"ya tuhan kenapa lapangan ini begitu luas sih, tenggorokan aku juga terasa sangat kering, tapi masih ada 3 putaran lagi, aku harus segera menyelesaikannya"
rara yang mulai kelelahan kini memperlambat larinya, dan tanpa ia sadari arif kini sudah berdiri di belakang nya sambil melipat kedua tangannya di dadanya
" hei aku menyuruhmu lari kenapa kau malah berjalan, cepat selesaikan hukumanmu, setelah itu kembali bekerja dan selesaikan pekerjaanmu, ingat kau tak boleh pulang sebelum pekerjaan kantormu selesai"
rara hanya menatap dengan tatapan tajam ke arah arif, arif pun mendelik keheranan dengan tatapan yang rara berikan kepadanya
" hei ada apa dengan matamu, mengapa kau menatapku seperti itu, apakah kau ingin aku menambah hukumanmu"
rara pun pura-pura tidak mendengarnya dan memasang earphone di telinganya
"kurang ajar sekali dia, lihat saja apa yang akan ku lakukan setelah ini, gumam arif dalam hatinya
sedangkan radit terlihat berjalan sambil membawa botol air minum
tinggal 2 putaran lagi rara menyelesaikan hukuman dari arif dan tepat di putaran ke terakhir tanpa di sengaja rara terjatuh karena batu yang di sandungnya
"aww"
arif dan radit pun refleks berlari menuju ke arah rara
rara tidak mau menerima belas kasihan dari arif, rara mencoba bangkit untuk berlari, meskipun kakinya terasa sakit tapi ia tetap saja berlari
"apa dia gila, dia baru saja terjatuh dan kakinya baru saja terkilir meskipun tinggal 1 putaran lagi" ucap arif sambil berdecak pinggang
"justru karena 1 putaran lagi, dia harus sesegera mungkin menyelesaikan hukuman darimu, agar ia dapat beristirahat"
arif tampak berfikir "bisa sajakan dia pura-pura terjatuh, agar aku merasa kasihan dan menyuruhnya berhenti" tutur arif
radit sungguh heran dengan pernyataan arif, jelas-jelas ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau gadis itu terjatuh, dan sekarang berjalan tertati-tatih, menuju ke arahnya
akhirnya... rara bisa menyelesaikan hukuman dari arif
"ini minumlah terlebih dahulu" ucap radit sambil memberikan botol minuman kepada rara
rara terdiam sejenak melihat botol minuman yang di berikan oleh radit, kemudian mengambil botol minuman dari tangan radit dan segera meneguknya
"terima kasih pak" ucap rara setelah meneguk minuman yang telah di berikan oleh radit
"bagaimana kaki kamu, tadi aku melihatmu ter jatuh", ucap radit
rara tersenyum ke arah radit
"kaki saya sudah tidak apa-apa, lagi pula saya sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini, sekali lagi terimakasih atas minumannya pak" rara kembali tersenyum ke arah radit kemudian menatap ke arah arif
"oh iyya pak arif, saya sudah menyelesaikan titah dari pak arif, apakah saya sudah boleh pergi, tapi sebelum itu saya mau meminta izin untuk beristirahat, setelah itu saya akan menyrlesaikan semua pekerjaan saya, saya janji saya tidak akan pulang sebelum menyelesaikan semua pekerjaan saya"
arif pun mengangguk, sambil menatap rara dengan tatapan yang dingin
"terimakasih pak" rara pun berlalu pergi dengan langkah yang sedikit gontai meninggalkan arif dan radit, entah mengapa timbul rasa bersalah di hati arif, namun dengan segera ia menepis rasa bersalah itu dan berlalu pergi entah kemana, radit pun menatap arif dengan tatapan bingung dan heran.
di lain tempat rara mulai memakan makanannya setelah itu iya berlalu menuju ruangan di mana ia bekerja, namun di langkahnya tiba-tiba terhenti karena kakinya yang terasa ngilu
"kenapa sakit sekali" tutur rara sambil memijat-mijat kakinya yang terasa sakit
jangan lupa dukungannya untuk novel ini ya teman-teman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ayudhiapink
masih ponya hati lanjut thor
2022-01-03
0
Sugiyanto Samsung
Arya bakalan menyesal
2021-11-09
0
Windry
mslh private, tk seharusny jd sasaran
2021-10-31
0