rara pun langsung menatap arif dengan tatapan senduh "sekali lagi saya minta maaf pak, tolong jangan pecat saya, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, saya akan lakukan apapun asal bapak tidak memecat saya, saya mohon pak.
arif menatap rara dengan tatapan tajam,
"apakah kamu serius dengan yang kamu ucapkan itu, aku rasanya tak yakin kau akan melakukannya" tutur arif sambil melipat kedua tangannya.
"iyya pak, saya akan melakukan apapun yang bapak perintahkan ke saya" rara berucap sambil mengatupkan ke dua tangannya
"baiklah kalau itu maumu, sekarang saya mau kamu mengitari lapangan kantor sebanyak 10 putaran"
rara terkejut dengan pernyataan arif, ia ingin protes tapi apa boleh buat ia hanyalah bawahan di kantor ini, apalagi statusnya sebagai karyawan baru
"kalau begitu pergilah sekarang, kitari lapangan kantor sebanyak 10 putaran" ucap arif dengan teganya
"rara hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah lesu sebagai jawaban ia menyanggupi titah arif
"kalau begitu saya pamit dulu" seraya membungkuk lalu berlalu keluar tanpa mendapat balasan dari arif
rara pun mulai berlari mengitari lapangan kantor, gadis itu sangat malu, ia jadi bahan tontonan karyawan lainnya, padahal kan ini hari pertamanya bekerja di perusahaan ini.
para karyawan lain mulai berkumpul dan menjadikan rara sebagai pusat perhatian
"sepertinya ini hukuman dari pak arif untuk karyawan baru itu" tutur para karyawan
"kasihan sekali" turur karyawan lainnya
"apanya yang kasihan?
para karyawan pun menoleh dan langsung terkejut karena kedatangan sahabat sekaligus orang kepercayaan arif yang tak lain adalah radit
"eh, bapak" tutur para karyawan
" sudah, sebaiknya kalian kembali bekerja, kalau tidak arif akan murka karena pertunjukan yang kalian saksikan" radit pun segera berlalu menemui arif
"baik pak" tutur para karyawan dan langsung membubarkan diri untuk menyelesaikan tugas masing-masing. radit pun segera melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti untuk kembali keruangan arif.
"permisi" karena tak mendapat sahutan dari dalam radit pun memberanikan diri nya untuk membuka hendle pintu.
ia melihat arif sedang berdiri menghadap jendela yang memperhatikan karyawan yang menjadi pusat perhatian tadi di lantai bawah
"permisi pak" lagi-lagi tak mendapat sahutan dari arif padahal radit sudah berada tepat di belakan arif, radit pun menggeleng-gelengkan kepala nya, ia menepuk punggung arif.
seketika arif tersadar, dan langsung mengalihkan pandangan nya ke arah orang yang menepuk punggung nya.
"ada apa? ucap arif dingin menatap sahabatnya itu
" tidak ada apa-apa, aku hanya heran saja, hubungan kamu dengan karyawan baru itu" sambil menunjuk ke arah rara yang masih berlalri.
"sepertinya kamu punya masalah dengan nya, sampai-sampai harus menghukum nya dengan cara seperti itu" tutur radit heran
arif cuma mengangkat bahunya sementara radit hanya menggelang-geleng melihat kelakuan arif, cukup lama arif terdiam
"itu pantas untuk nya" tutur arif, kemudian berjalan ke arah kursi nya
radit pun tak banyak bertanya lagi, karna ia tahu, arif pasti tak melakukan nya tanpa sebab
di sisi lain, rara sudah mengitari lapangan sebanyak 5 kali dan napasnya pun mulai tersengal-sengal akibat berlari, ia kini mulai merasakan haus di tenggorokan nya, namun ia tak berani sebelum menyelesaikan titah dari arif, ia terus berlari sesekali berhenti untuk menstabilkan nafas nya yang kini mulai tak stabil, keringat nya pun tak henti-henti bercucuran hingga akhirnya ia dapat menyelesaikan titah arif
jangan lupa terus dukung novel ini ya teman-teman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
vina maria
lucu hukumannya
2024-10-17
0
Sri Yani
aneh hukumannya kaya anak sekolahan...😂😂
2022-08-26
0
Sugiyanto Samsung
itu bukan hukuman tpi siksaan
2021-11-09
0