kubunuh bersamanya!” ucap Pria itu kesal.

“Filio!” ucap Ares.

Filio pun mengerti maksud dari Ares, lalu mengeluarkan panah apinya dan menembakannya tepat kepada Pria botak itu.

“Apa yang akan kau lakukan?! tidak! tunggu! maafkan aku! aku akan melepas kedua monster itu! tolo—“

Dan sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya, dia sudah terbakar hangus menjadi debu.

[ Anda mendapatkan 400 power point ]

Melihat bos nya dibunuh dengan mudah, 4 orang lainnya pun lari ketakutan meninggalkan hutan.

Filio pun mengangkat panahnya lagi, namun Ares menghentikannya.

“Biarkan saja…” ucap Ares kepada Filio.

Filiopun menuruti ucapan Ares dan tidak jadi membunuh para pemburu itu.

Setelah itu Ares turun dari kudanya, Dia berjalan menghampiri kedua anak serigala yang terluka itu.

“Fiona, apa kau bisa menyembuhkan mereka?” tanya Ares.

“Jika di dalam game, biasanya penyihir dapat menyembuhkan luka dengan sihirnya” pikir Ares.

“Tentu tuan” Ucap fiona, diapun langsung mencoba mengobati anak serigala itu.

Namun saat Fiona baru saja menggunakan sihir penyembuhan tiba-tiba segerombolan serigala yang cukup besar mengepung Ares dan yang lainnya.

Seorang serigala yang sangat besar berwarna hitam menyerang ke arah Ares dengan sangat cepat.

“Manusia!” ucap Serigala itu marah.

“Tuan!” ucap Fiona yang panik karena sedang menggunakan sihir penyembuhan dan Filio yang tak sempat menggunakan panahnya.

“CRKKKKKK!”

Tiba-tiba keluar seseorang dari bayangan Ares, bayangan itu melindungi Ares dari serigala yang menyerang Ares, dan membuat tubuh serigala itu terbelah dua dengan sangat mudah menggunakan senjata malaikat maut yang ia genggam ditangaanya.

[ Anda mendapatkan 900 power point ]

“Aze!” ucap Ares.

“Serigala bajingan! akan ku cabik-cabik kalian semua!” Ucap Aze yang mengamuk.

“Hentikan!” ucap Ares tegas.

Mendengar itu Aze pun meredam amarahnya, lalu Ares memerintahkan Aze untuk kembali kedalam bayangannya.

“Kami tidak melukai anak-anak ini, sebaliknya kami menolong mereka dan sedang mengobatinya.” Ucap Ares kepada segerombolan serigala yang mengelilinginya.

Sesaat setelah Ares berbicara, Kedua anak serigala itu membuka kedua matanya dan luka yang ada dibadan merekapun menghilang, lalu mereka berdua berdiri.

“Emily, Emma!” ucap seorang serigala lainnya, lalu mendekat dan menghampiri kedua anak serigala itu.

Serigala besar itu sangat mirip dengan yang tadi dibunuh oleh Aze, warna bulunya hitam dan matanya berwarna merah.

Kedua anak serigala itupun berlari menuju ke serigala besar yang bisa berbicara itu.

Walaupun kedua anak serigala itu tidak berbicara menggunakan bahasa manusia, namun dapat di mengerti oleh Ares bahwa mereka berdua mencoba memberitahu serigala besar itu bahwa Ares tidak melukai mereka dan bahkan Ares lah yang menyelamatkan mereka.

Setelah itu serigala besar itu menghampiri Ares dan mengucapkan terimakasih kepada sambil menundukan sedikit kepalanya.

Kedua anak serigala itu akhirnya menyadari bahwa ayah mereka telah terbunuh dan menghampiri mayatnya.

“Mereka berdua adalah adiku, terimakasih manusia, kau telah menyelamatkan mereka, maaf atas kesalahpahaman ayah ku, aku berhutang budi padamu, dan aku pasti akan membalasnya!”ucap serigala besar itu kepada Ares.

“Maafkan aku atas kematian ayah mu.” ucap Ares dan menundukan kepalanya.

“Tidak apa, itu karena kebodohan kami sendiri, kami serigala tidak takut akan kematian, kami percaya bahwa yang kuatlah yang akan hidup dan yang lebih lemah mati.” balas serigala besar itu.

“Dia sama sekali tidak maraha?!! ini cukup membuatku terkejut, padahal orang yang membuat ayahnya mati ada di depan matanya, apakah serigala tidak memiliki perasaan seperti itu? tapi tadi mereka juga marah jika keluarga mereka disakiti…”

“Tapi benar juga, jika saja mereka tidak menyerang kami tanpa bertanya dulu, mungkin ini tak akan terjadi, dan aku juga harus berterimakasih kepada Aze, karena jika bukan karenanya mungkin sekarang aku yang akan mati lagi untuk kedua kalinya…” Pikir Ares.

“Tadi kau bila ingin membalas budi kan?” tanya Ares.

“Tentu!” jawab serigala itu.

“Jadilah pengikutku!” ucap Ares dengan ekspresi serius.

Seigala-serigala itu terkejut mendengar ucapan Ares.

Ares berniat menjadikan mereka pengikutnya, dengan begitu dia memiliki semakin banyak pengikut yang setia kepadanya.

“Salah satu syarat untuk menjadi seorang penguasa yang hebat adalah memiliki banyak pengikut hebat yang setia.” Ucap Ares dalam pikirannya.

“Bagaimana? apakau berminat?” tanya Ares lagi.

“Apa kau serius?” tanya juga serigala besar itu.

“Tentu, tapi aku tidak memaksa, karena aku tahu menjadi pengikut dari orang yang telah membuat ayahnya terbunuh itu mungkin terlalu berlebihan” ucap Ares.

“Tidak, malah sebaliknya, karena sudah menjadi tradisi bagi kami untuk mengikuti yang terkuat, dan karena kau telah mengalahkan Alpha kami, sudah semestinya kami menjadikan kau Alpha yang baru, jadi jika kau serius dengan ucapan mu tadi, aku dan koloni kami akan bersedia menjadi pengikutmu” balas serigala besar itu.

Ares merasa senang mendengar balasan dari serigala itu, dan sepertinya tidak ada penolakan dari serigala yang lain, namun Ares masih tidak mengerti jalan pikir mereka.

“Ya..jalan pikir itulah yang membuat mereka tetap mau menjadi pengikutku! hoho!”ucap Ares dalam hati.

“Kalau begitu kau akan membuat kontrak darah denganku!” ucap Ares.

Serigala besar itu tidak mengerti maksud dari ucapan Ares, lalu Arespun menjelaskan apa itu kontrak darah dan skill yang Ares miliki.

“Maaf tuan…” ucap Filio tiba-tiba.

“Ada apa Filio?” tanya Ares.

“Bukankah tuan ingin pergi ke kota? jika tuan melakukan itu disini sekarang, bagaimana jika tuan pingsan lagi seperti biasanya?” ucap Filio kepada Ares.

“Dia benar!” pikir Ares.

“Ya, kau benar Filio, terimakasih telah mengingatkan ku” balas Ares.

Filio pun mengatakan situasinya kepada Serigala itu, lalu menyuruh nya untuk pergi ke daerah monster kera yang dimana adalah tempat kastil berada.

Ares memberitahunya untuk menunggu disana sampai Ares kembali ke kastil, namun saat serigala itu mengetahui Ares akan pergi ke kota Masior dia menawarkan diri untuk mengantarkan Ares dan si kembar kesana.

Mendengar itu Ares pun mengiyakan tawaran dari Serigala itu, lalu serigala itu memperbolehkan Ares menaikinya, sedangkan Filio dan Fiona menaiki dua serigala yang lainnya,dan serigala yang lain pergi ke kastil.

Dengan begitu Ares pun melanjutkan perjalanannya menuju ke kota Masior.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!